Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RUANGAN KIA
UPTD PUSKESMAS SEMEN
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Kesehatan Nasional merumuskan bahwa pembangunan nasional bidang
kesehatan bertujuan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya.Pembangunan kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa, baik
pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat secara sinergis, berhasil guna dan
berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya me
lalui prinsip prinsip perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat, adil
dan merata, serta pengutamaan manfaat.
.Pelayanan kesehatan adalah upaya yang di berikan kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan dan pelaporan, yang dituangkan dalam
suatu system.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
AKI dan AKB di Indonesia yang masih cukup tinggi membutuhkanpelayanan
kesehatan yang sesuai standar dan tenaga kesehatan yang memiliki muatan
pengetahuan,ketrampilan dan skill yang berkualitas.
Untuk terlaksananya pelayanan di Puskesmas yang sesuai dengan standar,
diperlukan pedoman pelayanan. Pedoman pelayanan di ruang KIA dibuat sesuai acuan
pelaksanaan pelayanan KIA
B. Tujuan Pedoman Pelayanan Ruang KIA KB.
.
Dokter , Bidan ,Perawat dan petugas kesehatan yang lain sebagai pelaksana pelayanan di
ruangan KIA dapat memberikan
pelayanan sesuai standar dan bisa mencegah terjadinya
resiko kecelakaan kerja baik kepada pasien maupun kepada petugas .
C. Sasaran Pedoman
1.
Dokter,bidan,perawat
2.
3.
aktifitas
sehari-hari.Selain
upaya
promotif
dan
preventif,
fisioterapis
membantuindividu
dalam
masa
akut,
kronis,
pencegahan, intervensidiniuntuk
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan KIA paling sedikit harus
memilikI 5 (lima) orang tenaga paramedis (bidan/perawat) dengan kualifikasi profesi
minimal ahli madya yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan tindakan asuhan
kebidanan/asuhan keperawatan serta mampu berkomunikasi dengan masyarakat dan
profesi lain dan memiliki kompetensi dalam upaya promotif dan preventif.
B. Distribusi Ketenagaan
Keberhasilan program pelayanan kesehatan tergantung berbagai faktor baik
sosial,lingkungan, maupun penyediaan kelengkapan pelayanan/perawatan Kesehatan Ibu
dan Anak memiliki peran yang penting dalam program pelayanan kesehatan baik di
tingkat dasar maupun rujukan.
Dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer),
dapat terlibat sebagai anggota utama dalam tim,berperan dalam pelayanan
kesehatandengan pengutamaan pelayanan pengembangan dan pemeliharaanmelalui
pendekatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan
pendekatan kuratif dan rehabilitatif.
Padapelayanankesehatantingkat lanjutan, fisioterapis berperan dalam perawatan pasien
dengan berbagai gangguan neuromuskuler, musculoskeletal, kardiovaskular, paru, serta
gangguan gerak dan fungsi tubuh lainnya. Fisioterapis juga berperan dalampelayanan
khusus dan kompleks, sertatidak terbatas pada area rawat inap, rawat jalan, rawat intensif,
klinik tumbuh kembang anak, klinik geriatri, unit stroke, klinik olahraga, dan/atau
rehabilitasi..
C. Jadwal Kegiatan
Hari Senin Kamis, jam 7. 00 jam 12.00
Hari Jumat
jam 7.00 jam 11.00
Hari Sabtu
jam 7.00 - jam 11.30
BAB III
4
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Terlampir
B. Standar Fasilitas
Setiap
penyelenggaraan
pelayanan
fisioterapi
di
fasilitas
berwenang,
berkala
oleh
pihak
mengganggu pelayanan.
Peralatan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan fisioterapi di
Puskesmas paling sedikit terdiri atas:
a) Stetoskop
b) Tensimeter
c) Meteran gulung
d) goniometer
C.
e) Plumb Line
f) Alat pengukur waktu
g) Cermin
h) Projector
i)
Laptop
j)
Infrared radiation
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
5
maupun
pelayanan/perawatandimanafisioterapi
penyediaan
kelengkapan
memilikiperanyangpenting
dalam
program
fisioterapi
berfokus
pada
pasien
melalui
diaksessecaralangsungataupunmelaluirujukantenagakesehatan
lain
alur
yangdapat
maupun
sesama
diinginkan/dibutuhkan.
Rujukan
tersebut
pelayanan
fisioterapi
tertuang
dalam
operasional(SPO)yangditetapkanolehpimpinanfasilitas
standar
pelayanan
prosedur
kesehatandan
Rawat Jalan
a) Pasien yang mengalami/berpotensi mengalami gangguan gerak dan fungsi
tubuh dapat melakukan pendaftaran secara langsung, atau melalui rujukan
dari tenaga medis di poliklinik
setempat/ Dokter
pada
fasilitas
pelayanan
kesehatan
praktikmandiri(denganmembawasuratrujukanfisioterapi)Pelayanan fisioterapi
di
puskesmas
dilakukan
sesuai
dengan
alurpelayanan
dipuskesmas,
kebutuhan
kekhususannya.Apabila
fisioterapi
tidak
yang
ditemukan
tepat
sesuai
indikasi,
dengan
fisioterapis
dokter/dokter
d)
Poliklinik/Praktek
dokter/Dokter
Spesialis/drg./drg.
Spesialis/DPJP
e)
f)
Mulai
g)
h)
i)
Loket pendaftaran
umum
j)
k)
Asesmen fisioterapis
l)
m)
n)
Indikasi fisioterapi
o)
p)
q)
r)
s)
t)
Administrasi/
u)
penjadwalan
v)
w)
x)
y)
z)
aa)
ab)
ac)
ad)
ae)
af)
ag)
ah)
ai)
aj)
ak)
al)
am)
an)
ao)
Ya
Proses fisioterapi
selanjutnya sesuai
indikasi
Selesai / pulang
2. Rawat Inap
a) DPJPmembuatrujukan/permintaansecaratertuliskepada
fisioterapi/fisioterapis.Selanjutnya petugas ruangan menyampaikan
8
bagian
informasi
rujukan
kepada
Apabila
tidak
ditemukan
indikasi,fisioterapissecara
dilakukan
proses
fisioterapiselanjutnya
sesuai
Dalam
prosedur
episode
proses
tersebut,
disertai
catatan
klinis
e)
f)
g)
h)
i)
C. DokterPenanggung
D. JawabPasien (DPJP)
F. Pasien/Klien
E.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P. Bagian
Q. Fisioterapi/fsioterapis
R.
S.
T.
U.
V.
W.
X.
Y. asesmenfisioterapis
Z.
AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.
AG.
AH.
Tidak
AJ.
AI. indikasifisiote
rapi
AK.
AL.
AM.
AN.
AO.
AP. Ya
AQ.
AR.
AS.
AT.
AU.
prosesfisioterapi selanjutnya administrasi dan
AV. sesuaiindikasi
Penjadwalan
AW.
AX.
AY.
AZ.
BA.
BB.
Selesai
BC.
BD.
BE.
BF.
D. LANGKAH KEGIATAN
BN.
BO.
Asuhan fisioterapipada pasien merupakan proses siklus kontinyu dan
bersifat dinamis yang dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki kompetensi yang
dibutuhkan, diintergrasikan dan dikoordinasikan denganpelayananlainyangterkait
melaluirekammedik,sistem informasi dan sistem komunikasi yang efektif.
BQ.
BP.
1. Assesmen pasien
BR.
dan
pengukuran)
impairment,activities
limitation,
pasticipation
berdasarkan
hasil
fisioterapis
ditetapkan
oleh
yang
kredensial/penilaian
kompetensi
pimpinanfisioterapi.Beberapauji
aerobik
dan
ketahanan(aerobic
capacity/endurance)
BU.
BX.
BZ.
BT.
b) Karakteristik antropometri
BY.
CA. f) Integritassarafkranialdansaraftepi(cranialandperipheral
nerveintegrity)
CB. g) Hambatan lingkungan, rumah, pekerjaan, sekolah dan
rekreasi(environmental, home,andwork barriers)
CC. h) Ergonomi dan mekanika tubuh (ergonomics and body mechanics)
CD. i) Berjalan,lokomosidankeseimbangan(gait,locomotion,and balance)
CF.
CH.
CJ.
CM.
CE.
j)
CG.
CI.
l)
CK. m) Kinerja otot, antara lain strength, power, tension dan endurance
CL.
CR.
CO.
p) Nyeri
CP.
q)
Postur
CQ.
r)
Kebutuhan prostetik
11
CS.
s) Lingkup gerak sendi (ROM), termasuk panjang otot
CT.
t)
Integritas refleks
CU.
CV.
CZ.
CX.
v) Integritas sensoris
CY.
multidimensipasien/klien
dihasilkanmelaluianalisisdansintesisdarihasilpemeriksaan
yang
danpertimbangan
mencakup
aktifitas
dan
gangguan/kelemahan
hambatan
fungsitubuh,strukturtubuh,keterbatasan
bermasyarakat.
gangguan dan/atau potensi gangguan gerak dan fungsi tubuh, gangguan struktur
dan
fungsi,
pada lembar rekam medik terintegrasi dan/atau pada lembar kajian khusus
fisioterapi.
DH.
DI. 3. Perencanaan intervensi
DJ.
DK. Fisioterapis melakukan perencanaanintervensi fisioterapi berdasarkan
hasil assesmen dan diagnosis fisioterapi, prognosis dan indikasi-kontra indikasi,
setidaknya mengandung tujuan, rencanapenggunaanmodalitasintervensi,dandosis,
serta
diinformasikan/dikomunikasikan
kepada
pasien/klienatau
rekam medik pasien baik pada lembar rekam medik terintegrasi dan/atau
padalembarkajiankhusus fisioterapi,dapatdievaluasi kembali jika diperlukan dengan
melibatkan pasien/klien atau keluarganya.
DL.
4. Intervensi
DM.
DN.
DO.
pasien/klien,
dilakukan
berdasarkan
program
perencanaan
bentukintervensitermasukdantidak
terbataspadateknologi
dan
ruangan
yang
memadai.Ukuran
keberhasilan
hasil
yang
berkaitan
dengan
pendekatanintervensi
merujuk
pada
dokter/profesional
lain
terkait.Kewenanganmelakukan
atau keahlian, fisioterapis merujuk pasien/klien kepada tenaga kesehatan lain yang
tepat dengan disertai resume fisioterapi.Penyelenggaraan pelayanan fisioterapidi
13
FP.
FQ.
FR.
FS.
FT.
FU.
FV.
FW.
FZ.
GA.
GB.
GC.
GD.
GE.
GF.
GG.
GH.
TEMPAT
GI.
GJ.
GK.
GL.
GM.
GN.
GO.
GP.
GQ.
GR.
GS.
GT.
GU.
GV.
GW.
GX.
GY.
GZ.
HA.
HB.
HC.
HD.
HE.
HF.
HG.
HH.
HI.
HJ.
HK.
HL.
LAMPIRAN :
FX.
FY.DENAH RUANGAN FISIOTERAPI
WASTAFEL
MATRAS
RAK
TIDUR
LEMARI
ALKES
PINTU
15
KACA
HM.
HN.
HO.
HP.
HQ.
HR.
HS.
HT.
HU.
KATA PENGANTAR
HV.
HW.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun pedoman pelayanan ruangan
fisioterapi tahun 2016 dengan baik dan tepat pada waktunya.
HX.
Pedoman ini dibuat dengan berbagai observasi dan bantuan dari berbagai pihak
ini.Oleh karena itu kami mengharapkan semua pihak yang terkait untuk memberikan saran
dan kritik yang membangun demi penyempurnaan pedoman pelayanan ini.
HZ.
ID.
IE.
IF.
IG.
IH.
II.
IJ.
IK.
IL.
IM.
IN.
IO.
IP.
IQ.
IR.
IS.
IT.
16
IB.
Kediri,
IC.
Penulis