Anda di halaman 1dari 4

OWALAH #3

REMBUG KARYA MUSIK AREKKENE ALBUM SUAR MALABAR


Pagi dini hari sunyi
dingin terasa mencekam dada
teriakan ayam jantan kabarkan jeritan
tangisan pilu
senja dihari itu
saudaraku dirundung duka
anak bertanya mengapa
seorang ibu teriak kemana
salahkah mereka, dosakan ia?
ratusan nyawa terseret sirna
tanpa daya
lihatlah lihat disana tuan
bumi pertiwi porak poranda
salah mereka atau murka tuhan
bencana menghujam tanpa
belas kasihan
salah kah mereka dosa kah dia
ratusan nyawa terseret
sirna tanpa daya
lihatlah lihat disana tuan bumi pertiwi
porak poranda salah mereka atau murka tuhan
bencana menghujam tanpa belas kasihan
lihat dengarlah disana tuan jerit
manusia sesak kan dada sirna kan jiwa
musnah harta benda bencana menghujam
tampa belas kasihan hoooo
butakah mata hati kau tuan melihat
mereka terbujur kain kafan tulikah nurani
kau tuan atau kah cukup berbela
sungkawa renungkan kawan.
Saya rasa kamu akan mengetahui apa yang akan terjadi jika manusia
senantiasa menjadikan utama dari apa yang dia butuhkan? sebut saja manusia das
sein kontroversial pada tahun 2004 hingga 2015Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY), yang sudah melakukan tugasnya dengan baik sebagai Chief Salesperson of
Indonesia.Inc di APEC Nusa Dua Bali pada tahun 2013, dimana dia mengundang
(baca: memelas) pada para investor untuk memperbesar bisnis dan peluang
investasi di seluruh sektor pembangunan Indonesia, yang kemudian tertuang
dengan manuskrip Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI)1.
Watak konformis SBY terhadap para investor ini, kemudian memberikan
stimulan bagi para penguasa daerahatas nama otonomi daerahuntuk membuka
diri seluas-luasnya bagi investor untuk menguasai rakyat dan kekayaan alam
daerah tersebut. Tentu, investor ini adalah semacam makhluk predatoris yang telah
menunggu kesempatan tersebut, sehingga sikap konformis pemerintah pusat yang
kemudian diadopsi oleh pemerintah daerah inijika diibaratkanseperti seekor
mangsa buruan yang mempersilahkan dirinya sendiri untuk diterkam. Bahkan
keputusan-keputusan itu tanpa melibatkan rakyat sedikitpunhingga pada akhirnya
(seperti yang sudah-sudah), rakyat dan ruang hidupnya lah yang kemudian dipaksa
menanggung dampak keputusan tersebut.
...salahkah mereka, dosakan ia? ratusan nyawa terseret sirna...
Sejak saat itu mereka telah menjadi manusiamanusia nir-budaya,
merekalah segumpal daging tanpa jiwa yang hanya mencari sebuah eksistenti
keber-ada-annya semata, menjajaki alam atas pembangunan semu, menghapus
segala nilai dan representasi yang tumbuh dalam masyarakat dan kemudian
menggantinya dengan simbol-simbol kapitalisme. Konglomerasi yang mereka
ciptakan telah menciderai eksistensi alam dan menegaskanbahwa mereka
menolak untuk berdiri sejajar.
Musik AREKKENE menceritakan sosok momok hiyong2 dimana demokrasi
dijadikan bola mainan, sebuah gambaran bagaimana rakusnya momok hiyong
mulai dari emas, hutan, gunung, kursi atau bahkan nyawapun dia doyan. Luar biasa
memang, agar proses jual beli itu aman dan lancar sentosa, sengaja mereka
1 Untuk MP3EI (master plan percepatan dan perluasan krisis-sosial ekologis
indonesia) dapat di unduh dalam laman ini https://pdf.yt/d/lidU-59a3-sir5nT/embed?
sparse={SPARSE}
2 Apa itu momok hiyong. Momok hiyong adalah suatu sajak dari Wiji Thukul(30
september 1960), momok hiyong dalam dongeng jawa adalah sebuah hantu,
biasannya didongengkan oleh orang tua kepada anaknya yang sudah untuk diajak
tidur, sehingga untuk menakut nakuti si anak agar segera tidur. namun thukul
mengartikan lebih dari sekedar hantu, dia adalah biang segala masalah, sangat jago
biikin rusuh, dan sangat sukar untuk diidentifikasi, dan thukul mengartikaan sebagai
sosok yang berkuasa yang senantiasa menakut nakuti rakyat bahkan menindas
rakyatnya.

menutup mata dan telinga dengan mencitrakan dirinya sebagai sosok polos tak
berdosa. Atau bahkan sebaliknya, mereka justru muncul sebagai messiah dalam
bencana yang mereka ciptakan sendiri.
Ahmad Muzakki (Kabul) sebagai vokalis band AREKKENE menceritakan latar
belakang penggalan lirik ratusan nyawa terseret sirna, suatu ketika dia pernah
menjumpai suatu kondisi dimana kampung halamanya beserta isinya disapu bersih
oleh banjir bandang disertai lumpur dan gelonggongan kayu akibat illegal logging.
Belakangan, dalam bencana yang berbeda, perasaan yang sama muncul kembali,
hingga mendorong AREKKENE untuk menciptakan lagu ini. Mereka menyadari betul,
bahwa terdapat benang merah kusut yang menghubungkan antar dua kejadian itu,
sehingga diperlukan suatu penanda peristiwayang menghentak dan kasar, untuk
mengingatkan kita bahwa peristiwa itu bukan semata-mata murka Tuhan (seperti
yang didengungkan oleh para penguasa dan agamawan), melainkan ulah segelintir
orang di puncak kekuasaan.
AREKKENE bagi saya tidak hanya melihat dan mendengar peristiwa tersebut,
namun juga berpikir dan merenungkan realitas yang terjadi saat itu. Praktik
tersebut sejatinya adalah suatu bentuk pengejawantahan fiqhul waqi (fiqih
realitas)3dimana praktik tersebut mensyaratkan interaksi dan pelibatan diri
dengan realitas secara sadar dan yakin atas segala urgensinya.
...lihat lah lihat disana tuan bumi pertiwi porak poranda, salah mereka atau
murka tuhan...
Lagu Manusia atau Tuhan karya AREKKENE meyakinkan saya secara
pribadi, bahwa musik sejatinya tidak terpisahkan dari realitas, dia bahkan mampu
menjadi medium representasi yang tepat, karena musik AREKKENE telah
menyatukan rangkaian peristiwa yang ditemuimeskipun terpisah dan acak
menjadi struktur bahasa yang kokoh, terasosiasi secara simbolis, (tanpa
menghilangkan nilai dan karakteristik yang dimiliki oleh setiap personil) musik
AREKKENE menjadi sebentuk anthem perlawanan yang ampuh. Pilihan genre heavy
metal yang dipilih AREKKENE pada akhirnya tidak menjadi serupa klisebungkus
tanpa isi atau eksistensi tanpa esensi, melainkan menjadi medium penyampaian
pesan dan peringatan keras bagi siapapun yang mencoba merusak alamsebagai
ruang hidup manusiademi kepentingan akumulasi kapital segelintir manusia.

3 Deskripsi singkat mengenai fiqih realitas, merupakan buah itjihad dari seorang
ulama mesir, yakni yusuf qardhawi, yang mengupayakan adanya sebuah
pembaharuan terkait fikih untuk menyikapi realitas modern hari ini, yang memiliki
konteks tentang perkembangan zaman, tempat, keadaan dan adat istiadat.
Penjelasan lebih dalam dapat dijumpai dalam bukunya Fiqih peradaban: sunah
sebagai paradigma ilmu pengetahuan Yusuf al Qardhawi, penerbit DanaKarya,
cetakan pertama tahun 1997

Saya berharap OWALAH kedepan mampu membuat arus yang besar, dan
mampu membangun wacana musik alternatif yang berpihak pada rakyat, meskipun
harapan itu berada ditengah kenyataan bahwa kapitalisme musik hari ini telah
demikian destruktif, mengaburkan segala nilai budaya, melakukan kekerasan
simbolik terhadap kebudayaan rakyat, memutuskan secara sepihak mana yang
berkualitas dan tidak, atau bahkan membius kita untuk mengkonsumsi sesuatu
yang tidak kita butuhkan. Maka dari itu semangat Hakaryo guno mamayu
bawono4 akan menjadi kutub yang tegas untuk mengabarkan bahwa sego sak
takir dipangan bareng dadi daging. Sego saktedok dipangan dewe
kemlakanen5!. Panjang umur AREKKENE!, hidup musisi!.

4 Makna literal perlu dijelaskan, hakaryo guno mamayu bawono , berasal dari
bahasa sansekerta yang dapat diartikan berkarya guna memajukan dunia
5 Makna literal tetang sego sak takir dipangan bareng dadi daging. Sego
saktedok dipangan dewe kemlakanen, sering dijumpai dalam perbendaharaan
jawa yang dapat diartikan sebagai nasi satu takar dimakan bersama bisa menjadi
daging, dan nasi satu nampan dimakan sendiri bisa mati, bahwa bahasa tersbeut
bermakna akan menjunjung tinggi kebersamaan dan meniadakan keserakahan.

Anda mungkin juga menyukai