Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup dan ahlak mulia pramuka melalui
penghayatan dan pengamalan nilai nilai Kepramukaan. Pendidikan
Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap
sebagaimana diamanatkan oleh Permendikbud RI No.63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan Ekstrakulikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Sebagai upaya
peningkatan pengetahuan dan wawasan Pembina Pramuka dalam
membina peserta didik agar tercapainya tujuan gerakan Pramuka maka,
diperlukan pendidikan dan latihan (kursus) untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas sehingga mengerti dan memahami serta ikut memiliki
gerakan Pramuka sehingga sadar secara sukarela membantu baik moril
maupun materiil terhadap pelaksanaan pendidikan dan latihan di dalam
gerakan Pramuka. Selain itu, diharapkan pula muncul Pembina Pramuka
yang memiliki pengalaman dalam hal Kepramukaan serta memahami
ide dasar Kepramukaan. Tidak sekedar memandang pendidikan
kepramukaan sebagai pelengkap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,
melainkan mendudukan pendidikan kepramukaan dalam sistem
pendidikan nasional, yaitu sebagai subsistem pendidikan persekolahan
(formal). Untuk itu diperlukan kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat
Dasar bagi Pembina Pramuka
B. NAMA DAN TEMA
Kegiatan ini bernama Pelatihan Kursus Mahir Dasar (KMD)
yang dilaksanakan oleh JSIT dengan Tema Kegiatan Learn, Fun and
Get Succes Together.
: Sabtu - Minggu
Tanggal
OUTDOOR
Hari
: Jumat - Minggu
Tanggal
: 09 11 Oktober 2015
2. Tempat Kegiatan
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
BAB II
MATERI PELATIHAN
A. MATERI PEMBUKA
1. UPACARA PEMBUKAAN KURSUS
Alat-alat perlengkapan upacara pembukaan Kursus yang
dibutuhkan, yaitu:
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
didampingi pelatih
b. Fungsi
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
PRAMUKA
a. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak
dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
10
b. Tugas Pokok
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
11
bangsa Indonesia.
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan
bagaimanapun juga. Jadi mengkiaskan bahwa tiap
Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah
sehat, kuat, dan ulet, serta menghadapi segala tantangan
12
mengkiaskan
dengan
keadaan
sekelilingnya.
bahwa
tiap
Pramuka
juga.
Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan
salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi mengkiaskan
bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan
lurus, yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah
citanya.
Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas
hingga akarnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap Pramuka
adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan
kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan Negara
KeSatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Tanda Pengenal
Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang
dikenakan pada pakaian seragam Pramuka yang dapat
menunjukkan segala sesuatu mengenai identitas seorang anggota
Gerakan Pramuka (Kacu).
13
14
Mabicab
MABI Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh Camat,
15
b. Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progesif melalui :
Pengamalan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka
: janji
: Darma
DWI SATYA
DWI DARMA
: janji
TRI SATYA
:
:
:
:
:
:
:
DASA DARMA
TRI SATYA
DASA DARMA
TRI SATYA
DASA DARMA
TRI SATYA
DASA DARMA
Darma
janji
Darma
janji
Darma
janji
Darma
16
keluarga
Setiap hari berbuat kebajikan.
mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat
Menepati Dasa Darma
Ketentuan Moral yang disebut Dasa Darma yang selengkapnya
17
mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
Menepati Dasa Darma
Ketentuan moral yang disebut Dasa Darma (sama seperti
18
dibutuhkan
pemimpin
pemimpin
yang
membina bangsa dan Negara. Kita perlu orang orang yang dapat
diandalkan.
Kiasan Dasar Golongan Siaga
Dalam masa ini kita mulai pembangunan yang bermula
membutuhkan kesadaran tinggi serta bantuan dari seluruh rakyat
dan segala sesuatu harus ditata dengan baik.
Kiasan Golongan Penggalang
Kita harus mencari ramuan yang baik, kita rakit dan kita
terapkan dalam usaha itu.
Kiasan Golongan Penegak
Kita membutuhkan para bantara yang tangguh dan para
pelaksana pembangunan yang berdedikasi tinggi.
5. SISTEM AMONG DAN SIKAP PEMBINA
Sistem Among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan
dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik, untuk
dapat bergerak dan bertindak secara leluasa, dengan sejauh mungkin
menghindari unsur unsur pemerintah, harus, paksaan sepanjang
tidak merugikan, baik bagi peserta didik maupun bagi masyarakat
sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
19
Bunda
Cara memanggil siaga, SIAGAAAAA = SIAAAAPPPP
20
Materi Pokok :
Nama regu untuk Putra = Nama Hewan
Nama regu untuk Putri = Nama Bunga
Pasukan putra = Nama Senjata
Pasukan putri = Nama mitos di suatu daerah
Panggilan kepada pembina Kakak
Memanggil dengan peluit 8 titik dan 1 strip (........_)
Jenis Kegiatan Penggalang
Kegiatan mingguan dan bulanan
Latihan gabungan
Gladian pemimpin regu, pemimpin satuan
Lomba tingkat I V
Kemah bakti penggalang
Jambore
Kegiatan insidental
Upacara HBN, HBA, Baksos.
Pramuka peduli
21
d.
Pramuka PANDEGA
Usia 21-25 tahun, ada 1 tingkatan saja yaitu Pandega.
Pandega yang telah memenuhi kecakapan dan
persyaratan tertentu dapat mencapai Pramuka Pandega
Garuda.
Seorang anak/pemuda yang usianya pindah melampaui
batas tertinggi dari suatu golongan usia, harus pindah
golongan tanpa harus menyelesaikan SKU tingkat tertinggi
di golongannya.
22
D. MATERI KETERAMPILAN
1. CARA MEMBINA PESERTA DIDIK
Membina pramuka merupakan kegiatan memperkenalkan,
menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan :
Kepribadian
Pengetahuan dan keterampilan
Keinginan serta kemampuan peserta didik menjadi kreatif
23
dan sesuai
Prodik harus bernuansa modern, bermanfaat dan taat pada
kode kehormatan pramuka
24
inderanya
Hal hal yang dianggap penting, pemberi instruksi dapat
kembali
instruksi
untuk
diterimanya
Pelaksanaan Ujian
Dari sudut pelaksanaan sebagai kegiatan, menguji dapat
dilakukan dengan:
(nilai formal)
Menilai materi atau hasil usaha yang dicapai oleh anak didik (nilai
material)
Ganja
Heroin
Morphine
Kokain
Jenis Psikotropika :
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
25
a.
b.
c.
d.
Ecstasy
Shabu
Lexotan, Nipam
Pil koplo
4. KEWIRAAN
Dalam rangka mengembangkan jiwa Bela Negara pada Peserta
Didik perlu diciptakan kegiatan- kegiatan yang langsung menyentuh
jiwa peerta didik terhadap berbagai hal yang bersangkut paut
dengan materi bela negara. Untuk itu hendaknya setiap Pembina
dapat mengembangkan materi Kepramukaan yang terintergred
dengan materi Bela Negara dalam melaksanaakan kegiatan
Kepramukaan. Kegiatan-kegiatan Kepramukaan yang lebih banyak
menyentuh nilai dan semangat patriotisme dan nasionalisme
hendaknya mendapatkan sekala priorits untuk ditingkatkan dngan
cara memasukan kedalam setiap kegiatan Kepramukaan. Untuk itu
kuranya dilakukan berbagai contoh kegiatan Kepramukaan yang
terintergrasi dengan Bela Negara, misalnya:
Untuk Siaga dengan kegiatan : Karnaval bhineka tunggal
ika, sosiodrama, pantomin, cerita kepahlawanan,
mengunjungi tempat-tempat bersejarah, mengenal lagu
26
percaya diri.
Selalu bermusyawarah dalam setiap mengambil keputusan,
sehingga menanamkan sikap demokrasi di kalangan para
anggota Pramuka.
Selalu memberikan kepercayaan dalam melaksanakan
kegiatan Kepramukaan, sehingga terbina rasa percaya diri dan
sikap kemandiriannya.
Memberi kebebasan untuk membuat kegiatan Kepramukaan,
sehingga menumbuhkan sikap kreativitas dan
E. MATERI PENGEMBANGAN
1. UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu
ketentuan, peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat
sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk
membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
Sasaran upacara dalam gerakan pramuka ialah agar peserta
upacara mampu :
a. Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa, dan negara
b. Memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi
c. Selalu tertib dalam kehidupan sehari hari
d. Memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang lain
e. Dapat memimpin dan dipimpin
f. Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib
g. Meningkatkan ketakwaan kepada TYME
Dalam upacara, pembina berusaha membuka hati peserta didik
dan memberikan pendidikan watak, sehingga upacara dinyatakan
sebagai alat pendidikan.
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
27
Upacara
Upacara
Upacara
Upacara
Upacara
umum
pembukaan dan penutupan pelatihan
pelantikan
kenaikan tingkat
pindah golongan
28
menjadi
pramuka
penggalang,
terkadang
kita
sering
kedua
yaitu"
mempersiapakan
diri
membangun
masyarakat".
29
pramuka
penegak
yaitu
"ikut
serta
membangun
masyarakat"
Menentukan waktu
Musyawarah
Menentukan tempat
Survey :
Keadaan medan
Keamanan, izin
Arena untuk bermain
Melapor kepada kepsek
Surat izin orang tua, surat ket.sehat
Menu hari terakhir, enak
30
a.
Bentuk Piramida Segitiga
Kayu kering disusun segitiga sama sisi, makin keatas
segitiganya semakin kecil, sehingga ditengah tumpukan kayu
terdapat rongga. Dirongga tersebut ditaruh bahan yang mudah
terbakar, misalnya jerami, sekam yang sudah disiram minyak
tanah dan sebagainya
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
31
32
dengan golongannya
Dilaksanakan dalam suasana khidmat
Adanya doa untuk memberikan kekuatan batin kepada yang
dilantik
Upacara
Upacara
Upacara
Upacara
Upacara
Upacara
Penerimaan angota
Kenaikan tingkat
Pindah golongan
Penyematan TKK
Penyematan TKG
Pemberian penghargaan
Kecakapan
Umum
(SKU) adalah
syarat
kecakapan
33
golongan pandega.
SKU untuk golongan siaga terdiri dan 3 tingkat, yaitu: tingkat
34
b. SKK / TKK
SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan,
kepandaian,
kemahiran,
ketangkasan,
keterampilan,
dan
dengan
mendorong
bakat
semangat
dan
keinginannya
menjadi
sehingga
wiraswastawan
di
dapat
masa
35
c. SPG / TPG
Syarat
Pramuka
Garuda
(SPG) adalah
syarat-syarat
36
memperoleh
Tanda
Pramuka
Garuda
(TPG)
sesuai
dengan
golongan usianya
Seorang yang telah merye1esaikan SPG disebut sebagai
PRAMUKA GARUDA ialah seorang pramuka yang dapat menjadi
teladan dan berhak menyandang Tanda Pramuka Garuda (TPG).
SPG/TPG disediakan sesuai dengan golongan usia.
Yang
membedakan
TPG
siaga,
penggalang,
penegak,
TPG
TPG
TPG
TPG
37
6. SAKA PRAMUKA
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan
Kepramukaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan
meningkatkan pengetahuan kemampuan, ketrampilan dan
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
38
Bahari
TNI AL
Bhakti Husada
Dinas Kesehatan
Bhayangkara
Kepolisian
Dirgantara
TNI AU
Kencana
BKKBN
Tarunabumi
Dinas Pertanian
Wanabakti
Dinas Kehutanan
Bina Sosial
Dinas Sosial
Pandu Wisata
TNI AD
F. MATERI PENGAYAAN
1. KOMUNIKASI dan BERGAUL dengan PESERTA DIDIK
Komunikasi yang tercipta secara baik dan sehat dapat
mendukung kegiatan yang dilaksanakan dan sebaliknya, jika
komunikasi tidak terjalin dengan lancar dan kurang sehat dengan
sendirinya menghambat pelaksanaan kegiatan. Karena begitu
pentingnya berkomunikasi maka para Pembina harus memahami
unsur-unsur berkomunikasi yang meliputi:
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
39
Komunikator
Komunikan
Sumber informasi (materi)
Sarana komunikasi
Tujuan komunikasi
Situasi dan kondisi terjadinya komunikasi
Sarana berkomunikasi
Etika Berkomunikasi
Untuk menjaga agar dalam berkomunikasi saling menghargai
satu dengan yang lainnya maka perlu adanya batas-batas yang
harus dipatuhi dan ditaati baik oleh komunikator maupun
komunikan. Demikian halnya komunikasi antara Pembina dengan
peserta didik sering kita jumpai adanya rasa kurang puas, rasa,
kecewa, rasa tidak senang dan sebagainya oleh Pembina maupun
peserta didik sendiri. Kejadian yang demikian disebabkan oleh
banyak faktor diantaranya:
menarik
Informasi yang dikomunikasikan kurang menarik/actual
Alat komunikasi yang digunakan kurang tepat
Situasi saat terjadinya komunikasi kurang mendukung
Kemampuan komunikan kurang mendukung
Pengertian Pergaulan
Dalam hubungan dengan kegiatan Kepramukaan Pembina
dan Peserta didik akan berada bersama-sama dalam suatu waktu
tertentu. Di sinilah dapat terjadi saling tukar menukar pikiran, saling
menyampaikan informasi atau dengan singkatnya saling memberi
dan saling menerima informasi. Situasi yang demikian tercipta
adanya pergaulan antara Pembina dengan peserta didik. Terjadinya
pergaulan ini sangat memungkinakan untuk saling menyampaikan
masalah masalah yang dihadapi oleh masing masing atau
40
bahan pertimbangan
Mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki peserta
didik
Mengetahui bakat dan minat yang dimiliki peserta didik
Mengetahu kelebihan dan kelemahan dari masing-masing
peserta didik
Mengetahui latar belakang dari masing-masing pesera
didik
Etika Pergaulan
Untuk menciptakan pergaulan yang harmonis maka harus ada
rambu-rambu/batas-batas yang harus ditaati dan dipatuhi bersama.
Batas-batas dan rambu-rambu dalam pergaulan yang harus ditaati
dan dipatuhi bersama dinamakan etika pergaulan yang meliputi:
41
G. MATERI PENUTUP
1. Forum Terbuka
a. Manfaat Open Forum
Dengan kegiatan open forum dalam kegiatan dapat memberikan
manfaat :
Terciptanya suatu komunikasi yang timbal balik.
Membantu memecahkan masalah yang dihadapi peserta kursus
langsung.
Sarana untuk saling menghargai dan menghormati pendapat
orang lain.
Terpecahkannya masalah masalah materi dalam kursus.
Menumbuhkan sikap saling percaya antara peserta kursus
dengan tim pelatih.
maksimal 3 termin.
Setiap termin maksimal 3 penannya.
Setiap penannya maksimal 2 pertanyaan.
Pemimpin Kursus membagi pertanyaan pertanyaan dari
42
forum terbuka.
Jangan sampai terjadi variasi penannya baik untuk peserta
43
3. EVALUASI KURSUS
Faktor faktor yang dievaluasi
Dalam mengevaluasi suatu kegiatan kursus, dapat dilakukan
dalam benruk pengisian angket, wawancara / tanya jawab, tes
tertulis, pengamatan / observasi dan praktek melakukan sesuatu,
pelaksanaannya tergantung sasaran yang hendak dicapai. Pada
akhir kursus dilakukan evaluasi untuk dibuat laporan kursus. Juga
diselenggarakan tes akhir (post test) yang akan dibandingkan
hasilnya dengan tes awal (pre test).
Adapun faktor faktor yang dievaluasi adalah :
b.
c.
kemampuan menjelaskan.
Kepemimpinan, meliputi : Kewibawaan, kemampuan memimpin
kelompok, kerjsama dengan orang lain, kesetiaan, kemampuan
mengambil keputusan.
LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT MAHIR
DASAR
44
d.
e.
Keberhasilan Kursus
Keberhasilan kursus dapat diketahui bila apa yang
direncanakan oleh kursus dapat terlaksana, sasaran / target kursus
dapat dicapai. Peserta meningkat pengetahuan, keterampilan,
kemampuannya dan berubah sikapnya. Keberhasilan suatu kursus
harus dapat dinilai dengan angka, dilihat dari hasil karya atau sikap
dan keterampilan peserta atau mungkin dapat diamati dari
dokumentasi dokumentasi yang ada.
4. UPACARA PENUTUPAN KURSUS
Urut urutan upacara penutupan kursus adalah :
Pembina upacara beserta rombongan memasuki ruang upacara
Menyanyikan lagu satya darma pramuka
Laporan pelaksanaan kursus
Amanat pembina upacara dilanjutkan dengan penutupan kursus
Pelepasan secara simbolis tanda peserta dan penyerahan ijazah
kursus
Pembina upacara dan perwakilan menempatkan diri
Doa
Lagu Syukur
Pembina upacara dan rombongan berkenan meninggalkan ruang
upacara.
45
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan pramuka sebagai salah satu tempat pembinaan anggota
pramuka dalam mengembangkan kemampuan bakat dan minatnya
sangat penting dilaksanakan. Pembinaan karakter dan keterampilan
masing-masing individu yang berbeda sangat memungkinkan untuk
dikembangkan dalam setiap kegiatan pramuka. Oleh karena itu,
seorang pembina hendaknya melakukan perencanaan dan koordinasi
dengan berbagai elemen yang melibatkan dan bertanggung jawab
terhadap peserta didik yang dalam hal ini adalah anggota pramuka
golongan penggalang. Dengan demikian nantinya setiap peserta didik
dapat mengembangkan kemampuan, keterampilan serta menyalurkan
minat dan bakatnya melalui kegiatan kepramukaan.
Para calon Pembina mahir diharapkan mampu pula dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi peserta didik, sehingga proses
berlatih yang diberikan kepada peserta didik sudah seharusnya
menyesuaikan dengan kondisi kejiwaan dan perkembangan usia peserta
didik, ini diharapkan apa yang akan disampaikan kepada peserta dapat
diterima dengan baik, sehingga apa yang diharapkan oleh gerakan
pramuka untuk membentuk watak dan jati diri anggota pramuka dapat
dapat terwujud, dan untuk mencapai semua itu diperlukan kebijakankebijakan yang strategis dan tetap mengandung nilai pendidikan,
termasuk didalamnnya perencaan program yang tersusun.
Kami sadar bahwasannya tidak cukup hanya dengan
menyampaikan kemudian peserta didik hanya cukup untuk mengerti,
lebih dari itu diharapkan masih ada pengulangan yang bersifat insidentil
dan dalam bentuk yang berbeda, sehingga peserta didik senantiasa
mengingat kode etik dan kode moralnya sebagai pramuka penggalang,
ini diperlukan agar nantinya peserta didik terbiasa melaksanakan kode
etik dan kode moralnya sebagai anggota pramuka penggalang, dan
tentu saja hal ini tidak bisa terjadi hanya dengan sekedar latihan sekilas
akan tetapi perlu pengembangan lanjutan dengan metode dan bentuk
latihan yang lebih menarik.
B. Saran
Berdasarkan laporan kegiatan dan pengamatan selama kegiatan
kepramukaan berlangsung, ada beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan, antara lain.
1. Perencanaan setiap kegiatan sangat diperlukan, hal ini terkait
dengan tujuan kegiatan dan sasaran kegiatan yang hendak
dilaksanakan.
2. Pelaksanaan program tidak hanya melibatkan pembina sebagai
anggota pramuka dewasa namun beberapa pihak terkait, misalnya
kepala sekolah beserta jajaran serta masyarakat.
3. Pendokumentasian setiap kegiatan sangat diperlukan, hal ini terkait
dengan laporan kepada kwartir baik tingkat ranting maupun cabang
untuk mengetahui tingkat perkembangan pembinaan di gugus
depan.
4. Pengadministrasian hal-hal terkait dengan pelaksanaan dan
pengembangan kegiatan kepramukaan di gugusdepan guna
mengetahui perkembangan dan kemajuan gugusdepan setiap tahun
serta sebagai bahan evaluasi untuk merencanakan kegiatan
berikutnya.
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Kegiatan
1. Pembukaan Kursus
3.
Suasana OUTDOOR
Telunjuk (Ngantuk)
Tengah (Lengah)
Manis (Nangis)
Kelingking (Pusing)