Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kosmetologi pada Semester 6 Program Studi
Farmasi Angkatan 2013
OLEH
KELOMPOK 2 D
Agustin Medika
1113102000069
Aulia Wardahani E.
1113102000054
Puspa Novadianti S.
1113102000028
Ramaza Rizka
1113102000076
KELAS BD
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Jeruk merupakan buah tropis yang kaya akan manfaat.
Manfaatnya yaitu dapat meringankan sembelit, wasir dan kanker
kolon bisa dihindari. Jeruk juga kaya akan serat yang dapat
memperlancar proses pencernaan. Selain kaya gizi, zat kimia
terkandung seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat,
linalin
asetat
dan
fellandren
dipercaya
dapat
menyembuhkan
penumpukan
melanin.
Mekanisme
vitamin
sebagai
yang
bermasalah.
Penggunaannya
dilakukan
setelah
massage,
dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata, bibir sehingga akan
tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang
bekerja
secara
mendalam
(depth
cleansing)
karena
dapat
Rumusan Masalah
A. Bagaimana formulasi masker peel off?
B. Bagaimana cara pembuatan masker peel off?
III.
Tujuan Praktikum
A. Untuk mengetahui formulasi masker peel off
B. Bagaimana cara pembuatan masker peel off
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Jeruk
A
: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Sapindales
: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
: Citrus
: Citrus sinensis (L.) Osbeck
(Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=350)
Deskripsi Tanaman
Tanaman jeruk manis mempunyai akar tunggang panjang dan akar
serabut (bercabang pendek kecil) serta akar akar rambut. Bila akar tunggang
mencapai tanah yang keras atau tanah yang terendam air, maka pertumbuhannya
akan berhenti. Tetapi bila tanahnya gembur, panjang akar tunggang bisa mencapai
4 meter. Akar cabang yang mendatar bisa mencapai 6 7 meter. Perakaran jeruk
manis tergantung pada banyaknya unsur hara di dalam tanah dan umumnya di
kedalaman 0,15 0,50 meter. Pohon jeruk manis berbentuk bulat dan tingginya
mencapai 5 15 meter.
Daun jeruk manis berwarna hijau tua dan tidak merangas. Berbentuk
bulat telur (elips) dengan panjang 5 15 cm, ujungnya runcing sedikit tumpul
dan sedikit berlekuk. Tepi daun bergirigi halus dan pada kedua permukaannya
tidak berbulu. Bunga jeruk manis adalah bunga majemuk seperti anak payung,
tandan atau malai kebanyakan berkelamin 2, kelopak dan mahkota bunga
berjumlah 4 5, dan berdaun lepas. Bunga jeruk manis berwarna putih, keluar
dari ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda, berbau harum dan banyak
mengandung nectar atau madu. Jeruk manis berkulit tebal 4 mm, bentuk buah
bulat, warna kulit luar hijau sampai jingga atau orange, warna daging buah
kuning pucat sampai dengan kuning segar.
Kulit
A.
Anatomi Kulit
Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar.fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel yang sudah mati), respirasi, pengatur suhu tubuh, produksi sebum dan
keringat, pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar
ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan
infeksi dari luar. Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar
(montagen, renault, debreuil).
Luas kulit pada manusia rata-rata 2 meter persegi, dengan bobot 10 kg
jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak.kulit terbagai atas dua lapisan
utama, yaitu epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar dan dermis
(korium, kulit jangat). Di bawah dermis terdapat subkutis atau jaringan lemak
kulit.
ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang
terdapat pada lapisan lemak kulit (subkutis/hipodermis).
B.
Klasifikasi Kulit
Pada umumnya keadaan kulit dibagi menjadi 3 jenis yaitu kulit kering,
kulit normal, dan kulit berminyak. Kulit kering adalah kulit yang kadar airnya
kurang, kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar minyak
yang rendah sampai normal, sedangkan kulit berminyak adalah kulit dengan
kadar minyak dan air yang tinggi.
a.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering: kulit kusam, bersisik, mulai tampak
kerutan-kerutan, dan pori-pori tidak terlihat.
Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal: kulit tampak segar dan cerah;
b.
cukup tegang dan tekstur halus; pori-pori terlihat, tetapi tidak terlalu besar;
kadang terlihat berminyak di bagian dahi, dagu, serta hidung.
c.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak: tekstur kulit kasar dan
berminyak; pori-pori besar; mudah kotor dan berjerawat.
II.
Masker
A.
Definisi Masker
Menurut KBBI, masker adalah sediaan yang berwujud cairan (atau
bahan lunak) yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit,
terutama kulit wajah. Saat ini banyak sekali jenis masker yang diperjualbelikan,
ada yang berbentuk bubuk, krim dan gel, bahkan ada juga yang terbuat dari
kertas dan plastik. Masker buatan sendiri dari bahan-bahan alami seperti
buah, sayurdan telur juga dapat menjadi pilihan. Masker
dioleskan dengan bantuan kuas khusus untuk masker pada
seluruh wa jah, leher dan pundak dan dada bagian atas,kecuali
bagian mata dan bibir, karena bagian tersebut sangat sensitif.
Sambil menunggu masker mengering, oleskan eye-cream di
sekitar mata dan lip-conditioner di bibir. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya kekeringan kulit di sekitar mata
dan bibir.
B.
Jenis-Jenis Masker
Jenis-jenis masker menurut Harry (2000) yaitu sebagai
berikut.
1. Masker Serbuk
Masker serbuk merupakan bentuk masker yang
paling awal dan populer. Banyak produsen kosmetika baik
tradisional
maupun
modern
yang
memproduksi
jenis
Pada
saat
mengangkat
masker
yang
telah
masker
krim
sangat
praktis
dan
/peeling/scrubbing.
Beri
selang
waktu
Selain
itu
masker
ini
dapat
merangsang
Masker
kertas
biasanya
berbentuk
lembaran
Masker Peel Of
Kosmetika wajah yang umumnya digunakan tersedia dalam berbagai
bentuk sediaan, salah satunya dalam bentuk masker wajah peel off. Masker peel
off merupakan salah satu jenis sediaan masker yang praktis dan mudah saat
penggunaannya. Masker peel off terbuat dari bahan karet, seperti polivinil
alkohol atau damar vinil asetat. Masker peel off biasanya digunakan dalam
bentuk gel atau pasta, yang dioleskan ke kulit muka. Setelah alkohol yang
terkadung dalam masker menguap, terbentuklah lapisan film yang tipis dan
transparan pada kulit muka. Setelah berkontak selama 15 hingga 30 menit,
lapisan tersebut diangkat dari permukaan kulit dengan cara.
D.
diantaranya mampu
Masker gel termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah
kering masker tersebut dapat langsung diangkat tanpa perlu dibilas (masker
peel-off). Masker peel-off menggunakan polimer pelarut air. Kulit bisa
meregang karena strukturnya yang kuat. Masker peel-off mengangkat kotoran
dari permukaan kulit dan pori-pori ketika masker tersebut dikelupas.
Masker peel off dibuat dengan unsur elastic seperti polivinil alkohol
atau unsur elastic seperti latex itu atau unsure karet alami lain yang
dikombinasikan. Seperti masker kering pada kulit, masker ini dikeraskan dan
dibentuk tipis, Lentur, biasanya lembar transparan pada kulit. Dalam hal ini,
masker bukan dihilangkan oleh bilasan air tapi dengan dikupas pada wajah.
Dengan kedua masker yaitu yang di bilas atau dikelupas, sangat penting waktu
untuk memenuhi sisa masker pada wajah dengan instruksi manufaktur. Masker
biasanya dihilangkan 15 hingga 30 menit setelah penggunaan.
Masker dapat dibuat dari campuran komposisi seperti clay (digunakan
untuk masker rinse off) dengan komponen elastis (digunakan untuk masker peel
off). Hidrokoloid (seperti carboxymethyl cellulose) dapat ditambahkan untuk
semua tipe masker. Komposisi terakhir yang dipakai untuk masker yaitu apaka
dapat dibilas/rinse off atau dikelupas/peel off. Masker tidak menyerap lemak
dari kulit, seperti serbuk atau masker berbasis clay. Efek utama untuk masker ini
yaitu untuk mencegah evaporasi air dari permukaannya kulit. Sebagai hasil,
jumlah dari kelembaban pada kulit banyak, sepanjang masker berada pada
wajah.
Untuk menggunakan masker peel off, harus mengenali jenis kulit
telebih dahulu. Ada beberapa pedoman untuk mengetahui jenis kulit yaitu :
1. Jenis kulit berminyak
Ciri kulit ini, disekitar dahi, hidung, dagu (istilahnya daerah T)
serta pipi di bagian bawah tulang pipi terus menerus mengeluarkan
minyak. Dan pada umumnya kulit berminyak mudah ditumbuhi jerawat.
Jika kulit wajah berminyak, pilih jeruk nipis atau nanas untuk masker.
Bahan lain yang juga bisa digunakan adalah madu, putih telur, dan kuning
telur.
2. Jenis kulit kering
Kulit wajah kering, cirinya berwarna kusam atau tidak
mengkilap. Kadang-kadang kulit rasanya menegang (tertarik), disamping
itu bersisik dan terasa gatal. Keadaan pori-pori kulit sering tampak layu
dan kasar serta keriput. Sehingga orang yang kulit mukanya kering
seakan-akan tampak lebih tua dari umur sebenarnya. Jika kulit wajah
kering, bisa menggunakan pisang, avokad, bengkuang, serta buah-buahan
lain yang mengandung tepung sebagai masker.
3. Jenis kulit sensitif
Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat
sensitivitas lebih tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah
yang memiliki kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan
teh hijau yang bisa mengurangi kemerahan dan peradangan sementara.
Formula sulfur, licorice, dan xanthine bisa membantu menghilangkan
penampakan garis-garis
dianggap sebagai bahan yang tidak beracun. Bahan ini bersifat noniritan
pada kulit dan mata pada konsentrasi sampai dengan 10%, serta digunakan
dalam kosmetik pada konsentrasi hingga 7% (Rowe et al., 2009).
terhadap ragi dan jamur daripada terhadap bakteri. Mereka juga lebih aktif
terhadap Gram-positif dibandingkan terhadap bakteri Gram-negatif (Rowe
et al., 2009).
4. Humektan
Humektan adalah suatu zat higroskopis yang digunakan untuk
menjaga kelembaban. Humektan seringkali berupa suatu molekul dengan
beberapa gugus hidrofilik, paling sering gugus hidroksil; namun, gugus
amina dan gugus karboksil, kadang dalam bentuk esternya, dapat juga
digunakan (afinitasnya membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air
adalah sifat penting). Humektan digunakan dalam banyak produk,
termasuk pangan, kosmetik, obat dan pestisida.
Humektan menarik dan menahan uap air di udara sekitarnya
melalui proses penyerapan (absorption), menarik uap air ke dalam
dan/atau ke permukaan organisme/objek. Dalam obat-obatan farmasi dan
kosmetika, humektan dapat digunakan dalam bentuk dosis topikal untuk
meningkatkan kelarutan senyawa kimia bahan aktifnya, menaikkan
kemampuan bahan aktif untuk menembus kulit, dan/atau waktu
aktivitasnya. Sifat hidrasinya dapat pula diperlukan untuk melawan bahan
aktif yang bersifat dehidrasi (misal: sabun, kortikoid, beberapa alkohol,
dll.). Inilah sebabnya humektan merupakan bahan yang umum digunakan
dalam beragam kosmetika dan produk perawatan tubuh dengan klaim
melembabkan (contohnya: kondisioner rambut, losion tubuh, pembersih
wajah atau badan, pelembab bibir, krim mata).
5. Pengatur pH
Pengatur pH sediaan dibutukan untuk mengatur pH sediaan,
terutama agar sesuai dengan pH fisiologis kulit yaitu 4,6 6,5.
Trietanolamina/TEA dapat digunakan sebagai pengatur pH sediaan.
Trietanolamina dapat berubah menjadi coklat saat terkenaudara dan
cahaya. Trietanolamina harus disimpan dalam wadah kedap udara
dilindungi dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering. Incompatibilitas
trietanolamina akan bereaksi dengan asam mineral untuk membentuk
kristal garam dan ester.
6. Surfaktan
Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki
gugus hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan
campuran yang terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif
permukaan. Aktifitas surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari
molekulnya. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang suka akan air
(hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak (lipofilik).
Bagian polar molekul surfaktan dapat bermuatan positif, negatif atau
netral. Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi
pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-air, membentuk
lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai
hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam
dalam fase minyak.
Surfaktan yang biasa digunakan dalam formulasi
masker peel off adalah tween 80. Tween 80 adalah ester asam lemak
polioksietilen sorbitan, dengan nama kimia polioksietilen 20 sorbitan
monooleat. Pada suhu 25C, tween 80 berwujud cair, berwarna
kekuningan dan berminyak, memiliki aroma yang khas, dan berasa pahit.
Larut dalam air dan etanol, tidak larut dalam minyak mineral. Kegunaan
tween 80 antara lain sebagai: zat pembasah, emulgator, dan peningkat
kelarutan (Rowe, 2009). Selain fungsi, fungsi tersebut, Tween 80 juga
berfungsi sebagai peningkat penetrasi (Akhtar, et. al., 2011).
H.
Obat
Indonesia
dan
Makanan
Nomor:
Departemen
HK.00.06.4.02894
Kesehatan
menetapkan
BAB III
PREFORMULASI
I.
Ekstrak Jeruk
1.
2.
Nama Tanaman
Organoleptis
3.
4.
Kelarutan
Stabilitas
5.
penyimpanan
Khasiat
Warna : kuning
c.
Bau
: khas
d.
Rasa : asam-manis
Larut dalam air
dan Jus jeruk adalah bahan yang stabil. Di simpan di tempat
yang sejuk dan kering dan dalam wadah tertutup rapat
a. Menghilangkan noda hitam
b. Jerawat dan bekas noda
c. Anti penuaan
d. Mengencangkan pori-pori
e. Menghapus kulit mati
f. Kulit bersinar
g. Mengatasi flek hitam
h. Mengatasi pori-pori kulit membesar
6.
II.
Fungsi
i. Melembabkan kulit
Zat aktif
Rumus struktur
2.
Nama kimia
Ethenol, homopolymer
3.
Nama lain
4.
5.
6.
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
c.
Bau
: tidak berbau
d.
Rasa : tidak berasa
Larut dalam air; sedikit larut dalam etanol 95%; tidak larut
7.
Kelarutan
8.
Stabilitas
9.
penyimpanan
Inkompatibilitas
10. Fungsi
alkali.
Coating agent, Lubrican, Stabilizing agent, viscosityincreasing agent.
11. Aplikasi
III.
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
1,2 propanadiol
1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
ethylene
4.
5.
6.
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
glycol;
methyl
propylenglycolum.
C3H8O2
76,09 g/mol
a. Bentuk : cairan kental
glycol;
propane-1,2-diol;
7.
b. Warna
c. Bau
: tidak berbau
d. Rasa
: manis
Dapat dicampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%,
Kelarutan
Stabilitas
minyak esensial.
dan Stabil dalam wadah tertutup rapat pada temperatur tinggi
penyimpanan
9. Inkompatibilitas
10. Fungsi
dan
akan
menaikkan
produk
seperti
11.
IV.
Aplikasi
Rumus struktur
2.
3.
4.
5.
Nama lain
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
6.
Kelarutan
Tween 80
C64H124O26
1310 g/mol
a. Bentuk
: cairan kental
b. Warna
c. Bau
: bau khas
d. Rasa
: pahit
Mudah larut dalam air; etanol 95%; sukar larut dalam
7.
V.
Inkompatibilitas
8.
Fungsi
11.
Aplikasi
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
Methil-4-hidroksibenzoat
E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p-
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
4.
5.
6.
b.
c.
Bau
Rasa
: terbakar sedikit
berbau
d.
7.
Kelarutan
Pelarut
Etanol
1:2
Etanol (95%)
1:3
Etanol (50%)
1:6
Eter
1 : 10
Gliserin
1 : 60
Minyak mineral
Minyak kacang
1 : 200
Propilen glikol
1:5
Air
1 : 400
1 : 50 pada suhu 500C
1 : 30 pada suhu 900C
8.
9.
pH
Stabilitas
4-8
dan Disimpan dalam wadah tertutup baik, kering
penyimpanan
10. Inkompatibilitas
polisorbat
80,
sebagai
akibat
dari
(10%)
telah
ditunjukkan
untuk
antara
Inkompatibilitas
metil
lain
dan
dengan
80
polisorbat.
zat,
seperti
Fungsi
12. Aplikasi
VI.
Penggunaan
Konsentrasi (100%)
Sediaan topikal
0,02-0,3
0,015-0,2
Sediaan rektal
0,1-0,18
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
Propil 4-hidroksibenzoat
Aseptoform
P;
CoSept
P;
E216;
4-
Propyl
Chemosept;
parahydroxybenzoas;
propylis
propyl
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
b. Warna
: putih
c. Bau
: tidak berbau
d. Rasa
: tidak berasa
Sukar larut dalam etanol (95%); mudah larut dalam air dan
7.
Kelarutan
8.
Stabilitas
9.
penyimpanan
Inkompatibilitas
10. Fungsi
entanol (30%).
dan Stabil pada pH 3-6. Disimpan dalam wadah tertutup rapat,
di tempat sejuk dan kering.
Aktifitas antimikroba nipasol dapat dikurangi
dengan adanya surfaktan non ionik.
Pengawet antimikroba
11.
VII.
VIII.
Aplikasi
Nama latin
Nama lain
Rumus kimia
BM
Organoleptis
6.
Kelarutan
7.
Stabilitas
8.
penyimpanan
Fungsi
Aetanolum
Etil alkohol
C2H6O
46,07 g/mol
a. Bentuk
: cairan.
b. Warna
c. Bau
: khas.
d. Rasa
e. Sifat
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
2,20,200-Nitrilotrietanol
TEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
(hydroxyethyl)amine.
C6H15NO3
149,19
a.
Bentuk : berupa cairan kental, jernih,
4.
5.
6.
sangat higroskopis
b.
Warna :
tidak
berwarna
sampai
Bau
7.
8.
9.
Kelarutan
Titik lebur
Stabilitas
Pelarut
Aseton
200C
Dapat bercampur
Karbon tetraklorida
Benzen
1 : 24
Etil eter
1 : 63
Metanol
Dapat bercampur
Air
Dapat bercampur
20-21oC
dan TEA dapat berwarna coklat bila terpapar udara dan cahaya;
penyimpanan
10. Inkompatibilitas
11. Fungsi
12. Aplikasi
4% v/v
IX.
Nama kimia
Nama lain
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
Hidrogen oksida
Aqua purificata, Air murni
H2O
18,02 g/mol
a.
Bentuk : cairan
b.
Warna : jernih
c.
Bau
: tidak berbau
d.
Rasa : tidak berasa
5,0-7,0
dan Lindungi dari kontaminasi partikel ion bahan organik yang
6.
7.
pH
Stabilitas
8.
penyimpanan
Fungsi
BAB IV
METODOLOGI PRAKTIKUM
I.
II.
Perhitungan Bahan
A. Jus Jeruk
=
2
100
B. PVA
=
12
100
C. Propilen glikol
=
10
100
D. Tween 80
x 30 gram = 3 gram
1
100
E. Nipagin
=
0,1
100
F. Nipasol
=
0,08
100
G. Etanol 96%
=
15
100
H. Aquadest
= 30 g (0,6+ 3,6+ 3+ 0,3+ 0,03+ 0,024+ 4,5) g
= 30 g 12,054 g
= 17, 946 gram
Jumlah aquadest untuk medispersikan PVA: perbandingan 1:2 sehingga
2
1
3,6 gram = 7,2 gram. Oleh karena itu, aquadest dingin yang digunakan untuk
mendispersikan PVA adalah 7,2 gram.
III.
Prosedur Kerja
A. Pembuatan Sediaan Masker Peel Of
1. PVA dihaluskan di dalam mortar terlebih dahulu kemudian
ditimbang sebanyak 3,6 gram dengan neraca analitik.
2. PVA dibasahi dan didispersikan dalam aquadest dingin
dengan perbandingan 1:2 selanjutnya dilarutkan dengan
aquadest hangat dan dipanaskan di atas penangas air
(90C) sambil diaduk hingga terbentuk massa basis gel PVA
yang homogen. Didinginkan massa basis gel sampai 40C
(M1)
3. Tween 80 dan jus jeruk dicampurkan ke dalam aquadest
(M2).
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
I.
Hasil
A. Konsentrasi PVA 12%
Uji
Uji Organoleptik
Kelompok 1D
Parameter
Hasil
Kelompok 2D
Parameter
Hasil
Warna
Bau
Putih opaque
Mentimun
Warna
Bau
Putih kekuningan
Lemon oil samar
Bentuk
segar
Massa lengket
Bentuk
Massa lengket
Tekstur
semi solid
Lebih kental,
Tekstur
semi solid
Lebih kental,
lengket,
Uji pH
Uji Homogenitas
Uji Waktu
Kering
lengket, lembut
Sebelum
lembut
Setelah
Sebelum
Setelah
penambaha
penambahan
penambah
penambahan
n TEA
6
Homogen
7 menit
TEA
8
an TEA
7
Homogen
11 menit
TEA
8 (2 tetes)
B. Konsentrasi PVA 9%
Uji
Uji
Organoleptik
Kelompok 3D
Parameter
Hasil
Warna
Bening
Kelompok 4D
Parameter
Hasil
Warna
hingga putih
Bening
hingga putih
Bau
opaque
Mentimun
Bau
opaque
Lemon oil
Bentuk
segar.
Massa
Bentuk
Massa
Tekstur
lengket semi
lengket semi
solid
Kental,
solid
Kental,
Tekstur
lengket, lebih
lengket, lebih
Sebelum
lembut
Setelah
Sebelum
lembut
Setelah
penambaha
penambahan
penambaha
penambahan
TEA
8 (3 tetes)
n TEA
5
Homogen
TEA
8 (5 tetes)
Uji
n TEA
7
Homogen
Homogenitas
Uji Waktu
12 menit
Uji pH
6 menit
Kering
II.
Pembahasan
Pada praktikum kosmetologi yang dilakukan pada Kamis, 31 Maret 2016 di
laboratorium penelitian 2 telah dibuat sediaan masker peel offi. Masker adalah salah
satu pembersih kulit wajah yang efektif sebagai deep cleansing, yaitu membersihkan
kotoran yang menempel pada lapisan kulit yang lebih dalam, mengurangi iritasi kulit,
memperbaiki pori-pori kulit, mengangkat sel-sel kulit yang telah mati, membersihkan
sisa-sisa kelebihan lemak pada permukaan kulit, memberikan kenyamanan pada kulit,
menghaluskan lapisan luar kulit, dan memberi nutrisi sehingga kulit terlihat cerah
(Vieira, 2009).
Masker peel off merupakan masker gel, termasuk salah satu masker yang
praktis karena setelah kering masker tersebut dapat langsung diangkat dari permukaan
wajah tanpa perlu dibilas. Cara kerja masker peel off adalah masker dilepaskan dari
permukaan wajah sehingga kotoran dan sisa metabolisme yang terlarut akan ikut
menguap sehingga terjadi penurunan suhu pada kulit dan disaat bersamaan zat-zat gizi
yang dikandung di dalam masker dapat masuk ke dalam lapisan kulit saat masker
digunakan. Fungsi masker peel off sama dengan scrub cream sehingga dalam
penggunaan masker peel off dan scrub cream tidak dilakukan secara bersamaan, yaitu
dengan adanya selang waktu minimal 7 hari untuk melakukan keduanya. Hal ini dapat
menyebabkan pengelupasan dua kali dengan tenggang waktu relatif singkat yang tidak
cukup untuk melakukan regenerasi sel kulit sehingga kulit akan tampak kusam dan
tidak berseri (Harry, 2000).
Pada praktikum kali ini dibuat masker peel off menggunakan sistem basis
vinil, yaitu PVA sebagai pembentuk film dengan dua konsentrasi yang berbeda, yaitu
12% dan 9%, propilen glikol sebagai humektan untuk mencegah kekeringan pada
sediaan utamanya didalam wadah dan juga dapat digunakan sebagai pelarut nipagin dan
nipasol dimana efikasi pada kedua pengawet tersebut dapat meningkat dengan adanya
propilen glikol pada konsentrasi 2-5%, tween 80 sebagai surfaktan anionik, nipagin dan
nipasol sebagai pengawet (antimikroba), kombinasi ini juga diperlukan agar aktivitas
antimikroba dari kedua komponen menjadi lebih optimal selain akibat adanya
surfaktan, etanol 95% untuk mempercepat waktu pengeringan atau penguapan pada saat
sediaan digunakan selain juga dapat digunakan sebagai pelarut, TEA sebagai pengadjust pH, membentuk gel, dan juga dapat dijadikan sebagai surfaktan kedua, serta
aquades sebagai pelarut (Rowe et al., 2009).
Ekstrak yang digunakan adalah mentimun dan jeruk segar, yang dimana
tanaman ini tidak hanya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun juga untuk
kecantikan. Mentimun dapat mencerahkan dan melembabkan kulit karena mengandung
vitamin E dan jeruk dapat menghilangkan bekas jerawat serta mencerahkan kulit secara
alami karena mengandung vitamin C dan berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
menangkal radikal bebas (Akhtar, 2011).
Pada sediaan masker peel off dengan konsentrasi PVA 12%, tekstur yang
dihasilkan sangat kental atau lebih kental jika dibandingkan dengan sediaan yang dibuat
dengan konsentrasi PVA 9%. Hal ini dikarenakan PVA merupakan basis pembentuk
film sehingga semakin tinggi konsentrasi dari PVA, maka sediaan yang dihasilkan akan
memiliki viskositas yang lebih tinggi. Selain itu, propilen glikol juga dapat
meningkatkan viskositas sediaan karena mampu mengikat air sehingga terjadinya
peningkatan ukuran unit molekul yang menyebabkan adanya tahanan untuk mengalir
dan menyebar (Martin et al., 1993).
Pengujian pH dilakukan untuk mengetahui pH dari sediaan yang dibuat
dengan menggunakan indikator pH universal. Uji pH dilakukan sebelum sediaan
ditambahkan TEA dan sesudah sediaan ditambahkan TEA. Untuk pH seluruh sediaan
sebelum ditambahkan TEA memiliki pH yang berbeda-beda, yaitu pada ekstrak
mentimun dengan PVA 9% adalah 7, pada ekstrak mentimun dengan PVA 12% adalah
6, pada ekstrak jeruk dengan PVA 9% adalah 5, dan pada ekstrak jeruk dengan PVA
12% adalah 7. Hasil yang berbeda antar sediaan ini diakibatkan konsentrasi PVA yang
digunakan juga berbeda. Sedangkan setelah ditambahkan TEA, pada seluruh sediaan
memiliki pH yang sama, yaitu 8. Penambahan TEA pada seluruh sediaan tidak dalam
jumlah yang sama, namun tidak memiliki pengaruh terhadap pH yang dihasilkan. Hal
ini disebabkan TEA hanya berfungsi sebagai pendapar (peng-adjust pH). Namun,
seharusnya pH sediaan yang dihasilkan harus sesuai dengan range pH kulit, yaitu 4,5
6,5 karena hal ini dapat berpengaruh pada efek yang akan dirasakan saat masker peel
off diaplikasikan di wajah. Jika pH terlalu asam maka dapat menimbulkan iritasi pada
kulit, sedangkan jika pH terlalu basa maka dapat mengakibatkan kulit menjadi kering
(Djajadisastra, 2004).
Berikut dokumentasi uji pH sebelum dan sesudah ditambah pH yang
dilakukan.
Uji pH (Kelompok 2D)
Keterangan
Memastikan pH yang diperoleh setelah
ditambah TEA
Keterangan
Sediaan dengan ekstrak jeruk menggunakan
basis PVA 12% didapat uji waktu kering
selama 11 menit.
BAB VI
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Pada praktikum yang dilakukan di Lab Penelitian 2 FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta hari Kamis tanggal 31 Maret 2016, dibuat
sediaan sediaan masker peel off dengan 2 macam konsentrasi PVA (9
dan 12%) serta 2 macam ekstrak (ekstrak buah jeruk dan mentimum)
pada masing-masing konsentrasi. Didapatkan sediaan yang cukup
baik dengan hasil evaluasi yaitu massa kental dengan warna
kehijauan (ekstrak timun) dan kuning pucat (ekstrak buah jeruk),
homogen, waktu kering 6 hingga 12 menit, dan pH 8. Sediaan yang
basa menyebabkan kulit menjadi kering. Perbedaan konsentrasi PVA
yang digunakan berpengaruh terhadap sediaan jadi yaitu sediaan
dengan konsentrasi PVA 12% lebih kental daripada PVA 9%.
II.
Saran
A. Kepada praktikan agar memastikan suhu yang digunakan pada
saat praktikum sesuai dengan prosedur agar menghasilkan
sediaan yang optimal.
B. Agar dilakukan optimasi persentase formula yang digunakan
agar menimbulkan efek yang menyenangkan pada konsumen
dan tujuan dibuatnya sediaan kosmetika tercapai.
C. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek yang dapat
ditimbulkan oleh masker dan memperluas cakupan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar,
Naveed.,
dkk..
Exploring
Cucumber
Extract
for
Skin
Disertasi.
AS:
Nelson
Mandela
Metropolitan
University, 2011.
Carmelo, dkk.. Protective Effect of Red Orange Extract Supplementation Against UVInduced Skin Damages: Photoaging and Solar Lentigines. Journal of Cosmetic
Dormatology XIII No. 2 (Juni 2014): h. 151-157.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Jilid IV. Jakarta: BPOM RI, 1995.
Djajadisastra, Joshita. Cosmetic Stability. Jakarta: Seminar Setengah Hari
HIKI, 2004.
Harry, Ralph G.. Harrys Cosmeticology. New York: Chemical Publishing,
2000.
dkk.
Physical
and
Physicochemichal
Stability
Evaluation
of
Journal of Pharmaceutical
Penimbangan bahan
didispersikan
aquadest dingin
aquadest hangat
M2 dicampurkan ke dalam
Pengecekan PH sebelum
M1
diberi TEA