PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hidrologi termasuk salah satu cabang ilmu geografi (ilmu
bumi) dan sudah mulai dikembangkan oleh para filsuf kuno,
antara lain dari Yunani, Romawi, Cina dan Mesir. Dimana air
dianggap sebagai bagian dari unsur utama bersama-sama
dengan bumi, udara dan api.
Secara harafiah hidrologi berasal dari bahasa Yunani,
yakni
hydro
dan
loge.Hydro
berarti
sesuatu
yang
adalah
ilmu
pengetahuan
yang
secara
khusus
yang
sebetulnya
dianggap
hal
ini
penting
untuk diamati.
sangat merugikan
bila
Walaupun
dipandang dari
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelasakn Pengertian Hidrometri ?
2. Bagaimana cara menghitung data Hidrometri ?
3. Data apa saja yang dibutuhkan untuk Hidrometri ?
4. Apa saja persyaratan lokasi pengukuran debit air ?
C. TUJUAN
Hidrometri terkait dengan suatu keperluan perencanaan
atau perancangan bangunan air untuk berbagai keperluan
seperti pengamanan tebing sungai atau pantai, fasilitas
pelabuhan
dll.serta
studi
atau
evaluasi
keadaan
dari
keperluan
penyediaan
data
untuk
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HIDROMETRI
Hidrometri adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengukuran air pada siklus hidrologi. Dalam pengukurannya
hidrometri ini meliputi semua variable pada siklus hidrologi,
seperti: curah hujan, penguapan, aliran sungai, air tanah,
angkutan sedimen dan kualitas air.
B. RUANG LINGKUP HIDROMETRI
B.1
Pemilihan
Lokasi
Pengukuran
Aliran,
Yaitu
e)
sebelah hilir atau hulu bending pada lokasi yang tidak ada
pengaruh pengempangan (arus balik)
Berikut adalah gambar penempatan stasiun pengamat pada
berbagai macam aliran sungai:
B.2
keperluan
pembangunan,
misalnya
saja
untuk
yang
dilakukan
secara
berkala,
yang
mencakup
ketelitian
dalam
perhitungan
data
debit
juga
Untuk
keperluan
pendataan
aliran
sungai
yang
Keuntungan :
Dapat
diperoleh
rekaman
yang
tak
terputus
sampai
maksimum 4 bulan.
Kerugian:
Diperlukan
bangunan
yang
cukup
mahal
untuk
alat
Aplikasi:
mengukur
pergerakan
vertikal
pasang
surut
untuk
fungsi
waktu.
Pengukurannya
dilakukan
oleh
seorang pengamat secara teratur setiap harinya, minimal dilakukan tiga kali setiap harinya yaitu jam 07.00 pagi, jam 12.00 siang
dan 17.00 sore hari waktu setempat, apabila diperlukan frekuensi
pengukurannya dapat ditambah, terutama selama terjadi banjir
agar data muka airnya lebih lengkap. Banyaknya pengukuran
tinggi muka air setiap harinya tergantung dari banyaknya faktor,
antara lain :
1. besarnya fluktuasi muka air;
2. tersedianya dana untuk honor pengamat, dan
3. ketelitian yang diinginkan.
Pengamat secara teratur harus melaporkan datanya kepada
instansi hidrologi yang berwenang. Pelaporan harian dapat
dilaksanakan
menggunakan
telepon
atau
teletype,
apabila
mingguan, data muka air dapat dikirim melalui kantor pos terdekat atau diambil setiap tiga bulan sekali oleh petugas.
B.3
Pengukuran Debit
debit
di
lapangan
dapat
dilakukan
dengan
(Q) = A x
Keterangan :
Q
A
= Debit (m3/s)
= luas penampang (m2)
yaitu:
Kartu Pengukuran
Alat Tulis
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
rumus :
10)
11)
12)
13)
14)
15)
(V)
= a1 + a2 + a3 + + an
setelah pengukuran
17)
Metode Merawas
b. Perahu
Pengukuran debit menggunakan perahu adalah petugas
pengukur menggunakan sarana perahu sebagai alat bantu
Metode Perahu
c. Sisi jembatan
1. Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran
dilakukan dari sisi jembatan bagian hilir aliran dan
sebaiknya jembatan yang digunakan tidak terdapat pilar.
Peralatan yang digunakan adalah bridge crane, sounding
reel, tagline, dan 1 set current meter + pemberat yang
beratnya tergantung dari kecepatan aliran. Petugas
pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 2 orang
petugasmengoperasikan bridge crane dan peralatan
pengukur dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
2. Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada
lokasi pos terdapat fasilitas jembatan, dengan kondisi
kedalaman air lebih dari 2 m dan kecepatan airnya cukup
deras sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengukuran
dengan menggunakan perahu.
Metode Jembatan
d. Cable Car (Kereta Gantung)
Cable car adalah alat bantu pengukuran berupa kereta
gantung yang digantungkan pada kabel utama yang juga
berfungsi sebagai alat ukur lebar sungai, dilengkapi dengan
tempat duduk petugas pengukur dan dudukan sounding reel.
Peralatan yang digunakan adalah current meter lengkap dengan
ekor panjang dan pemberat yang disesuaikan dengan kondisi
kecepatan dan kedalaman aliran. Petugas pengukur terdiri dari 2
orang, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang
petugas mencatat data pengukuran.
Apabila pengukuran dilakukan dengan kabel penggantung
dan posisi kabel penduga tidak tegak lurus terhadap muka air,
maka kedalaman air harus dikoreksi dengan besarnya sudut
penyimpangan.
Tahapan Pengukuran
Persiapan
1. Pilih lokasi pengukuran
2. Siapkan pelampung
3. Siapkan peralatan untuk mengukur jarak antara dua
penampang
4. Siapkan peralatan untuk menentukan posisi lintasan
pelampung
5. Siapkan peralatan untuk memberi aba-aba
6. Siapkan alat pencatat waktu
7. Siapkan alat tulis
Pelaksanaan Pengukuran
1. Lakukan pembacaaan tinggi muka air pada pos duga air di
awal pengukuran
2. Letakan alat penyipat ruang di tengah-tengah antara
penampang hulu & hilir
3. Ukur jarak antara penampang hulu dan penampang hilir
4. Lepaskan pelampung kira-kira 10 meter di hulu
penampang hulu
5. Ukur sudut azimuth posisi pelampung pada saat
pelampung melalui penampang hulu dan penampang hilir.
Pada saat itu juga catat waktunya
6. Ulangi pekerjaan (d) dan (e) sampai pelampung terakhir
7. Catat tinggi muka air pada akhir pengukuran
Perhitungan Debit
1. Gambar penampang basah di hulu dan hilir
2. Gambar lintasan pelampung
11.
12.
Metode Pelampung
c.
turbulens dan
Metode Larutan
Tahapan Pengukuran
Current Profiler)
ADCP adalah alat pengukur arus dimana kecepatan arus air
dapat terpantau dalam 3 dimensi pada suatu penampang
melintang sungai dengan menggunakan efek dari doppler pada
gelombang supersonic. Alat ini dipasang di perahu dan akan
mengukur air di sungai secara cepat bila perahu melalui suatu
penampang sungai.
Metode ADCP
e.
f.
Metode Darcy-Weisbach
Metode ini meliputi perhitungan debit banjir pada saluran
B.4
Q = A x v
Keterangan :
Q = Debit, (m3/s)
A = Luas penampang basah (m2)
v = Kecepatan aliran rata-rata (m/s)
Apabila penampang sungainya teratur dan stabil, maka
baik (A) maupun (V) merupakan fungsi dari nilai tinggi muka air
(H). Semua titik dengan koordinat-koordinat (H,Q) pada grafik
arithmatik akan merupakan garis lengkung.
Di bawah ini akan dicoba mengemukakan dua metode
pembuatan lengkung aliran, yaitu metode :
Metode Logaritmik.
Q=a(H
H0) b
Dimana :
Q
= debit
H0
a dan b
= konstanta.
Untuk mencari a dan b dapat dibantu oleh tabel dan dua buah
persamaan di bawah ini
Metode Analitik
Dimana : nilai (A); (B) dan (C) adalah suatu bilangan, yang dapat
dicari dengan persamaan sebagai berikut :
B.5
Sedimen
dalam sungai
sedimentasi
(transportasi),
meliputi
pengendapan
proses
(deposition),
erosi,
dan
angkutan
pemadatan
batuan
induk
yang
dipengaruhi
oleh
faktor
dalam
satuan
pengendapan
waktu
atau
tertentu.
mengalami
Terjadinya
angkutan
penggerusan,
seimbang
perlu
Sungai Sekanak
Sungai sekanak merupakan anak sungai Musi yang sangat
Nama Anak
Sungai
Lokasi
Panjan
g
(m)
Lebar
Kedalaman
(m)
(m)
Sungai
Sekanak
Lokasi Pengamatan
2.000
2 - 14
1-3
: 25.000 cm
Lebar sungai
: 1.265 cm
Pasang
Surut
: 140 cm
: 84 cm
: 255 cm
: 104 cm
: 85 cm
: 372 cm
Lampiran foto
SEDIMENT
untuk
memperlambat
sedimen
yaitu
dengan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dalam pengertian umum hidrometri diartikan sebagai
kegiatan untuk mengumpulkan data mengenai sungai, baik yang
menyangkut tentang ketinggian muka air maupun debit sungai
serla sedimentasi atau unsur aliran lain. Informasi yang terukur
mencakup perubahanlvariation waktu dan ruang. Oleh sebab itu,
data sungai yang panjang di beberapa tempat sangat diperlukan.
Disebabkan o/eh banyak hal yang bersifat teknis maupun non
teknis, maka pengukuran sungai di stasiun pengukuranlstasiun
hidrometri dilakukan secara terbatas,
tempat
yang
sebetulnya
hal
dianggap
ini
penting
untuk diamati.
sangat merugikan
bila
Walaupun
dipandang dari