Disusun oleh :
Dekivara Zakaauliaigani
Untuk diajukan Makalah tentang kebudayaan Jepang guna memenuhi nilai mata
pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyusun makalah ini dengan
baik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang
telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun karya tulis ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Budaya adalah sesuatu yang sangat menarik jika dicermati lebih dekat yang
setiap belahan dunia memiliki ragam budaya yang menarik dan bernilai tinggi.
Budaya juga merupakan salah satu hal yang dapat dipelajari dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karenanya, kami menyusun makalah ini dengan dasar ingin mengenal
lebih dalam kebudayaan Negara lain. Seperti hanya kebudayaan Negara Jepang
yang menjadi topic makalah kami. Sebetulnya, banyak manfaat yang dapat
diambil dari mempelajari adanya budaya. Diantaranya kita dapat menerapkan
bagaimana masyarakat jepang mempertahankan dan melestarikan kebudyaannya.
1.2
Adapun maksud and tujuan dari penysusunan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
Mengaplikasikan
program
masyarakat
dalam
mempertahankan
kebudyaannya.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
Jepang adalah salah satu Negara yang berada di kawasan asia. Negara ini
juga dijuluki Negara matahari karena sebagian masyrakatnya mempunyai
kepercayaan kepada matahari. Namun Negara ini tidak hanya dikenal dengan itu
juga dikenal dengan budaya-budayanya. berikut beberapa contoh kebudayaan
jepang: Shodo- Samurai- Shogun-Baju tradisional jepang-Upacara minum teh
-Origami -Ekskul Olahraga Jepang yang banyak digemari,dll.
A.
Ikbana
Ikbana ( ?) adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan
B.
Samurai
Istilah samurai ( ), pada awalnya mengacu kepada seseorang yang
mengabdi kepada bangsawan. Pada zaman Nara, (710 784), istilah ini
diucapkan saburau dan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pula istilah
lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi. Istilah bushi ( ) yang berarti
orang yang dipersenjatai/kaum militer, pertama kali muncul di dalam Shoku
Nihongi ( ), pada bagian catatan itu tertulis secara umum, rakyat dan
pejuang (bushi) adalah harta negara. Kemudian berikutnya istilah samurai dan
bushi menjadi sinonim pada akhir abad ke-12 (zaman Kamakura).
Pada zaman Azuchi-Momoyama (1573 1600) dan awal zaman Edo
(1603), istilah saburai berubah menjadi samurai yang kemudian berubah
pengertian menjadi orang yang mengabdi.Namun selain itu dalam sejarah
militer Jepang, terdapat kelompok samurai yang tidak terikat/mengabdi kepada
seorang pemimpin/atasan yang dikenal dengan rnin (). Rnin ini sudah ada
sejak zaman Muromachi (1392). istilah rnin digunakan bagi samurai tak bertuan
pada zaman Edo (1603 1867). Dikarenakan adanya pertempuran yang
berkepanjangan sehingga banyak samurai yang kehilangan tuannya. kehidupan
seorang rnin bagaikan ombak dilaut tanpa arah tujuan yang jelas. Ada beberapa
alasan seorang samurai menjadi rnin. Seorang samurai dapat mengundurkan diri
dari tugasnya untuk menjalani hidup sebagai rnin. Adapula rnin yang berasal
dari garis keturunan, anak seorang rnin secara otomatis akan menjadi rnin.
Eksistensi rnin makin bertambah jumlahnya diawali berakhirnya perang
Sekigahara (1600), yang mengakibatkan jatuhnya kaum samurai/daimyo yang
mengakibatkan para samurai kehilangan majikannya. Dalam catatan sejarah
militer di Jepang, terdapat data-data yang menjelaskan bahwa pada zaman Nara
(710 784), pasukan militer Jepang mengikuti model yang ada di Cina dengan
memberlakukan wajib militer dan dibawah komando langsung Kaisar. Dalam
peraturan yang diberlakukan tersebut setiap laki-laki dewasa baik dari kalangan
petani maupun bangsawan, kecuali budak, diwajibkan untuk mengikuti dinas
militer. Secara materi peraturan ini amat berat, karena para wakil tersebut atau
kaum milter harus membekali diri secara materi sehingga banyak yang menyerah
dan tidak mematuhi peraturan tersebut. Selain itu pula pada waktu itu kaum petani
juga dibebani wajib pajak yang cukup berat sehingga mereka melarikan diri dari
kewajiban ini.
Pasukan yang kemudian terbentuk dari wajib militer tersebut dikenal
dengan sakimori ( ) yang secara harfiah berarti pembela, namun pasukan
ini
tidak
ada
hubungannya
dengan
samurai
yang
ada
pada
zaman
berikutnya.Setelah tahun 794, ketika ibu kota dipindahkan dari Nara ke Heian
(Kyoto), kaum bangsawan menikmati masa kemakmurannya selama 150 tahun
dibawah pemerintahan kaisar. Tetapi, pemerintahan daerah yang dibentuk oleh
pemerintah pusat justru menekan para penduduk yang mayoritas adalah petani.
Pajak yang sangat berat menimbulkan pemberontakan di daerah-daerah, dan
mengharuskan petani kecil untuk bergabung dengan tuan tanah yang memiliki
pengaruh agar mendapatkan pemasukan yang lebih besar.
Dikarenakan keadaan negara yang tidak aman, penjarahan terhadap tuan
tanah pun terjadi baik di daerah dan di ibu kota yang memaksa para pemilik shoen
(tanah milik pribadi) mempersenjatai keluarga dan para petaninya. Kondisi ini
yang kemudian melahirkan kelas militer yang dikenal dengan samurai.Kelompok
toryo (panglima perang) dibawah pimpinan keluarga Taira dan Minamoto muncul
sebagai pemenang di Jepang bagian Barat dan Timur, tetapi mereka saling
memperebutkan kekuasaan. Pemerintah pusat, dalam hal ini keluarga Fujiwara,
tidak mampu mengatasi polarisasi ini, yang mengakibatkan berakhirnya
kekuasaan kaum bangsawan. Kaisar Gonjo yang dikenal anti-Fujiwara,
mengadakan perebutan kekuasaan dan memusatkan kekuasaan politiknya dari
dalam o-tera yang dikenal dengan insei seiji. Kaisar Shirakawa,menggantikan
kaisar Gonjo akhirnya menjadikan o-tera sebagai markas politiknya. Secara lihai,
ia memanfaatkan o-tera sebagai fungsi keagamaan dan fungsi politik.Tentara
pengawal o-tera, souhei ( ) pun ia bentuk, termasuk memberi sumbangan
tanah (shoen) pada o-tera. Lengkaplah sudah o-tera memenuhi syarat sebagai
negara di dalam negara. Akibatnya, kelompok kaisar yang anti pemerintahan otera mengadakan perlawanan dengan memanfaatkan kelompok Taira dan
Minamoto yang sedang bertikai.Keterlibatan Taira dan Minamoto dalam
pertikaian ini berlatar belakang pada kericuhan yang terjadi di istana menyangkut
perebutan tahta, antara Fujiwara dan kaisar yang pro maupun kotra terhadap otera. Perang antara Minamoto, yang memihak o-tera melawan Taira, yang
memihak istana, muncul dalam dua pertempuran besar yakni Perang Hogen
(1156) dan Perang Heiji (1159). Peperangan akhirnya dimenangkan oleh Taira
yang menandai perubahan besar dalam struktur kekuasaan politik. Untuk pertama
kalinya, kaum samurai muncul sebagai kekuatan politik di istana.Taira pun
mengangkat dirinya sebagai kuge ( - bangsawan kerajaan), sekaligus
memperkokoh posisi samurai-nya. Sebagian besar keluarganya diberi jabatan
penting dan dinobatkan sebagai bangsawan Keangkuhan keluarga Taira akhirnya
melahirkan konspirasi politik tingkat tinggi antara keluarga Minamoto (yang
mendapat dukungan dari kaum bangsawan) dengan kaisar Shirakawa, yang pada
akhirnya mengantarkan keluarga Minamoto mendirikan pemerintahan militer
pertama di Kamakura (Kamakura Bakufu; 1192 1333).
Ketika Minamoto Yoritomo wafat pada tahun 1199, kekuasaan diambil alih
oleh keluarga Hojo yang merupakan pengikut Taira. Pada masa kepemimpinan
keluarga Hojo (1199 -1336), ajaran Zen masuk dan berkembang di kalangan
samurai. Para samurai mengekspresikan Zen sebagai falsafah dan tuntunan hidup
mereka.Pada tahun 1274, bangsa Mongol datang menyerang Jepang. Para samurai
yang tidak terbiasa berperang secara berkelompok dengan susah payah dapat
mengantisipasi serangan bangsa Mongol tersebut. Untuk mengantisipasi serangan
bangsa Mongol yang kedua (tahun 1281), para samurai mendirikan tembok
pertahanan di teluk Hakata (pantai pendaratan bangsa mongol) dan mengadopsi
taktik serangan malam. Secara menyeluruh, taktik berperang para samurai tidak
mampu memberikan kehancuran yang berarti bagi tentara Mongol, yang
menggunakan taktik pengepungan besar-besaran, gerak cepat, dan penggunaan
senjata baru (dengan menggunakan mesiu). Pada akhirnya, angin topanlah yang
menghancurkan armada Mongol, dan mencegah bangsa Mongol untuk menduduki
Jepang. Orang Jepang menyebut angin ini kamikaze (dewa angin).Dua hal yang
diperoleh dari penyerbuan bangsa Mongol adalah pentingnya mobilisasi pasukan
infantri secara besar-besaran, dan kelemahan dari kavaleri busur panah dalam
wilayah yang telah dikuasainya serta membentuk pemerintahan pusat yang kokoh.
Oda Nobubunaga membangun benteng Azuchi Momoyama pada tahun 1573
setelah berhasil menjatuhkan Bakufu Muromachi. Strategi Oda dengan
melindungi agama Kristen mendatangkan sakit hati bagi pemeluk agama Budha.
Pada akhirnya, ia dibunuh oleh pengikutnya sendiri, Akechi Mitsuhide, seorang
penganut agama Budha yang fanatik, pada tahun 1582 di Honnoji, sebelum ia
berhasil menyatukan seluruh Jepang.Toyotomi Hideyoshi, yang merupakan
pengikut setia Oda, melanjutkan penyatuan Jepang, dan tugasnya ini dituntaskan
pada tahun 1590 dengan menaklukkan keluarga Hojo di Odawara dan keluarga
Shimaru di Kyushu tiga tahun sebelumnya. Terdapat dua peraturan penting yang
dikeluarkan Toyotomi : taiko kenchi (peraturan kepemilikan tanah) dan katana
garirei (peraturan perlucutan pedang) bagi para petani. Kedua peraturan ini secara
strategis bermaksud mengontrol kekayaan para tuan tanah dan mengontrol para
petani agar tidak melakukan perlawanan atau pemberontakan bersenjata.
Keberhasilan Toyotomi menaklukkan seluruh tuan tanah mendatangkan masalah
tersendiri. Semangat menang perang dengan energi pasukan yang tidak
tersalurkan mendatangkan ancaman internal yang menjurus kepada disintegrasi
bagi keluarga militer yang tidak puas atas kemenangan Toyotomi. Dalam hal
inilah Toyotomi menyalurkan kekuatan dahsyat tersebut untuk menyerang Korea
pada tahun 1592 dan 1597. Sayang serangan ini gagal dan Toyotomi wafat pada
tahun 1598, menandakan awal kehancuran bakufu Muromachi.Kecenderungan
terdapat perilaku bawahan terhadap atasan yang dikenal dengan istilah gekokuj
ini telah muncul tatkala Toyotomi menyerang Korea. Ketika itu, Tokugawa Ieyasu
mulai memperkuat posisinya di Jepang bagian timur, khususnya di Edo (Tokyo).
Kemelut ini menyulut perang besar antara kelompok-kelompok daimyo yang
memihak Toyotomi melawan daimyo yang memihak Tokugawa di medan perang
Sekigahara pada tahun 1600. Kemenangan berada di pihak Tokugawa di susul
dengan didirikannya bakufu Edo pada tahun 1603.
C.
Shogun
disebutchashitsu.
Tuan
rumah
juga
bertanggung
jawab
dalam
Teh bukan cuma dituang dengan air panas dan diminum, tapi sebagai seni
dalam arti luas. Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan
tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama,
apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam
ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara
umum yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut.
Seni upacara minum teh memerlukan pendalaman selama bertahun-tahun
dengan penyempurnaan yang berlangsung seumur hidup. Tamu yang diundang
secara formal untuk upacara minum teh juga harus mempelajari tata krama,
kebiasaan, basa-basi, etiket meminum teh dan menikmati makanan kecil yang
dihidangkan.
Pada umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang
dibuat dari teh hijau yang digiling halus. Upacara minum teh menggunakan
matcha disebut matchad, sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha
disebut senchad. Dalam percakapan sehari-hari di Jepang, upacara minum teh
cukup disebut sebagai ocha (teh). Istilah ocha no keiko bisa berarti belajar
mempraktekkan tata krama penyajian teh atau belajar etiket sebagai tamu dalam
upacara minum teh.
E. Origami
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang
digunakan adalah kertasatau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil
origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada
pandangan. Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai
bermula sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok kuno
pada tahun 105 Masehi oleh Ts'ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas
rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal
dari Tiongkok adalah tongkang (jung) dan kotak. Pada abad ke-6, cara pembuatan
kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di
masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu
Buddhabernama Donch (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung
menghilangkan
stres.
Kebanyakan
adiksi/kecanduan.
BAB III
PENUTUP
orang
Jepang
tidak
sampai
3.1 Solusi
Demikian makalah ini kami sususun, mohon maaf bila banyak kekurangan.
Namun ada beberapa point yang dapat kami simpulkan yang berupa penilaian atau
argumentasi terhadap budaya jepang.
1.
2.
3.
4.
Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk selalau
menjaga dan melestarikan budaya agar dapat menjadi buah tangan bagi cucu kita
nanti. Terimakasih atas semua pihak yang telah mendukung tersusunya makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA