Anda di halaman 1dari 27

BAB II

PERENCANAAN BISNIS
CUPCAKES

2.1 DATA PERUSAHAAN


1. Nama Perusahaan

: CUPCAKES JELITA

2. Bidang Usaha

: Industri Rumahan

3. Jenis Produk / Jasa

: Kue

4. Alamat Perusahaan

: Jl.Gurilla No.2 Medan

5. Nomor Telepon

: 0852 9764 1099

6. Alamat E-mail

: Ulfamawaddah@ymail.com

7. Situs Web

: www.cupcakesjelita.com

8. Bentuk badan hukum

: Usaha dagang

10.Mulai Berdiri

: 2013

Universitas Sumatera Utara

2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS


1. Nama

: Ulfa Mawaddah

2. Jabatan

: Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal Lahir

: Medan, 24 Februari 1990

4. Alamat Rumah

: Jl. Gurilla No.2 Medan

5. Nomor Telepon

: 0852 9764 1099

6. Alamat E-mail

: ulfamawaddah@ymail.com

7. Pendidikan Terakhir

: Diploma III

2.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung
jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap
perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan
jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu
memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan
birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan
kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan
keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja
individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang
menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber
daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian
yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logical, yang dapat

Universitas Sumatera Utara

dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran


komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena
dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing
setiap

anggota

organisasi

yang

mana

ini

juga

mencerminkan

sikap

profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.


Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3 orang, termasuk
penulis yang terlibat dalam perencanaan bisnis ini. Diharapkan di masa
mendatang tenaga kerja untuk bisnis cupcakes jelita akan lebih banyak lagi.
Ulfa Mawaddah
Pemilik

Bagian Pemasaran
Andini Putrianti

Bagian Produksi
Cyntia Anggraini

Gambar 2.1 Struktur Organisasi


Didalam perencanaan bisnis ini, peranan/fungsi dari masing-masing manajemen
tim, diantaranya adalah :

Universitas Sumatera Utara

A. Pemilik
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha cupcakes hias jelita,
2. Merencanakan dan menyusun program kerja,
B. Produksi
Job description:
1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada
setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,
2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,
3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan
tenaga kerja, peralatan, dan mesin.
C. Pemasaran
Job Description:
1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi,
2. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran cupcakes jelita, meliputi :
pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran,
serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran,
3. Menentukan pasar sasaran,

Universitas Sumatera Utara

4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan


keluar/solusi,
5. Memonitor

kepuasan

konsumen,

mengevaluasi

persaingan,

serta

mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran


2.4.1 Produk yang dihasilkan :Cupcakes
Cupcakes adalah kue kecil yang dipanggang dalam bentuk mangkuk atau
gelas kecil terbuat dari kertas atau aluminium foil. Cupcakes biasanya terbuat dari
beberapa bahan dasar yakni butter, gula, telur dan tepung. Cupcakes memiliki
aneka rasa, hiasannya juga beragam. Sekarang ini banyak toko kue khusus
menjual cupcakes cantik dengan hiasan yang disesuaikan dengan tema yang
diinginkan oleh pembeli. Pada umumnya cupcakes ada rasa vanila atau cokelat.
Namun seiring berkembangnya zaman kini cupcakes memiliki rasa yang beraneka
ragam.

Gambar 2.2 : Produk Cupcakes Jelita

Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Keunggulan Produk


a. Serbaguna.
Cupcakes memiliki berbagai keistimewaan dibandingkan kue pernikahan
konservatif, karena dapat disajikan dengan berbagai rasa. Tidak hanya satu rasa
yang biasa terdapat di banyak kue pernikahan. Dengan menggunakan cupcakes
berbagai rasa yang berbeda, maka para tamu dapat menemukan rasa yang mereka
kehendaki. Cupcakes sangat praktis, karena tidak perlu memotong-motong kue
lagi. Sedangkan sebagai suvenir, cukup dikemas dalam wadah kotak atau plastik
mika. Pasangan pengantin yang memilih cupcakes sebagai kue pengantin mereka
pun tetap dapat mengadakan upacara pemotongan kue. Mintalah pembuat kue
untuk membuatkan kue berukuran kecil, untuk diletakkan di bagian atas. Kue
berukuran kecil inilah yang akan digunakan pada acara pemotongan kue.

b. Laris.
Sebagian besar masyarakat sering mengkonsumsi cupcakes. Cupcakes
layaknya kue-kue yang acap kali ditemukan di bakery-bakery tiap daerah.
Cupcakes dapat disajikan sebagai oleh-oleh dan acara seperti pesta, yang sangat
praktis dan tidak merepotkan. Oleh karena itu cupcakes sangat digemari
penikmatnya.

c. Trendi.
Sekarang ini cupcakes ada di manamana, terlihat dari beberapa contoh
cupcakes untuk kue pengantin di sejumlah media. Bentuk cupcakes dan

Universitas Sumatera Utara

penataannya cukup banyak pilihan dan tampil memukau. Apalagi ketika ditumpuk
bersama-sama pada setiap lapisan tempat cupcakes pernikahan, maka tampilan
cupcakes akan sangat mengesankan.

d. Mudah dibuat.
Bagi baker atau pembuat kue yang berpengalaman, maka cupcakes dapat
dibuat beberapa minggu sebelumnya dan dibekukan di tempat kedap udara.
Namun demikian, dekorasi untuk menghiasi cupcakes relatif rumit karena
dikerjakan satu persatu dan biasanya dibuat dalam jumlah relatif banyak. Apalagi
bila pesta dihadiri oleh banyak tamu, dan cupcakes akan menjadi bagian dari
jamuan untuk para undangan.

2.4.3 Gambaran Pasar


Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap
tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau
harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang
pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena
tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis cupcakes yang
ditawarkan adalah cupcakes hias fondant.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan
20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung
sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 80 cupcakes, berarti


dalam sebulan dapat dijual 2400 cupcakes ( 80 cupcakes x 30 hari ), jadi dalam
setahun permintaan konsumen sebesar 28.800 cupcakes ( yaitu 2.400 cupcakes x
12 bulan). Maka peningkatan permintaan tiap tahun menjadi 28.800 x 20% = 5760
cupcakes, sehingga untuk tahun berikutnya dapat dihasilkan 34.560 cupcakes
yaitu berasal dari 90.000 + 18.000, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut
ini disajikan tabel proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2016.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju


Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang
sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan
ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila
mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka
membentuk suatu pasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha cupcakes hias ini
pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian
Pasar ialah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah
produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan)
maka segmentasi pasar Cupcakes Hias Jelita ini terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis

: Jl. Gurilla No.2 Medan

Faktor Demografis

a. Usia

: Anak-anak,remaja,dewasa.

b. Jenis Kelamin

: pria dan wanita

Universitas Sumatera Utara

Bidikan pasar di sekitar daerah tersebut telah direncanakan secara cermat


dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar daerah tersebut
merupakan tempat yang sangat baik untuk membuka bisnis baru khususnya
dibidang cupcakes hias ini.
Daerah tersebut tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi
juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah.
Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga
dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah tersebut banyak terdapat
mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah tersebut(anak kost). Peluang ini
dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa
biasanya lebih menyukai cupcakes sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta
dapat pula sebagai alternatif makanan sebagai penunda lapar saat perut kosong.
Selain menentukan lokasinya,kita juga harus menentukan dekorasi atau
penampilan toko. Kita harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang dapat
menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita lakukan
untuk menunjang aspek lokasi dari usaha cupcakes hias ini agar dapat membuat
pelanggan tertarik untuk menikmati cupcakes.
Usaha cupcakes ini cukup menjanjikan, karena masih sedikitnya pesaing
cupcakes di kota Medan. Selain harganya yang terjangkau, bentuk cupcakes ini
sangatlah beragam. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah
masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk cupcakes disesuaikan
dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau.

Universitas Sumatera Utara

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar


Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual
barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu
Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap
barang dan jasa akan lebih tinggi.
Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun
perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila
dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat
menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau
perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan

2.4.6 Proyeksi Penjualan


Tahun

Jumlah Penjualan

Harga per cupcakes

Proyeksi Penjualan

2013
28.800
Rp 6000
Rp 172.800.000
2014
30.240
Rp 6000
Rp 181.440.000
2015
31.752
Rp 6000
Rp 190.512.000
2016
33.340
Rp 6000
Rp 200.040.000
2017
35.007
Rp 6000
Rp 210.042.000
TABEL 2.1 Proyeksi Penjualan Cupcakes Jelita ( Penjualan diperkirakan
naik 5 % tiap tahunnya)

2.4.7 Analisis Pesaing


Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi berbagai jenis
tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger
(2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu
persaingan, tekanan tersebut adalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan perusahaan itu
pada pasar yang sama,
2. Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti),
3. Tekanan pengusaha baru yang potensial,
4. Tekanan kekuatan menawar pembeli,
5. Tekanan kekuatan pemasok bahan atau barang,
6. Tekanan dari masyarakat dan serikat pekerja.
Langkah-langkah untuk menganalis pesaing meliputi:
a. Mengidentifikasi pesaing perusahaan
Perusahaan harus melakukan identifikasi bproduk pesaingnya dalam jenis:
1.

Persaingan merek,

2.

Persaingan Industri,

3.

Persaingan bentuk ( Fisik ),

4.

Persaingan generik ( produk sejenis/ semacamnya ).

b. Identifikasi strategi-strategi pesaing


Perusahaan mengidentifikasikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing, bisa dengan melihat strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pesaing.
c. Penentuan tujuan pesaing
Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi-strategi
mereka maka perusahaan harus menanyakan apa yang dicari oleh masingmasing pesaing dalam pasar? Apa yang mendorong tiap-tiap

perilaku

pesaing?

Universitas Sumatera Utara

d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing


Perusahaan harus menilai tiga variabel penting dari perusahaan yaitu:
1) Share of Market, pangsa pasar pesaing di pasar sasaran yaitu, persentasi
penjualan perusahaan dalam lingkungan industri
2) Share of Mind, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menanggapi pertanyaan sebutkanlah perusahaan yang pertama kali anda
ingat dalam pikiran?
3) Share of Heart, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menanggapi sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai
untuk dibeli?
e. Memperkirakan pola reaksi pesaing
Pola reaksi pesaing dapat dibagi kedalam 4 tipe yaitu:
1) Pesaing yang santai (The Laid Back Competitor) yaitu pesaing yang tidak
bereaksi cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya,
2) Pesaing yang selektif (The Selective Competitor) yaitu pesaing yang
bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu,
3) Pesaing harimau (The Tiger Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi
dengan cepat dan kuat terhadap setiap jalur serangan,
4) Pesaing tak terduga (The Stochastic Competitor) yaitu pesaing yang tidak
menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT yang
terdiri atas :

Universitas Sumatera Utara

1. Strength (Kekuatan)
a. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik,
b. Produk tanpa bahan pengawet,
c. Higienis,
d. Cupcakes yang dilapisi fondant dihias sedemikian rupa agar menarik minat
konsumen,
e. Harga terjangkau dan bersaing,
f. Tenaga kerja yang sudah terlatih,
g. Lokasi penjualan di tempat strategis.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu,
b. Daya tahan dimana cupcakes hanya bisa bertahan 3 hari saja.
3. Opportunity (Peluang)
a. Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis,
b. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.
4. Threat (Ancaman)
a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi cupcakes yg lebih bagus
dari penulis,
b. Kenaikan harga bahan baku.

Universitas Sumatera Utara

2.5 Aspek Produksi


Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per harinya):
No
Uraian
Banyak
Harga per Satuan
1
Mentega
3 kg
Rp 3.000
2
Coklat bubuk
2 kg
Rp 10.000
3
Tepung Terigu
4 kg
Rp 8.000
4
Gula
2 kg
Rp 7.000
5
Garam
bungkus
Rp 1000
6
Telur
40 butir
Rp 970
7
Fondant
1 kg
Rp 260.000
Total
Tabel 2.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong

Jumlah Harga
Rp 9.000
Rp 20.000
Rp 32.000
Rp 14.000
Rp 1000
Rp 38.800.
Rp 260.000
Rp 374.800

Proses Produksi
Berikut ini akan dijelaskan proses produksi cupcakes,yaitu:

1. Panaskan oven pada suhu 180 C,


2. Kocok mentega, gula, garam hingga mengembang dan pucat, kemudian
masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang,
3. Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk secara bergantian, sambil
diaduk hingga rata,
4. Tuang ke dalam loyang cupcakes dan panggang hingga matang selama 30
menit,
5. Angkat kemudian dinginkan.

Universitas Sumatera Utara

Peralatan yang Dibutuhkan


Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan
juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Uraian
Kompor gas
Edible Pen
Saringan tepung
Sarung tangan
Loyang cupcakes
Oven
Selang gas
Gas 9 kg
Mixer
Gas isi ulang
Timbangan
Talam
Gelas takaran kecil
Cup wrapper
Cetakan
Kuas
Fondant tools
Kulkas
Mould

Banyak
1 unit
2 Set
1 unit
2 pasang
5 unit
2 unit
1 unit
1unit
2 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 set
5 unit
2 unit
1 set
1 unit
7 unit

Harga per Unit


219.000
20.000
5000
10.000
5.000
200.000
50.000
250.000
75.000
75.000
45.000
14.000
12.000
15.000
1200
2.000
20.000
900.000
8.000

Embossing Stick
5 unit
5.000
Total
Tabel 2.3 Peralatan baku dan peralatan penolong

Jumlah Harga
219.000
40.000
5.000
20.000
15.000
400.000
50.000
250.000
150.000
75.000
45.000
28.000
15.000
15.000
6000
4.000
20.000
900.000
56.000
25.000
2.138.000

Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi
listrik, air, telepon dan lain-lain.
Jenis Biaya
1. Air /Lisrtik
2. Telepon
Total Biaya Sarana Penunjang :
Tabel 2.4 Sarana Penunjang

Jumlah Biaya
Rp 100.000,Rp 20.000,Rp 120.000,-

Universitas Sumatera Utara

2.6 Analisis SDM


Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan halhal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif
yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari
laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan
tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika
bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga kerjanya.
Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga
sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, kita akan
memantau durasi bekerjanya, tingkat pendidikan dan biaya pelatihan karyawan.
Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa
termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan
keahlian tertentu.
Rencana Pengembangan Usaha.
1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari
produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan
mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2. Strategi Organisasi dan SDM

Universitas Sumatera Utara

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan


karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi.
3. Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
marketing yang akan dilakukan adalah;
1) Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar
sekolah, lingkungan rumah, kantor atau tempat-tempat umum lainnya agar
bisnis yang kita buat diketahui orang banyak,
2) Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran
berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos,

3) Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru dibuka


dan mengundang mereka untuk datang berkunjung,
4) Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh
banyak orang,
5) Memberikan sampel atau contoh cupcakes secara gratis, diharapkan konsumen
menyukai produk cupcakes sehingga melakukan pembelian berulang-ulang,

6) Memberikan kupon kepada pembeli, sehingga pembeli bisa menghemat dalam


membeli produk cupcakes tertentu,

7) Kemasan harga khusus atau paket harga. Potongan harga lebuh rendah
daripada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau
bungkus.

Universitas Sumatera Utara

4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan
yang selama ini didapat.

2.7 Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point
adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu
terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, cupcakes jelita menggunakan jaringan internet
seperti facebook dan twitter untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya
lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena
usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.

2.8 Analisis Keuangan


2.8.1 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow.
Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha
secara finansial sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

A. Sumber Pendanaan
Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal. Modal
ini digunakan untuk membeli peralatan, pembelian bahan baku dan bahan
penolong. Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis cupcakes ini adalah Rp
17.629.500, dimana modal tersebut terdiri dari modal bahan baku dan bahan
penolong sebesar Rp 11.221.500 + modal peralatan sebesar Rp 2.138.000 + biaya
sarana penunjang Rp 120.000 + biaya kemasan sebesar Rp 500.000 + biaya
transportasi sebesar Rp 100.000 + biaya promosi Rp 150.000+ biaya tak terduga
Rp 1.000.000 + gaji karyawan sebesar Rp 1.200.000 + gaji pimpinan sebesar Rp
1.200.000. Modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.
B. Bahan Baku dan Bahan Baku Penolong selama 1 bulan
No
1
2
3
4
5
6
7
Total

Uraian
Mentega
Coklat bubuk
Tepung Terigu
Gula
Garam
Telur
Fondant

Banyak
90 kg
60 kg
120 kg
60 kg
7 bungkus
1200 butir
30 kg

Harga per Satuan


Rp 3.000
Rp 10.000
Rp 8.000
Rp 7.000
Rp 1000
Rp 970
Rp 260.000

Jumlah Harga
Rp 270.000
Rp 600.000
Rp 960.000
Rp 420.000
Rp 7.500
Rp 1.164.000
Rp 7.800.000
Rp 11.221.500

Tabel 2.5 Bahan Baku & bahan penolong selama 1 bulan


C. Laporan Cash Inflow
Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis
yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam Bisnis
cupcakes jelita adalah penjualan. Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap
bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data
penjualan cupcakes jelita untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

No
Bulan
1
Januari
2
February
3
Maret
4
April
5
Mei
6
Juni
7
Juli
8
Agustus
9
September
10
Oktober
11
November
12
Desember
Total
Tabel 2.6 Cash Inflow

Penjualan (cupcake)
2400
2424
2448
2472
2496
2520
2495
2519
2544
2569
2594
2620

Penjualan (Rupiah)
Rp 14.400.000
Rp 14.544.000
Rp 14.688.000
Rp 14.832.000
Rp 14.976.000
Rp 15.120.000
Rp 14.970.000
Rp 15.114.000
Rp 15.264.000
Rp 15.414.000
Rp 15.564.000
Rp 15.720.000
Rp 180.606.000

Universitas Sumatera Utara

D. Laporan Cash Outflow


Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow cupcakes jelita
adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya

Jumlah

Biaya/bln

Biaya/thn

% Naik

2014

2015

2016

2017

141.028.000

3%

145.259.000

149.617.000

154.106.000

158.730.000

900.000

2%

918.000

936.000

955.000

974.000

146.177.000

159.030.000

155.061.000

159.704.000

Bahan Baku & Bahan Penolong


Seluruh
bahan

utk 4 kg tepung
terigu

Gas

1 unit

75.000

Total biaya bahan baku & penolong


Biaya Overhead
Listrik, air,
Telepon
Transportasi
Biaya Tenaga Kerja
Pimpinan
1 orang
Bagian
1 orang
produksi
Bagian
1 orang
pemasaran
Total Biaya tenaga kerja

141.928.000

120.000

1.440.000

2%

1.468.800

1.498.000

1.528.000

1.559.000

100.000

1.200.000

2%

1.224.000

1.248.000

1.498.000

1.528.000

1.200.000
500.000

14.400.000
6.000.000

3%
3%

14.832.000
6.180.000

15.277.000
6.365..000

15.735.000
6.541.000

16.207.000
6.737.000

500.000

6.000.000

3%

6.180.000

6.365.000

6.541.000

6.737.000

12.000.000

12.360.000

12.730.000

13.082.000

13.474.000

170.968.000

161.229.000

174.506.000

171.169.000

176.265.000

Total Cash Outflow

Tabel 2.8 Laporan Arus Kas Cupcakes Jelit

Universitas Sumatera Utara

CUPCAKES JELITA
RENCANA ARUS KAS
Tahun 2013
(dalam ribuan rupiah)

II

III

VI

VI

VII

VIII

IX

XI

XII

14.400

14.544

14.688

14.832

14.976

15.120

14.970

15.114

15.264

15.414

15.564

15.720

14.400

14.544

14.688

14.832

14.976

15.120

14.970

15.114

15.264

15.414

15.564

15.720

Pembelian bhn baku

11.244

11.356

11.470

11.581

11.694

11.806

11.689

11.805

11.919

12.036

12.153

12.275

Gaji Pimpinan

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

1.200

Gaji Karyawan

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

120

120

120

120

120

120

120

120

120

120

120

120

A. Penerimaan
Penjualan
Sub Total
Penerimaan
B. Pengeluaran

Listrik, Air,
Telepon

Universitas Sumatera Utara

Transportasi

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Gas

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

14.189

14.301

14.184

14.300

14.414

14.531

14.648

14.770

787

819

786

814

850

883

916

950

2833

3620

4439

5225

6039

6889

7772

8688

3620

4439

5225

6039

6889

7772

8688

9638

Sub Total
13.739
13.851 13.965 14.076
Pengeluaran
C. SELISIH
661
693
723
756
KAS
D. SALDO
0
661
1354
2077
KAS AWAL
E. SALDO
661
1354
2077
2833
KAS AKHIR
Tabel 2.8 Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita

Universitas Sumatera Utara

Perkiraan Laporan Arus Kas


Cupcakes Jelita
2013-2017
(dalam ribuan rupiah)

Tahun
URAIAN

2013

2014

2015

2016

2017

A. Cash Inflow
(Penjualan)

Rp 180.606

Rp 181.440

Rp 190.512

Rp 200.038

Rp 210.040

B. Cash Outflow
(Pengeluaran)
C. Arus Kas Bersih

Rp 170.968

Rp 161.229

Rp 174.506

Rp 171.169

Rp 176.265

Rp 9.638

Rp 16.755

Rp 16.006

Rp 28.869

Rp 33.775

D. Saldo Kas Awal

Rp 9.638

Rp 42.399

Rp 71.268

Rp 26.393

E. Saldo Kas
Rp 9.638
Rp 26.393
Rp 42.399
Rp 71.268
Rp 105.043
Akhir
Tabel 2.9: Perkiraan Arus Kas Untuk 5 tahun (Penjualan naik 5% per tahun)

Universitas Sumatera Utara

E. Break Even Point (BEP)


Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa uniy yang harus
diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini
perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP
Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut
Diketahui:

VC
FC
Q
P

= Rp 11.244.000
= Rp 2.138.000
= 2400 unit
= Rp.6.000

= 1625,855513

Universitas Sumatera Utara

Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi


ketika memproduksi 1626 cupcakes. Keadaan seimbang ini akan dibuktikan
dengan rumus sebagai berikut :

TR = TC
P.Q = FC +V.Q
6.000 x 1625,855513 = 11.244.000 + (2.138.000/2400 x1625,855513)
9.755.133

= 9.755.133

Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC) untuk


memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR) harus mampu
menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung
atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka
bisnis tersebut mengalami kerugian.

F. Payback Period
Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali
atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
(initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain,
payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash
flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu.

Universitas Sumatera Utara

Pengembalian modal (payback period) bisnis cupcakes jelita adalah


sebagai berikut:
Payback period = (Initial investmet Cash flow) x 12 bulan
= (17.629.500 9.368.000) x 12 bulan
= 1,88 x 12 bulan
= 22,5 bulan
= 22 bulan 5 hari.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai