Anda di halaman 1dari 21

GASTROENTERITIS

A. Konsep Dasar
1.

Pengertian
Gastroenteritis adalah infalamasi membrane mukosa lambung dan usus halus,
yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit.

2.

Etiologi
Virus

: Rotavirus, adenovirus enteric, norwalk virus, dll.

Bakteri : Compilobacter, salmonella, shigela, escherchia coli, yersina, dll.


Parasit
3.

: Giardia lamblia, creptosoporidium.

Manifestasi Klinik

Konsistensi feses cair (diare ) dan frekuensi defekasi semakin sering


(>3x/hari).

4.

Muntah (umumnya tidak lama).

Demam (mungkin ada, mungkin tidak)

Kram abdomen, tenesmus.

Membran mukosa kering.

Fontanel cekung.

Berat badan turun.

Malaise.

Insidens
a.

Gastroenteritis akut adalah penyakit utama kedua yang paling sering


menyerang anak-anak (flu adalah pertama).

b.

Rotavirus adalah penyebab kira-kira 35-50 % hospitalisasi karena


gastroenteritis akut; antara 7-17 % disebabkan oelh adenovirus dan 15 %
bakteri.

c.

Bayi mendapat ASI lebih jarang menderita gastroenteritis akut dari pada bayi
yang mendapat susu formula ; antibodi maternal terhadap sejumlah patogen

enterik dipindahkan melalui air susu ibu.


5.

Komplikasi
a.

Dehidrasi berat, ketidakseimbangan elektrolit.

b.

Syok hipovolemik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolic,


perfusi sistemik buruk).

6.

7.

c.

Kejang demam.

d.

Bakteremia.

Uji Laboratorium dan Diagnostik


a.

Hematest feses.

b.

Evaluasi feses terhadap volume, warna, konsistensi adanya pus.

c.

Hitung darah lengkap dengan diferensial.

d.

Kultur feses.

e.

Evaluasi feses terhadap parasit.

f.

Aspirasi duodenum.

g.

Urinalisis.

Penatalaksanaan Medis
a.

Cegah dan atasi dehidrasi ringan, sedang, dan berat.

b.

Diit makanan mudah cerna, seperti pisang, bubur, roti dan ASI (susu dan jus
harus dihancurkan).

c.

Pemberian antipiuretik jika demam.

d.

IVFD jika terjadi dehidrasi.

B.

Konsep Keperawatan
1.

Pengkajian
Pengkajian gastrointestinal
- Hidrasi

: Turgor kulit, membran mukosa, asupan dan haluaran.

- Abdomen : Nyeri, kekakuan, bising usus, muntah (jumlah, frekuensi dan


kharakteristik), kram dan tenesmus.
2.

Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi kekurangan volume cairan / kekurangan volume cairan.
Diare
Potensial kerusakan integritas kulit.
Kurang pengetahuan.
Ansietas
Resiko tinggi infeksi.

3.

Intervensi Keperawatan
Tingkatkan dan pantau keseimbangan cairan dan elektrolit.
Cegah iritasbilitas gastrointestinal.
Cegah iritasi dan kerusakan kulit.
Ikuti tindakan pencegahan penularan infeksi.

4.

Perencenaan pulang dan perawatan di rumah


Ajarkan tentang hygiene personal dan lingkungan.
Kuatkan informasi diet yang diberikan.
Ajari untuk mengobservasi dan melaporkan adanya tanda-tanda dehidrasi.
Ajarkan untuk perjanjian pemeriksaan tindak lanjut.

5.

Hasil yang diharapkan


Kembali ke fungsi gastrointestinal yang normal.
Terhidrasi dengan baik.
Orang tua memahami perawatan di rumah dan kegunaan pemeriksaan medis
lanjutan.
Patoflow Gastroenteritis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J. P DENGAN


GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS
DI RUANGAN MELATI RSI MUHAMMADIYAH
1.

PENGKAJIAN
A.

Identitas Klien
Nama

: Tn. J. P.

Umur

: 43 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Status

: Kawin

Alamat

Suku/Bangsa

Pekerjaan

Pendidikan

No RM

Tangal masuk RS

Tanggal pengkajian

Diagnosa Medis

: Gastroenteritis

Penanggung Jawab
Nama

: Ny.D. R

Umur

: 39 tahun

Jenis keliamin

: Wanita

Alamat

Pekerjaan

: IRT

Hubungan denagn pasien

: Istri

/ Indonesia

B.

Data Biologis
1. Keluhan Utama
BAB Cair.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien mengatakan merasakan sakit perut sejak 2 hari yang lalu, tanggal 12
Maret 2014, jam: 21.00, karena sakit yang diderita tidak hilang maka pada
tanggal 14 Maret 2014. Keluarga membawa klien ke RSI Muhammadiyah
untuk mendapatkan perawatan.

3. Riwayat Kesehatan Lalu


Menurut keluarga, klien belum pernah MRS sebelumnya, dan klien tidak ada
alergi baik makan maupun obat-obatan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam anggota keluarga klien, tidak ada yang mengidap penyakit yang sama
diderita klien saat ini dan tidak ada penyakit turunan seperti penyakit jantung,
TBC, Diabetes Melitus dan Hipertensi.
5. Riwayat Spiritual
Klien aktif dalam kegiatan pengajian, rajin ibadah di masjid. Klien yakin
bahwa penyakit yang dialaminya saat ini merupakan gangguan kesehatan
bukan berasal dari kekuatan supranatural. Dan klien yakin dengan
kepercayaan yan dianutnya.
6. Riwayat Psikososial

Klien tampak tenang, klien yakin penyakitnya bisa sembuh, klien tinggal
bersama istri dan anaknya, dan klien memiliki hubungan yang baik dengan
keluarga maupun lingkungan sekitar yang dimana meraka tinggal.
C. Pola kebiasan sehari-hari
1.

Pola Nutrisi
Di rumah

: Makan 3 x/hari , jenis : nasi, ikan, sayur, kadang buah


Napsu makan : baik, porsi makan di habiskan.
Minum : 7-8 gls/hari, jenis: air putih, kadang teh gula

Saat dikaji : Makan 3 x/hari, jenis (bubur, ikan, sayur, dan buah)
Napsu makan kurang, porsi makan tidak dihabiskan.
Minum : 4-5 gls/hari, jenis: air putih.
2. Pola Eliminasi
Di rumah

: BAB : 3-4 x/hari, konsistensi lembek, warna kuning,


BAK : 2-3x/hari, warna kuning, bau khas

Saat dikaji : BAB : saat dikaji klien sudak BAB 3-4x/hari dengan
konsistensi cair.
BAK : klien sudah BAK 2-3x/hari.
3. Pola Istirahat dan Tidur
Di rumah

: Siang 1-2 jam/hari


Malam 7-8 jam/hari

Saat dikaji :

Siang 1-2 jam/hari


Malam 5-6 jam/hari kadang terbanggun karena BAB.

4. Pola Aktivitas dan Rekreasi


Di rumah

: Klien biasa pergi ke kebun untuk bertani, dan kadang ke pasar,

Saat dikaji :

Semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat.

5. Personal Hygiene
Di rumah

: Mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, menggunakan sabun mandi,


cuci rambut.

Saat dikaji :

Klien belum mandi, dan cuci rambut, maupun mengosok gigi.

6. Kebiasaan
Alkohol

: Tidak pernah

Merokok

: Tidak pernah

Obat-obatan

: Tidak pernah

D. Pemeriksaan Fisik
1.

Keadaan Umum : Lemah tampak sakit.

2.

Kesadaran

: Compos Mentis

3.

Vital Sign

: TD : 130/80 mmHg
SB : 370 C
N

: 82 x/mnt

: 20 x/mnt

E. Head to toe
1. Kepala
- Inspeksi

: Bentuk bulut, Distribusi rambut hitam.

- Palpasi

: Tidak ada massa/benjolan, kebersihan cukup.

2. wajah
- Inspeksi

: Simetris kiri dan kanan tidak ada odema pada wajah dan
tampak pucat.

3. Mata
- Inspeksi

: Penglihatan baik, sklera tidak ikterus, kunjungtiva anemis,


tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

- Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan di daerah sekitar mata, tidak ada


odema palpebra.

4. Telinga
- Inspeksi

: pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak menggunakan


alat bantu pendengaran.

5. Hidung

- Inspeksi

: Penciuman baik, pernapasan cuping hidung tidak ada, tidak


ada sekret

- Palpasi

: tidak ada polip. Tidak ada nyeri tekan.

6. Mulut
- Inspeksi

: Bibir kering, gigi lengkap, lidah warna merah mudah.

7. Leher
- Inspeksi

: Kebersihan cukup.

- Palpasi

: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, dan kelenjar


tiroid, tidak terdapat distensi venajugularis

8. Dada
-

Inspeksi

: Pergerakan baik, simetris kiri dan kanan, frekuensi


pernapasan 20 x/mnt.

- Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan.

- Perkusi

: Bunyi normal (Lub-dub)

- Auskultasi

: Bunyi jantung SI katup mitral dan tripuspidalis


S2 menutupnya katup aorta dan pulmonalis Normal, tidak
ada bunyi tambahan.

9. Abdomen
- Inspeksi

: Terlihat tegang

- Palpasi

: Terdapat nyeri tekan, hati dan limpa tidak teraba.

- Perkusi

: Terdapat bunyi tympani seluruh lapang perut.

- Auskultasi

: peristaltik usus hiperaktif 37x/menit

10. Genetalia
- Inpeksi

: Tak ada kelainan, kebersihan baik

11. Anus
- Inspeksi

: Tidak ada kelainan, ada lubang anus.

12. Ekstremitas Atas


- Inspeksi

: Dapat digerakan kedua tangan, jari-jari lengkap, tidak ada


odema, kebersihan kuku tangan cukup.

- Palpasi

: Tidak ada odema, tidak ada nyeri tekan

13. Ekstremitas Bawah


- Inpeksi

: Dapat digerakan kedua kaki, tidak ada kelianan, jari-jari


langkap, kuku tampak kotor.

- Palpasi

: Tidak odema, tidak ada nyeri tekan.

14. Kulit
- Inspeksi

: Kulit sawo matang

F. Pemeriksaan penunjang.
Laboratorium.
Normal
- Gula darah

: 97 mg/dL

60-100 mg/dl

- Natrium

: 103 mmol/L

135-147 meq/dl

- Kalium

: 3,3 mmol/L

3,5-5,5 meq/dl

- Ureum

: 11 mg/dL

20-40 mg/dl

- Creatinine

: 1,01 mg/dL

1,5-1,1 mg/dl

G. Therapy
Catopril

: 3 x 25 mg

Paracetamol

: 3 x 1 500mg

Ranitidin

: 2x1

Bicnat

: 3x1

Pengelompokan data
DS :

- Klien mengatakan badan terasa lemah.


- Klien mengatakan tidak ada napsu makan.
- Klien
- Klien mengatakan sakit perut.
- Klien
DO :
- Porsi makan tidak di habiskan.
- Terdapat nyeri tekan diperut.
- ADL di bantu oleh keluarga dan perawat.
- Pemeriksaan lab : Natrium 103 megq/dl
Kalium 3,3 meq/dl

Analiasa data
No
1.

Data

Penyebab

Masalah

Banyaknya air dan elektrilit Pemenuhan nutrisi kurang

DS :
- Klien mengatakan badan

terbuang

dari kebutuhan tubuh

terasa lemah.
- Klien mengatakan tidak

Diare

ada napsu makan.


Anoreksia

DO :
- Porsi makan tidak di
habiskan.
- Pemeriksaan lab :
Natrium 103 megq/dl
Kalium 3,3 meq/dl
2.

DS :

Intake berkurang
Pemenuhan nutrisi kuran
gdari kebtutuhan tubuh
Micoorganisme patogen

- Klien mengatakan sakit


perut.

(virus, bakteri, parasit)


melalui faelcal-oral

DO :
- Terdapat nyeri tekan
diperut.

Mengaktivasi
enterobakteri dan toksin
pada dinding usu

Iritasi pada mukosa


lambung saluran cerna

Nyeri

Peningkatan produk
sekretorik mukosa

Peningkatan mobilisasi

Impuls irretatif ke
thalamus

Nyeri
3.

DS :

Penurunan energi

ADL

- Klien belum mandi, dan


cuci rambut, maupun

Kelemahan

mengosok gigi.
Gangguan pemenuhan
ADL

DO :
- ADL di bantu oleh
keluarga dan perawat.

Diagnosa keperawatan

Gangguan pemenuhan

1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurangnya


intake cairan elektrolit dalam tubuh yang di tandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan badan terasa lemah.
- Klien mengatakan tidak ada napsu makan.
DO :
- Porsi makan tidak di habiskan.
- Pemeriksaan lab : Natrium 103 megq/dl
Kalium 3,3 meq/dl
2. Nyeri b.d adanya peradangan ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan sakit perut.
DO :
- Terdapat nyeri tekan diperut.

3. Gangguan pemenuhan ADL b.d kelemahan fisik yang ditandai dengan :


DS :
- Klien belum mandi, dan cuci rambut, maupun mengosok gigi.
DO :
- ADL di bantu oleh keluarga dan perawat.

Diagnosa

No

Keperawatan
1. Gangguan

Perencanaan Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah

Implementasi

Evaluasi

Tgl: 17-01-2008

pemenuhan nutrisi dilakukan

Jam : 07.20
-

Kaji pola - Sebagai

- Klien

kurang dari

keperawtan

kebutuhan tubuh

selam 3 hari

b.d kurangnya

Kebutuhan

dalam

n badan

intake cairan

nutrisi adekuat

pemberian

masih

elektrolit dalam

dengan criteria

nitrisi dan

lemah

tubuh yang di

hasil :

pedoman

tandai dengan

menentukan Jam: 12.00

makan klien

Napsu
makan baik.

DS :
- Klien

patokan

diet

makan klien

Memberikan

mengataka

O:
- Klien

makan dalam

Porsi
makan

Mengkaji pola

S:

Beri

tampak

- Merupakan porsi yang

lemah.

makan

salah satu

sedikit tepi

dalam porsi

intervensi

sering.

keseimbanga

yang sedikit

dalam

n elektrolit

tapi sering.

membatasi

belum

mengatakan

aktivitas

teratasi.

tidak ada

lambung

napsu

dan

makan.

memnuhi

mengatakan
badan terasa lemah.
- Klien

dihabiskan.
Adanya

kebutuhan

- Masalah

P:
- Lanjutkan
Jam: 12.30

nutirisi klien Mengarjurkan

DO :
- Porsi makan

klien untuk

Anjurkan

tidak di

klien untuk - Jumlah

tidak makan

habiskan.

tidak makan

reguler

yang pedas,

yang pedas,

pertikel

asam dan keras

lab : Natrium

asam dan

makanan

serta minuman

103 megq/dl

keras serta

dalam

seperti

- Pemeriksaan

A:

intervensi
keperawat
an

Kalium 3,3

minuman

lambung

bikarbonat dan

meq/dl

seperti

dengan diet cafein

bikarbonat

yang

dan cafein.

membantu

Jam: 13.20

menetralisir Mengirim
keasaman

pmeriksaan

lambung.

laboratorium
untuk periksa
Natrium dan

kalium

Anjuran
dr. kirim

- Untuk

pemeriksaa

mengetahui

asupan

leboratoriu

nutrium dan

m untuk

kalium di

periksaa

dalam tubuh

Natrium

klien.

dan kalium
2. Nyeri b.d adanya Nyeri
peradangan

berkurang

ditandai dengan

sampai hilang, -

DS :
- Klien

DO :
- Terdapat
nyeri tekan

Jam: 07.30
Kaji

- Nyeri

- Klien

Mengkaji

mengataka

persepsi klien

n nyeri

rasa nyaman

persepsi

adalah

terpenuhi

klien

pengalaman terhadap nyeri,

bila perut

dengan criteria

terhadap

pribadi dan lokasi nyeri,

ditekan.

mengatakan hasil:
sakit perut.

Tgl:18-01-2008 S :

- Klien

nyeri, lokasi harus di

intensitas,

nyeri,

gambarkan durasi, kualitas O :

mengatakan

intensitas,

oleh klien

tidak nyeri

durasi,

sendiri.

dan radiasinya

kualitas dan

Jam: 09.00

radiasinya

Mengatur Atur

A:
- Masalah

diperut.

posisi yang

belum

- Posisi yang nyaman pada


nyaman
-

teratasi

klien

Atur posisi dapat


yang

mengurangi

nyaman

gangguan

pada klien

nyeri.

P:
Lanjutkan
intervensi
keperawta
n

3. Gangguan

Klien dapat

Tgal: 19-01-

pemenuhan ADL melakukan

2008

b.d kelemahan

Jam: 08.00

ADL sendiri

fisik yang ditandai secara mendiri


dengan
DS :
- Klien

- Kaji

- Untuk

S:
- Klien

Mengkaji klien

mengataka

tanpa bantuan

kemampuan

mengetahui dalalm

n merasa

dengan criteria

klien dalam

kemampuan melakukan

lebih

hasil:

melakukan

klien

- Klien

aktivitas

melakukan belum bisa

mengatakan

melakukan

selama di RS

ADL sendiri

aktivitas.

aktivitas, klien
melakukan
aktivitasnya

nyaman
O:
- Klien

sendiri

belum

Nampak

pernah

lebih

mandi.
- Bantu klien - Bantuan
DO :

dalam

yang di

memenuhi

berikan

bantu oleh

ADL yang

akan

keluarga dan

tidak

memberikan

perawat.

mampu

kemudahan

diilakukan

dalam

- ADL di

Jam: 10.45

bersemaga

- Memandikan

klien
A:
- Masalah
teratasi
P:

sendiri yaitu pemenuhan


personal

ADL,

hygiene

sehingga
klien
merasa

Jam: 12.30
Menyampaik
an kepada
keluarga agar
selalu

- Anjurkan

- Dengan

membantu

kelurga atau

bantuan

klien dalam

orang

keluarga

melakukan

terdekat

atau orang

aktivitas.

untuk

terdekaa

membantu

klien merasa

memenuhi

di

klien.

perhatikan.

CATATAN
PERKEMBANGAN
Diagnosa keperawatan

Implementasi

Evaluasi

Tanggal
Gangguan pemenuhan nutrisi Tgl: 17-01-2008
kurang dari kebutuhan tubuh Jam : 07.20
b.d kurangnya intake cairan

S:
- Klien

Mengkaji pola makan

mengatakan badan

elektrolit dalam tubuh yang di klien

masih lemah

tandai dengan
Jam: 12.00
Memberikan makan

DS :
- Klien mengatakan
badan terasa lemah.

dalam porsi yang sedikit

O:
- Klien tampak
lemah.

tepi sering.

- Klien mengatakan tidak Jam: 12.30


A:
ada napsu makan.
Mengarjurkan klien untuk - Masalah belum
tidak makan yang pedas,
teratasi.
DO :
asam dan keras serta
- Porsi makan tidak di
habiskan.

minuman seperti
bikarbonat dan cafein

- Pemeriksaan lab :
Natrium 103 megq/dl

Jam: 13.20

Kalium 3,3 meq/dl

Mengkolaborasi dengan

P:
Lanjutkan intervensi
keperawatan

dokter untuk periksa


Natrium dan kalium
Nyeri b.d adanya peradangan Tgl:18-01-2008
ditandai dengan
DS :

Jam: 07.30

S:
- Klien mengatakan

Mengkaji persepsi klien

nyeri bila perut

terhadap nyeri, lokasi

ditekan.

- Klien mengatakan sakit nyeri, intensitas, durasi,


perut.

kualitas dan radiasinya

O:
-

DO :
Terdapat nyeri tekan
diperut.

Jam: 09.00
Mengatur Atur posisi
yang nyaman pada klien

A:
- Masalah belum
teratasi

P:

Anda mungkin juga menyukai