BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
wewenang
dimana
seorang
peranan
manajer
menyerahakan
peranan
manajer
cenderung
melaksanakan
tugas-
agar
pelaksanaan
tidak
terjadi
penyalahgunaan
tugas-tugas
tersebut.
wewenang
Apabila
dalam
pendelegasian
Produktivitas
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
maka
1.3.
Batasan Masalah
Mengingat masalah yang kompleks, keterbatasan waktu, pengetahuan, tenaga,
dana, dan untuk mengarahkan masalah penelitian lebih terfokus, maka masalah
penelitian dibatasasi untuk mengetahui bagaimana peranan manajer dalam
meningkatkan produktivitas
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Produktivitas
Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi.
dinyatakan
dengan
volume
produksi,
sedangkan
utama
berkelanjutan.
untuk
Sebaliknya,
mewujudkan
pertumbuhan
pembangunan
yang
tinggi
yang
dan
produksi
sering
dihadapkan
pada
berbagai
kesulitan.
juga tidak sama dengan mesin atau alat produksi lainnya. Seperti
diketahui bahwa output dari setiap aktivitas ekonomi tergantung
pada manusia yang melaksanakan aktivitas tersebut, maka sumber
daya manusia merupakan sumber daya utama dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan.
Sejalan dengan fenomena ini, konsep produktivitas yang
dimaksud
adalah
produktivitas
tenaga
kerja.
Tentu
saja,
masukan
(input)
persatuan
waktu.
Produktivitas
dapat
ukuran
yang
memberikan
jauh
pemenuhan
persyaratan,
spesifikasi,
dan
2.2.
Pengertian Produktivitas
Menurut Blocher, Chen, Lin (2000:847) Produktivitas adalah
maju
mengemukakan
dan
globalisasi,
produktivitas
supriyono
adalah:
(1994:414)
Produktivitas
berkaitan
dipakai
Sinungan
untuk
(1985:8)
menghasilakn
barang
tersebut.
Menurut
produktivitas
dapat
diartikan
sebagai
produktivitas
berkaitan
dengan
yaitu
efisiensi
seberapa
baik
dan
efektivitas.
berbagai
Efisiensi
masukan
itu
bahwa
memperhatikan bagaimana
mereka
daya
mengkonversikan
sumber
(masukan)
menjadi
2.3.
arti
produktivitas
dalam
meningkatkan
manusia
produktivitas
menghasilkan
yang
yang
lebih
tidak
mendapatkan
ditingkatkan
banyak
sebagai
barangbarang
keuntungan
kekuatan
maupun
dari
untuk
jasa,
tenaga
kerja
sebagai
sumber
daya
manusia
yang
sangat
dan
efektifitas.
Produktivitas
berkaitan
dengan
keluaran
tersebut.
Biasanya
perbedaan
atau
sebagaimana
paling
rebdah
bauran
input
kondisi
yang
tertentu
pertama
dipilih.
yang
bauran yang
Kondisi
pertama
keluaran
yang
input
yang
menjadi
pada
menyebabkan
lebih
sama.
salah
umumnya,
pentingnya
banyak
satu
dan
dengan
Pengingkatan
kunci
hal
bangi
lain
produktivitas
yang
adalah
keseluruhan.
Oleh
sebab
itu
program
menjadi
tujuan
strategik
setiap
pimpinan
perusahaan.
2.4.
Pengukuran Produktivitas
untuk
meningkatkan
produktivitas
dapat
dievaluasi.
10
mentusun
strategi
bersaing
dengan
prusahaan
lain,
sebab
11
ini
dinamakan
ukuran
produktivitas
finansial.
produksi
disebut
sebagai
produktivitas
total.
semua
sumber
daya
input
yang
diperlukan.
(2003:205)
produkitvitas
mengemukakan
dilakukan
dengan
bahwa
pengukuran
mengukur
perubahan
ukuran
12
satu
masukan
pada
suatu
saat
disebut
dengan
2.5.
Keunggulan
produktivitas
parsial
operasional
(Blocher,
et
al.,2007:314):
1. Menggunakan unit fisik pada pembilang maupun penyebut
sehingga mudah dipahami oleh personel operasional.
2. Ukuran produktivitas operasional lebih sederhana karena tidak
dipengaruhi oleh perubahan harga atau factor-faktor lain.
3. produktivitas parsial operasional memungkinkan manajemen
untuk mengetahui pengaruh perubahan produktivitas untuk
suatu sumber daya input terhadap operasi.
Keunggulan
produktivitas
parsial
keuangan
al.,2007:314):
1. Mempertimbangkan
pengaruh
biaya
(Blocher,
maupun
et
kuantitas
13
sebagai
ukuran produktivitas
berikut:
1. Memungkinkan
para
manager
untuk
memusatkan
pada
et
al.,
2007:314) :
1. Ukuran tersebut hanya mengukur hubungan antara sumber
daya input dan output,
operasi
perusahaan
terhadap
produktivitas
sebagai
keunggulan,
ukuran
namun
produktivitas
ukuran-ukuran
ini
mempunyai
sekaligus
beberapa
mempunyai
14
dengan
ukuran-ukuran
lainnya,
dapat
menyesatkan.
2. Penurunan produktivitas salah satu jenis masukan mungkin
diperlukan
untuk
meningkatkan
produktivitas
masukan
2.6.
Definisi manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain
dengan
mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan
mereka
guna
mengepalai
beberapa
sektor
yang
dipegangnya.
Pada
15
2.7.
Tingkatan manajer
Pada
organisasi
berstruktur
tradisional,
manajer
sering
di
puncak).
Berikut
ini
adalah
tingkatan
manajer
istilah
manajemen
operasional,
merupakan
shift,
manajer
area,
manajer
kantor,
manajer
management),
antara
keduanya.
Jabatan
yang
termasuk
16
2.8.
Tugas manager
Salah satu tugas atau peran seorang majaner yaitu harus bisa
mengatasi
konflik
yang
ada
dalam
suatu
organisasi
yang
eksistensi
organisasi
di
tengah-tengah
rencana,
menyusun
organisasi,
pengarahan
17
dapat
menciptakan
bawahannya
kebutuhan
kondisi
mendapatkan
yang
kepuasan
para
akan
dalam
pekerjaanya.
5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia
memikul tanggung jawab.
6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien.
7. Manajer harus membenahi
fungsi-fungsi
membina
dan
fundamental
hubungan
yang
Mintzberg,
seorang
ahli
riset
ilmu
manajemen,
di
tempat
kerjanya.
Ia
kemudian
mengelompokan
seorang
wirausahawan,
pemecah
masalah,
pembagi
18
sumber
daya,
Menjadi
seorang
dan
manajer
perunding.
memang
bukan
perkara
manajemen
dalam
perusahaan
tersebut
tidak
artinya
oleh
karena
itu
peran
dari
komunikasinya,keagresifan
bawahanya,misalnya
dalam
kemampuan
bertanya,kadar
emosi
oleh
bawahanya
19
Hipotesis
adalah
jawaban
bersifat
sementara
atas
BAB III
ANALISIS DAN EVLUASI
VISI : Sejajar dengan institusi Kepabeanan dan Cukai dunia
dalam Kinerja dan citra
Adapun penjelasan dari visi tersebut adalah :
1. SEJAJAR DENGAN INSTITUSI KEPABEANAN DAN CUKAI
DUNIA adalah suatu kondisi yang menempatkan DJBC berada
dalam jajaran institusi kepabeanan dan cukai yang bermutu
dan berstandar internasional.
2. KEPABEANAN adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau
keluar Daerah Pabean dan pemungutan Bea Masuk yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dan ditambah
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
20
tertentu
yang
mempunyai
sifat
atau
cita-cita
untuk
dan
Cukai
lainnya
di
seluruh
Indonesia
dalam
21
Bea
dan
Cukai
Tipe
Madya
Pabean
Medan
masyarakat,
dengan
mengoptimalkan
yang
kondusif
bagi
TUJUAN
hubungan baik
NILAI-NILAI
dengan masyarakat
:
22
antara
yag
satu
dengan
yang
lain
dalm
23
Perekrutan
karyawan
baru
dilakukan
karyawan
berdasarkan
emosional
Jenjang karier yang jelas
Adanya penilaian kinerja karyawan
Adanya pelatihan untuk menopang jenjang
karier karyawan
Dideliberasi untunk mengkoordinir kenaikan
jenjang karyawan
b. Kelemahan (Weaknesses)
Tidak memiliki hukuman dalam pengembangan
karier
Hukuman memiliki birokrasi yang panjang
Hukuman tidak diterpkan secara konsekuen
Tidak
memiliki
reward
dalam
karier
Tidak adanya sistem insentif
2. Faktor-Faktor Strategi Ekternal
pengembangan
24
a. Peluang (Opportunities)
Pembekalan kesempatan kerja ke Luar Negeri
Karyawan di tawarkan latihan sinngkat
keluar negeri
Karyawan di bekali character building
Adanya cukup peluang untuk kenaikan
jejang karyawan
b. Ancaman (tearths)
Kompensasi dari persahaan asing lebih baik
EKSTERNAL
PELUANG ( OPPORTUNTIES )
1. Karyawan di tawarkan latihan
building
25
STRATEGIS
RATING
SKOR
KESIMPULA
(3x4)
26
(PRIORITAS
)
1
KEKUATAN
Efisiensi tenaga
0.13
0.26
2
3
kerja,waktu,bahan baku
Moral karyawan baik
0.45
Manajer memiliki skill yang 0.2
4
2
1.8
0.4
1
3
baik
Produktivitas
karyawan 0.19
0.57
baik
Adanya dorongan motivasi 0.03
0.12
dari trainer
KELEMAHAN
Tidak
adanya
2.00
insentif
Hukuman tidak diterpkan
0.27
0.54
secara konsekuen
Hukuman memiliki birokras
0.23
0.23
i yang panjang
TOTAL
1.00
sistem 0.5
N
O
1
FAKTOR-FAKTOR
EKSTERNAL STRATEGI
PELUANG
Karyawan di tawarkan
BOBOT
RATING
SKOR
KESIMPUL
AN
0.35
0.35
0.26
0.52
negeri
Karyawan di bekali
27
character building
Adanya cukup peluang
0.24
karyawan
ANCAMAN
Kompensasi dari
persahaan asing lebih baik
TOTAL
1.00
0.72