Anda di halaman 1dari 9

Bangunan Terjunan

Pengertian Bangunan Terjunan


Bangunan terjunan adalah bangunan yang dibuat di tempat tertentu memotong saluran,
dimana aliran air setelah melewati bangunan tersebut akan merupa terjunan. Bangunan
terjunan perlu dibangun pada daerah berbukit dimana kemiringan saluran dibatasi, agar
tidak terjadi suatu gerusan. Selain itu pada saluran terbuka bangunan tersebut berfungsi
untuk mengubah kemiringan saluran yang pada awalnya cukup curam agar menjadi
landai, dimana pada keadaan tersebut kecepatan aliran akan berubah menjadi kecepatan
aliran tidak kritis. Secara keseluruhan bangunan terjun juga dapat berfungsi untuk :
Mengendalikan erosi pada selokan dan sungai.
Mengendalikan tinggi muka air pada saluran.
Mengendalikan kecuraman saluran alam maupun buatan.
Mengendalikan air yang keluar, pada spillway atau pipa.
Menurut jenisnya bangunan terjun dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

Bangunan terjun tegak


Bangunan terjun tegak adalah Bangunan ini digunakan bila beda tinggi energi
tidak lebih dari 1,5 meter.
Bangunan terjun miring
Bangunan ini digunakan bila beda tinggi energi lebih dari 1,5 meter.
Kemiringan bangunan ini dibuat securam mungkin dengan perbandingan
maksimum 1 : 1, agar didapat bangunan yang efisien dari segi biaya.

Dalam merencanakan struktur bangunan terjun perlu memperhatikan hal - hal berikut
ini :

Bangunan harus dapat menahan gaya guling dan gaya gelincir.


Bangunan harus dapat menahan gaya desakan air tanah pada pondasi.
Bangunan harus memperhitungkan gaya uplift terhadap apron dan kolam olak.
Perlu diperhatikan kekuatan tanah untuk pondasi pada saat perencanaan.

Ada tiga macam bangunan terjunan yang dapat dipakai, sesuai dengan keadan saluran
lokasi saluran, yaitu:
1. Bangunan terjunan dengan ruang / kolam olak
2. Bangunan terjunan dengan bibir
3. Bangunan terjunan bertingkat banyak (cascade)
Pembangunan bangunan terjun juga memerlukan pembuatan kolam pada bagian hilir
terjunan, karena kedua bangunan ini merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Dimensi kolam yang direncanakan harus memperhitungkan energi air yang datang dari
bangunan terjun, karena itu kolam harus diperhitungkan sedemikian panjang sehingga
pada akhir kolam energi air sudah tidak ada. Bila pada kenyataannya panjang kolam
dirasa terlalu berlebihan, maka dapat diperpendek dengan cara menambah bangunan
pemecah energi di dasar kolam.
Pada bagian hilir kolam olak perlu dipertimbangkan suatu konstruksi peralihan dari
pasangan batu/beton menjadi saluran tanah, karena meskipun energi air dari bangunan
terjun sudah dipecahkan pada daerah tersebut, namun perubahan kecepatan dari tinggi
ke rendah tetap terjadi. Untuk mengatasinya maka pada dasar saluran dan sayap transisi
tebing saluran konstruksi peralihan tersebut perlu ditaruh pasangan batu kosong.
Adapun panjang pasangan batu kosong sebaiknya lebih dari empat kali kedalaman air
dan minimum sama dengan panjang sayap transisi.
Pembuatan Bangunan Terjunan
Jumlahnya tergantung pada kemiringan areal lahan di lapangan, dan sangat berbeda dari
satu areal ke areal yang lain. Di tempat yang datar mungkin tidak diperlukan sama
sekali, akan tetapi di medan yang terjal, untuk 1 hektar dapatlah dibangun lebih dari 10
bangunan terjun. Kemiringan lahan rata-rata dapat digunakan sebagai indikator untuk
perkiraan indikasi kira-kira jumlah bangunan terjun yang dibutuhkan didalam suatu
hektar areal irigasi. Sebagai contoh, jika kemiringan rata-rata lahan adalah 10 %, maka
hal itu secara kasar menunjukan bahwa 1 hektar memerlukan 10/2 = 5 bangunan terjun
(5 buah/ha).
Fungsi Bangunan Terjunan

Banguan terjunan merupakan bangunan yang berfungsi untuk meredam an atau


mengurangi energi dan kecepatan aliran air yang tinggi yang mengalir melalui saluran
yang miring.
Kegunaan Bangunan Terjunan
Menahan arus dan menghindari kerusakan dasar saluran
Cara mengatasi kemiringan saluran
Cara mengatasi kemiringan saluran yang cukup tajam adalah Pembuatan bangunan
terjunan (drop structures) dapat mengurangi kecepatan aliran air yang cukup besar, yang
bahannya dapat dari konstruksi bambu, batu atau pipa (pipe drops). Untuk saluran yang
berkapasitas besar, maka sebaiknya bangunan terjunan dikonstruksi menggunakan
konstruksi beton dengan desain yang cukup baik.

Bagan Bangunan Terjunan

Aplikasi Bangunan Terjunan


Cocok pada saluaran yang ada terjunannya, dimana erosi terjadi
Tinggi bangunan terjunan terbatas sampai 3 m. lebih dari 3 meter harus ada

perlakuan tertentu
Untuk bangunan terjunan terbuat dari bata, sebaiknya tinggi ini tidak lebih dari

2m
Bangunan terjun tipe A tidak cocok bila ketinggian dan volume aliran agak

tinggi.
Untuk bangunan terjun dari coran semen dengan tinggi kurang dari 2 m, tebal
dinding 12 cm, menggunakan besi diameter 3/8 dengan jarak 25 cm. Untuk
bangunan lebih dari 2 m, tebal dinding 25 cm, menggunakan besi diameter 3/8

dengan jarak 20 cm.


Bila kondisi lapang terbatas, panjang kolam penenang dapat diperpendek, tapi
tidak boleh lebih kecil dari 80 % hasil perhitungan.

Got miring

Got miring adalah bangunan air yang berfungsi mengalirkan air yang dibuat jika trase
saluran melewati medan dengan kemiringan yang tajam dengan jumlah perbedaan tinggi
energi yang besar. Got Miring berupa potongan saluran yang diberi pasangan (lining)
dan umumnya mengikuti medan alamiah
Pada medan terjal di mana beda tinggi energi yang besar harus ditanggulangi dalam
jarak pendek dan saluran tersier mengikuti kemiringan medan, akan diperlukan got
miring. Got niring ini terdiri dari bagian masuk, bagian peralihan, bagian normal dan
kolam olak.

Gambar Bagian - bagian dalam Got Miring

Gambar Kolam Olak Pada Got Miring

Bangunan silang
a.

Talang
Talang atau flum adalah penampang saluran buatan di mana air mengalir dengan
permukaan bebas, yang dibuat melintas cekungan, saluran, sungai, jalan atau
sepanjang lereng bukit. Bangunan ini dapat didukung dengan pilar atau kontruksi
lain. Talang atau flum dan baja dan beton dipakai untuk membawa debit kecil.
Untuk saluran - saluran yang lebih besar dipakai talang beton atau baja. Talang
-talang itu dilengkapi dengan peralihan masuk dan keluar. Mungkin diperlukan
lindungan terhadap gerusan pada jarak-jarak dekat di hilir bangunan, hal ini
bergantung pada kecepatan dan sifat-sifat tanah. Tergantung pada kehilangan tinggi
energi tersedia serta biaya pelaksanaan, potongan talang direncana dengan luas
yang sama dengan luas potongan saluran, hanya dimensinya dibuat sekecil
mungkin. Kadang-kadang pada talang direncana bangunan pelimpah kecil guna
mengatur muka air dan debit di hilir talang. Bangunan itu dapat dibuat dari beton
atau pipa baja.

Gambar konstruksi talang


b.

Gorong gorong

Gorong-gorong berupa saluran tertutup, dengan peralihan pada bagian masuk dan
keluar. Gorong-gorong akan sebanyak mungkin mengikuti kemiringan saluran.
Gorong-gorong berfungsi sebagai saluran terbuka selama bangunan tidak
tenggelam. Gorong-gorong mengalir penuh bila lubang keluar tenggelam atau jika
air di hulu tinggi dan gorong-gorong panjang. Kehilangan tinggi energi total untuk
gorong-gorong tenggelam adalah jumlah kehilangan pada bagian masuk,
kehilangan akibat gesekan ditambah lagi kehilangan pada tikungan gorong-gorong.

Gambar Standar Gorong - gorong untuk Saluran Kecil

c.

Siphon
Sipon adalah bangunan yang membawa airlewat bawahjalan, melalui sungai atau
saluran pembuang yang dalam. Antara saluran dan sipon pada pemasukan dan
pengeluaran dip'erlukanpengaliranyang cocok.Agarsipon dapat berfungsi dengan
baik maka sipon tidak boleh dimasuki oleh udara. Mulut sipon sebaiknya di bawah
permukaan air hulu. Kedalaman air di atas sisi atas sipon dari permukaan air,
tergantung dari kemirigan dan ukuran sipon. Pada sipon kecepatan harus dibuat
setinggi mungkin sesuai dengan kehilangan tinggi energi maksimum yang diizinkan
agar tidak teIjadi pengendapan lumpur. Perencanaan hidrolis sipon harus
mempertimbangkan kecepatan aliran, kehilangan pada pralihan masuk, kehilangan
akibat gesekan, kehilangan pada bagian siku sipon,serta k~hilanganpada peralihan
keluar. Disalurkan yang lebih besar, sipon dibuat dengan pipa rangkap guna
menghindari kehilangan yang lebih besar didalam sipon

Siphon dipakai untuk mengalirkan air lewat bawah jalan, melalui sungai atau
saluran pembuang yang dalam. Aliran dalam sipon mengikuti prinsip aliran dalam
saluran tertutup. Antara saluran dan sipon pada pemasukan dan pengeluaran
diperlukan peralihan yang cocok. Kehilangan tinggi energi pada sipon meliputi
kehilangan akibat gesekan, dan kehilanganpada tikungan sipon serta kehilangan air
pada peralihan masuk dan keluar. Agar sipon dapat berfungsi dengan baik,
bangunan ini tidak boleh dimasuki udara. Mulut sipon sebaiknya di bawah
permukaan air hulu dan mulut sipon di hulu dan hilir agar dibuat streamlines.
Kedalaman air diatas sisi atas sipon (air perapat) dan permukaan air bergantung
kepada kemiringan dan ukuran sipon. Sipon dapat dibuat dari baja atau beton
bertulang. Sipon harus dipakai hanya untuk membawa aliran saluran yang
memotong jalan atau saluran pembuang di mana tidak bisa dipakai gorong-gorong,
jembatan atau talang.
d.

Peluap hisap

a.
b.

Bangunan Lainnya
Peluap samping
Bangunan pembuang
pembuang adalah bangunan yang dipakai untuk membawa air buangan dalam jumlah kedl
ke saluran. Untuk aliran yang besar bisanya air diseberangkan lewat atas atau bawah
saluran

dengan

menggunakan

gorong-gorong

yang

selanjutnya

dibuang

jauh

diluarsaluran.Hal initerutama apabila aliran air diperkirakan mengangkut cukup banyak


lanau, pasir atau benda-benda hanyut. Namun kadang lebih ekonomis untuk membawa air
bersih kedalam saluran daripada membelokkannya keluar. Alur pembuang bisa dibuat
disalurkan pembuang alami atau diujung saluran pembuang yang sejajar dengan saluran
irigasi. Karena ujung alur pembuang paling cocok digunakanjika saluran seluruhnya berada
di bawah permukaan tanah asli.

Anda mungkin juga menyukai