PEMBAHASAN
PETROLOGI BATUAN SEDIMEN
II.A Pengertian Batuan Sedimen
Hasil pelapukan dan pengikisan permukaan bumi merupakan bahan
utama sedimen. Sedimen berasal dari bahasa latin sedimentum yang berarti
pengendapan. Batuan sedimen tersingkap paling banyak di daratan di
bandingkan batuan lainnya. Batuan beku dan metamorf, sebesar 75 persen
luas daratan, walaupun di perkirakan hanya 5 persen volume bagian terluar
bumi. Meskipun kelihatannya kecil, namun batuan sedimen sangat penting
dalam geologi, karena di dalamnya terekam sejarah peristiwa-peistiwa
geologi di masa lampau.
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari sedimen yang
diendapkan di darat maupun di dalam air dan setelah mengalami proses
geologi menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen termasuk dalam batuan
sekunder karena material pembentuknya merupakan hasil dari aktivitas kimia
dan mekanik denudasi terhadap batuan yang sudah ada. Diendapkan dari
larutan atau suspensi dalam air atau udara pada suhu dan tekanan normal.
Endapannya adalah hasil rombakan dan hancuran batuan kerak bumi, terdiri
dari fragmen batuan, mineral dan berbagai material lainnya, ditransport oleh
angin atau air dan di endapkan di lekukan-lekukan di darat maupun dilaut.
Material yang terbawa dalam suspense mengendap karena kecepatan medium
transporasinya tertahan atau kondisi fisiknya berubah dan material dalam
larutan terendapakan karena perubahan kondisi kimia atau fisika medium,
atau secara tidak langsung oleh aktivitas binatang dan tumbuhan.
Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari
yang terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat gaya
gravitasi. Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi erosi,
namun masih ada energy air, gelombang dan arus bawah permukaan yang
mengikis terumbu-terumbukarang di laut dan hasil kikisannya terendapkan di
sekitarnya. Material sedimen dapat berupa :
Praktikum Petrologi 2
Praktikum Petrologi 3
B. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia membuat komposisi kimia dan mineralogi suatu
batuan dapat berubah. Mineral dalam batuan yang dirusak oleh air kemudian
bereaksi dengan udara (O2 atau CO2), menyebabkan sebagaian dari mineral
itu menjadi larutan. Selain itu, bagian unsur mineral yang lain dapat
bergabung dengan unsur setempat membentuk kristal mineral baru.
Praktikum Petrologi 4
Praktikum Petrologi 5
6. Pergantian ion adalah proses dalam pelapukan dimana ion dalam larutan
seperti pergantian Na oleh Ca. Umumnya terjadi pada mineral lempung.
Penurunan
cekungan
sendiri
banyak
disebabkan
oleh
penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang dipengaruhi juga
struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan. Sedimen
dapat diangkut dengan empat cara:
a. Suspension: ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air
atau angin yang ada.
b. Bed load: ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir,
kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang
bergerak dapat berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang besar di
dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran
melebihi kekuatan inertia butiran pasir tersebut pada saat diam. Gerakangerakan sedimen tersebut bisa menggelundung, menggeser, atau bahkan
bisa mendorong sedimen yang satu dengan lainnya.
c. Saltation yang dalam bahasa latin artinya meloncat, umumnya terjadi
pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu
menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya
grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar.
d. Grafity flow : terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida
yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar.
II.B.3 Litifikasi dan Diagnesis
Litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan
sediment yang kompak. Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi
Praktikum Petrologi 7
c. Metasomatisme
Praktikum Petrologi 8
Praktikum Petrologi 10
batuan
juga
dipengaruhi
oleh
kondisi
lingkungan
batuan
sedimen
adalah
segala
kenampakan
yang
menyangkut butir sedimen seperti ukuran butir, bentuk butir dan orientasi.
Tekstur batuan sedimen mempunyai arti penting karena mencerminkan
proses yang telah dialami batuan tersebut terutama proses transportasi dan
pengendapannya, tekstur juga dapat digunakan untuk menginterpetasi
lingkungan pengendapan batuan sediment. Secara umum batuan sedimen
dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur klastik dan non klastik.
a. Tekstur klastik
Unsur dari tekstur klastik fragmen, massa dasar (matrik) dan semen.
- Fragmen : Batuan yang ukurannya lebih besar dari pada pasir.
- Matrik
: Butiran yang berukuran lebih kecil daripada fragmen
-
b. Bentuk Butir
Tingkat kebundaran butir dipengaruhi oleh komposisi butir, ukuran
butir, jenis proses transportasi dan jarak transport (Boggs,1987.
Butiran dari mineral yang resisten seperti kuarsa dan zircon akan
berbentuk kurang bundar dibandingkan butiran dari mineral kurang
resisten seperti feldspar dan pyroxene. Butiran berukuran lebih besar
daripada yang berukuran pasir. Jarak transport akan mempengaruhi
Praktikum Petrologi 11
tingkat kebundaran butir dari jenis butir yang sama, makin jauh jarak
transport butiran akan makin bundar. Pembagian kebundaran :
Tingkat Kebundaran
- Well rounded (membundar baik)
Semua permukaan konveks, hampir equidimensional, sferoidal.
- Rounded (membundar)
Pada umumnya permukaan-permukaan bundar, ujung-ujung dan tepi
-
butiran bundar.
Subrounded (membundar tanggung)
Permukaan umumnya datar dengan ujung-ujung yang membundar.
Subangular (menyudut tanggung)
Permukaan pada umumnya datar dengan ujung-ujung tajam.
Angular (menyudut)
Permukaan konkaf dengan ujungnya yang tajam.
c. Ukuran Butir
Ukuran butir yang digunakan adalah skala Wenworth (1922), yaitu :
Ukuran Butir (mm) Nama Butir Nama Batuan
Praktikum Petrologi 12
Praktikum Petrologi 13
D. Kemas(Fabric)
Didalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu :
a. Kemas terbuka : bila butiran tidak saling bersentuhan (mengambang
dalam matrik).
b. Kemas tertutup : butiran saling bersentuhan satu sama lain
Sifat sentuhannya ada beberapa macam :
a. Point contact, bila sentuhannya hanya pada satu titik saja.
b. Long contact, bila bersentuhan pada sisi butiran yang panjang.
c. Concave-convex contact, bila sisi batuan yang bersentuhan ada yang
cembung dan ada yang cekung.
d. Sutured contact, bila sisi butiran yang bersentuhan berbentuk gerigi.
E. Porositas
Adalah jumlah rongga kosong yang terdapat antar butir dalam
batuan, dinyatakan dalam persen volume. Porositas sangat penting artinya
bagi persediaan air tanah dan reservoir hidrokarbon.
Besar porositas batuan bergantung pada beberapa faktor, diantaranya
adalah:
- Tatanan partikel
- Besar dan bentuk partikel
- Jumlah ukuran yang berbeda.
Hal ini penting karena partikel kecil dapat mengisi rongga antara
partikel yang besar. Porositas dinyatakan dalam persen volume.
F. Permaebilitas
Merupakan besaran kemampuan batuan untuk meluluskan cairan
(fluida). Batuan yang mempunyai porositas tinggi belum tentu
permeabilitasnya besar. Agar batuan mempunyai permeabilitas tinggi,
pori-pori atau rongga antar butir harus saling berhubungan.
G. Struktur Sedimen
Praktikum Petrologi 14
Praktikum Petrologi 15
yang
terjadi
akibat
proses
biogenik/organisme.
1. Fosil Jejak (Trace Fossils) :
- Tracks (jejak berupa tapak organisme)
- Trails (jejak berupa seretan bagian tubuh organisme)
2. Galian (Burrows) : lubang atau bahan galian hasil aktivitas
organisme
Praktikum Petrologi 16
Praktikum Petrologi 17
Praktikum Petrologi 18
Tipe batuan sedimen yang terususun oleh material yang berukuran relatif halus
berkisar dari 0,002 mm 0,06 mm dengan komposisi utma adlah mineral
lempung.
e. Serpih (Shale)
Tipe batuan sedimen menunjukkan suatu lapisan yang kompak, padat dari
material lempung atu lumpur (mud), ukuran butir sangat halus, lebih kecil dari
0,003 mm, menunjukkan struktur internal yang khas yaitu laminasi, dengan
tebal kurang dari 1 cm.
Praktikum Petrologi 19