Anda di halaman 1dari 7

Lampiran

Peraturan Bupati Sumenep


Nomor
: 12 Tahun 2008
Tanggal
: 19 Mei 2008

STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


NO

SPESIFIKASI
JENIS PRODUK
PELAYANAN

PERSYARATAN

PROSEDUR

WAKTU

BIAYA

DASAR HUKUM

31.

Pembentukan /
Pendirian Koperasi

90 hari

--

1. UU No. 25 Th.1992
2. PP No. 04 Th.1994
3. Kepmenkop dan UKM No. 98
Th. 2004
4. Perda Kab. Sumenep No.08
Th.2004

1.

2.
3.

4.
5.
6.

Koperasi
Primer
anggota
minimal 20 orang dibuktikan dengan
Buku Daftar Anggota sesuai dengan
kepentingan usaha ekonomi yang
sama
Koperasi Sekunder dibentuk /
didirikan sekurangkurangnya ( tiga )
koperasi primer yang berbadan hokum
Memiliki
Anggaran
Dasar
( sesuai Kepmen Koperasi dan UKM
No. 98 Tahun 2004 harus dibuat oleh
Notaris )
Kelengkapan
Administrasi
Koperasi ( 16 Buku ) sudah ada dan
dikerjakan dengan baik
Pengurus dan pengawas dipilih
dan diangkat oleh Rapat Anggota
Surat Bukti Penyetoran Modal
dari setiap Pendiri / Anggota sekurangkurangnya sebesar Simpanan Pokok

Para pendiri koperasi melalui kuasa


pendiri mengajukan permintaan
pengesahan secara tertulis kepada
Bupati melalui Dinas Koperasi dan
UKM

INSTANSI
PELAKSAN
A
8
DINAS
KOPERASI,
USAHA
KECIL DAN
MENENGAH

dan Wajib. Khusus yang mengelola


Unit Simpan Pinjam harus memiliki
modal disetor sekurang - kurangnya
Rp.15.000.000,- dan bagi koperasi
yang tidak mengelola Unit Simpan
Pinjam harus memiliki asset minimal
Rp.15.000.000,- yang tertanam dalam
koperasi
7.

Memiliki Kegiatan Usaha yang


dikelola koperasi sudah berjalan
secara kolektif (Pra Koperasi)
sekurang-kurangnya selama 1 (satu)
tahun
8.
Kegiatan
Usaha
sudah
diadministrasikan dengan baik
9.
Usaha
Koperasi
yang
dilaksanakan
tanpa
ada
ketergantungan memperoleh bantuan,
fasilitas dan pinjaman dari pihak lain.
32.

Pengesahan Akta
Pendirian Koperasi

1. Akta Pendirian Koperasi satu


diantaranya bermaterai cukup
2. Data Akta Pendirian koperasi dibuat
dan ditandatangani oleh kuasa pendiri
3. Notulen Rapat Pembentukan Koperasi
4. Surat Kuasa
5. Surat Bukti tersedianya modal yang
jumlahnya sekurang2nya sebesar
simpanan pokok / wajib dilunasi oleh
para pendiri
6. Neraca awal kegiatan koperasi
beserta perhitungan Rugi Laba
7. Rencana Kegiatan Usaha kopeasi

Para Pendiri koperasi memberi kuasa


pendiri mengajukan permohonan
pengesahan secara tertulis kepada
Kepala Dinas Koperasi dan UKM
yang ditugas oleh Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah RI sebagai
pejabat yang berwenang untuk dan
atas nama Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah RI

3 bulan

--

1. UU RI No. 25
Th.
1992
2. PP No. 4 tahun 1994
3. Kepmenkop dan UKM No. 98
Tahun 2004
4. Kepmenkop dan UKM No.
123 Tahun 2004
5. Peraturan Menteri Koperasi
dan UKM No. 124 Th. 2004
6. PP No.01 Th.2006
7. Peraturan Bupati Sumenep
No. 03 Th.2006
8. Keputusan Bupati Sumenep

minimal 3 ( tiga ) tahun kedepan dan


rencana Anggaran Belanja dan
Pendapatan Koperasi
8. Daftar Hadir Pembentukan Koperasi

No. 19 Th. 2001

9. Untuk koperasi primer melampirkan


fotocopy KTP dari para pendiri
10.Untuk koperasi sekunder melampirkan
keputusan Rapat anggota masing2
koperasi
ftentang
persetujuan
pembentukan Koperasi Sekunder dan
Fotocopy Akta Pendirian serta
Anggaran Dasar masing2 koperasi
pendiri
11.Surat Keterangan Usaha dari Kepala
Instansi, Kecamatan dan Kepala Desa
/ Lurah di wilayah kerja koperasi
12.Masing-masing dibuat rangkap 2 ( dua
).
33.

Pengesahan
Perubahan
Anggaran Dasar

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Surat Permohonan Pengesahan


Perubahan Anggaran Dasar :
Anggaran Dasar Koperasi yang
telah diubah, satu diantaranya
bermaterai cukup
Data Akta Pendirian Koperasi
dan data Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi
Notulen
Rapat
Anggota
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
Daftar Hadir Rapat Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi
Fotocopy Akta Pendirian dan
Anggaran Dasar yang lama

Pengurus mengajukan permohonan


pengesahan secara tertulis kepada
Kepala Dinas Koperasi dan UKM
yang ditugas oleh Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah RI sebagai pejabat yang
berwenang untuk dan atas nama
Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah RI

1 bulan

--

1. UU RI No. 25
Th.
1992
2. PP No. 4 tahun 1994
3. Kepmenkop dan UKM No. 98
Tahun 2004
4. Kepmenkop dan UKM No.
123 Tahun 2004
5. Peraturan Menteri Koperasi
dan UKM No. 124 Th. 2004
6. PP No.01 Th.2006
7. Peraturan Bupati Sumenep
No.03 Th.2006
8. Keputusan Bupati Sumenep
No. 19 Th. 2001

7.
8.

Fotocopy Buku daftar Anggota


Fotocopy Nomor Pokok wajib
Pajak

9.
10.
34.

Penggabungan /
Peleburan Koperasi

1.
2.
3.
4.

5.

6.

Dokumen lain yang dibutuhkan


Masing-masing dibuat rangkap 2
Memiliki Badan Hukum
1. Ada koordinasi antara koperasi
Memiliki kesamaan bentuk
yang akan diga bung/dilebur
( Koperasi primer fengan koperasi
tentang segala hal menyangkut
primer )
kesepa-katan pengga bungan/
Tidak sedang berperkara di
peleburan koperasi bersangkutan
pengadilan
2. Diadakan rapat penggabungan/
Memiliki
keinginan
untuk
pele-buran koperasi diha- diri
melakukan
penggabungan
dan
para kuasa dari masing-masing
peleburan yang dinyatakan melalui
kope-rasi
yang
akan
Keputusan Rapat Anggota masingbergabung/dilebur
masing koperasi
3. Mengadakan Rapat Anggota
Memiliki asset ( kekayaan )
Pengga-bungan/Peleburan
sama atau lebih besar dari pada
Koperasi
yang meng-hasilkan
kewajiban
koperasinya
minimal
kesepakatan dari kedua koperasi
memenuhi auditable
yang bergabung/ pele-buran
Memiliki
potensi
untuk
dikembangkan
4. Mengajukan
permo-honan
pengesahan perubahan Anggaran
Dasar ke Dinas Koperasi dan
UKM sesuai peraturan yang
berlaku
5. Masing-masing kope-rasi segera
menga-dakan Rapat Pembubaran Koperasi setelah Surat
Keputusan
Pe-ngesahan

--

--

1. UU RI No. 25 Th. 1992


2. Keputusan Menteri Negara
Urusan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Ri No.
36/Kep/ M/II/ 1992
3. Perda No. 08 Th. 2004
4. Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan UKM RI No.
01/Per/ M.kukm/I/2006

Perubahan Anggaran Dasar Koperasi hasil pengga-bungan /


peleburan diterima
35.

Pembubaran
Koperasi

1.

Koperasi tidak memenuhi


ketentuan UU No. 25 Th. 1992 tentang
Perko-perasian dan atau tidak
melaksa-nakan ketentuan dalam
Anggaran Dasar koperasi yang
bersangkutan
2.
Kegiatan koperasi bertentangan
de-ngan ketertiban umum dan atau kesusilaan yang dinyatakan berdasr-kan
kep. pengadilan yang mempu-nyai
kekuatan hukum yang pasti
3.
Koperasi dinyatakan pailit
berdasr-kan keputusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum
pasti

1.

4.

Koperasi tidak melaksanakan


kegiatan usaha secara nyata selama
2 ( dua ) tahun berturut-turut terhitung
sejak pengesahan Akta Pendirian
Koperasi.

2.

5.

Keputusan pembubaran
koperasi berdasrkan ketentuan
dimana harus menguraikan secara
jelas apa yang menjadi alasan
pemmbubaran.

Keputusan
pembuba-ran
koperasi
oleh
pemerintah dalam waktu paling
lambat 4 (empat) bulan terhitung
sejak tanggal diterimanya Surat
Pemberitahuan
rencana
pembubaran
oleh
koperasi
bersangkutan

Dalam
jangka
waktu paling lambat 2 ( dua )
bulan sejak tanggal penerimaan
pembe-ritahuan koperasi yang
bersangkutan berhak mengajukan
keberatan
3.
Keputusan
Pemerintah tentang diterima atau
ditolak nya keberatan atas
rencana pembubaran diberikan
paling lambat 1 ( satu ) bulan
sejak tanggal diterimanya pernyataan keberatan

4 bulan

--

1. UU RI No. 25 Th. 1992


2. Keputusan Menteri Negara
Urusan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Ri No.
124/Kep/ M.KUKM/XI/2004
3. Keputusan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil
dan
Menengah
RI
No.123/Kep/
M.KUKM/X/2004
4. Perda No. 08 Th.2004
5. Peraturan Pemerintah Ri No.
17 Th. 1994
6. Surat
Edaran
Menteri
Koperasi dan PPK Ri No.
269/M/IX/1994

36.

Fasilitasi Pembiayaan Koperasi,


UKM dan LKM
(Program Penguatan Modal)

Untuk Koperasi
1.
Koperasi yg ber BH minimal 2 th
2.
Memiliki Pengurus & Pengawas
3.
Melaksanakan RAT
4.
Mempunyai jaminan
Untuk Kelompok / LKM
1.
LKM yg belum ber-BH Koperasi
2.
Jumlah anggota minimal 25 org
3.
Memiliki Pengurus
4.
Merupakan Lembaga Binaan
Dinas / Instansi terkait
5.
Memiliki AD / ART
6.
Mempunyai jaminan
7.
USP menunjukkan kinerja yang
baik minimal 1 (satu) tahun

Untuk UKM
1.
Mempunyai Usaha
2.
FC. KTP Suami + Istri
3.
SIUP / TDP atau Keterangan
Domisili dari Kepala Desa
4.
Memiliki Jaminan
5.
Tidak mempunyai kredit program
sebelumnya
37.

Pendirian Lembaga
Keuangan MIKRO
(LKM)

1. Berkelompok
2. Keanggotaan minimal 25 orang
3. Ada Kepengurusan
4. Usaha Simpan Pinjam
5. Mempunyai AD / ART

1. Mengajukan Proposal di lengkapi


dengan foto copy KTP Pengurus
bagi Koperasi dan LKM, foto copy
Suami + Istri bagi UKM
2. Tim Verifikasi melaku-kan survey/
mengada-kan seleksi
3. Penetapan besarnya pinjaman
4. Tim
Verifikasi
menga-jukan
Rekomendasi
pada
Bapak
Bupati

5. Bank
Pelaksana
Mencairkan

1.

1 bulan

--

Perda No. 02 Tahun 2006


Tanggal, 3 Januari Tahun 2006

dapat

Mengajukan Surat
permohonan dan diadakan
sosialisasi
2.
Mengajukan menjadi binaan
dilengkapi :
Foto Copy KTP
Pengurus

1.

UU No. 25/Th. 1992


Tentang Perkoperasian
2.
PP. No. 9 / Th. 1999
Tentang
Pelaksanaan
Kegiatan, Usaha Simpan
Pinjam oleh Koperasi
3.
Surat Direktur Jenderal

AD / ART

Pembinaan
Koperasi
Perkotaan
Departemen
Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil RI
4.
Nomor
:
306/PPK/III/1998
tgl, 10
Maret 1998
tentang
Pembinaan & Pegawasan
Kelompok Masyarakat yang
melaksanakan
Usaha
Simpan Pinjam

Anda mungkin juga menyukai