Anda di halaman 1dari 22

Perpindahan

Kalor

Cara-cara perpindahan kalor


Dalam

perpindahan kalor, terdapat 3


cara, yaitu :
- Konduksi
- Konveksi
- Radiasi

A. Konduksi

Konduksi merupakan istilah umum perpindahan kalor pada


zat padat. Dalam skala mikroskopis, konduksi terjadi karena
satu partikel (atom atau molekul) bergerak cepat dan
bergetar berinteraksi dengan atom-atom dan molekulmolekul tetangga, tapi atom-atom atau molekul-molekulnya
sendri tidak berpindah.

Berdasarkan
kemampuan
Menghantarkan kalor, zat padat dapat di
bedakan menjadi Konduktor dan Isolator.
Konduktor adalah bahan-bahan yang
mudah menghantarkan kalor.
Contoh: Besi, Tembaga, Almunium, dsb.

Isolator adalah bahan-bahan yang sukar


atau tidak dapat menghantarkan kalor.
Contoh: Plastik, Karet, Kayu, dsb.

Pada bahan konduktor, perpindahan kalor


terjadi melalui elektron - elektron bebas dan
laju kalor konduksinya dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut.

Dengan:
Q : Kalor (J)
t : Waktu (s)
k : Konduktivitas termal(W/m
K)
A : Luas Permukaan (m2)
d : panjang/tebal bahan (m)
: perbedaan suhu

Konduksi termal (k) merupakan konstanta yang


menyatakan kemampuan bahan menghantar
kalor

Tabel konduktivtas termal bahan

Material Bahan

k (W .m K)

Almunium

205

Perunggu

109

Tembaga

385

Besi

50

Perak

406

Beton

0.8

Kaca

0.8

Es

1,6

Air

0,6

Kayu

0,13

Udara

0,024

Contoh soal
Sebatang

logam 150 cm dengan luas


penampang
30
cm2.
salah
satu
ujungnnya menempel pada es (0oC) dan
ujung lainnya menempel pada benda
dengan suhu 100oC. Jika konduktivitas
termalnya 0,9 kal/s cmoC, hitunglah
kalor yang merambat melalui logam
tersebut selama 10 sekon.

Penyelesaian

Dik : k = 0,9 kal/s cmoC


A = 30 cm2
= 100oC - 0oC = 100oC
d = 150 cm
t = 10 sekon
Dit : Q
Jawab
:t
=
= 180 kalori
Jadi, kalor yang merambat adalah 180 kalori.

Konveksi
Konveksi merupakan bentuk dominan
perpindahan kalor pada zat cair dan gas
atau
perpindahan
kalor,
yang
dipindahkan
langsung
melalui
perpindahan massa.
Konveksi biasanya dibedakan menjadi
konveksi ilmiah dan konveksi paksa.

Pada konveksi ilmiah, aliran fluida


terjadi karena perbedaan massa jenis
Zat, sedangkan pada konveksi paksa
aliran fluida diarahkan secara sengaja
untuk tujuan tertentu dengan
menggunakan alat.

Sebagai contoh
Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal sistem
pemanasan air, sistem aliran air panas

Dari Gambar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, aliran di dalam


gelas disebabkan karena perbedaan massa jenis zat. Air yang
menyentuh bagian bawah gelas kimia tersebut dipanasi dengan cara
konduksi. Akibat air menerima kalor, maka air akan memuai dan
menjadi kurang rapat. Air yang lebih rapat pada bagian atas itu turun
mendorong air panas menuju ke atas. Gerakan ini menimbulkan arus
konveksi. Pada bagian zat cair yang dipanaskan akan memiliki massa.
Konveksi pada zat cair jenis menurun sehingga mengalir naik ke atas.
Pada bagian tepi zat cair yang dipanaskan konveksi

Laju kalor konveksi ketika suatu benda


panas memindahkan kalor ke fluida di
sekitarnya dapat di tentukan dengan
persamaan berikut.
=h

Dengan:
Q = kalor(J)
t = waktu (s)
h = koevisien konveksi
(W/m2K)
A = luas permukaan m2
= perbedaan suhu (K)

Harga koefisien konveksi bergantung pada


bentuk dan kedudukan suatu benda dan
dapat ditentukan melalui suatu percobaan.

Contoh Soal
Sebuah

dinding bersuhu relatif tetap


25oC pada suhu udara luar 18oC, hitung
kalor yang hilang selama 3 jam karena
konveksi kalor jika luas dinding 15m2
dan h = 3,5 j/s m2 K!

Penyelesaian
=hA

Q =hA t
Dik :
h = 3,5 J/m2 K
A = 15 m2
= 25oC 18oC = 7oC = 7 K
t
= 3 jam = 10800 s
Dit :Q
Jawab:Q
= (3,5 J/m2 K)(15 m2)(7 K)(10800 s)
=39,69 x105 J
Jadi, Kalor yang hilang adalah 39,67 x 105

Radiasi

Raiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor


dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa melalui
suatu zat perantara. Sebagai contoh panas matahari dapat
mencapai bumi dengan mekanisme radiasi, sehingga
mampu melewati ruang hampa.

Radiasi panas adalah gelombang


electromagnetic (termasuk cahaya)
yang dihasilkan oleh objek karena
temperaturnya.
Makin tinggi Temperatur dari suatu
objek, makin banyak radiasi termal yang
dihasilkan oleh suatu objek.


Radiasi

kalor memenuhi hukum Stefan-Boltsman,


yaitu energi yang dipancarkan oleh suatu
permukaan benda hitam dalam bentuk radiasi
kalor, tiap satuan waktu () Sebanding dengan
luas permukaan (A) dan sebanding dengan
pangkat empat suhu multak permukaan itu (T2).
=

Dengan:
= tetapan Stefan-Boltzmann
(5,67 x 10-8 W/m2 K4)

Persamaan di atas hanya belaku untuk benda


hitam sempurna. Benda hitam sempurna adalah
benda yang mampu menyerap dan
memancarkan radiasi kalor secara sempurna.

Untuk benda yang bukan benda hitam


sempurna, maka berlaku persamaan
berikut.
= e4

Dengan:
e = emisivitas (0)

Emisivitas adalah ukuran suatu


pancaran radiasi kalor suatu benda
dibandingkan dengan benda hitam
sempurna. Untuk beda hitam sempurna,
e = 1.

Contoh Soal
Sebuah

bola tembaga 20 cm2


dipanaskan hingga 127oC. Jika
emisivitasnya 0,4 dan = 5,67 x 10-8
W/m2 K4 hitunglah energi radiasinya tiap
detik.

Penyelesaian
=4
Dik :
A

= 5,67 x 10-8 W/m2 K


= 20 cm2 = 2 x 10-3

= 273 +127 = 400 K

= 0,4

Dit :
Jawab : = (5,67 x 10-8 W/m2 K)(2 x 10-3 m2)(400 K)4
= 1, 16 Watt
Jadi, Energi Radiasi tiap detik adalah 1,16 W.

End

Anda mungkin juga menyukai