10 - Bab IV Sarana Penunjang
10 - Bab IV Sarana Penunjang
4.2 UTILITAS
4.2.1 Penyediaan Air
4.2.1.1 Unit 53: Water Intake Facility
1. Fungsi
: pemurnian air
: (53-G-301A/B) = 78 kW
(53-G-301C) = 360 kW
96
buangan
Proyek
Jatiluhur
pada
saluran
utama
sebelah
Timur
(TimurMainCanal). Apabila kanal dalam perbaikan, maka air sungai diambil dari
sungai Cipunegara.
Water Intake Facility yang berfungsi sebagai unit pemurnian air memiliki
kapasitas sebesar 1330 ton/jam. Pada unit ini terdapat 3 buah generator dengan
daya 78 KW (53-G-301 A/B) dan 360 KW (53-G-301 C). Rata-rata kebutuhan air
untuk RU-VI Balongan kurang lebih sebanyak 1300-1500 ton/jam.
Tabel 4.1. Kondisi operasi pengambilan air dari sungai Cipunegara
Unit
Pressure
Temperatur
2
Raw Water Intake pump
1,7 kg/cm g
ambient
Clarifier
atm
ambient
Gravity Filter
atm
ambient
Filter Water Tank
atm
ambient
2
Raw Water Transfer Pump
26 kg/cm g
ambient
2
Instrument Air
5-7 kg/cm g
4050oC
Fuel Oil Unloading
0,8 kg/cm2g
ambient
2
Feed
1 kg/cm g
ambient
Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan air, PERTAMINA RU-VI
dilengkapi dengan unit pengolahan air sisa proses yaitu Proses Penjenuhan Air
(Water TreatmentPlant) agar air dapat digunakan kembali.
97
: Nil
b. Conductivity
: Max. 10 s/cm
c. Silica
d. Iron
98
: 6.5-8.0
: 117.5
: 135 mg/l
e. Conductivity
f. Total iron
: 0.3 mg/l
g. Silica
: 25 mg/l
h. CO2
i. Suspended solid
: 5 mg/l
j. Turbidity
: 5 mg/l
mg/l
99
100
: 0.8 wt ppm
b. Suspended solid
: 1.0 wt ppm
c. Conductivity
: 1.2 s/cm
d. Hydrocarbon
: Nil
101
2. Substation no. 11
: melayani H2 plant
3. Substation no. 12
4. Substation no. 13
7. Substation no. 16
102
dikeringkan
terlebih
dahulu
dengan
menggunakan
dryer
untuk
103
104
105
Jenis Limbah
Sour water
Oily water
Desalter eff water
Mercury (Hg)
Sistem Pengolahan
Diolah di unit SWS
Dipisahkan di buffer pit
Diolah di unit EWT
-
Note
1*)
2*)
106
Jenis Limbah
Sour water
Oily water/ drain
Sour water
Oily water/drain
Sour water
Oily water/drain
Blowdown water
Spent caustic
Spent caustic
Sour water
Spent caustic
CCU
LCO HTU
H2 Plant
Oily water/drain
Sour water
Spent caustic
Oily water/drain
Cleaning reaktor
Sour water
Oily water/drain
Blow-down water
Oily water/drain
SWS
Sulfur Plant
UTL 62
UTL-55
Demin Plant
Sistem Pengolahan
Diolah di unit SWS train 1
Dipisahkan di buffer pit
Diolah di unit SWS train 1
Dipisahkan di buffer pit
Diolah di unit SWS train 1
Dipisahkan di buffer pit
Dibuang ke sewer
Diolah di unit SWS train III
Diolah di unit SWS train III
Diolah di unit SWS train II
Dinetralisir di unit SWS train
III
Dipisahkan di buffer pit
Diolah di unit SWS train I
Dinetralisir di unit SWS train II
Dipisahkan di buffer pit
Di buang di sump pit
Diolah di unit SWS train I
Dibuang ke sewer pit
Dibuang ke sewer pit
Dipisahkan di common buffer
pit
Diolah lanjut di unit EWT
Netralisasi, dibuang ke EWT
Dibuang ke buffer pit
Dibuang ke sewer pit
Dipisahkan di buffer pit, di
kirim ke CPI
Note
3*)
4*)
4*)
5*)
Dinetralkan, di kirim ke
impounding basin
Note:
1*) Banyak mengandung padatan, sehingga menyebabkan buntuan pada cooler
2*) Ditemukan pada saat T/A 1996
3*) Pada saat start-up RCC sering menyebabkan gangguan di SWS train II.
4*) Limbahnya berwarna hijau, sehingga perlu dibleaching sebelum dibuang.
5*) pH rendah, sehingga perlu netralisasi dan aerasi sebelum di buang ke EWT.
107
108
kapasitas 180
109
Proses ini
dimaksudkan untuk mengolah buangan air proses yang mempunyai kadar BOD
810 mg/l dan COD 1150 mg/l menjadi treated water yang memiliki kadar BOD
100 mg/l dan COD 150 mg/l dengan menggunakan lumpur aktif (activated
sludge). Lumpur aktif ini merupakan campuran dari koloni mikroba aerobik.
Konsep yang digunakan dalam proses pengolahan limbah secara biologi adalah
eksploitasi kemampuan mikroba dalam mendegradasi senyawa-senyawa polutan
dalam air limbah. Pada proses degradasi, senyawa-senyawa tersebut akan berubah
menjadi senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak berbahaya bagi
lingkungan. Hasil perubahan tersebut sangat bergantung pada kondisi lingkungan
saat berlangsungnya proses pengolahan limbah. Oleh karena itu, eksploitasi
kemampuan mikroba untuk mengubah senyawa polutan biasanya dilakukan
dengan cara mengoptimalkan kondisi lingkungan untuk pertumbuhan mikroba
sehingga tercapai efisiensi yang maksimum.
3. Dehydrator dan Incinerator section
Padatan berupa lumpur yang terkumpul dari floatation section dan activated
sludge ditampung pada sebuah bak. Selanjutnya lumpur tersebut dipisahkan
airnya dengan bantuan bahan kimia dan alat mekanis berupa centrifuge (alat yang
bekerja memisahkan cairan-padatan dan dengan memutarnya pada kecepatan
tinggi).
Cairan hasil pemisahan centrifuge dialirkan melalui got terbuka menuju PEP
di seksi ASU, sedangkan padatannya disebut cake dan ditampung pada sebuah
tempat bernama Hopper (Cake Hopper). Proses selanjutnya adalah membakar
cake dalam sebuah alat pembakar atau incinerator menjadi gas dan abu pada
110
Unit
ARHDM
GO HTU
RCC/Unsat
LPG Tr.
Gasoline Tr.
Jenis Limbah
Sour water
Oily water
Desalter eff
water
Mercury (Hg)
Jenis Limbah
Sour water
Oily water/ drain
Sour water
Oily water/drain
Sour water
Oily water/drain
Blowdown water
Spent caustic
Spent caustic
Sistem Pengolahan
Diolah di unit SWS
Dipisahkan di buffer pit
Di olah di unit EWT 63
Sistem Pengolahan
Diolah di unit SWS train 1
Dipisahkan di buffer pit
Diolah di unit SWS train 1
Dipisahkan di buffer pit
Diolah di unit SWS train 1
Dipisahkan di buffer pit
Dibuang ke sewer
Diolah di unit SWS train III
Diolah di unit SWS train III
Note
1*)
2*)
Note
3*)
4*)
4*)
111
Jenis Limbah
Sour water
Spent caustic
Oily water/drain
Sour water
Spent caustic
CCU
LCO HTU
H2 Plant
SWS
Sulfur Plant
UTL 62
UTL-55
Demin Plant
Oily water/drain
Cleaning reaktor
Sour water
Oily water/drain
Blow-down
water
Oily water/drain
Treated sour
water
Spent caustic
Overflow SW
Blow-down
water
Oily water drain
tank Fuel 62-T201
Blowdown
Boiler, hasil
regen
kation/anion
Sistem Pengolahan
Diolah di unit SWS train II
Dinetralisir di unit SWS train
III
Dipisahkan di buffer pit
Diolah di unit SWS train I
Dinetralisir di unit SWS train
II
Dipisahkan di buffer pit
Di buang di sump pit
Diolah di unit SWS train I
Dibuang ke sewer pit
Dibuang ke sewer pit
Note
5*)
Note:
1*) Banyak mengandung padatan, sehingga menyebabkan buntuan pada cooler
2*) Ditemukan pada saat T/A 1996
3*) Pada saat start-up RCC sering menyebabkan gangguan di SWS train II.
4*) Limbahnya berwarna hijau, sehingga perlu dibleaching sebelum dibuang.
5*) pH rendah, sehingga perlu netralisasi dan aerasi sebelum di buang ke EWT.
4.5 LABORATORIUM
4.5.1 Program Kerja Laboratorium
Bagian Laboratorium memegang peranan penting di kilang, karena pada
bagian ini data-data tentang raw material dan produk akan diperoleh. Dengan
data-data yang telah diberikan, maka proses produksi akan selalu dapat dikontrol
dan dijaga standar mutunya sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Bagian
Laboratorium berada di bawah bidang Unit Produksi. Bagian ini memiliki
beberapa tugas pokok, yaitu:
112
113
114
115
116