Anda di halaman 1dari 3

Tugasan 1 Esei

Secara umumnya, Kemahiran Asas Untuk Berdikari adalah satu mata pelajaran
bercorak amali yang diajar di sekolah. Mata pelajaran ini digubal bertujuan untuk
memperkembangkan keupayaan dala bidang reka bentuk dan teknologi serta peniagaan dan
keusahawanan. Bidang ini dapat dikuasai melalui penguasaan kemahiran praktis, pengetahuan
serta pemupukan sikap yang positif berasaskan teknologi dan keusahawanan. Dalam konteks
Pendidikan Khas khususnya murid-murid bermasalah pembelajaran, pengajaran Kemahiran
asas Untuk Berdikari perlu diberikan kepada mereka sebagaimana murid-murid normal yang
lain. Konsep yang baik ini perlu diterapkan dan dilaksanakan dengan sebaiknya demi masa
depan murid-murid khas tersebut
Bermatlamat melahirkan insan yang berdikari, kenal faham teknologi,kenal faham
ekonomi dan mempunyai sifat dan sikap yakin diri, kreatif, inovatif, inisiatif, produktif dan boleh
berinteraksi dengan baik. Supaya murid Pendidikan Khas dapat berdikari iaitu menjalankan
aktiviti seharian dalam kehidupan tanpa bantuan orang lain dapat menyediakan murid
Pendidikan Khas dalam menghadapi pelbagai situasi sebenar dalam kehidupan seharian
supaya murid Pendidikan Khas dapat mengamalkan kebersihan dan kesihatan yang baik untuk
dirinya dan persekitaranya Murid juga dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari
dalam bilik darjah ke dalam kehidupan sebenar.
Teori Pembelajaran Behavioris ialah menerangkan tentang pemerhatian terhadap
tingkahlaku manusia merentasi masa. Teori pembelajaran Behaviorisme mengatakan bahawa
pembelajaran merupakan satu proses pelaziman, dimana hubungan antara rangsangan luar
dengan tindak balas individu dapat dibina untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang
kekal. Tokoh-tokoh mazhab behavioris seperti

Pavlov, Thorndike dan Skinner berpendapat

bahawa pembelajaran merupakan suatu tingkah laku yang boleh diperhatikan, dikawal dan
diramal. Dari perspektif behaviorisme, pembelajaran hanya bermula apabila wujudnya tindak
balas terhadap suatu rangsangan yang diberi. Proses pembelajaran akan diteruskan jika
terdapat motivasi ekstrinsik yang sesuai (sama ada peneguhan positif atau negatif) sementara
pembelajaran dikatakan berakhir apabila perubahan tingkah laku dapat dibentuk dan
dikekalkan.

Teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert Bandura
menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peranan penting
dalam pembelajaran. Faktor kognitif berupa penerimaan siswa untuk meraih keberhasilan,
faktor sos ial mencakup pengamatan siswa terhadap perilaku orang tuanya. Albert Bandura
merupakan salah satu perancang teori kognitif sosial. Menurut Bandura ketika siswa belajar
mereka dapat mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. Sosial emosi merupakan
aspek yang sangat berpengaruh pada anak. Dimana sesuai dengan ciri khas teori behavior
dengan mengutamakan lingkungan yang akan berpengaruh terhadap perkembangan psikis
anak. Seperti lingkungan kehidupan yang sangat sibuk berakibat buruk pada sosial emosi anak,
yaitu anak lebih mudah kesal dan marah dalam menghadapi segala hal begitu juga sebaliknya.
Demikian juga dengan perilaku sosial anak yang merupakan aktiviti dalam berhubungan
dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak
kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling
dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain. Meskipun
lingkungan

sangat

berpengaruh

tetapi,

ada

yang

tidak

kalah

pentingnya

terhadap

perkembangan sosial emosi anak teori behavior menyebutnya dengan stimulus dan respon
dengan contoh yaitu pola asuh orang tua, dimana orang tualah yang menentukan anak menjadi
pribadi yang baik atau buruk. Apabila stimulus yang diberikan kepada anak adalah stimulus
yang baik anakpun juga akan memberi respon yang baik pula. Karena seorang anak yang baru
lahir diibaratkan sebagai kertas putih dimana orang tualah yang melukis kertas putih dengan
berbagai macam corak, samaada baik ataupun buruk.
Eric

Erikson

mengembangkan

teori

psikososial

sebagai

pengembangan

teori

psikoanalisis dari Freud. Di dalam teori psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan
individu selama hidupnya, dibentuk oleh pengaruh sosial yang berinteraksi dengan individu
yang menjadi matang secara fisikal dan psikologi. Teori perkembangan kognitif piaget adalah
salah

satu

teori

yang

menjelaskan

bagaimana

anak

beradaptasi

dengan

dan

menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari


ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek
social seperti diri, orang tua dan teman. Pada pandangan piaget (1952), kemampuan atau
perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan system nervous
dan

pengalaman-pengalaman

lingkungannya.

yang

membantu

individu

untuk

beradaptasi

dengan

Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai
pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh
memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia
mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa
kanak-kanak sampai remaja, yaitu sensori motor (0-2 tahun) dan praoperasional (2-7 tahun).
Yang akan kita bicarakan untuk masa kanak-kanak adalah dua tahap ini lebih dahulu,
sedangkan dua tahap yang lain, yaitu operasional konkret (7-11 tahun) dan operasional formal
(11-dewasa), akan kita bicarakan pada masa awal pubertas dan masa remaja. Dalam teori
perkembangan kognitif Piaget, masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir
konkret secara operasional ke berpikir formal secara operasional. Remaja mulai menyadari
batasan-batasan pikiran mereka. Mereka berusaha dengan konsep-konsep yang jauh dari
pengalaman mereka sendiri. Inhelder dan Piaget (1978) mengakui bahwa perubahan otak pada
pubertas mungkin diperlukan untuk kemajuan kognitif remaja.
Perkembangan social emosional anak sesungguhnya sudah dimulai sejak dini, pertamatama dari tangisannya bila bayi merasa tidak nyaman, misalnya karena lapar, popok basah.
Dari sini bayi akan belajar bahwa ia akan mendapat perhatian ibunya atau orang lain saat ia
menangis sehingga kemudian bayi akan menangis bila meminta orang dewasa melakukan
sesuatu buatnya.Pada usia 3 minggu, bayi tersenyum saat ada rangsangan dari luar, misalnya
wajah seseorang, tatapan mata, suara, dan gelitikan. ini disebut senyum sosial.Pada usia 12
minggu, mulai dengan pola dialog sederhana berupa suara balasan bila ibunya memberi
tanggapan.Pada usia 2 bulan, bayi mulai menanggapi ajakan komunikasi ibunya.Pada usia 5
bulan, bayi mulai meniru gerak gerik orang, mempelajari bentuk ekspresi wajah. Pada usia 6
bulan, bayi mulai tertarik dengan benda-benda sehingga komunikasi menjadi komunikasi ibu,
bayi, dan benda-benda.Pada usia 7-12 bulan, anak menunjuk sesuatu untuk menyatakan
keinginannya.

Anda mungkin juga menyukai