Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
yang
Penggunaan bahan dan penanganannya sangat mudah, karena segala sesuatunya dibuat,
direncanakan di dalam Pabrik.
Perencanaan suatu bangunan dimulai dari kebutuhan dan kegiatan, tidak dari bentuk luar.
Sehigga manusia dapat menuntut apa yang dibutuhkan secara mutlak.
Arsitektur
modern
mulai
berkembang
sebagai
akibat
adanya
menjari
keharmonisan
dari
elemen-elemen
modern
serta
2. PERIODE II (1930-1939).
Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di
seluruh Eropa, Amerika dan Jepang, yg mana masing-masing daerah
mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah, corak tradisi, yang bisa
mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode hubungan
ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi
mempunyai
hubungan
yang
sangat
erat
dengan
tempat
dimana
kemanusian,
akal
dan
seni
dari
arsitektur
modern.
bersifat
Internasional.
b) Bagi mereka yang menempatkan Arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistik, tahun
1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Moderen dengan alasan antara lain:
1. Karena Arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu,
nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro Arsitektur, bukan arsiteknya.
2. Walaupun Arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bisa dihilangkan
adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis itu sama saja bohong/ omong
kosong.
3. Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan bangunan
yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.
4. Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simpel, bidang-bidang
kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti tidak ada apa-apanya kecuali geometri
dan bahan. (Dengan demikian, siapa pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya arsitek atau
bukan. Kalau sudah begini, apa gunanya sekolah arsitek?)
sebagai
dari
masa
lalu
yang
sudah
dipermodern
dan
disederhanakan.
dan
pandangan-pandangan
pada
fase
dan
periode
sebelumnya. Pada fase ini timbul dua aliran yang menonjol di Eropa dan
Amerika yaitu:
1. Aliran Brutalisme, berasal dari beton brut (beton telanjang), yang dipakai
oleh Le Corbusier pada bangunan Unite dHabitation di Marseilles.
Bangunan yang dibuat dengan gaya seperti ini, yaitu menggunakan
bahan bangunan yang kasar, seperti beton expose, batu bata kasar dan
bahan lain yang sejenis termasuk di dalam aliran ini. Brutalisme
mengalami dua fase, yaitu:
Brutalisme dalam artian sempit dalam lingkungan Smitthsons (Inggris),
lebih mementingkan etika dari pada estetika.
Internasional Brutalisme, disini lebih bertujuan pada estetika.
Brutalisme memulai suatu perancangnan dari kumpulan ruang
yang kecil dan terpisah serta dihubungkan dengan elemen-2 fungsional
yang bebas dan dengan indah dikembangkan ketika bergabung bersama.
Bentuk keseluruhan dari bangunan merupakan faktor yang menentukan,
tetapi bagian-bagian individual dinyatakan dengan tegas dan teliti.
(tokohnya: Le Corbusier, Paul Rudolph, Michael Kallmenn, Eero Sarine,
Kenzo Tange, Stubbin).
2. Aliran Formalisme ,perancangan bangunan berdasarkan segi estetika,
lebih menonjolkan bentuk bangunan. Penampilan dipengaruhi oleh faktor
emosi dan perasaan dari arsitek, fungsi dinomer duakan, bentuk luar tidak
sesuai dengan fungsinya. Slogan Form follows function dirubah menjadi
Form evokes function (bentuk menciptakan fungsi), bentuk adalah
merupakan titik
lainnya:
Formalisme vs Brutalisme; bertitik tolak pemikiran yang sama yaitu
technical excellence, kekuatan teknik sebagai suatu cara untuk mencapai
keindahan ideal. (Paul Rudolph).
banyak,
namun
perbedaannya
sangat
tipis.
Dan
sering
Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi keduaduanya masih eksis.
Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama.
Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur
Modern tetap dipakai.
Arsitektur
sejarah
Modern
,kemudian
dipermalukan
terjadinya
karena
Gerakan
tidak
begitu
Internasional
menghargai
Mahasiswa
di
berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut
kebebasan
karena
sebelum
masa
pemberontakan
tersebut
pada
pemerintah
sehingga
melalui
gerakan
mahasiswa
ini
kemandirian
mengkoreksi
degradasi
yang
terjadi.
1. Ideological adalah Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan
arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep
yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan
sistematis.
a)
Double
coding
of
Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu :
Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
b)
Popular
and
pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki
fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.
c)
Semiotic
form
d)
Tradition
and
choice
Merupakan halhal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud
atau tujuan perancang.
e)
Artist
or
client
Mengandung dua hal pokok yaitu: Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum (extern)
Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
f)
Elitist
and
participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam
arsitektur modern.
g)
Piecemal
Penerapan unsurunsur dasar, secara subsub saja atau tidak menyeluruh. Unsurunsur dasar
seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lainlain.
h)
Architect,
as
representative
and
activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam
perancangan.
2. Stylitic (ragam) adalah Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang
khusus. Pengertian gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman
bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
a) Hybrid Expression adalah Penampilan hasil gabungan unsurunsur modern dengan:
Vernacular, Local, Metaphorical, Revivalist, Commercial, dan contextual.
b) Complexity adalah Hasil pengembangan ideologyideology dan ciriciri post modern yang
mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat
kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.
c) Variable Space with surprise adalah Perubahan ruangruang yang tercipta akibat kejutan,
misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lainlain.
d) Conventional and Abstract Form adalah menampilkan bentuk konvensional dan bentuk-bentuk
yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artiinya.
e) Eclectic adalah Campuran langgamlanggam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk
menciptakan unity.
f) Semiotic adalah Arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.
g) Varible Mixed Aesthetic Depending On Context Expression on content and semaic
appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan
fungsi.
h) Pro Or Organic Applied Ornament adalah Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan
kaya ornamen.
i) Pro Or Representation adalah Menampilkan ciriciri yang gamblang sehingga dapat
memperjelas arti dan fungsi.
j) Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentukbentuk tertentu yang diterapkan pada desain
bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.
k) Pro-Historical reference adalah Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang
menegaskan ciri-ciri bangunan.
l) Pro-Humor ialah Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih
menikmatinya.
m) Pro-simbolic adalah Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang
dikehendaki perancang.
3. Design Ideas adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur
Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern.
a) Contextual Urbanism and Rehabilitation ialah Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan
dengan suatu lingkungan urban.
b) Functional Mixing ialah Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan.
c) Mannerist and Baroque ialah Kecenderungan untuk menonjolkan diri.
d) All Phetorical Means ialah Bentuk rancangan yang berarti.
e) Skew Space and Extensions adalah Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis.
f) Street Building.
g) Ambiquity adalah Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity dalam
fungsi.
1. Ideological
Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah
dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah
konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa
lebih terarah dan sistematis.
a. Double coding of Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu :
Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
b. Popular and pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi
memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.
c. Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentukbentuk yang tercipta
menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
d. Tradition and choice
Merupakan halhal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan
dengan maksud atau tujuan perancang.
e. Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu:
- Bersifat seni (intern)
- Bersifat umum (extern)
Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
f. Elitist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti
dalam arsitektur modern.
g. Piecemal
Penerapan unsurunsur dasar, secara subsub saja atau tidak menyeluruh.
Unsurunsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lainlain.
h. Architect, as representative and activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif
berperan serta dalam perancangan.
2. Stylitic (ragam)
Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus.
Pengertian gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman
bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post
modern:
a. Hybrid Expression
Penampilan hasil gabungan unsurunsur modern dengan:
- Vernacular
- Local
- Metaphorical
- Revivalist
- Commercial
- contextual
b. Complexity
Hasil pengembangan ideologyideology dan ciriciri post modern yang
mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang
bersifat kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami
Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang.
Ciri pokok dari bentuk adalah ada dan nyata atau terlihat atau teraba,
sedangkan ruang memiliki ciri khas ada dan tak terlihat atau tidak nyata. Kedua
ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur:
- Arsitektur purna modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan dari
pada ruang.
- Arsitektur neo modern sebaliknya bertolak belakang, menempatkan ruang
sebagai unsur yang dominan.
- Arsitektur dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan,
bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama.
D. Pengaruh arsitektur modern terhadap arsitektur post modern
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa arsitektur post modern ada karena
keber-adaan dari arsitektur modern. Dan arsitektur post modern merupakan
arsitektur yang telah melakukan feed back atau umpan balik terhadap arsitektur
modern. Sehingga mau tidak mau arsitektur modern mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap arsitektur post modern (baik itu dari ciriciri ideologi, gaya,
desain, dan lainlain). Terutama arsitektur neo modern yang merupakan
penyempurnaan dari arsitektur modern terhadap segi estetik dalam arsitektur
modern sehingga ada kesulitan dalam membedakan arsitektur modern dengan
arsitektur neo modern. Arsitektur neo modern bisa juga disebut arsitektur
modern Karena ciriciri yang ada tidak ditolak atau dibuang.
Apabila kita membandingkan tampilan arsitektur barat pada awal kehadiran
arsitektur modern dengan arsitektur post modern (purna modern, neo modern,
dekonstruksi) maka kita akan menemukan keserupaankeserupaan yang cukup
mencolok. Keserupaankeserupaan ini merupakan alat untuk mempermudah
memahami arsitektur post modern yang sulit untuk di-mengerti. Pengaruh
arsitektur modern terhadap arsitektur post modern antara lain dapat dili-hat dari
segi:
1. Teknologi
Teknologi yang ada di dalam arsitektur post modern merupakan hasil
pengembangan dari teknologi arsitektur modern. Terutama pada teknologi bahan
bangunan dimana bahanbahan yang muncul atau ditemukan pada masa
arsitektur modern digunakan oleh arsitektur post modern. Tapi dengan ciri
tampilan yang lain, dengan dibawa ke dalam titik ekstrim dari karakter bahan.
Misalnya aluminium dan titanium di pakai karena daya pantulnya menyi-laukan
sehingga orang menganggap tidak ada. Karena tidak bisa dilihat sehingga tidak
menimbulkan suatu keseragaman seperti pada arsitektur modern, tetapi
menampilkan ciriciri penampilan individual (beraneka ragam).
2. Bentuk dasar
Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentukbentuk geometri (platonic
solid) bentukan ini digunakan juga pada arsitektur post modern, hanya saja pada
arsitektur post modern bentukbentuk ini diberi tambahan unsur estetis.
Misalnya pada arsitektur purna modern dengan menambahkan langgam
langgam lama yang telah ditransformasikan dan ditempelkan ke arsitektur
modern sehingga menjadi suatu kesatuan (arsitektur yang mem-punyai nilai
estetik). Lain halnya dengan arsitektur purna modern, arsitektur neo modern
memberikan tambahan berupa bentukbentuk yang biomorphik sehingga bentuk
dasar tanpa memberikan tempelan langgamlanggam lama, sehingga dapat
ABSTRACT: Abstrak Fasade atau bagian tampak bangunan adalah unsur yang tidak dapat
dihilangkan dari suatu produk desain arsitektur dan merupakan bagian terpenting dari suatu
karya arsitektur. Tampilan fasade bangunan mulai banyak perubahan dan inovasi setelah
revolusi industri di zaman arsitektur modern. Arsitektur modern adalah sebuah gaya yang
menganut form follow function (bentuk mengikuti fungsi) dan less is more (sedikit
ornamen itu baik), serta terkait erat dengan penggunaan material. Pemilihan
material merupakan salah satu elemen keberhasilan dalam fasade bangunan bergaya
arsitektur modern. Pemilihan material pada fasade bangunan dianggap penting dalam sebuah
proses perancangan untuk menghasilkan sebuah karya dengan nilai estetika yang dapat
mencerminkan karakteristik sebuah bangunan. Kajian aplikasi material pada bangunan
modern ditinjau dari estetika fasade diharapkan berpengaruh positif bagi perkembangan ide
kreatif arsitek mengenai fasade. Kata kunci: Aplikasi material; Bangunan modern; Estetika
fasade