Anda di halaman 1dari 41

RUANG LNGKUP BAHASAN

Pengantar
Metalogenesis: pembentukan endapan logam
Klasifikasi endapan mineral bijih
Endapan magmatik (kromit, nikel dan PGM)
Endapan hidrotermal I: epitermal dan porfiri
Endapan hidrotermal II: skarn dan mesotermal
Endapan volkanik (VMS)

Endapan residual (kimiawi)


Endapan sedimenter (placer)

Evaluasi:Tugas dan ujian

PUSTAKA UTAMA
Edwards R., Atkinson K. (1986), Ore deposit geology and
its influence on mineral exploration, Chapman and Hall,
London, 466 p.
Evans, A.M., 1993. Ore geology and industrial minerals, an
introduction, Blackwell Science, 389 p..
Robb, L. (2005), Introduction to Ore-Forming Processes,
Blackwell Publishing, Carlton, Australia, 373 p.

PENGANTAR
Mineral bijih (ore mineral) adalah mineral yang

mengandung logam, atau suatu agregat mineral logam,


yang dari sisi penambang dapat diambil suatu profit, atau
dari sisi ahli metalurgi dapat diolah/diekstrak menjadi
suatu profit.
Contoh: kalkopirit dapat diekstrak menjadi Cu atau galena
dapat diekstrak menjadi timah hitam (Pb).
Mineral opak dan mineral logam sering digunakan

sebagai sinonim dari mineral bijih (ore minerals).


Tubuh bijih = orebodies, oreshoots & ore deposits

KONSENTRASI METAL DALAM KERAK BUMI


Konsentrasi rata-rata metal di kerak bumi, konsentrasi minimal bernilai ekonomi dan
faktor pengkayaan melalui proses geologi (geological enrichment factors)

Teori pembentukan-1
Teori

Proses alamiah

Asalmula akibat proses internal

Kristalisasi magma

Segregasi magma

Presipitasi mineral bijih sebagai komponen utama


atau minor dari batuan beku, seperti endapan intan
pada kimberlit, REE pada karbonatit di Zimbabwe
Separasi akibat kristalisasi sebagian dan proses yang
berhubungan selama diferensiasi magma, seperti
lapisan kromit, Bushfeld complex, RSA
Liquasi, ketidakbercampuran cairan. Pelepasan
sulfida, sulfida-oksida, atau lelehan oksida dari
magma, yang terakumulasi pada di bawah lelehan
silikat, seperti endapan Cu-Ni di Sudbury, Canada

Teori pembentukan-2
Teori

Proses alamiah

Asalmula akibat proses internal

Hidrotermal

Pengendapan dari larutan air panas, yang melalui


permukaan tubuh magma atau batuan metamorf atau
sumber lainnya. Contohnya Porfiri Cu-Au Grasberg/
Irian Jaya, Batu Hijau/Sumbawa.

Sekresi lateral

Difusi material bijih atau pengotor dari batuan asal


ke suatu patahan atau celah. Contohnya Yellowknife
gold deposits, Canada.

Metamorfisme

Pyrometasomatik (skarn) yang terbentuk oleh proses


penggantian batuan dinding. Contohnya
Ertsberg/Irian Jaya,

Teori pembentukan-3
Teori

Proses alamiah

Asalmula akibat proses eksternal


Pelepasan unsur-unsur bernilai dari bagian atas dari
sekunder atau supergensuatu endapan mineral dan terpresipitasi kembali di
bagian yang lebih dalam, sehingga membentuk
konsentrasi yang lebih tinggi. Contoh: endapan
emas-perak epitermal Pongkor/Jawa Barat; porfiri
Cu-Mo Chuquicamata/Chile

Pengkayaan

Ekshalasi volkanik Ekshalasi larutan hidrothermal pada permukaan,


biasanya di bawah kondisi laut. Contoh: endapan
(= ekshalasi
Kuroko/Jepang.
sedimenter)

Teori pembentukan-4
Teori

Proses alamiah

Asalmula akibat proses eksternal


Akumulasi mekanis

Konsentrasi mineral berat ke dalam endapan placer.

Contohnya Timah placer di Bangka &

Presipitasi sedimenter

Belitung/Sumatera, Emas placer di Yukon, Canada,


Emas placer, bombana, indonesia
Presipitasi unsur-unsur tertentu pada suatu

lingkungan sedimen tertentu, baik dengan atau tanpa


intervensi organisme tertentu. Contohnya BIF di
Brazili, endapan mangan di Chiaturi, Rusia.
Proses residual

Pelepasan unsur yang mudah larut dari batuan.


Contohnya Nikel laterit di Soroako/Sulawesi,
Bauksit/Pulau Bintan, Bauksit di Ketapang Kalbar

Endapan logam dapat dibagi menjadi 5 kelompok


(Evans, 1993):
Precious metals (logam mulia): emas (Au), perak (Ag), platina (Pt)

Non-ferrous metals (logam non-ferrous): tembaga (Cu), timbal

(Pb/lead), seng (Zn/zinc), timah (Sn/tin), dan aluminium (Al). Empat


pertama dikenal sebagai logam dasar (base metals).
Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi): besi (Fe),

Mangan (Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram


(W/tungsten), vanadium (V), kobal (Co).
Minor metals and related non-metals: antimon (Sb/antimony), arsen

(As), berilium (Be/beryllium), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium


(Mg), air raksa (Hg/mercury), REE, selenium (Se), tantalium (Ta), telurium
(Te), titanium (Ti), Zirkonium (Zr), dsb.
Fissionable metals: uranium (U), torium (Th), radium (Ra). Platinum

KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH


Endapan bijih magmatik-hidrotermal

Endapan liquid magmatik (Cr pada ofiolit atau intrusi berlapis dengan produk sampingan
Pt, Fe/Ti dan Ni)
Pegmatit (Sn, Nb/Ta, Li, Be, etc).
Endapan hidrotermal: Cyprus-type (VMS); skarn (W, Sn, Cu, etc), porfiri (Cu, Mo, Sn, etc);
endapan urat (Sn, W, U); endapan epitermal Au-Ag; BIF (Algoma type)

Endapan hidrotermal-diagenetik

Tipe Kupferschiefer (Cu, Pb, Zn) SEDEX


Tipe Mississippi (MVT): Pb-Zn-Ba-F pada karbonat laut

Endapan hidrotermal-metamorfik

Urat kuarsa pada batuan metamorf (Au) atau lode gold.

Endapan hasil pelapukan (kimia)

Endapan sisa: bauksit dan Fe-laterit


Sisa pelarutan: endapan Ni dan Au laterit; pengkayaan Mn, Fe, Cu, Ag

Endapan bijih sedimenter (mekanik)

Endapan placer aluvial dan laut (Au, Sn, Ti, REE)

TEKTONIK VS MINERALISASI
Continental interior basins, intracontinental rifts

dan aulacogens Witwatersrand/SA;


Oceanic basins and rises beberapa VMS tipe
Cyprus;
Passive continental margins pada platform
karbonat, seperti MVT;
Subduction-related arc beberapa endapan
yang berhubungan dengan porfiri-epitermal;
Strike-slip settings Salton Sea geothermal
system
Collision-related settings beberapa endapan
Sn-W-(U) yang berhubungan dengan granit tipe S.

Lempeng Eurasia

Lempeng Amerika Utara

Lempeng Pasifik

Lempeng Afrika

Lempeng Nazca
Lempeng Hindia-Australia
Lempeng
Amerika Selatan

Lempeng Antartik

Batas lempeng tektonik yang besar

TEKTONIK VS MINERALISASI

TEKTONIK VS MINERALISASI

SOUTHWEST PACIFIC RIM

BUSUR KEPULAUAN INDONESIA

KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH


Endapan bijih magmatik-hidrotermal

Endapan liquid magmatik (Cr pada ofiolit atau intrusi berlapis dengan produk sampingan
Pt, Fe/Ti dan Ni)
Pegmatit (Sn, Nb/Ta, Li, Be, etc).
Endapan hidrotermal: Cyprus-type (VMS); skarn (W, Sn, Cu, etc), porfiri (Cu, Mo, Sn, etc);
endapan urat (Sn, W, U); endapan epitermal Au-Ag.

Endapan hidrotermal-diagenetik

Tipe Kupferschiefer (Cu, Pb, Zn) SEDEX


Tipe Mississippi (MVT): Pb-Zn-Ba-F pada karbonat laut

Endapan hidrotermal-metamorfik

Urat kuarsa pada batuan metamorf (Au) atau lode gold.

Endapan hasil pelapukan (kimia)

Endapan sisa: bauksit dan Fe-laterit


Sisa pelarutan: endapan Ni dan Au laterit; pengkayaan Mn, Fe, Cu, Ag

Endapan bijih sedimenter (mekanik)

Endapan placer aluvial dan laut (Au, Sn, Ti, REE)

1a. ENDAPAN MAGMATIK


Proses magmatik

Mineral-mineral bijih yang terbentuk pada fase


awal diferensiasi magma, bersamaan dengan
pembentukan mineral olivine, piroksen, Caplagioklas, seperti magnetit, ilmenit, kromit, dll

PROSES MAGMATIK

Proses kristalisasi (diseminasi), intan (C ) pada kimberlit


Proses segregasi (kumulat, gravity settling): kromit (Cr),

magnetit (Fe), platinum (Pt)


Liquid immiscibility : Ni
Pegmatik : Fe, Sn

1a. Endapan magmatik


1.

Kromit :

(1) Stratiform type (layered mafic intrusions


atau Bushveld-Type),
(2) Pediform type (Ophiolite-bound atau
Alpine-Type)
Nikel
3. PGM (Platinum Group Metals)
2.

Endapan Kromit-Nikel-PGM
kromitit, adalah lapisan (seam) yang tersusun atas 50 95% lebih

kumulus kromit yang berukuran halus (~0,2 mm) dengan interstisial


olivin, ortopiroksen, plagioklas, klinopiroksen atau hasil alterasinya.
Endapan kromit primer berasosiasi dengan nikel primer dalam bentuk

Ni-sulphides, seperti pentlandit (Ni,Fe)9S9, millerit (NiS) dan gersdorffit


(NiAsS).
Mineral sulfida nikel juga berasosiasi dengan sulfida lainnya seperti

kalkopirit, pyrrhotit.
Dapat terbentuk bersama-sama dengan unsur kelompok platina

(Platinum Group Elements, PGE), meliputi Os, Ir, Ru, Rh, Pt dan Pd. PGE
ini umumnya attached di dalam struktur mineral sulfida tersebut.

Nikel
Tipe endapan nikel:
Nickel sulphides deposit

Nickel Silicates ~ lateritic nickel deposit

Nickel Sulphides

Early magmatic deposit magmatic segregation


Klasifikasi Nickel Sulphides Ore
Dunite Peridotite Class

Intrusive Dunite Association


Volcanic peridotite Assosiation
Gabbroid Class
Intrusive mafic/Ultramafic Complexes
Large Layered Intrusions, e.g. Sudbury, Canad

Nickel sulphides deposit

Segregasi magma akan mengendapkan logam sulfida yang lebih


berat dibandingkan Mineral Pembentuk Batuan (MPB) pada bagian
dasar.

Geology of Bushveld complex, RSA

Bushveld complex
layered series

Subdivision of the Layered


Series of the Bushveld
Complex. MR. Merensky Reef,
SC, Stcelpoort chromite (from
Duke 1983, after Verrnaak, C.
F. and von Gruenewaldt, G.
(1981) The Bushveld Complex
Excursion Guide, Geocongress

Chromite layers of Bushveld


complex

PGM associated with Bushveld


complex

1b. Endapan hidrotermal


Fokus pembahasan:
1. Endapan Au-Ag epitermal
2. Endapan Cu-Au porfiri
3. Endapan Cu-(Au) skarn
4. Endapan mesotermal (quartz-Au lode)

Magmatisme-hydrothermal process

Sistem hidrotermal-magmatik

Endapan epitermal
Karakteristik
Suhu relatif rendah (50-250 C) dengan salinitas

bervariasi antara 0-5 wt.%


Terbentuk pada kedalaman dangkal (~1 km)
Jenis air: air meteorik dengan sedikit air

magmatik

Klasifikasi:
High sulfidation (acid sulfate type)
Low sulfidation (adularia-sericite type)

Contoh endapan epitermal (high sulfidation)

Endapan
Yanacocha/Peru
Pueblo Viejo
Pascua
Pienina/Peru
Lepanto
El Indio
Chinquashih
Summitville
Rodalquilar

Au (ton)
820
680
640
250
210
190
150
20
10

Umur
M/P
Cret
M/P
M/P
Quat
M/P
Quat
M/P
N/P

Contoh endapan epitermal (low sulfidation)

Endapan
Lihir
Porgera
Round Mountain
Baguio District
Hishikari
Kelian
Gunung Pongkor
Dukat
Cerro Korikollo
Cerro Vanguardia

Au (ton)
924
600
443
300
250
180
175
150
147
100

Umur
Quat
M/P
M/P
Quat
Quat
M/P
M/P
Cret
M/P
Jura

Penampang ideal endapan epitermal

Evolusi endapan epitermal high sulfidation

Endapan Au-Ag epitermal sulfidasi


rendah

Epithermal refers to mineral deposits that form in association with hot waters.
The deposits form within 1 km of the surface and water temperatures are about
50-200 degrees C.

Jenis-jenis pengisian (open-space filling)

Jenis dan geometri endapan


epitermal yang
menggambar-kan secara
skematis struktur, hidrotermal, dan litologi
mengontrol permeabilitas.

Alterasi hidrotermal
Endapan Au-Ag-Cu

Endapan Ag-Sn

Silisifikasi

Silisifikasi (silica sinter)

Argilik lanjut

Argilik lanjut

Serisitisasi

Serisitisasi

Potasik

Turmalinisasi

Catatan: Ketidakhadiran silisifikasi tidak terlalu penting


untuk mencirikan suatu endapan epitermal. Contoh: Kelian

Zona alterasi
Lateral: residual silica qtz-alu qtz-kao
kao-ill ill/sme
Vertikal:
Residual silica py en
Qtz kao ser, py, ccp
Qtz ser py, ccp

Bio, or, cpy, bn, mag

Depth

Qtz alu pyroph kao py

Alterasi hidrotermal

Anda mungkin juga menyukai