Anda di halaman 1dari 6

TES HORMON

1. FSH
A. Definisi
Pemeriksaan folicle stimulating hormone (FSH) merupakan pengukuran
kadar FSH, yaitu suatu hormon yang berperan dalam reproduksi. FSH disebut
juga gonadotropin, dihasilkan oleh sel-sel gonad yang berada pada kelenjar
pituitari di dasar otak dan pengeluaran hormon ini dirangsang oleh
gonadotropin releasing hormone (GnRH). FSH pada wanita berfungsi untuk
merangsang pematangan folikel, sedangkan pada pria berfungsi untuk
merangsang aktivitas di tubulus seminiferus seperti spermatogenesis,
merangsang sekresi estrogen pada sel sertoli dan memperkuat efek
luteinizing hormone (LH) dalam merangsang sel Leydig.
B. Tujuan
Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui

faktor penyebab infertilitas


periode menstruasi yang abnormal
adanya pubertas prekoks
fungsi kelenjar pituitary
keabnormalan perkembangan organ seksual

C. Metode dan Sampel


Sampel menggunakan 0,75 (0,5) ml Serum. Pemeriksaan menggunakan
metode Chemiluminescence
D. Interpretasi Hasil
Hasil tes FSH bisa diketahui dalam 1 hari.

Rentang Normal FSH :


Ketika menstruasi : fase folikel/luteal adalah 5-20 IU/L, puncaknya
pertengahan siklus adalah 30-50 IU/L
Setelah menopause
: >49 IU/L

Pria
: 5-15 IU/L
Anak-anak sebelum pubertas : <7 IU/L
Kadar FSH meningkat pada kondisi:
Hipogonadisme
pubertas prekoks
menopaus
kegagalan diferensiasi testi
orchitis
Seminoma
Acromegall
sindrom Turner.
Sedangkan kadar FSH akan menurun pada keadaan :
Insufisiensi hipotalamus
Disfungsi gonad
Anovulasi
Insufisiensi hipofise
Tumor ovarium
E. Peran Perawat
Melakukan pengkajian meliputi :
Usia pasien
Apakah pasien menggunakan bahan herbal dan natural
Hari pertama dari periode menstruasi terakhir. Hasil tes tergantung
pada siklus menstruasi
Pada hari yang mana pasien mengalami perdarahan yang sangat
hebat selama periode menstruasi
Apakah pasien terpapar zat radioaktif dalam 7 hari sebelum tes
Apakah pasien mengkonsumsi digitalis (untuk penyakit jantung,
cimetidine, ledopa, clomiphene, estrogen atau progesterone selama 4
minggu sebelum tes karena obat-obatan tersebut mempengaruhi hasil
tes
Pendidikan pasien
Jelaskan mengapa sampel darah diambil
Jelaskan beberapa darah sangat dibutuhkan, sekali setiap periode,
permintaan dari petugas kesehatan jika pasien mengalami siklus
menstruasi yang bermasalah atau belum bisa hamil
Jelaskan kepada pasien harus menghentikan konsumsi obat-obatan
digitalis (untuk penyakit jantung, cimetidine, ledopa, clomiphene
selama 4 minggu sebelum tes

2. LH (Luiteinzing Hormone)
A. Definisi
Pemeriksaan luteinizing hormone (LH) merupakan pengukuran kadar LH,
yaitu suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior yang

kerjanya bersamaan dengan Follicel Stimulating Hormone (FSH) yang


menyebabkan terjadinya ovulasi. LH disebut juga gonadotropin, dihasilkan
oleh sel-sel gonad yang berada pada kelenjar pituitari di dasar otak dan
pengeluaran hormon ini dirangsang oleh gonadotropin releasing hormone
(GnRH). LH pada wanita berfungsi untuk membantu pelepasan sel telur dari
folikel. Setelah ovulasi, LH membantu merangsang timbulnya corpus luteum
yang menghasilkan progesterone. Sedangkan pada pria berfungsi untuk
merangsang testis dalam mensintesis hormon steroid dan merangsang
produksi testosteron pada sel Leydig.
B. Tujuan
Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui
amenore
Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui

penyebab infertilitas
treatment infertilitas
penyebab periode menstruasi yang tidak teratur atau
menopause
adanya pubertas prekoks dan keterlambatan pubertas
disfungsi ereksi

C. Metode dan Sampel


Sampel menggunakan 0,75 (0,5) ml Serum. Pemeriksaan menggunakan
metode Chemiluminescence
D. Interpretasi Hasil
Hasil tes LH dapat diketahui dengan cepat.hasilnya tinggi, normal, dan
rendah tergantung dari control tes laboratorium
Hasil tes LH normal
Selama menstruasi : fase folikel 1-18 IU/L; fase pertengahan siklus :
8,7-80 IU/L; fase luteal : 0,5-18 IU/L; setelah menopause : 12-55 IU/L
Pria
: 1-9 IU/L
Sebelum pubertas : 0-1 IU/L
Pubertas Pria
: 0,4-7 IU/L
Pubertas wanita
: 0,4-12 IU/L
Kadar LH meningkat
Perempuan : Pubertas Cocks, pubertas dini, tidak punya ovarium
Pria
: sindrom klinefelter, tidak ada testis, malfungsi dari testis
Kadar LH rendah
Malfungsi kelenjar pituitary
Malfungsi hipotalamus
Anoreksia
Underweight
Stress
E. Peran Perawat
a. Pengkajian
hari pertama dari periode menstruasi terakhir pasien

apakah pasien mengalami perdarahan hebat pada hari pertama


periode menstruasi
apakah pasien hiperparatiroid
apakah pasien terpapar zat radioaktif 1 minggu sebelum tes
apakah pasien mengkonsumsi phenothiazide, cimetidine,
clomiphene, spironolactone, digitalis, naloxone, anticonvulstants,
levodopa atau pil pengontrol kehamilan 1 bulan sebelum tes
apakah pasien mempunyai penyakit liver
b. Pendidikan pasien
Jelaskan mengapa sampel diambil
Jelaskan beberapa darah sangat dibutuhkan, sekali setiap periode,
permintaan dari petugas kesehatan jika pasien mengalami siklus
menstruasi yang bermasalah atau belum bisa hamil
Jelaskan kepada pasien harus menghentikan konsumsi obat-obatan
digitalis (untuk penyakit jantung, cimetidine, ledopa, clomiphene
selama 4 minggu sebelum tes

3. ESTROGEN
A. Definisi
Estrogen dan progesterone disekresi oleh ovarium. Hormone ini berperan
untuk perkembangan ciri seksual sekunder perempuan dan untuk menstruasi
normal. Pada wanita normal, estrogen banyak diproduksi oleh folikel selama
proses ovulasi dan korpus luteum selama keharmilan. Ada 3 tipe hormone
estrogen yaitu :
Estradiol : estrogen yang ditemukan pada waita yang tidak hamil yang
berselang selingan dengan siklus menstruasi
Estrio
: estrogen yang diproduksi oleh plasenta dan diukur pada wanita
paling tidak selama kehamilan 9 minggu
Estron
: estrogen yang diukur pada wanita yang telah mengalami
menopause dan pria serta wanita yang dicurigai menderita kanker testis,
kanker ovary atau tumor kelenjar adrenal
B. Tujuan
Menentukan kematangan seksual dan fertilitas
Membantu diagnosis disfungsi gonad seperti pubertas prekoks atau
terlambat, amonore dan infertilitas
Menentukan kesejahteraan janin
Membantu diagnosis tumor yang diketahui mensekresi estrogen
C. Prosedur
a. Persiapan pasien
1) Jelaskan kepada pasien bahwa uji ini membantu menentukan apakah
sekresi hormone perempuan normal dan uji ini dapat diulang selama
berbagai fase daur haid

2) Beri tahukanbahwa pasien tidak perlu membatas makanan dan


minuman
3) Beritahukan pasien bahwa uji ini memerlukan sampel darah, jelaskan
kapan dan siapa yang melakukan pungsi vena
4) Jelaskan kepada pasien bahwa ia dapat merasa tidak nyaman akibat
tusukan jarum dan turniket
5) Hentikan semua steroid dan hormone-hormon yang ebrdasarkan
steroid, sebagaiaman diminta. Bila obat-obat ini harus diteruskanl,
catat pada lembar formulir laboratorium
b. Prosedur dan Perawatan Pre-porsedur
1) Prosedur dan perawatan pasca uji dapat sedikit berbeda bergantung
apakah yang diukur plasma atau serum
2) Lakukan pungsi vena, dan kumpulkan sampel dalam tabung activator
bekuan 10 ml
3) Bila pasien dalam fase pramenopause, catat daur jaidnya pada lembar
formulir laboratorium
4) Tekan tempat pungsi vena sampai perdarahan berhenti
5) Bila timbul hematom pada daerah pungsi vena, berikan kompres
hangat
6) Beritahu kepada pasien bahwa ia dapat minum kembali obat-obatan
yang dihentikan sebelum uji
D. Hasil Interpretasi
a. Kadar serum normal untuk perempuan pramenopause sangat beragam
selama daur haidnya berkisar antara 26-149 pg/ml (SI, 90-550 pmol/L).
Kisaran untuk wanita pascamenopause adalah 0-34 pg/ml (SI, 0-125
pmol/L)
b. Kadar estrogen serum pada laki-laki berkisar antara 12-34 pg/ml (SI, 40125 pmol/L). Pada anak usia dibawah 6 tahun, kadar estrogen serum
normal adalah 3-10 pg/ml (SI, 10-36 pmol/L). Estriol disekresi dalam
jumlah besar oleh plasenta selama kehamilan. Kadarnya berkisar antara 2
ng/ml (SI, 7 nmol/L) pada kehamilan 30 minggu sampai 30 ng/ml (SI, 105
nmol/L) pada 40 minggu
c. Temuan abnormal
Penurunan kadar estrogen : menopause, disfungsi ovarium, infertilitas,
sindroma turner, amenorea akibat hipopituitari, anoreksia nervosa,
stres dan sindorma testikular ferninisasi pada wanita
Peningkatan kadar estrogen : keadaan ovulasi, kehamilan, pubertas
prekoks, ginekomasti, atropi testis, tumor ovarium, dan tumor adrenal

E. Peran Perawat
Kaji tahap siklus menstruasi pasein
Kaji apakah pasien sedang hamil
Kaji apakah pasien telah menopause
Kaji apakah pasien menjalani terapi sulih hormone
Kaji tipe kontrasepsi yang digunakan pasien
Kaji apakah pasien terpapar zat radioaktif dalam 1 minggu sebelum tes
Kaji apakah pasien mengkonsumsi prednisone, clomid atau serephene
karena obat-obatan tersebut mempengaruhi hasil tes

Anda mungkin juga menyukai