: 9 kg
TB
:80,5cm
Status gizi anak D terletak dalam batas Normal (-2 SD s/d 2 SD)
2. Sebutkan pemerikasaan apa saja yang sudah bisa dilakukan kepada anak tersebut untuk
mendeteksi tumbuh kembangnya
Jawab :
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada anak D adalah pemeriksaan yang dilakukan pada
usia 21 bulan diantaranya:
-
BB/TB (Berat Badab terhadap Tinggi Badan) untuk deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan.
KPSP (Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan) untuk deteksi dini penyimpagan
perkembangan.
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers) untuk deteksi dini penyimpangan mental
emosional, apabila diindikasikan.
3. Pilih kuesioner KPSP yang tepat sesuai dengan usia anak tersebut
Jawab :
KPSP yang digunakan adalah KPSP pada anak umur 21 bulan
4. Demonstrasikan cara mengkaji perkembangan anak menggunakan KPSP yang tepat
Jawab:
1.
Tanpa
berpegangan
Ya
Tidak
& Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
& Ya
Tidak
membungkuk
untuk
apa
yang kemandirian
menarik
atau
suara
yang
mengeluarkan
3.
menyenangkan
Apakah anak dapat berjalan di Gerak Kasar
sepanjang ruangan tanpa jatuh
4.
atau terhuyung-huyung?
Apakah anak dapat mengambil Gerak halus
benda
kecil
seperti
kacang,
ke
anak,
apakah
ia
menggelindingkan/melemparkan
6.
dari
7.
tempat
tersebut
tumpah?
Jika anda sedang
tanpa
melakukan Sosialisasi
& Ya
Tidak
Ya
Tidak
& Ya
Tidak
Ya
Tidak
lakukan?
Apakah anak dapat meletakkan Gerak halus
satu kubus di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubus
itu?
Kubus yang digunakan ukuran
9.
2,5-5cm
Apakah
anak
mengucapkan
dapat Bicara
paling
sedikit bahasa
kehilangan
keseimbangan ?
(Anda
mungkin
dapat
Jawab:
Pada pengkajian anak D dengan menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrinning
Perkembangan) pada usia 21 bulan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Jawaban untuk pertanyaan no 1 adalah Ya
2. Jawaban untuk pertanyaan no 2 adalah Ya
3. Jawaban untuk pertanyaan no 3 adalah Ya
4. Jawaban untuk pertanyaan no 4 adalah Ya
5. Jawaban untuk pertanyaan no 5 adalah Ya
6. Jawaban untuk pertanyaan no 6 adalah Ya
7. Jawaban untuk pertanyaan no 7 adalah Tidak
8. Jawaban untuk pertanyaan no 8 adalah Tidak
9. Jawaban untuk pertanyaan no 9 adalah Tidak
10. Jawaban untuk pertanyaan no 10 adalah Tidak
Interpretasi hasil KPSP
Status perkembangan anak diketahui dari jumlah jawaban Ya yang diperoleh dari hasil
KPSP sesuai dengan usia anak.
-
didapatkan hasil jawaban Ya sebanyak 6 jawaban. Maka, status perkembangan anak D sesuai
dengan hasil KPSP pada anak umur 21 bulan termasuk ke dalam kemungkinan ada
penyimpangan (P).
Selanjutnya, intervensi yang dapat diberikan kepada orang tua anak D sesuai dengan
pedoman jika pada skrinning didapatkan hasil terjadi penyimpangan tahap perkembangan anak
D, maka dilakukan tindakan menjelaskan kepada orang tua mengenai hasil KPSP anak D dan
menginformasikan bahwa anak perlu mendapat rujukan. Rujukan penyimpangan tumbuh
kembang anak dilakukan secara berjenjang. Pada tingkat keluarga dan masyarakat, keluarga dan
masyarakat (orang tua, anggota keluarga lainnya dan kader) dianjurkan untuk membawa anak D
ke tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringan atau Rumah Sakit. Sampaikan kepada orang tua
anak D untuk membawa catatan pemantauan tumbuh kembang yang ada di dalam buku KIA.
Sampaikan pula bahwa orang tua perlu membawa data hasil skrinning oleh pelaksana
skrinning saat di rujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Pelaksana skrinning menuliskan jenis
dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian) sebagai data untuk rujukan pada anak D, yaitu:
Jumlah jawaban Tidak = 4 jawaban.
1. Jawaban no 7, mengenai perkembangan sosialisasi dan kemandirian.
2. Jawaban no 8, mengenai perkembangan gerak halus.
3. Jawaban no 9, mengenai perkembangan bicara dan bahasa.
4. Jawaban no 10, mengenai perkembangan gerak kasar.
Setelah anak D di rujuk ke Puskesmas atau jaringannya, pada tingkat Puskesmas dan
jaringannya tersebut dilihat apakah kasus dapat ditangani atau tidak. Pada rujukan dini bidan dan
perawat Posyandu, Polindes, Pustu termasuk Puskeling melakukan tindakan intervensi
penyimpangan tumbuh kembang sesuai standar pelayanan yang terdapat pada buku pedoman.
Namun apabilakasus penyimpangatersebut ternyata memerlukan penanganan lanjut, maka
dilakukan rujukan ke tim medis di Puskesmas (dokter, bidan, perawat, nutrisionis, dan tenaga
kesehatan terlatih lainnya).
Apabila kasus penyimpangan anak tidak dapat ditangani di tingkat Puskesmas atau
memerlukan tindakan khusus maka perlu dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten sebagai tempat
rujukan primer yang mempunyai fasilitas klinik tumbuh kembang anak dengan dokter spesialis
anak, ahli gizi serta laboratorium/pemeriksaan penunjang diagnostik. Rumah Sakit Provinsi
tempat rujukan sekunder diharapkan memiliki klinik tumbuh kembang anak yang didukung oleh
tim dokter spesialis anak, kesehatan jiwa, kesehatan mata, THT, rehabilitasi medik, ahli terapi
(fisioterapis, terapi bicara, dsb), ahli gizi dan psikolog.
Serta yan terpenting saat mengetahui terjadinya penyimpangan pada anak adalah dengan
mengimbau orang tua agar tetap memberikan support pada anak dengan tetap memberikan kasih
sayang sbagaimana mestinya, tidak menjadikan hal yang dialami anak sebagai beban hingga
memengaruhi sikap orang tua menjadi acuh, mendukung anak untuk melakukan terapi atau
tindakan yang tepat untuk mengatasi penyimpangan yang dialami anak, dan tetap memantau
perkembangan dan perilaku anak. Peran orang tua sangatlah penting karena hal tersebut sangat
berpengaruh terhadap kesehatan fisik maupun psikologis anak.