Anda di halaman 1dari 54

PPI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

HEALTHCARE-ASSOCIATED INFECTION
(HAI)
(INFEKSI NOSOKOMIAL )
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh
dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita
pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan
setelah 72 jam berada di tempat tersebut.
Meskipun dpt terjadi ditempat mana saja di RS,
tetapi HAI erat kaitanny dengan
Penggunaan alat alat kedokteran
Penyulit prosedur pembedahan
Transmisi antar pasien dan petugas pelayanan kesh
Penggunaan antibiotik yang berlebihan

Dampak Negatif Infeksi NosokomiaL

PASIEN 5D

DEATH (kematian)
DISABILITY ( cacat )
DESEASE (penyakit )
DISCOMFORT (ketidaknyamanan)
DISSATISFACTION ( ketidakpuasan )

KELOMPOK PROFESI
KREDIBILITAS TURUN

RUMAH SAKIT
BIAYA PERAWATAN PASIEN MENINGKAT

FAKTOR YANG MENYEBABKAN INOS


UTI (URINARY TRACT INFECTION) atau ISK
SSI ( SURGICAL SITE INFECTION) atau ILO
INFEKSI LUKA INFUS
VAP (VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA )

UTI / ISK
DEFINISI
Infeksi saluran kemih berhubungan
dengan penggunaan kateter urine

Gejala dan tanda klinis

Dewasa dan usia > 1 tahun


Fever (38 c)
Dysuria
Suprapubic tenderness (nyeri suprapubic)
Usia kurang dari 1 tahun
Fever (38 c)
Hypothermia ( < 36 c)
Apnea
Bradycardi
Dysuria
Lethargy / kelesuan
Vomiting / muntah
Dari keduanya kultur urine positif 105

Patogenesis ISK

Strategi Pencegahan UTI


Berdasarkan Port Dentre Kuman (IFIC, 2011)
1. Desinfeksi lubang uretra external
2. Jaga kebersihan antara percabangan balon
kateter dan selang kateter
3. Jaga kebersihan antara selang kateter dan urobag
4. Letakkan urobag lebih rendah dari posisi pasien

Berdasarkan Prevention Bundle of CAUTI


(NHS-UK)
1. Tindakan Insersi (Insertion Actions)
2. Tindakan Perawatan lanjut (Ongoing care actions)

Prevention Bundle of CAUTI:


Tindakan Insersi
1. Catheter needed? Hindari bila
memungkinkan
2. Clean the Urethral meatus: siap Insersi
3. Steril Closed drainage system
4. Hand Hygiene: Sebelum dan Sesudah Kontak
5. Aseptic Technique: Apron, sarung tangan
dan drape digunakan saat insersi.
6. Personal protective equipment: Sarung
tangan single use, pelindung wajah atau muka
diindikasikan dari cairan tubuh dan darah

Prevention Bundle of CAUTI:


Tindakan Perawatan Lanjut
1. Hand Hygiene: Sebelum dan Sesudah kontak
2. Catheter Hygiene: bersihkan insersi kateter
secara reguler
3. Sampling: aseptik via kateter port
4. Drainage bag position: di atas lantai,
dibawah bladder
5. Catheter manipulation: Gunakan sarung
tangan dan dekontaminasi tangan
6. Catheter Needed: Cabut bila tidak
dibutuhkan

KESIMPULAN
Kateterisasi Saluran Kemih
dihindarkan sebisa mungkin.
Kateter segera dilepas bila secara
klinis tidak dibutuhkan lagi.
Kateterisasi Saluran Kemih harus
dipasang menggunakan alat steril dan
menggunakan prosedur aseptik.
Teknik aseptik diterapkan pada saat
insersi dan pelepasan kateter.

Infeksi luka infus (peripheral


intravenous line catheter)

Definisi
Infeksi aliran darah sehubungan
dengan penggunaan kateter
intravena
Latar Belakang
99 % px yg mendapatkan perawatan di rs mendapatkan
terapi melalui intravena
Persyaratan akreditasi pada mutu rumah sakit
Dapat menjadi Infeksi Aliran Darah Primer jika
memenuhi kriteria diagnostik IADP

ROUTE OF TRANSMISSION
Kontak Langsung pada tangan
petugas kesehatan langsung
Kontak tidak langsung peralatan,
cairan infus, obat intravena yang
terkontaminasi
Tertusuk jarum/benda tajam di kulit
(inoculation / blood borne)

Gejala dan Tanda Klinis


Dewasa dan usia > 1th

Demam (> 38 c)
Menggigil
Hipotensi
Hasil kultur laboratorium positif

Usia < 1 th

Demam (> 38 c/ rectal )


Hipotermi (< 36 c/rectal )
Apnea
Bradikardia
Hasil kultur laboratorium positif

Pedoman mempertahankan integritas


pemasangan infus (INS,2000,47)

Menggunakan Sarung tangan bebas


bedak
Pencukuran dengan clipper bila
terdapat rambut lebat disekitar
lokasi IV yang akan dipasang
Cairan antibiotika dalam sekali
penggunaan
Alkohol seharusnya tidak diberikan
setelah penggunaan 10% povidone
iodine preperation

Set Infus
Diganti setelah transfusi darah atau
produk darah lainnya setiap 12 jam
atau jika transfusi telah komplit
diberikan
Setelah 24 jam pada pemberian
TPN(total parenteral nutrisi)
Setelah 72 jam pada cairan infus
biasa
Semua cairan infus yang dibangsal
harus diganti setiap 24 jam

Pemberian Obat
Therapy tambahan/cairan
Selalu lihat:

Keutuhan kemasan
Expiry date
Bahan Partikel
Keretakan pada botol infus
kaca

Bolus/flushes
Selalu:

Bersihkan port injeksi


menyeluruh
Jika memungkinkan gunakan
jarum tanpa connector

PEMBERIAN ANALGESIK IV
Ketorolac
Ketopain, Remopain, Scelto, torasic, toramin
IM, IV > 15 detik

Metamizol
Novalgin
IV > 1 menit

Parecozib
Dynastat
IM, IV pelan

Tramadol
Tramal
IV, IM , SC pelan

Mendeteksi Infeksi
Infeksi dapat
terjadi melalui
beberapa
cara :
Infeksi pada luka
pemasangan
Plebitis mikroba

Inspeksi
satu set Intervals, inspeksi pada tanda
infkesi lokaldan plebitis :

1.
2.
3.
4.

Nyeri sekitar luka infus


Kemerahan
bengkak
Keluar nanah

kesimpulan
Pemberian Obat Intravena jika tidak
dilakukan dengan benar dapat
menyebabkan infeksi
Cuci tangan, tehnik aseptik, persiapan dan
pemberian obat IV/Cairan yang benar dan
penggantian slang infus akan
meminimalkan resiko infeksi
Pasien harus dimonitoring tanda dari infeksi
setiap hari
Dokumentasi yang baik akan lebih penting

PREVENTION OF SURGICAL SITE INFECTION (SSI)

Definisi SSI
Infeksi yang terjadi di area
pembedahan / area luka operasi
SSI meliputi:
SSI Superficial
SSI Deep
SSI Organ/ Space

SUPERFICIAL SSI

Infeksi yg terjadi selama 30 hari setelah prosedur operasi


dan melibatkan sayatan kulit dan jaringan sub kutan
Tanda tanda infeksi superfisial :
1. Keluarnya nanah dari sayatan
2. Kultur darah positif
3. Nyeri
4. Pembengkakan lokal
5. Kemerahan
6. Badan panas

DEEP INCISIONAL SSI

Infeksi yg terjadi dalam 30 atau 90 hari setelah prosedur


operasi dan melibatkan jaringan yg dalam (misal fasia dan
otot)
Tanda tanda infeksi deep :
1. Keluarnya nanah dari insisi dalam
2. Demam
3. Abses
4. Nyeri
5. Kultur darah positif

Organ / rongga SSI

Infeksi yg terjadi dalam 30 atau 90 hari setelah prosedur


operasi dan melibatkan bagian tubuh termasuk sayatan
kulit, fasia atau otot
Tanda tanda infeksi organ :
1. Keluarnya nanah dari insisi dalam
2. Demam
3. Abses
4. Nyeri
5. Kultur darah positif

Gejala dan tanda klinis


Drainase purulen/nanah dari insisi
dalam
Demam ( >38 c)
Nyeri daerah luka operasi
Abses
Hasil kultur positif

Faktor yg mempengaruhi infeksi luka operasi antara


lain :

Usia
Gizi buruk
Diabetes > 200 mg/dl
Perokok/ peminum alkhohl
Obesitas
Kekebalan tubuh menurun
Kolonisasi bakteri
Durasi lama operasi
Terlalu lama tinggal di icu
Penggunaan nasal oksigen

Hand
Hygiene

Ignaz Philipp Semmelweis


(July 1, 1818 August 13, 1865)
a Hungarian physician.
Semmelweis discovered that
the incidence of puerperal
fever could be drastically cut
by the use of hand disinfection
in obstetrical clinics.
Puerperal fever was fatal,
with mortality at 10%35%.
Semmelweis postulated the
theory of washing with
Chlorinated Lime Solution in
1847 while working in Vienna
General Hospital's First
Obstetrical Clinic.
He published a book of his
findings in Etiology, Concept
and Prophylaxisof Childbed
Fever.

PERKEMBANGAN HH
1980 diperkenalkan The First
National HH Gudelines yaitu suatu
konsep evolusi HH di pelayanan
kesehatan
1981 : The US public service
membuat film cuci tangan yang di
rekomendasikan kepada tenaga
kesehatan

1995-1996 : CDC/ HICPAC ( Healthcare


Infection Contol Practise Advisory
Committee) merekomendasikan sabun anti
mikrobial dan cairan antiseptik digunakan
untuk membersihkan tangan sebelum
meninggalkan ruang pasien dg MRSA dan
VRE
2000 Didier Pittet : penelitian tentang
pengaruh peningkatan kepatuhan HH akan
HAIs

Mengapa penting ??
Kegagalan cuci tangan
dengan tepat
merupakan penyebab
HAIs dan penyebaran
multiresisten mo dan
telah memberikan
kontributor yang nyata
terhadap terjadinya
outbreak / infeksi

TUJUAN CUCI TANGAN


Menghilangkan atau
meminimalkan mo di tangan
Mencegah perpindahan mo
dari lingkungan ke pasien
dan dari pasien ke pasien dan
dari pasien ke petugas
kesehatan
Tindakan utama dalam
pencegahan dan
pengendalian HAIs

PROSES TRANSMISI
DIPENGARUHI 5 FAKTOR :
Adanya mikro organisme pada
kulit pasien atau lingk yg
terkontaminasi
Mikro organisme dipindahkan
melalui tangan petugas
Kemampuan mikro organisme
bertahan hidup
Akibat cairan pembersih tangan
yg terkontaminasi
Transmisi silang mikro
organisme pada tangan petugas

Bakteri dapat bertahan dan


berkembangbiak di tangan petugas
kesehatan
Selama kontak dengan pasien dan atau
lingkungan terkontaminasi,bakteri dapat
bertahan hidup pada tangan dalam waktu lama
(260 minutes)
Tanpa adanya Cuci tangan, semakin lama
durasi perawatan, semakin tinggi tingkat
kontaminasi tangan

Hand hygiene : Hand


washing, antiseptic handwash,
antiseptic hand rub, surgical
handscrub
Handwashing : mencuci
tangan dengan air mengalir
dg sabun atau sabun
antiseptik yg bertujuan
membersihkan tangan dengan
membersihkan kotoran dan
transient mo di tangan

Antiseptic handwash : cuci


tangan menggunakan sabun
antiseptik dg tujuan untuk
membersihkan tangan dengan
menghilangkan dan
membunuh transient mo dari
tangan
Antiseptic handrub :
Menggunakan cairan antiseptik
diseluruh permukaan tangan
untuk meminimalkan
pertumbuhan mo tanpa
menggunakan air dan
pengering tangan
( waterless )

Surgical hand scrub :


cuci tangan dengan menggunakan
cairan antimikrobial pd tindakan
sebelum operasi dan membuang
mo transien dan residen flora kulit.
Bertujuan membersihkan tangan
dengan menghilangkan &
membunuh transien mo dan
mengurangi residen flora

Kapan Cuci tangan dg sabun


dan air & kapan dg handrub ?
Dg sabun dan air
mengalir jika:
diduga kotor atau
terkontaminasi materi
protenius,
terkena darah atau produk
darah atau cairan tubuh
jika terkena benda yang
diduga terpapar mo atau
setelah dari kamar kecil

Dengan alkohol-based
handrub:
untuk antiseptik tangan
pada kondisi tangan
yang tidak tampak kotor
Atau pada kondisi yang
tidak memungkinkan
melakukan cuci tangan
dengan air dan sabun

Cuci tangan Aseptik


Tindakan yang memerlukan
Tehnik Aseptik
Pemasangan kateter urine
Pemasangan infus
Perawatan Luka
Pemasangan Ventilator

KESIMPULAN
Hand hygiene merupakan hal sangat
penting yang harus dipatuhi oleh
semua staf untuk mencegah
terjadinya HAIs
Pelaksanaannya akan berhasil jika
dilakukan sesuai standar oleh
masing-masing individu dan ditopang
oleh kebijakan yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai