)
oleh: Wisang
M anusia itu
Apa?
Seharusnya.
Tapi aku jadi berpikir, apa benar
binatang lain tidak bisa berpikir? Mungkin
saja mereka bisa berpikir, namun dengan cara
mereka sendiri. Mungkin saja, apa yang
disebut manusia sebagai insting adalah cara
berpikir binatang yang tidak manusia
mengerti. Jangan-jangan mereka sedang
menertawai kesombongan manusia yang
berpikir hanya manusia sahajalah yang dapat
berpikir. Mungkin dalam setiap embikan
kambing, kokokan ayam jantan saban subuh,
dan eongan kucing yang sering kena tendang
manusia, terselip nada ejekan akan definisi
manusia yang didefinisikan oleh manusia
sendiri dengan penuh kesombongan.
Apalagi
sekarang
jaman
sudah
semakin edan. Manusia dengan sombongnya
Cacat Pikir
JERUJI BENANG
Oleh: Babe GS
Secarik kert as hendak dirampas
Set et es tint a menghindar dari dusta
Pena gelap bangkit dari lelap
Dat uk duduk merajuk
Mabuk
Salah Arti
Ketika
kekalahan
sengaja
diperangkan, ketika diam menjadi senjata,
ketika semua itu disalah-artikan. Pendapat
setiap kepala jelas tak mungkin bisa
selalu satu suara. Sirkulasi darah di dalam
setiap otak yang memiliki akal itu
memiliki ?jenis arus? yang tak sama. Dan
fatalnya
ketika
seseorang
keliru
mengartikan makna dari kata mengalah.
?Kalau mau menjadi pemimpin itu harus
pandai berdebat. Kalau ga pandai berdebat,
Andai saja orang yang berbicara
sedemikian rupa tersebut memahami
bahwa diamnya seseorang itu tak selalu
mencerminkan kekalahan. Ketika dunia
sudah penuh dengan orang-orang yang
senang berbicara, diam bisa menjadi
suatu kemenangan, setidaknya jalan
untuk menuju kemenangan.
Orang diam bukan berarti dia
bodoh atau tidak mengetahui (misalkan
sesuatu perkara tertentu). Bahkan di balik
diamnya seseorang, kau tidak pernah
tahu, mungkin saja ia berkonotasi dengan
sebuah danau yang nampak tenang dan
terlihat setidaknya tidak membahayakan.
Namun pada kenyataannya, kita tidak
pernah tahu, apa saja yang sudah dilahap
habis dan disimpan di dalamnya. Kita
tidak bisa melihatnya, tentu saja.
Terkecuali ketika keadaan mendesak
datang, ia dapat dengan mudahnya
memutahkan beberapa isinya dari dalam,
bahkan seluruhnya. Atau ketika keadaan
mendesak tersebut tak kunjung datang,
maka tak ada cara lain selain kita
menyelaminya,
melihatnya
dan
menyentuhnya secara langsung.
SUBmaka
-HEAD
LINE
sesama yang suka berbicara)
tak
jarang ego muncul kepermukaan dan
?rasa saling tak mau mengalah? di
gembor habis habisan.
Jika
menilai
suatu
benda
berdasarkan apa yang tampak muncul
ke permukaan sebagai panutan, maka
tak heran jika hal tersebut sangat
sering terjadi timbulnya kesalahan
pahaman. Mungkin benar adanya,
bahwa pada penilaian awal yang
sempat
terbesit
di
dalam
neufron-neufron bisa menjadi salah
satu acuan. Namun pada akhirnya, itu
tentu masih dalam bentuk hipotesa
yang bisa jadi hanyalah sebuah
kumpalan asap jika tidak dilanjutkan ke
dalam sesi selanjutnya. Mengigit kuku
mungkin bisa menjadi salah satu solusi
jika hal setengah matang tersebut naik
ke permukaan.
Jika kalian melihat bagaimana
kepemimpinan seseorang dapat dilihat
dari bagaimana ia lihai dalam
perdebatan, maka itu adalah suatu
keliruan. Karena orang bijak pada
umumnya akan diam ketika situasi
masih dalam keadaan yang dapat
diatasi oleh permbicaraan damai dan
terbuka. Karena perdebatan tak jauh
dari panasnya kepala dan kerasnya
hati. Maka, hal tersebut jarang
mendekati sosok yang bijak.
Debat tentu saja boleh dilakukan
ketika hal tersebut memiliki ujung
yang nyata. Tanpa melahirkan masalah
baru. Karenanya, kiasan ?Diam itu
emas? memang ada benarnya. Namun
ketika diam saat keadaan genting, dan
diamnya tersebut semakin membuat
pemasalahan menjadi ?runyam?, maka
menjadi diam itu tidak dianjurkan,
sangat tidak.
Pada akhirnya batu akan menjadi legok juga jika ia terus ditetesi air
pada suatu ?spot?tertentu.
Perumpamaan
yang
sebenarnya tidak terlalu cocok sih,
tapi itu salah satu kalimat inti
pribahasa yang selalu terenyam di
nadinya. Ia sadar, bahwa selama ini
perjalananlah yang membawanya
ke dalam sebuah perkembangan.
Perjalananlah yang membawanya
pada
kacamata
baru
dari
pandangannya yang mulai menjadi
keruh kembali jika ia lama tak
membawa kedua langkahnya ke
?tanah baru?. Benar apa yang
dikatakan
oleh
Mark
Twain
mengenai penyesalan yang akan
kamu raih terhadap apa yang tidak
kamu lakukan pada masa muda di
dua puluh tahun ke depan.
Seorang
PENGECUT ULUNG
- Farhad Zamani
STEI ITB 2015
16515327
FEMINISMEDALAMPRIDEANDPREJUDICE:
SUBJEKDANBUKANOBJEK
oleh : praditaaprilia