Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna dan
dilengkapi dengan akal pikiran. Akal pikiran tersebut mendorong manusia memiliki
kebutuhan akan pengetahuan sebagai penunjang kegiatan dan tuntutan kehidupannya
sehari-hari. Semakin tinggi taraf hidup seseorang maka semakin besar pula
kebutuhannya akan pengetahuan. Untuk mencapai tingkat pengetahuan yang
diinginkan tentu seorang manusia membutuhkan informasi yang relevan untuk
diserap.
Kebutuhan masyarakat Indonesia akan informasi semakin meningkat. Hal
tersebut diiringi dengan tingkat kemajuan dan perkembangan infrastruktur teknologi
informasi sangat pesat. Informasi menjadi kebutuhan bagi masyarakat, tidak
terkecuali masyarakat desa. Kebutuhan akan informasi dirasakan akan terus
bertambah bagi setiap kali memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu.
Rasa ingin tahu timbul ketika seseorang ingin menambah pengetahuannya. Menurut
Belkin, rasa ingin tahu atau keinginan untuk menambah informasi didorong oleh
tingkat pengetahuan yang tidak cukup untuk menghadapi situasi tertentu pada saat itu
(Pendit,2003:126).
Informasi merupakan hasil olahan data yang akurat, dapat dipercaya dan
relevan sehingga memegang peranan penting dalam kehidupan manusia untuk dapat

mengetahui dan memahami apa saja yang terjadi di sekitarnya. (Ayu Astari, 2012).
Akibatnya muncul pula kebutuhan sarana yang mampu menjadi jembatan antara
masyarakat dengan informasi yang dicari. Hal ini dipahami benar dan tercermin dari
banyaknya sumber informasi yang muncul dalam bentuk media massa.
Media massa adalah suatu istilah untuk jenis media yang secara khusus
didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan seharihari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Menurut UU No. 40 tahun 1999
tentang Pers dinyatakan, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa
yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk
tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran
yang tersedia.. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media massa adalah
suatu lembaga yang mencari dan mengolah data atau kejadian menjadi suatu
informasi untuk disebarluaskan ke masyarakat dalam bentuk tulisan, suara, atau
gambar.
Media cetak merupakan salah satu jenis media massa paling populer yang
beredar luas dimasyarakat. Berbentuk fisik berupa lembaran-lembaran tulisan berisi
informasi yang dicetak, media ini memiliki beberapa jenis yaitu surat kabar, tabloid,
majalah, bulletin, selebaran, poster dan lain-lain. Adanya berbagai jenis ini
dikarenakan beragamnya masyarakat pencari informasi yang datang dari seluruh
lapisan masyarakat sehingga menyebabkan berbagai jenis media cetak ini harus

menentukan kalangan pembacanya masing-masing agar informasi yang disampaikan


tepat sasaran. Majalah misalnya, menyajikan kumpulan informasi berbentuk artikel
yang khusus disusun sesuai dengan kalangan pembacanya. biasanya digolongkan
pada jenis kelamin pembaca, hobi pembaca, atau usia.
Salah satu majalah yang saat ini banyak beredar dimasyarakat adalah majalah
remaja putri yang memuat informasi tentang gaya hidup, tren mode masa kini, hingga
artikel psikologi yang berkaitan dengan permasalahan remaja. Saat ini, khususnya
para remaja putri selalu mengikuti tren perkembangan jaman agar merasa tidak
tertinggal dalam pergaulannya. Peran media cetak dalam menyampaikan informasi
seputar trend mode saat ini sangat membantu remaja putri dalam mengetahui sesuatu
yang sedang in saat ini. Hal ini terbukti karena banyak majalah-majalah remaja
yang menawarkan trend mode pakaian sebagai rubrik tersendiri (Tyas Ayu,2008)
PT. Aprilis Maju Media dengan produknya yaitu majalah Gogirl! adalah salah
satu perusahaan media cetak yang berfokus kepada kalangan remaja putri berusia 1523 tahun. Majalah ini berskala nasional dan terbit secara berkala setiap bulannya
dengan penjualan rata-rata sebanyak 120.000 eksemplar perbulan. Didirikan secara
mandiri oleh tiga perempuan kakak beradik pada tahun 2004, majalah Gogirl! saat ini
sudah memasuki tahun kedelapannya. Selama delapan tahun Gogirl! terus
menghadapi tantangan berat yang juga dialami oleh semua media cetak pada saat ini,
yaitu gempuran media elektronik dan internet yang memberi kemudahan bagi
masyarakat mendapatkan informasi yang diinginkan secara cepat dan praktis (Gogirl
Magz About Us, 2014).

Untuk dapat bertahan melawan kemajuan teknologi dan internet yang kini
semakin pesat dan populer dikalangan masyarakat Indonesia, perusahaan media cetak
termasuk

di

dalamnya

majalah

Gogirl!

harus

mampu

memahami

dan

mengaplikasikan strategi pemasaran yang biasa disebut bauran pemasaran. Kotler dan
Keller (2009) menyatakan bahwa bauran pemasaran dapat dilihat dari dua sudut
pandang yaitu sudut pandang penjual dan sudut pandang pembeli. Dari sudut pandang
penjual, bauran pemasaran merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk
mempengaruhi pembeli. Sedangkan, dari sudut pandang pembeli bauran pemasaran
merupakan perangkat pemasaran yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi
pelanggan. Komponen-komponen dari bauran pemasaran yang sering disebut empat P
tersebut antara lain: Produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi
(promotion).
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya (Kotler & Armstrong 2003).
Produk dibagi menjadi dua menurut konsumennya yaitu produk konsumen dan
produk industri. Produk konsumen adalah semua produk yang dibeli oleh konsumen
akhir untuk

dikonsumsi secara pribadi. Umumnya diklasifikasikan lebih lanjut

berdasarkan cara konsumen membelinya, antara lain produk sehari-hari, produk


belanja, produk khusus dan produk yang tidak dicari (unsought product).
Saat ini PT. Aprilis Maju Media dengan produknya majalah Gogirl! berhasil
menjadi trendsetter dikalangan majalah remaja putri lainnya. Dibuktikan dengan pada
kemunculannya pertama kali tahun 2005, Gogirl! dicetak dengan ukuran kecil di

mana pada saat itu semua majalah remaja putri berukuran besar, namun pada tahun
2014 hampir semua majalah remaja putri di Indonesia baik dari perusahaan dalam
negeri maupun majalah franchise luar negeri kini diterbitkan dengan ukuran kecil
seperti Gogirl!. Fenomena ini menunjukkan bahwa PT. Aprilis Maju Media mampu
mengolah komponen bauran pemasaran berupa produk yang dimiliki perusahaan
(Gogirl Magz, About Us, 2014).
Keberhasilan majalah Gogirl! hingga saat ini dipengaruhi oleh usaha dan
strategi-strategi yang diterapkan perusahaan untuk menarik konsumen. Dasar strategi
Gogirl! dirangkum dalam sebuah tagline yang dimiliki perusahaan yaitu Magazine
For Real. Tagline ini tercipta karena majalah-majalah remaja putri yang beredar
pada tahun 2005 hingga sekarang dirasa kurang real dan masih belum benar-benar
menyentuh kehidupan nyata seorang remaja putri Indonesia. Peluang ini
dimanfaatkan PT. Aprilis Maju Media untuk menciptakan sebuah majalah baru yang
lebih real dan sesuai kondisi remaja putri Indonesia.
Gogirl! dihadirkan tidak hanya untuk mengajarkan remaja putri Indonesia
mengikuti perkembangan trend dunia fashion dan lifestyle masa kini, tapi juga untuk
menghasilkan pembaca yang berwawasan luas, memiliki kepekaan sosial dan attitude
yang baik. Misi tersebut diwujudkan dengan dimuatnya artikel-artikel berisi isu
terhangat nasional dan internasional, isu sosial, dan artikel psikologi secara rutin
setiap bulannya. Selain itu, Gogirl! memiliki tema utama setiap bulan yang berisi
informasi berguna bagi pembacanya, misalnya isu tentang dunia perkuliahan yang
diharapkan memberikan gambaran bagi pembaca yang baru akan memasuki duni

perkuliahan, juga isu karir atau isu-isu lainnya. Artikel dan ilustrasi yang ada di
majalah Gogirl! semuanya dikemas dengan sederhana, menggunakan bahasa yang
santai agar mudah dibaca dan lebih dekat dengan pembacanya. Bentuk majalah yang
kecil juga mempermudah pembaca untuk membawa majalah ini ke mana-mana di
dalam tas. Kombinasi dari isi majalah dan cara penyampaiannya inilah yang membuat
Gogirl! mampu berkembang dan bertahan mulai dari sebuah majalah baru di antara
majalah-majalah lainnya hingga saat ini berhasil melampaui pesaingnya dan menjadi
trendsetter.
Menimbang hal-hal tersebut diatas, maka dalam pelaksanaan program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) penulis memilih PT. APRILIS MAJU MEDIA, sebagai tempat
melaksanakan KKN dan sekaligus mengembangkan kemampuan soft skill maupun
hard skill. Penulis sendiri memilih judul STRATEGI PENGEMBANGAN
PRODUK MAJALAH GOGIRL! PADA PT. APRILIS MAJU MEDIA untuk
dijadikan laporan selama penulis mengikuti kegiatan KKN-P dalam kurun waktu
kurang lebih dua bulan. Penulis ingin melaporkan, menganalisis keunggulan dan
kelemahan operasional perusahaan, mengevaluasi, serta memberikan solusi untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Aprilis Maju Media.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Perumusan masalah yang ditarik oleh peneliti berdasarkan latar belakang
masalah yang telah dipaparkan, adalah sebagai berikut :

1. Apa strategi pengembangan produk majalah Gogirl! yang selama ini


dilakukan perusahaan untuk menjadikan Gogirl! majalah remaja putri
nomor satu di Indonesia?
2. Bagaimana penerapan strategi pengembangan produk majalah Gogirl!
yang selama ini dilakukan perusahaan untuk menjadikan Gogirl! majalah
remaja putri nomor satu di Indonesia?
1.3 TUJUAN KKN-P
Tujuan KKN
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata
meliputi :
1. Meningkatkan kompetensi praktek manajemen bagi lulusan Jurusan
Manajemen agar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan siap memasuki
pasar kerja maupun dunia usaha.
2. Memberikan tambahan keahlian mahasiswa dalam memecahkan masalah
di dunia kerja maupun di dunia usaha.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa

dalam beradaptasi dengan

masyarakat.
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menemukan fenomena dan
permasalahan terkait manajemen dalam suatu perusahaan atau usaha.
1.4 MANFAAT KKN-P
Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat meningkatkan kecerdasan intelektual dan emosional.
2. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di
program pendidikan dalam berbagai kasus riil di dunia kerja maupun
dunia usaha.

3. Menumbuhkembangkan rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan


bermasyarakat.
Bagi Instansi/Perusahaan Yang Bersangkutan
1. Memperoleh

sumbangan

pemikiran

dan

tenaga

dalam

rangka

meningkatkan kinerja perusahaan/lembaga dan masyarakat.


2. Sebagai sarana membangun jaringan kerjasama untuk memperoleh tenaga
kerja potensial.
Bagi Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya
1. Memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai perusahaan/lembaga dan
pelaku usaha.
2. Meningkatkan relevansi kurikulum berbagai program pendidikan di
Jurusan Manajemen dengan berbagai dunia kerja dan dunia usaha

Anda mungkin juga menyukai