Anda di halaman 1dari 38

Referat

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA


DEPRESI PADA ORANG DEWASA
Oleh :
Arasy Al-Adnin, S.Ked
Erniyanti Puspita Sari, S.Ked
Obby Saleh, S.Ked
Putri Nilam Sari, S.Ked
Rike Lestari, S.Ked
Pembimbing :
dr. Puji Rizki Suryani

PENDAHULUAN

Depresi

Penyakit peringkat
ke-4 di dunia, 350
juta orang di dunia
terkena depresi
1 dari 20 orang
pernah mengalami
depresi

Di Indonesia tahun
2007, prevalensi
11,6% (19 juta
penduduk)
Wanita > Laki-laki
Usia produktif
memiliki kejadian
yang lebih tinggi

Depresi

Depresi menyebabkan
penurunan status
kesehatan
Memperparah penyakit
dan disabilitas
Meningkatkan risiko
kematian dan bunuh
diri

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang

berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,


termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya,
serta gagasan bunuh diri (Kaplan dkk, 2010)

Penyebab

Faktor Biologi

Faktor Genetik

Faktor Psikososial

Penurunan
norepineprin dan
serotonin
Penurunan
aktivitas
dopamin

20-40% risiko
terjadinya depresi
Studi keluarga,
studi adopsi, studi
anak kembar

Peristiwa
kehidupan
Stres lingkungan
Faktor
kepribadian
premorbid

Klasifikasi
F32Episode Depresif
F32.0 Episode depresif ringan
.00 Tanpa gejala somatik
.01 Dengan gejala somatik
F32.1 Episode depresif sedang
.10 Tanpa gejala somatik
.11 Dengan gejala somatik
F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik
F32.8 Episode depresif lainnya
F32.9 Episode depresif YTT

Klasifikasi (cont)
F33 Gangguan Depresif Berulang
F33.0 Gangguan depresif berulang, episode kini ringan
.00 Tanpa gejala somatik
.01 Dengan gejala somatik
F33.1
Gangguan depresif berulang, episode kini sedang
.10 Tanpa gejala somatik
.11 Dengan gejala somatik
F33.2 Gangguan depresif berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik
F33.3 Gangguan depresif berulang, episode kini berat dengan gejala
psikotik
F33.4 Gangguan depresif berulang, kini dalam remisi
F33.8 Gangguan depresif berulang lainnya
F33.9 Gangguan depresif berulang YTT

Diagnosis
F32 Episode Depresif
Pedoman diagnostik pada depresi dibagi menjadi :
Gejala utama depresi (pada depresi ringan, sedang, berat):
afek depresif
kehilangan minat dan kegembiraan
berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah
yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
Gejala lainnya:
konsentrasi dan perhatian berkurang
harga diri dan kepercayaan diri berkurang
gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
pandangan masa depan yang suram dan pesimis
gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
tidur terganggu
nafsu makan berkurang

Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu,

akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2
minggu.
Kategori diagnosis episode depresi ringan (F32.0), sedang (F32.1) dan berat
(F32.2) hanya digunakan untuk episode depresif tunggal (yang pertama).
Episode depresif berikutnya harus diklasifikasikan di bawah salah satu
diagnosis gangguan depresif berulang (F33.-).

F32.0 Episode Depresif Ringan


Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti
tersebut di atas
Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
Tidak boleh ada gejala yang berat (disabilitas ringan)
Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2
minggu
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukannya.
Karakter kelima: F32.o0 : Tanpa gejala somatik
F32.01 : Dengan gejala somatik

F32.1 Episode Depresif Sedang


Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama
Ditambah sekurang-kurangnya 3 (sebaiknya 4) dari gejala lainnya
Lamanya seluruh episode berlangsung minimum 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan, dan urusan rumah tangga.
Karakter kelima: F32.10 : Tanpa gejala somatik
F32.11 : Dengan gejala somatik

F32.2 Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik


Semua 3 gejala utama depresi harus ada
Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa
diantaranya harus berintensitas berat (disabilitas berat)
Bila ada gejala penting (misalnya retardasi psikomotor) yang
menyolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Jika demikian, penilaian
secara menyeluruh terhadap episode depresi berat masih dibenarkan.
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat,
maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun
waktu kurang dari 2 minggu.
Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan dan urusan rumah tangga, kecuali taraf yang sangat terbatas.

F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik


Episode depresi berat yang memenuhi kriteria F.32.2 tersebut di atas,
Disertai waham, halusinasi atau stupor depresi. Waham biasanya
melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang
mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh, atau bau kotoran. Retardasi psikomotor
yang berat dapat menuju pada stupor.
Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai
serasi atau tidak serasi dengan afek (mood congruent).

F32.8 Episode Depresi Lainnya


F32.9 Episode depresif YTT

F33 Gangguan Depresif Berulang


Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari:
Episode depresi ringan (F32.0)
Episode depresi sedang (F32.1)
Episode depresi berat (F32.2 dan F32.3)
Episode masing-masing rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi
frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.
Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dengan peninggian afek dan
hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania (F30.1 dan F30.2).
Namun kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode
singkat dari peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi
kriteria hipomania (F30.0) segera sesudah suatu episode depresif
(kadang-kadang tampaknya dicetuskan oleh tindakan pengobatan
depresi).

Pemulihan keadaan biasanya sempurna di antara episode, namun

sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya


menetap, terutama pada usia lanjut (untuk keadaan ini, kategori ini
harus tetap digunakan).
Episode masing-masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali
dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma
mental lain (adanya stres tidak esensial untuk penegakan diagnosis).

F33.0 Gangguan Depresi Berulang, Episode Kini Ringan


Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif
ringan (F32.0); dan
Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna.
Karakter kelima: F33.o0 : Tanpa gejala somatik
F33.01 : Dengan gejala somatik

F33.1 Gangguan Depresi Berulang, Episode Kini Sedang


Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif
sedang (F32.1); dan
Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna.
Karakter kelima: F33.10 : Tanpa gejala somatik
F33.11 : Dengan gejala somatik

F33.2 Gangguan Depresi Berulang, Episode Kini Berat tanpa


Gejala Psikotik
Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif
berat tanpa gejala psikotik (F32.2); dan
Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna.

F33.3 Gangguan Depresi Berulang, Episode Kini Berat dengan


Gejala Psikotik
Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif
berat dengan gejala psikotik (F32.2); dan
Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna.

F33.4 Gangguan Depresi Berulang, Kini dalam Remisi


Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus pernah
dipenuhi di masa lampau, tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak
memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan derajat keparahan
apa pun atau gagguan lain apapun dalam F30-F39; dan
Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna.
F33.8 Gangguan Depresi Berulang Lainnya
F33.9 Gangguan Depresif Berulang YTT

Diagnosis Banding
Gangguan afektif bipolar
Skizoprenia
Siklotimik
Distimik

Tatalaksana
Psikoterapi

Terapi kognitif
Terapi interpersonal
Terapi perilaku

Farmakoterapi (Anti depresi)

Golongan trisiklik : amytriptyline, imipramine, clomipramine,


tianeptine
Golongan tetrasiklik : maprotiline, mianserin, amoxapine.
Golongan MAOI reversible ( Monoamin Oksidase Inhibitor) :
moclobemide
Golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) :
sertraline, paroxentine, fluvoxamine, fluoxetine, duloxetine,
citalopram.
Golongan atipical : trazodone, mirtazapine, venlafaxine.

a. Golongan trisiklik dan tetrasiklik


Contoh : amitriptilin, klomipramin, imipramin, nortriptilin,
maprotiline, mianserin, amoxapine.
Kerja
: mempotensiasi aktivitas NE dan 5-HT dengan cara
memblok re-uptakenya

Kerja Golongan Trisiklik dan Tetrasiklik

b. Golongan Mono Aamin Oksidase Inhibitor (MAOI)


Contoh : fenelzin, moklobemid, tranilsipromin
Kerja
: Menghambat kerja enzim mono amin oksidase dalam
menginaktivasi mono amin (serotonin, dopamin dan norepineprin).

Kerja Golongan Mono Amine Oxidase Inhibitor (MAOI)

c. Golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)


Contoh : fluoksetin, fluvoksamin, paroksetin dan sertralin
Kerja
: memiliki aktivitas spesifik dalam hal inhibisi ambilan
kembali serotonin tampa efek pada ambilan kembali norepinefrin
dan dopamine. SSRI juga tidak memiliki sama sekali aktivitas agonis
dan antagonis pada tiap reseptor neurotransmitter
Efikasinya setara dengan ATS pasien yg gagal dengan ATS
mungkin akan berespon baik terhadap SSRI atau sebaliknya

d. Golongan Antidepresan Atipikal


Contoh : bupropion, venlafaxine, mirtazapine, dan Trazodone.
Golongan antidepresan atipikal adalah obat antidepresan yang tidak
cocok jika dimasukkan dalam klasifikasi obat antidepresan lainnya
(trisiklik, MAOI, dan SSRI).
Kerja
:
Norepineprin And Dopamin Reuptake Inhibitors (NDRIs), seperti
bupropion
Serotonin and Norepinephrin Reuptake Inhibitors (SNRIs), seperti
venlafaxine
Noradrenergic and Specific Antidepressants (NaSSAs), seperti
mirtazapin

Atipikal

Gambar 1. Algoritma untuk terapi depresi tanpa komplikasi

Prognosis
Prognosis baik

Prognosis buruk

Episode ringan

Riwayat premorbid

Tanpa gejala psikotik

Gangguan kepribadian

Waktu perawatan singkat

Lebih dari satu kali episode

Riwayat persahabatan erat

Keluarga yang stabil

Onset usia muda

Lingkungan sosial yang baik

Gangguan distimik

Riwayat penggunaan alkohol

depresi berat

dan zat lain

Gangguan cemas

MAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Milrinone
    Referat Milrinone
    Dokumen24 halaman
    Referat Milrinone
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Undangan Penentuan Tarif
    Undangan Penentuan Tarif
    Dokumen2 halaman
    Undangan Penentuan Tarif
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Sop Oppe
    Sop Oppe
    Dokumen2 halaman
    Sop Oppe
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Jejaring Internal Dan Ekternal Di RSU YK Madira
    Jejaring Internal Dan Ekternal Di RSU YK Madira
    Dokumen2 halaman
    Jejaring Internal Dan Ekternal Di RSU YK Madira
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • TOEFL ITP Online Test Taker Form
    TOEFL ITP Online Test Taker Form
    Dokumen3 halaman
    TOEFL ITP Online Test Taker Form
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Short Case Katarak
    Short Case Katarak
    Dokumen6 halaman
    Short Case Katarak
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen7 halaman
    Bab Ii
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • ULKUS
    ULKUS
    Dokumen29 halaman
    ULKUS
    Annisa Nanda Putri
    Belum ada peringkat
  • Soal Pretest BHD
    Soal Pretest BHD
    Dokumen3 halaman
    Soal Pretest BHD
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Pterygium GR III ODS
    Pterygium GR III ODS
    Dokumen21 halaman
    Pterygium GR III ODS
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Kista Dentigerous
    Kista Dentigerous
    Dokumen3 halaman
    Kista Dentigerous
    Saifuddin Zuhri
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent Anestesi RM 014c.1 Rvs
    Informed Consent Anestesi RM 014c.1 Rvs
    Dokumen3 halaman
    Informed Consent Anestesi RM 014c.1 Rvs
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • POSYANDU
    POSYANDU
    Dokumen17 halaman
    POSYANDU
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Trauma Oromaksilofasial
    Trauma Oromaksilofasial
    Dokumen45 halaman
    Trauma Oromaksilofasial
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen5 halaman
    Lamp Iran
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen25 halaman
    Bab I
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi Geligi
    Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi Geligi
    Dokumen20 halaman
    Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi Geligi
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Rook
    Rook
    Dokumen2 halaman
    Rook
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Bab I-Dapus
    Bab I-Dapus
    Dokumen23 halaman
    Bab I-Dapus
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Sanitasi
    Sanitasi
    Dokumen21 halaman
    Sanitasi
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Lap. VER
    Lap. VER
    Dokumen3 halaman
    Lap. VER
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Identif I Kasi
    Identif I Kasi
    Dokumen6 halaman
    Identif I Kasi
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen6 halaman
    Cover
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Wira Dharma
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Case Litmin 2
    Case Litmin 2
    Dokumen20 halaman
    Case Litmin 2
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Meylinda Lin
    Belum ada peringkat