Summary PTP
Summary PTP
(mengambil hidrokarbon)
b. Downstream
: pengolahan/pemurnian,
distribusi,
penyimpanan
dan
transportasi
c. Penunjang
:
- Teknis : mesin, listrik, sipil, elektronika, keselamatan kerja, lindung lingkungan
- Non teknis : personalia, keuangan, administrasi, keamanan, training
2. Disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam industri migas yaitu : perminyakan, geologi,
kimia, ekonomi, hukum dsb
3. Proses terjadinya hidrokarbon
Minyak dan gas bumi berasal dari dekomposisi mahluk hidup (tumbuhan dan
binatang) yang mati dan tertimbun dalam lapisan batuan sedimen beberapa juta tahun
yang lalu. Karena adanya tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dalam jangka
waktu yang sangat lama maka material-material organic yang ada akan berubah
menjadi minyak dan gas yang kita temukan pada saat ini. Tempat terbentuknya
disebut source rock (batuan induk) yaitu batuan yang kaya akan material organic.
Setelah matang. Maka HC akan bermigrasi karena adanya perbedaan tekanan. Proses
perpindahan HC ini disebut dengan migrasi. HC akan terus bermigrasi hingga
menemui trap atau jebakan (seal rock) yaitu batuan yang impermeable. Setelah
terjebak, maka HC akan terakumulasi dalam lapisan yang disebut dengan reservoir
rock (batuan permeable).
4. Komponen petroleum system
a. Mature source rock : batuan induk yang kaya akan material organic yang
merupakan cikal bakal dari hidrokarbon.
b. Migration : proses perpindahan hidrokarbon dari batuan induk ke reservoir rock.
c. Reservoir rock : batuan permeable tempat terakumulasinya hidrokarbon.
umumnya merupakan batuan sand karbonat.
d. Seal rock : batuan impermeable yang mencegah hidrokarbon bermigrasi ke
tempat lain, biasanya batuan shale.
5. Jenis trap
Jebakan struktur : Fault (patahan) dan fold (lipatan)
Jebakan stratigrafi : salt dome dan uncormity
Porositas () didefinisikan sebagai fraksi atau persen dari volume ruang pori-pori
terhadap volume batuan total (bulk volume).
Jenis Porositas :
1. Porositas absolut adalah persen volume pori-pori total terhadap volume batuan
total (bulk volume).
2. Porositas efektif adalah persen volume pori-pori yang saling berhubungan
terhadap volume batuan total (bulk volume).
Menurut waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
1. Porositas primer adalah porositas yang terbentuk pada saat batuan sedimen
diendapkan.
2. Porositas sekunder adalah porositas batuan yang terbentuk sesudah batuan
-
sedimen terendapkan.
Permeabilitas didefinisikan
sebagai
suatu
bilangan
yang
menunjukkan
saja.
Permeabilitas efektif
mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan
7. siklus batuan !
Jenis batuan
a. Batuan beku : terbentuk dari proses pendinginan dan kristalisasi magma.
b. Batuan sedimen : terbentuk dari proses pelapukan batuan beku atau metamorf
dan mengalami sedimentasi serta litifikasi (sementasi dan kompaksi).
c. Batuan metamorf : batuan yang mengalami proses metamorphosis / rekristalisasi
akibat tekanan dan suhu yang tinggi serta bahan kimia.
8.
c. Solution gas drive : tenaga pendorong yang berasal dari gas yang terlarut didalam
minyak.
d. Combination drive : tenaga pendorong yang kombinasi dari berbagai mekanisme
pendorong seperti water drive, gas cap drive dan solution gas drive.
13. Jenis-jenis metode eksplorasi migas
-
penurunan/decline
Metode material balance : menggunakan prinsip kesetimbangan material
(volume material yang masuk sama dengan volume material yang keluar)
Metode simulasi reservoir : menggunakan software seperti CMG atau eclipse
Metode simulasi monte carlo
System angkat (hoisting system) : Alat untuk menaikkan dan menurunkan drill
string, casing string atau peralatan-peralatan lain. Contoh traveling block,
elevator,drawwork, crown block
gaya putar dari permukaan ke dalam lubang bor. Contoh top drive, drill string.
System sirkulasi (circulating system) : untuk memindahkan serpih bor (rock
cutting) dari lubang sumur pada saat pemboran berjalan dgn fluida pemboran.
-
tinggi.
Power system : Merupakan sistem daya yang digunakan selama operasi
pemboran berlangsung.
dgn tekanan tinggi ke lubang sumur melalui drill string dan kembali ke permukaan
melalui annulus selama proses pemboran.
22. Fungsi lumpur pemboran :
Mengontrol tekanan hidrostatik
Mengangkat cutting dari dasar sumur
Membentuk Mudcake yang tipis dan licin
Mendinginkan dan melumasi drill string sehingga bisa mengurangi panas yang
diderita
Cutting Suspension (mencegah cutting jatuh lagi ketika sirkulasi lumpur berhenti)
Media Logging missal SP log
Mencegah terjadinya collapse/runtuh dari dinding sumur
23. Fungsi dari casing
mencegah lubang sumur collapse
mengisolasi fluida di lubang sumur dgn fluida di formasi
meminimisasi kerusakan karena proses pemboran dan lingkungan bawah
permukaan
menyediakan konduit yang tahan tekanan dan temperatur tinggi
mengisolasi hubungan antara formasi/reservoir di lubang sumur.
24. Jenis Casing:
-
Conductor casing
Surface casing
Production casing
bbl
1 M3 = 1000 L
1 bbl = 159 L
1 M3 = 1000 L / 159 L = 6.29 bbl
30. Pengertian well loging
Logging adalah merupakan salah satu metode pengukuran perekaman besaranbesaran fisik batuan reservoir terhadap kedalaman lubang bor. Logging memberikan
data-data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kuantitas banyaknya
hidrokarbon di lapisan pada situasi dan kondisi yang sesungguhnya. Data yang
didapatkan seperti porositas dan saturasi air.
31. Logging terdiri dari dua yaitu :
a. Measured while drilling (MWD) : logging yang dilakukan pada saat drilling dan
alat logging berada pada rangkaian drill string.
b. Wireline logging : logging yang dilakukan setelah proses drilling menggunakan
wireline unit.
32. Bagian-bagian log
Kepala Log
Kolom Log
Skala kedalaman
Skala kurva
Corak kurva
39. Perforasi adalah proses penembakan lapisan produktif untuk mengalirkan fluida ke
lubang sumur. Ada dua jenis perforasi yaitu :
a. Inner jet : hanya satu arah tembakan
b. High shoot density (HSD) : ke segala arah
40. Jenis-jenis problem produksi
berumur batuan tersier terutama pada seri miocene. Penyebab problem keasiran
antara lain :
- Tenaga Pengerukan ( drag force )
- Penurunan Kekuatan Formasi
- Penurunan Tekanan Formasi
- Tingginya Kapasitas Produksi
- Penambahan Saturasi Air
Problem coning ( gas dan air) adalah peristiwa terproduksinya air dan gas lebih
awal dari perkiraan akibat adanya gangguan kesetimbangan dari gradient tekanan
dan gaya gravitasi dalam aliran fluida. Penyebab coning antara lain :
a. Adanya tekanan drowdown yang besar di sekitar lubang sumur
b. Reservoir dengan permeabilitas tinggi menunjukan kecenderungan
terjadinya masalah coning rendah karena tekanan drawdown di sekitar
lubang sumur kecil.
c. Laju produksi yang melebihi laju alir kritis water coning dan gas
coning
Problem scale merupakan endapan yang terbentuk dari proses kristalisasi dan
pengendapan mineral yang terkandung dalam air formasi. Pembentukan scale
biasanya terjadi pada bidang-bidang yang bersentuhan secara langsung dengan air
formasi selama proses produksi, seperti pada matrik dan rekahan formasi, lubang
sumur, rangkaian pompa dalam sumur (downhole pump), pipa produksi, pipa
selubung, pipa alir, serta peralatan produksi di permukaan (surface facilities)
Problem korosi merupakan suatu proses penurunan mutu suatu material logam.
Hal ini dapat terjadi oleh lingkungan dengan peristiwa kimia atau elektrokimia
sehingga timbul kesetimbangan antara logam dengan lingkunganya
temperatur
dan
tekanan,
sehingga
minyak
makin
mengental
Gas lift : menginjeksikan gas ke dalam tubing agar densitas minyak turun
45. Enhanced oil recovery (EOR) atau pengurasan minyak tahap lanjut merupakan
sebuah metode yang menggunakan tenaga atau material dari luar untuk mengambil
hidrokarbon yang tidak dapat diambil, baik secara natural flow atau artificial lift.
46. Jenis-jenis EOR
a. Water flooding : menginjeksikan air kedalam formasi dengan harapan airnya
akan mendorong minyak ke sumur produksi
b. Thermal methods : steamflooding (menginjeksikan uap panas) dan insitu
combustion (membakar sebagian minyak sehingga viskositas minyak turun).
c. Chemical methods : polymer, surfactant, caustik (Alkaline)
d. Miscible flooding : HC gas, CO2, nitrogen
e. MEOR : menginjeksikan bakteri/mikroba.
47. Tahapan recovery :
a. Primary recovery : tenaga pendorongnya dari alam
b. Secondary recovery : menginjeksikan fluida yang sejenis dengan fluida reservoir,
misalnya air atau gas methane