Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1.
referendum kepada pemerintahan Spanyol. Catalan adalah sebuah kelompok etnis yang
dibentuk oleh orang-orang atau yang berasal usul dari wilayah Catalunya (Catalonia).
Catalunya merupakan salah satu wilayah otonomi Spanyol yang tergabung dalam beberapa
provinsi yaitu Barcelona, Girona, Lleida dan Tarragona. Catalunya meliputi area seluas
32.114 km2 (6,3 % dari Spanyol) dan memiliki populasi sebanyak 7.535.251 (16% dari
Spanyol). Ibu kota Catalunya adalah Barcelona, yang merupakan salah satu pusat daerah
metropolitan di Eropa. Di sebelah utara Catalunya berbatasan dengan Perancis dan Andorra,
di sebelah timur berbatasan dengan Laut Mediterania dan disebelah barat ke selatan
berbatasan dengan daerah Spanyol dari Aragon sampai Valencia. Bahasa resmi Catalunya
adalah Catalan.
Catalunya ditaklukan oleh kerajaan Spanyol pada tanggal 11 September 1714. Selama
hampir dua abad lebih Catalunya berusaha untuk membentuk pemerintahan sendiri. Hingga
terjadi perang saudara atau Spanish Sipil War setelah tumbangnya kerajaan Spanyol pada
tahun 1936 antara kaum republikan dan kaum nasionalis. Perang saudara ini berakhir pada
tahun 1939 dan di menangkan oleh kaum nasionalis. Kekalahan kaum republikan memberi
kekuasaan kepada Jenderal Francisco Franco memimpin Spanyol. Franco ingin
menasionalisasikan bangsa Spanyol dengan menerapkan beberapa kebijakan kebijakan
yang otoriter pada sistem pemerintahan Spanyol.
Kediktaktoran Franco mengakibatkan terjadinya sebuah pembrontakan bangsa
Catalan. Pembrontakan ini diwujudkan dalam pertemuan pertandingan sepak bola antar FC
1
Barcelona melawan Real Madrid. Pertandingan kedua klub tersebut disebut El Clasico. Ini
sering dikaitkan sebagai lambang perlawanan politik dimana FC Barcelona yang mewakili
bangsa Catalunya dan Real Madrid mewakili negara Spanyol. Sampai saat ini El Clasico ini
menjadi wadah dimana rakyat Catalunya dapat berkumpul dan mengekspresikan identitas
bangsa Catalunya.
Setelah Franco meninggal tahun 1975, Raja Juan Carlos mengangkat Adolf Suarez
sebagai Perdana
Menteri Spanyol
4 Juli
1976. Dengan
2 Gaspar Pericay Coll, 1.5 million people demonstrate peacefully for Catalonias
independence from Spain. Catalan News Agency, 12 September
2012 ,http://www.catalannewsagency.com/politics/item/15-million-peopledemonstrate-peacefully-for-catalonias-independence-from-spain, diakses pada
19 Oktober 2014.
2
tersebut, dukungan untuk kemerdekaan akan sekitar 56% saat referendum5. Jejak pendapat ini
dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 2.000 responden pada 24 Maret dan 15
April 2014. Jumlah margin error terdapat sebanyak 2,69 %.
1.3.
Kerangka Teori
Secession Theory
Secession merupakan istilah dari upanya memisahkan diri sebuah kelompok atau
bangsa dari sebuah negara untuk mendirikan sendiri negara yang berdaulat. Menurut
Horowitz (1991, 11) secessionism adalah the attempt by an ethnic group claiming a
homeland to withdraw with its territory from the authority of a larger state of which it a
part,6. Pavkovic dan Radan (2011, 1) juga menjelaskan pengertian secession merupakan
proses seuatu kelompok menarik diri dari wilayah dan kependudukannya untuk mendirikan
negara baru pada wilayahnya tersebut7. Secession merupakan konflik yang menjadi perhatian
di seluruh dunia, karena bisa terjadi di negara mana saja dan kapan saja. Seperti yang terjadi
5 47% of Catalans would vote for independence while 28% would oppose it , Catalan
News Agency, 30 April 2014, http://www.catalannewsagency.com/politics/item/47-ofcatalans-would-vote-for-independence-while-28-would-oppose-it diakses pada 20
Oktober 2014
pada Timor Leste dari Indonesia, Eritrea dari Ethiopia, Somaliland dari Somalia, konflik di
Kaukasus antara Georgia dan Rusia atas Ossetia Selatan dan Abkhazia serta kelompok atau
bangsa lainnya. Ini membuktikan Secession dianggap menjadi sebuah solusi atau last way
untuk sebuah kelompok ketika dalam situasi tidak memungkinkan suatu kelompok berada di
bawah pemerintahan yang berbeda pandangan, berbeda etnis, dan berbeda tujuan. Dimana
upaya memisahkan diri dianggap pilihan yang tepat untuk mengubah nasib yang akan lebih
baik dari pada memilih tetap bersama negara induk.
Terdapat beberapa alasan munculnya secessions movement yang pertama, Adannya
perbedaan etnis (ideologi, bahasa, budaya, atau fisik ) dan kesadaran atas identitasnya yang
berbeda dengan negara induk. Jason Sorens (2004, 15) mengungkapkan bahwa identitas etnis
dan wilayah adalah kunci utama menuntut pemisahan diri sebuah wilayah atau bangsa dari
negaranya8. Dimana ini adalah salah satu unsur yang menjadi dasar untuk mengklaim
pemisahan diri. Keragaman identitas etnis ini membuat menjadikan kunci kepercayaan bagi
anggotanya agar mendapatkan struktur insitusi yang dianggap mungkin dapat untuk
mempersatukan anggotanya dalam ikatan politik. Sehingga akan terkonsep bahwa memiliki
perbedaan identitas akan menjadi pembenaran mereka untuk membolehkan mereka
memisahkan diri dari negara induknya. Ini berarti Identitas etnis dapat digunakan sebagai alat
untuk memobilisasi pendukung secession.
Yang kedua upaya memisahkan diri akan menguat ketika secessionist merasa tidak
diperlakukan secara adil. Suatu negara yang memiliki multibangsa kemudian berusaha
menasionalisasikan negaranya biasanya negara tersebut hanya memberlakukan satu
kebudayaan umum saja atau tidak membolehkan adanya identitas lainnya. Menghapus
7 A.Pavkovic and P.Radan (ed), The Ashgate Research to Companion to
Secession ,UK, MPG Groups Book,2011, hal 1
8 Jason Sorens, Secessionism: Identity, Interest, and Strategy, McGill-Queen's
Press, 2012, hal 15
5
identitas asli suatu bangsa atau wilayah seperti itu disebut societal culture. Mendapatkan
perbedaan hak politik, hak berwarga negara, hak berekspresi akan menimbulkan rasa
kebencian kepada negaranya. Terlebih lagi jika suatu wilayah yang mana telah memiliki
otonomi khusus lalu dicabut otonominya oleh negara induknya. Ini akan menimbulkan rasa
kecewa yang mendalam hingga munculah berbagai gerakan secession. Hal seperti ini tidak
bisa diterapkan pada negara demokrasi liberal, justru negara harus bisa mempromosikan
common language and social institutions culture. Apabila negara hanya memberlakukan
suatu kebudayaan saja agar bisa medapatkan hak berpolitik dan hak hak sebagai warga,
maka hal seperti itu tentu tidak akan sesuai dengan netralitas yang seharusnya dijunjung
tinggi pada prinsip demokrasi liberal yang dianut oleh negara-negara Barat 9, Will Kymlicka
(2000,185).
Alasan yang ketiga, dorongan rakyat yang ingin memisahkan diri juga semakin
meruncing jika wilayah tersebut tidak terlalu bergantung pada perekonomian negara induk.
Ini akan menunjukkan kemandirian wilayah tersebut dalam ekonominya. Faktor lain yang
juga mendorong dukungan masyarakat untuk memisahkan diri adalah adanya pandangan atau
persepsi terhadap negara induk karena melemahnya perekonomian negara induk atau juga
kekalahan perang yang diderita oleh negara induk karena masyarakat akan terpengaruh
dengan perhitungan kalkulasi untung-rugi jika akan tetap bergabung atau jika mereka
berpisah dengan negara induk. Seperti yang dikatakan Jason Sorens (2012, 32), regions that
benefit economically from internal sovereignty are more secessionist than regions do not.
Relative affluence (in democraties only), mineral resources, population, geographic
sparation, sea acces, and economic globalization should promote popular demands for
9 Will Kymlica, Nation-building and Minority Rights: Comparing West and East, Journal of
Ethnic and Migration Studies, vol. 26, no.2, 2000, hal 185.
1.4.Hipotesis
Munculnya tuntuan rakyat Catalan untuk melakukan referendum pada tahun 2014
disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat Catalunya terhadap pemerintahan Spanyol. Mengenai
keterbatasaan mengekspresikan identitas bangsanya oleh pemerintah Spanyol. Tuntutan
tersebut semakin menguat karena didorong oleh perlakuan pemerintah Spanyol mengenai
kontribusi finansial Catalunya yang dianggap berlebihan untuk membayar investasi dan jasa
yang diberikan di seluruh Spanyol. Tidak saja hanya karena pendistribusian hasil pajak yang
tidak adil, masyarakat Catalan juga mendapatkan pelayanan publik lebih buruk daripada
daerah bersubsidi di Spanyol. Masyarakat Catalan yakin akan memisahkan diri dari Spanyol
10 Jason Sorens, Secessionism: Identity, Interest, and Strategy, McGill-Queen's
Press, 2012, hal 32
7
untuk menjadi negara independen dan mengatur segala ekonomi, politik dan budayanya
sendiri. Mengingat Catalunya merupakan wilayah yang cukup mandiri dan menjadi penyuplai
terbesar ekonomi untuk Spanyol.
1.5.
Metedologi Penelitian
Metedologi penelitian yang akan digunakan adalah dengan teknik pengumpulan data.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan
artikel-artikel dari situs-situs online yang dapat dipercaya. Prosedur menganalisis data yang
telah dikumpulkan akan mendasar pada pada landasan teori yang digunakan untuk dapat
menerangkan penelitian. Sehingga mampu membuktikan hipotesis yang telah dipaparkan dan
pembuktian dari rumusan maslah dapat mudah dimengerti, serta pada akhir tulisan ini dapat
ditarik kesimpulan untuk untuk menjawab pertanyaan penelitian.
1.6.
tahun 2006 2014. Teori secession yang digunakan akan ditekankan hanya pada faktor etnis,
faktor hak otonomi, dan faktor ekonomi saja. Tujuannya agar mencerminkan spesifikasi
bahan yang diteliti serta menciptakan satu komunikasi dengan pembaca yang berangkat dari
satu pangkal tolak yang sama
1.7.
Sistematika Penulisan
Pada bab I, akan diuraikan apa yang menjadi latar belakang permasalahan antara
Pada bab II akan membahas tentang sejarah Catalunya bergabung dengan Spanyol
untuk dapat melihat bagaimana dari awal hubungan antara bangsa Catalan dengan
Pemerintahan Spanyol.
Pada bab III akan menyebutkan dan menjelaskan gerakan secession apa saja yang
muncul sebagai bentuk menguatnya rasa nasionalisme rakyat Catunya terhadap identitas,
budaya dan bahasanya.
Pada bab IV akan dipaparkan alasan apa saja yang membuat bangsa Catalan
menuntut mengadakan referendum kepada Pemerintahan Spanyol. Sesuai dengan penerapan
teori yang akan digunakan.
Pada bab V yang merupakan penutup dari tulisan skripsi ini yang berisi kesimpulan
terhadap isi bab-bab yang telah diteliti hingga mampu menjawab rumusan masalah.
1.8.
Referensi
A.Pavkovic and P.Radan (ed), The Ashgate Research to Companion to Secession ,UK,
MPG Groups Book,2011.
David S. Siroky, Secession and Survival:Nations, States and Violent Conflict, Department of
Political Science Duke University,2009.
Jason Sorens, Secessionism: Identity, Interest, and Strategy, McGill-Queens Press,2012
Rob Page, Debate on possible independence of Catalonia: key issues, House of cammons
Library, 11 July 2014.
Will Kymlica, Nation-building and Minority Rights: Comparing West and East, Journal of
Ethnic and Migration Studies, vol. 26, no.2, 2000.
Gaspar Pericay Coll, Everything ready for tomorrows demonstration, including the
Constitutiona lCourts final publication of the sentence, Catalan News Agency, 10
Juli 2014, http://www.catalannewsagency.com/politics/item/everything-ready-for-
from
Spain.
Catalan
News
Agency,
12
September
2012
,http://www.catalannewsagency.com/politics/item/15-million-people-
Job Vermeulen, El Parlament acorda iniciar el procs per fer efectiu el dret de decidir, amb
85 vots a favor, 41 en contra i 2 abstencions Parliament Catalonia, 23 Januari 2013,
http://www.parlament.cat/web/actualitat/noticies?p_id=129656021, diakses pada 20
Oktober 2014.
______________, 47% of Catalans would vote for independence while 28% would
oppose
it
Catalan
News
Agency,
30
April
2014,
10