Anda di halaman 1dari 3

Dino Pramesti

kampretmania.com
By Dino Pramesti

Hukum Memanjangkan Kuku Bagi Pria Dan Wanita - islamqa.info

English |

Uygur |

Franais |

Espaol |

new

Indonesian |

new |

Hindi new |

Turkish |

| | |
search

Thu 27 Jm2 1436 - 16 April 2015

Aqidah
Ibadah
Bersuci .
Puasa .

Muamalah.

Hukum Memanjangkan Kuku Bagi Pria Dan Wanita


en ar fr ur zh es ru

Apa hukumnya memelihara (memanjangkan) kuku bagi kaum pria dan wanita? Jika
memang diharamkan, apa hikmah dibalik pelarangan itu?

Adat (Kebiasaan).
fatawa lainnya.

Alhamdulillah, memotong kuku termasuk salah satu perkara fitrah, berdasarkan


sabda nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam:
"Perkara fitrah ada lima: Berkhitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kumis,

Puterinya Menikah
Tanpa
Sepengetahuannya
Dan Suaminya
Menolak
Menceraikannya.
Tipu Daya Dan Tipu
Muslihat Dalam
Peperangan.
Mana Yang lebih
Sahih Tafsir Ibnu
Katsir Atau Tafsir At
Thabari ?.
Hukum Istijmar
dengan tulang Ikan.
Seseorang Menikah
Melalui Internet
Tanpa Wali dan
Menolak Untuk
Mentalaknya.
Pertanyaan Tentang
Siapakah
Mereka?
Bagaimanakah
Seseungguhnya
Madzhab Mereka ?.
Apakah Seorang
Harus Mandi Setelah
Dimasukkan Sperma
Suami Setelah Proses
Bayi Tabung?.
Wanita Mencintai
Seorang Laki-Laki
Yang Baik Namun
Keluarga Mereka
Menolak Pernikahan
Mereka.
Jika Wali
Perempuan
Memaksanya Untuk
Menikah, Maka
Pernikahannya Rusak
Kecuali Jika
Perempuan Tersebut
Menyetujuinya.
Apakah Disyaratkan
Menggunakan Sabun
Saat Mandi Junub.

menggunting kuku dan mencabut bulu ketiak."


(H.R Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits shahih lainnya disebutkan bahwa perkara fitrah ada sepuluh, salah
satunya adalah menggunting kuku.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallaahu 'Anhu ia berkata:
"Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam memberi kami batas waktu untuk
menggunting kumis, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu
kemaluan, yaitu tidak membiarkannya lebih dari empat puluh hari."
(H.R Ahmad, Muslim dan Nasa'i, lafal hadits di atas adalah lafal hadits riwayat
Ahmad)
Barangsiapa tidak menggunting kukunya berarti ia telah menyalahi perkara fitrah.
Hikmah pelarangannya ialah untuk menjaga kesucian dan kebersihan, karena
kadangkala dalam kuku tersebut tersimpan kotoran, dan juga untuk menghindari
bentuk penyerupaan diri dengan orang-orang kafir dan hewan-hewan bercakar
dan berkuku panjang.
Fatawa Lajnah Daimah V/173.
Pada hari ini banyak kita jumpai kaum wanita yang menyerupakan dirinya dengan
binatang-binatang buas, dengan memanjangkan kuku-kuku mereka kemudian
mengecatnya dengan cat-cat kuku berwarna norak. Pemandangan seperti ini
sangat buruk dan membuat jengkel hati orang-orang berpikiran sehat dan lurus
fitrahnya. Termasuk kebiasaan jelek yang dilakukan sebagian orang pada hari ini
adalah membiarkan panjang salah satu kukunya, sudah barang tentu perbuatan
semacam itu menyalahi perkara fitrah. Hanya kepada Allah sematalah kita
memohon keselamatan dan afiat dan Dia-lah yang menunjuki kepada jalan yang
lurus.
Islam Tanya & Jawab
Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid

Semua Hak, Milik Website Islam Soal Jawab ( islamqa.com ) 1997-2015 0.023

http://islamqa.info/id/1195[17/04/2015 0:26:52]

TERIMAKASIH SUDAH MENDOWNLOAD


KUNJUNGI KAMI DI
http://kampretmania.com/

Anda mungkin juga menyukai