MUHAMMAD SAW.
B.
1.
Nama Abu Bakar adalah Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi. Silsilahnya berjumpa dengan silsilah
Nabi Muhammad pada moyang Murra Ibn Amr Ibn Saad Ibn Taim Ibn Kaab Ibn Talib Ibn Fihr Ibn
Nadr Ibn Malik. Ibunya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhr
2.
Nama lengkapnya adalah Umar ibn Nufail ibnabdul Uzza ibn Riyah ibn Abdullah ibn Qurth ibn Abdi
ibn Kaab dari Bani Addiy. Ibunya bernama Hantamah binti Hasyim. Bani Addiy terkenal sebagai suku
yang terpandang mulia, megah, dan berkedudukan tinggi. Nasab Umar ibn Khattab dan Nabi Muhammad
saw bertemu pada nenek mereka yang bernama Kaab bin Luai al-Quraisyin al-Kadawi.
3.
Nama lengkapnya adalah Utsman ibn affan ibn Abil Ash ibn Umayyah ibn Abd as-Syam ibn Abd alManaf Al-Quraisy Al-umawy. Ibunya bernama Arwa binti Kuriz ibn Rabiah ibn Habib ibn Abd Al-Syam
ibn Abd Al-Manaf. Silsilah Utsman ibn Affan dari garis ayah bertemu dengan silsilah Nabi Muhammad
saw. Utsman lahir dikota mekkah pada tahun ke enam tahun gajah atau 376 M, kira-kira lima tahun
setelah kelahiran Nabi Muhammad saw.
4.
Nama lengkapnya Ali bin Abi Tahlib ibn Abdul Muthalib ibn Abdul Manaf al-Hasyim al-Quraisy.
Ibunya bernama Fatimah binti Asad ibn Hasyim ibn Abul Manaf. Beliau lahir pada tahun 21 sebelum
hijrah (603M) atau delapan tahun sebelum Nabi SAWdiutus menjadi rasul. Sewaktu lahir, ia diberi nama
Haidarah oleh ibunya, kemudian diganti oleh ayahnya dengan Ali. Ketika Muhammad diangkat menjadi
Rasul, Ali termasuk pertama yang menyatakan imannya bersama Khadijjah dan Zaid dalam umur yang
relatif masih kecil, maka Ali termasuk kanak-kanak yang mula-mula beriman
Khalifah Abu Bakar memangku jabatan berdasarkan pilihan yang berlangssung secara
demokratis dalam pertemuan di Tsaqifah (balairung) Bani Saidah. Tata cara tersebut
sesuai degan sistem perundingan yang digunakan di zaman modern sekarang ini. Kaum
Anshar, menekankan pada persyaratan jasa yang mereka teah berikan bagi umat islam
dan pengembangan islam. Karena itu , mereka mengajukan calon sebagai kandidat
pemimpin yaitu Saad bin Ubadah. Sementara kam Muhajirin, menekankan aspek
kesetiaan dan perjuangan pada masa awal-awal pengembangan islam di Mekah hingga
Madinah. Untuk itu, mereka mengajukan nama calon yaitu Abu Ubadah bin Jarah.
Sedang Ahlul Bait menghendaki Ali bin Abi Thalib dicalonkan sebagai khalifah.
2.
Umar bin Khattab dipilih oleh para pemuka masyarakat dan disetujui secara aklamasi
oleh umat islam. Proses pengangkatan ini diawali dengan ijtihad Abu Bakar yang
meminta Umar bersedia menggantikan kedudukannya kelak, jika ia meninggal dunia.
Ijtihad ini didasari atas kenyataan dan pengalaman sejarah pada masa-masa awal
pemilihan khalifah, yatu timbulnya krisis politik dan hampir berakibat pada
munculnya konflik internal umat islam, jika tidak segera diselesaikan oleh Umar Bin
Khattab dan Abu Bakar. Berdasarkan pengalaman sejarah ini, maka khalifah Abu Bakar
meminta Umar untuk menjadi penggantinya.
Utsman bin Affan dipilih dan diangkat oleh dewan yang terdiri dari enam orang
sahabat. Dewan ini dibentuk oleh khalifah Umar bin Kattab ketika beliau sedang sakit.
Prosedur ini ditempuh guna memaksimalkan potensi yang dimiliki masing-masing
sahabat, selain selain masih mempertahankan prinsip syura, yang diajarkan oleh Nabi
SAW.
4. Ali bin Abi Thalib
Tampilnya Ali bin Abi Thalib ke pucuk kepemimpinan, ketika negara tengah
mengalami krisis social dan politik, akibat peristiwa terbunuhnya khalifah Utsman bin
Affan oleh para pemberontak yang tidak setuju atas berbagai kebijakan yang
dikeluarkan selama masa pemerintahannya.
Menjelang dan pada masa awal-awal pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun
1800M. umat islam diberbagai Negara telah menyimpang dari ajaran islam yang
bersumber kepada Al-Quran dan Hadis. Penyimpangan itu tedapat dalam hal :
Ajaran Islam tentang ketauhidan telah tercampur dengan kemaksatan.hal n ditandai
dengan banyaknya umat Ialam yang selain menyembah Allah SWT juga menyembah
makam yang dianggap keramat dan meminta tolong dalam urusan gaib kepada dukundukun dan orang yang dianggap sakti. Selain itu juga kelompok umat Islam yang
mengkulcuskan dan beranggapan bahwa sultan adalah orang suci yang segala
perintahnya di taat
Adanya kelompok umat Islam yang selama hidup didunia ini hanya mementngkan
urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta
benda yang banyak, kedudukan yang tinggi, dan Ilmu tentang pengetahuan dunia
adalah tdak perlu. Karena hdup ddunia ini cumin sebentar dan sementara, sedangkan
hidup di akhirat bersifat kekel dan abadi. Selan itu, banyak umat Islam yang menganut
paham fatalisme, yaitu paham yang mengharuskan berserah dir kepada nasib dan tdak
perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan dikendalikan oleh nasib.
1. Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di Nejd (Arab Saudi) pada tahun 1115 H (1703 M)
dan wafat di Daryah tahun 1201H (1787M). Muhammad bin Abdul Wahhap adalah seorang
ulama besar yang froduktif, karena buku-buku karangannya tentang Islam, memcapai puluhan
judul. Diantara buku-bukunya berjudul Kitap At-Tauhid yang isinya antara lain tentang
pemberantasan syrk, khurafat, dan bdah yang terdapat dkalangan umat Islam dan mengajak
umat Islam agar kembali kepada ajaran tauhid yang murni. Para pengkut Muhammad bin Abdul
Wahhap menamakan kelompoknya denggan Al-Muwahhidun atau Al- Muslimun yang
artinya kelompok yang berusaha mengesahkan Allah SWT semurni-murninya. Gerakan
pemurnian ajaran Islam yang dilakukan oleh para pengkut Muahammad bin Abdul Wahhap ini
dinamakan juga gerak
2.Rafaah Badawi Rafi At-Tahtawi, atau At- Tahtaw. Lahir da tahta
pada tahun 1801 M dan mennggal di mesir. Pemikrannya yang berkaitan
dengan ajran Islam, antara lain, beliau menyuruh agar umat islam dalam
hdup didunia ini tdak hanya mementingkan urusan akhirat. Tetapi juga harus
mementingkan urusan dunia, agar umat Islam tdak djajah oleh bangsa lain.
3.Jamaluddin Al-Afghani, lahir di Asadabad tahun 1838M dan wafat
diIstanbultahun 1897M. di antara pembaharuan yang munculkanbeliau
adalah:
agar kejayaan umat Islam dapat diraih kembali dan mamapu menghadapi
dunia modern, umat slam harus kmbali kepada ajaran agamanya yang murni
dan harus memaham Islam dengan rasio dan kebebasan.
an Wahabi.
Setelah lama merancang secara teliti dan mengadakan kesepakatan kesepakatan rahasia,
membawa masuk unsur-unsur negatif kepada kerajaan Utsmaniyyah, serta pengaruh individu
individu yang bermuka dua terutama Mustafa Kemal Atartuk sebagai dalang utama serta
membawa harapan Barat.Mereka melaksanakan impiannya untuk menghapuskan Khilafah
Islamiyyah yang menjadi nadi kekuatan umat Islam. Dan akhirnya pada 3 Maret 1924, secara
rasminya Khilafah Islamiyyah dibubarkan.
Pada tanggal ini juga Mustafa Kemal Atartuk dengan resmi telah melakukan beberapa
perubahan drastik, di antaranya:
- Mengumumkan pemisahan agama dari pemerintahan negara
- Menutup mahkamah mahkamah Syariah
- Menghapus jabatan Menteri Syariah dan Menteri Auqaf
- Mengusir Khalifah Abdul Majid II serta semua keluarganya dari Turki.