Anda di halaman 1dari 34

TOKSIKOKINETIKA RACUN

ANGGOTA KELOMPOK 1
Wilda Zidni Ilma

12-44

Shahnaz Apsari 12-51


Irvina Anggita B.
Rani Firda N.

12-58
12-66

Vabella Eka R

13-03

Wirawan Deni

13-06

Zulfiah Nur F.

13-12

Linda Hadi

13-15

Elok Dea Orens 12-70

Elok Faiqo H.

Shinta Devi Y.

Adisty Nurwildani 13-19

12-96

Putri Kartika N. 12-105


Marsalita Irine P.

13-02

13-18

Erlita Dinda N I 13-20


Fergi Rizkhaltum

13-22

Pendahuluan

Toksikologi
merupakan cabang
ilmu paling tua
dimana pengetahuan
ini digunakan untuk
membedakan
makanan yg aman
dan yg beracun

Sejarah Ilmu Toksikologi


Pengetahuan tentang racun sudah mulai berkembang sejak
thn 1900 SM ilmu membedakan racun & makanan
Toksikologi didefinisikan sbg Ilmu tentang racun

Paracelsus Seorang dokter


di Swiss (1493-1541),
menyatakan :
semua zat adalah racun, tidak
ada satupun yg bukan racun.
Dosis yg tepat membedakan
antara racun dan obat

Bapak Toksikologi modern M.J.B.


Orfila
Memperkenalkan
toksikologi
sebagai disiplin ilmu tersendiri
Mengembangkan tata cara terapi
atas toksisitas zat kimia
Memperkenalkan
metodologi
kuantitatif utk mempelajari aksi
toksikologi zat kimia pada hewan
Mengembangkan prinsip eliminasi
obat/zat kimia tertentu dari tubuh

Toksikologi dikembangkan dengan


tujuan
Mengantisipasi pengaruh toksik

Pencegahan aksi toksik


Upaya penyembuhan keracunan yg
mungkin tjd karena pemejanan
suatu senyawa

Ketoksikan suatu senyawa ditentukan


oleh :
Kadar zat toksik potensi ketoksikan

Lama tinggal racun dlm tempat aksi


lamanya terpapar (satu kali, dua kali dst)
Mekanisme aksinya bagaimana
mekanisme aksinya, daerah mana yang
terkena dampak toksik dari suatu zat
tertentu

4 asas utama yg harus dipahami dlm


toksikologi
Kondisi pemejanan (jenis zat toksik, jalur
pemberian, frekuensi)
Kondisi makhluk hidup (usia, BB, jenis
kelamin)
Mekanisme aksi (dimana tempat aksi dan
bagaimana mekanisme aksi suatu zat toksik)
Wujud & sifat efek toksik (reversibel atau
ireversibel)

Toksikokinetik
adalah ilmu yang
mempelajari
ttg
bagaimana
racun
masuk dalam tubuh
& bagaimana nasib
racun dalam tubuh
4
Proses
Toksikokinetik
:
absorbsi, distribusi,
metabolisme
dan
ekskresi racun

Jalan Masuknya Racun

Jalan Absorbsi Racun Melewati


Membran

Tempat Absorbsi RAcun

Distribusi Racun
Definisi
Perpindahan racun
darah

Tempat lain
dalam tubuh*

Dengan melewati
membran

Faktor Yg
Mempengaruhi
- Kecepatan distribusi
1. Kec. Aliran darah
racun ditentukan
tempat absorpbsi & menuju jaringan
2. Permeabilitas
cara masuk racun
jaringan terhadap
- Molekul/partikel
besar didistribusikan racun
dengan cara
3. Ketersediaan
pinositosis &
tempat pengikatan**
fagositosis

*dekat jaringan/sel taget terlebih dahulu


** racun tidak terion lebih mudah mencapai sel target

Cara mengetahui luas penyebaran


racun :
Menghitung Vd

Rumus Vd :

Vd =

Jumlah cairan dalam tubuh :


- Cairan intrasel = 33% BB
- Cairan ekstra sel = 27% BB
(cairan plasma 4% BB dan cairan antarsel 23% BB)

Ikatan Protein

Setelah terikat
Mempengaruhi
distribusi racun
ke jaringan/sel
target

Ik racunprotein

Racun tertahan
di rongga
vaskular /
saluran
pembuluh darah

Racun melepaskan
diri dari protein jika
ada desakan dari
senyawa lain yg
sifatnya terikat
protein juga

Akan terlepas
jika :

Tempat Distribusi Racun


Hati &
Ginjal
Sawar
Plasent
a

Sawar
darah
Otak

Lemak

Tulang

Metabolisme
Metabolisme :
Perubahan hayati (biotransformasi) zat
kimia toksik menjadi sesuatu metabolit
yang secara kimia berbeda dengan zat
kimia induknya.

Makna :
1. Struktur zat berbeda
2. Sifat fisika kimia berbeda
3. Sifat ketoksikan yg berbeda

Tempat metabolisme :
hati
(utama),
ginjal,
kelamin,plasenta.
Jalur metabolisme :

usus,

kelenjar

A. Fase I :
Reaksi fase I ini juga disebut dengan reaksi
fungsionalisasi, sebab melalui reaksi fase ini
(oksidasi, reduksi atau hidrolisis) menghasilkan
suatu gugus fungsi, yang selanjutnya pada fase
ke II akan terkonjugasi
Enzim : sitokrom P-450 mikrosomal

B. Fase II :
Reaksi fase II disebut juga reaksi pengkopelan atau
reaksi konjugasi.
Reaksi konjugasi meliputi glukoronidasi, sulfatasi,
glutation.
Reaksi biosintetik :
Senyawa asing atau metabolik dari fase I secara
kovalen berikatan dengan mol endogen tertentu
yang polar (asam glukoronat, sulfat, glutation),
menghasilkan konjugat yang lebih polar dan kurang
larut dlm lipid, sehingga mudah terionkan dlm pH
fisiologi.

EKSKRESI

Pengertian

Jalur

Perpindahan xenobiotika
dr sirkulasi darah ke
organ ekskresi

Ginjal ke dlm urin (penting)


Ke dalam empedu
Dlm udara yg terhisap paru
Dlm sal.cerna, susus,
keringat, cairan lain.

Ginjal

Filtrasi > Reabsorbsi>


Augmentasi

1. Filtrasi yaitu penyaringan zat sisa-sisa


metabolisme yang dapat menjadi racun.
Terjadinya filtrasi di glumerolus,
zat yang dihasilkan disebut filtrat
glumeruli. Zat tersebut kemudian
masuk ke simpai Bowman.
2. Reabsorpsi
yaitu penyerapan kembali
zat-zat yang masih berguna.
Reabsorpsi terjadi di saluran/tubulus
pada nefron. Zat yang dihasilkan disebut
filtrat tubulus

3. Augmentasi yaitu pengumpulan zat yang


tidak berguna untuk dikeluarkan dari
tubuh. Augmentasi terjadi di dalam
tubulus kolektivus dan dibawa menuju
rongga ginjal.

KULIT

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi


yang
diperlukan
tubuh
untuk
mengeluarkan air, garam, dan urea dari
dalam tubuh berupa keringat
Bagian yang berfungsi sebagai alat
ekskresi adalah kelenjar keringat (glandula
sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
Kulit manusia terdiri atas dua bagian, yaitu
epidermis dan dermis.

HATI

Hati merupakan kelenjar terbesar yang


terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di
dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna
merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram
pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua
lobus, kanan dan kiri.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan
disaring terlebih dahulu di hati sebelum
beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat
racun seperti obat-obatan dan alkohol dari
sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat
racun tersebut bersama dengan getah empedu

PARU-PARU

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi


kehidupan manusia karena tanpa paru-paru
manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem
Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan
KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah
membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap
karbondioksida
sebagai
hasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paruparu. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui
hidung

ANY
QUESTION ? ?

Anda mungkin juga menyukai