Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PERKEBUNAN
BALAI PENGAWASAN DAN PENGUJIAN MUTU BENIH (BP2MB)
TANAMAN PERKEBUNAN
JALAN Ir. H. DJUANDA NO. 377 BANDUNG

RKS TEKNIS
PEKERJAAN

RENOVASI KANTOR KORWIL UPTD BP2MB


DI KABUPATEN CIANJUR

KONSULTAN PERENCANA

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

SPESIFIKASI TEKNIK
PEKERJAAN RENOVASI KANTOR KORWIL UPTD BP2MB DI KABUPATEN
CIANJUR
Lingkup Pekerjaan :
I PEKERJAAN SITE
1. PEMBERSIHAN LAPANGAN
1. Pekerjaan pembersihan lapangan adalah semua pekerjaan yang
berhubungan dengan pembersihan awal proyek yang akan
dilaksanakan dari puing-puing bekas bongkaran dan kotorankotoran lain seperti : akar-akar, rumput-rumput dan tanaman
yang tidak di perlukan lagi.
2. Untuk pembersihan tanaman yang besar, pemborong
diwajibkan meminta ijin dahulu kepada direksi.
3. Penebangan pohon yang besar harus sampai akar-akarnya
minimal 50cm di bawah peil tanah yang ada, sisa-sisa dan
bekas pembersihan harus di buang ke tempat yang telah di
tunjuk oleh direksi kecuali ada ketentuan lain.
4. Pembersihan dari puing-puing bekas bongkaran. Bahan-bahan
bekas bongkaran tidak boleh di pergunakan kembali untuk
pelaksanaan pembangunan ini kecuali ada ketentuan lain.
5. Kontraktor
harus
memperhitungakan
pemakaian
alat
pengamanan sesuai petunjuk direksi.
6. Semua pembongkaran harus dilaksanakan dengan hati-hati
tanpa merusak bagian yang masih di pertahankan (tanggung
jawab kontraktor).
7. Pembongkaran akibat pekerjaan lain:
a. Harus dilakukan sesuai dokumen tender (Gambar, RKS,
jenis pekerjaan dan Berita acara Penjelasan Pekerjaan).
b. Kontraktor harus sudah memperhitungkan pekerjaan
bongkaran yang harus dilaksanakan akibat suatu
pekerjaan lain dan menjadi tanggung jawab kontraktor.
c. Pembongkaran bagian yang sifatnya struktur harus
dilakukan hati-hati dan dengan persetujuan direksi tanpa
merusak struktur bangunan.
d. Kontraktor
harus
melakukan
peninjuan
laporan
(aanwijzing) dengan benar sehingga mengerti betul
bagian mana yang harus di bongkar.

II PEKERJAAN RENOVASI KANTOR KORWIL UPTD BP2MB DI KABUPATEN


CIANJUR
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran Ulang
2. Administrasi, Perijinan & Pelaporan
2. SASARAN PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

Pekerjaan yang dilaksanakan pada , adalah:


1. Pekerjaan Arsitektur yang terdiri dari pekerjaan pasangan dan
pekerjaan finishing (pekerjaan/laburan).
2. Pekerjaan Struktur yang terdiri dari pekerjaan kostruksi beton
bangunan dan konstruksi baja ringan untuk atap.
3. Pekerjaan Infrastruktur antara lain jalan dan saluran
pembuangan air terbuka dan lain lain.
4. Pekerjaan instalasi plumbing dan electrical.
3. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
1. Kontraktor harus sudah memulai pekerjaan dari garis-garis dasar
patok patok yang telah di setujui oleh direksi lapangan serta
bertanggung jawab penuh atas hasil pengukuran pengukuran
yang di buatnya.
2. Kontraktor harus menyediakan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja termasuk para juru ukur (surveyor) yang di
butuhkan sehubungan dengan pengukuran dan pematokan
untuk setiap pekerjaan yang memerlukannya.
3. Kontraktor diwajibkan memelihara patok patok serta tugu tugu
hasil ukur utama tersebut selama masa pembangunan berjalan.
4. Renovasi Kantor Korwil BP2MB , direncanakan sesuai bentuk dan
ukuran yang telah disetujui oleh pimpinan, di bangun diatas
tanah Pemprov Jawa Barat.
4. PEMBERSIHAN LAPANGAN
1. Pekerjaan pembersihan lapangan adalah semua pekerjaan yang
berhubungan dengan pembersihan awal proyek yang akan
dilaksanakan dari puing-puing bekas bongkaran dan kotorankotoran lain seperti : akar-akar, rumput-rumput dan tanaman
yang tidak di perlukan lagi.
2. Untuk pembersihan tanaman yang besar, pemborong
diwajibkan meminta ijin dahulu kepada direksi.
3. Penebangan pohon yang besar harus sampai akar-akarnya
minimal 50cm di bawah peil tanah yang ada, sisa-sisa dan
bekas pembersihan harus di buang ke tempat yang telah di
tunjuk oleh direksi kecuali ada ketentuan lain.
4. Pembersihan dari puing-puing bekas bongkaran. Bahan-bahan
bekas bongkaran tidak boleh di pergunakan kembali untuk
pelaksanaan pembangunan ini kecuali ada ketentuan lain.
5. Kontraktor
harus
memperhitungakan
pemakaian
alat
pengamanan sesuai petunjuk direksi.
6. Semua pembongkaran harus dilaksanakan dengan hati-hati
tanpa merusak bagian yang masih di pertahankan (tanggung
jawab kontraktor).
7. Pembongkaran akibat pekerjaan lain:
a. Harus dilakukan sesuai dokumen tender (Gambar, RKS,
jenis pekerjaan dan Berita acara Penjelasan Pekerjaan).
b. Kontraktor harus sudah memperhitungkan pekerjaan
bongkaran yang harus dilaksanakan akibat suatu
pekerjaan lain dan menjadi tanggung jawab kontraktor.
c. Pembongkaran bagian yang sifatnya struktur harus
dilakukan hati-hati dan dengan persetujuan direksi tanpa
merusak struktur bangunan.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

d. Kontraktor
harus
melakukan
peninjuan
laporan
(aanwijzing) dengan benar sehingga mengerti betul
bagian mana yang harus di bongkar.
5. PEKERJAAN TANAH
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan alat angkut yang di perlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini terutama dalam pekerjaan utama
cut & fill.
b. Dalam pekerjaan cut & fill diharuskan menggunakan alat berat.
c. Bagian ini meliputi semua pekerjaan penggalian, penimbunan
kembali, pengurugan di bawah tanah, galian listrik, serta
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan itu di sesuaikan
dengan gambar arsitektur dan ME.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melakukan pelaksanaan, kontraktor harus meneliti
gambar-gambar, RKS dan kondisi lapangan.
b. Kontraktor harus lebih dahulu membuat shop drawing lengkap
dengan petunjuk dari pengawas meliputi denah lokasi, ukuran
dan kualitas.
c. Penggalian:
i. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi
permukaan dan kedalaman yang diperlukan untuk
pondasi, alas, dinding dan lain-lain yang dipersyaratkan
atau diperlihatkan pada gambar.
ii. Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batuan
dan bahan lain yang dijumpai dengan pengerjaannya.
iii. Bilamana dinyatakan lain oleh pengawas lapangan, maka
penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang
cukup
untuk
memasang
maupun
memindahkan
rangka/bekisting yang diperlukan, serta pembersihannya.
iv. Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tidak memuaskan
pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar maka
penggalian harus di perdalam, diperbesar atau di ubah
sampai di setujui oleh pengawas.
v. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk
dasar pondasi sehingga di capai kedalaman yang melebihi
apa yang tertera didalam gambar atau yang dapat di
setujui oleh pengawas, maka kelebihan galian harus diisi
dengan pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya
tambahan kepada pemilik.
d. Kontraktor harus menghilangkan genangan-genangan pada
lubang-lubang galian dengan pompa dan selalu menjaga tanah
dasar dalam keadaan kering.
e. Galian untuk penurunan permukaan tanah
i. Galian untuk menurunkan level permukaan tanah harus
dilakukan sesuai gambar kontrak. Kontraktor harus selalu
menjaga agar permukaan galian bebas dari air.
f. Galian Saluran
i. Galian untuk saluran meliputi galian saluran baru.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

ii. Kemiringan saluran harus dibuat hati-hati dan sesuai


dengan gambar-gambar rencana.
g. Kemiringan Galian
i. Galian untuk pondasi, saluran, jalan kabel, kedalamannya
dan lebar galiannya harus mengikuti gambar kontrak.
h. Buangan
i. Bahan yang tidak dipakai dibuang di lokasi yang telah
ditentukan.
6. PEKERJAAN BOWPLANK
1. Pekerjaan Bouwplank
a. Patok harus ditanam dalam tanah sampai kuat/tidak goyang
sehingga tidak mudah dicabut, menggunakan kayu ukuran 5x7
cm (ukuran paling kecil).
b. Jarak patok dari sisi galian pondasi minimal 30cm sedang jarak
patok yang satu dengan yang lain minimal 2 m.
c. Papan bouwplank menggunakan kayu kelas III dengan ukuran 2
x 20 cm dan pada bidang sebelah atas harus diserut sampai
rata.
d. Penentuan ketinggian papan bouwplank dari tanah adalah 30 cm
untuk bangunan atau di tentukan lain atas persetujuan
pengawas lapangan.
e. Pemasangan bouwplank harus benar-benar siku (90 derajat) dan
untuk mendapat ketetapan yang maksimal dapat dengan
menggunakan water pass/ alat ukur theodolit atau alat lain
(selang dengan air).
7. PEKERJAAN PLESTERAN
a. Untuk pondasi yang lebih tinggi dari tinggi dari tanah/halaman harus
diplester dengan perekat campuran 1 PC : 3 PS dan dilicin/diaci.
b. Plesteran dengan perekat campuran 1 PC : 3 PS, dipergunakan untuk :
a. Semua pasangan batu bata di KM/WC dengan ketinggian minimum
0,60 M dari Sloof beton.
b. Semua sudut-sudut tembok, sponing-sponing tembok dan tali air
(keliling kusen).
c. Pasangan batu bata yang kedap air dan plesteran beton yang kedap
air.
c. Plesteran dengan perekat campuran 1 PC : 4 PS, dipergunakan untuk
pasangan batu bata yang tidak kedap air dan plesteran dengan
perekat campuran 1 PC : 3 PS dipergunakan untuk plesteran pada
beton yang tidak kedap air.
d. Sebelum di mulai pekerjaan plesteran, pasangan dinding tembok harus
disiram/dibasahi dengan air terlebih dahulu sampai basah dan
dibersihkan serta membentuk nat-nat pasangan antara batu bata
harus di bentuk alur-alur cekung kedalaman 1 cm selanjutnya diplester
sampai rata dan waterpass.
e. Setelah plesteran cukup kering, baru dilicin dengan air dan PC sampai
rata (diaci) dan apaila dicampur dengan pasir pasang maka pasir
harus disaring dengan kawat ayakan 2-3 mm.
8. PEKERJAAN BATU KALI

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

a. Bahan-bahan/ material yang digunakan meleputi batu kali/batu belah.


Semen pasir dan air semua bahan/material harus memenuhi Peraturan
Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982) diantaranya:
1.
Batu kali/ berbelah harus tidak rapuh dan harus bersih dari
minyak dan tanah atau kotoran lainnya.
2.
Pasir yang digunakan untuk campuran spesi adalah pasir
pasang bebas dari minyak sampah tanah dan kotoran lainnya.
3.
Semen yang digunakan adalah semen Portland yang
memenuhi standar Industri Indonesia.
4.
Air yang digunakan harus air tawar yang ridak mengandung
asam basa, garam dan kotoran lainnya.
5.
Campuran spesi adalah 1 PC : 4 PS dan air campuran diaduk
dengan molen hingga didapatkan campuran yang merata.
6.
Campuran yang sudah mengikat/mengeras tidak di
perkaankan untuk dipergunakan dan harus dikeluarkan lokasi
pekerjaan.
b. Pemasangan pondasi batu kali dilakukan setelah galian tanah selesai
dilakukan dan dibuat dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan
gambar yang telah di setujui.
9. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pekerjaan pengecatan meliputi, baja dan tembok/ dinding.
b. Semua bagian yang tidak diplitur dan atau diteak oil di tutup dengan
cat (tembok/besi/kayu). Semua jenis bagian yang akan di cat harus
dalam keadaan bersih dari segala macam kotoran.
1.
Semua permukaan logam yang akan di cat harus
mendapatkan solvent treatment untuk menghilangkan lemak dan
kotoran lain. Kemudian dilapis dengan cat besi atau vinyl type wash
coat, kecuali besi yang menggunakan zink chromate primer.
Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali, dan pengecatan yang
dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung, ketika keadaan
cuaca mendung dan hujan tidak di perkenankan.
2.
Pengecatan dengan cat tembok berkualitas baik untuk
dinding, dan plafond.
a. Permukaan bidang dinding sebelumnya harus dibersihkan dengan
cara menggosoknya dengan kain yang di basahi air.
b. Setelah kering di beri dempul/filter coat pada tempat-tempat
yang berlubang sehingga tertutup, kemudian dilapisi plamur pada
bagian dalam ruangan hingga permukaannya rata. Sesudah
kering dan keras lapisan ini digosok dengan amplas agar halus
dan licin. Untuk pengecatan dinding exterior tidak dilapisi dengan
plamur.
c. Pengecatan minimal dilakukan 3 kali sampai baik dan rata
dengan menggunakan roller 20 cm atau dengan cara lain yang
telah di setujui oleh direksi. Lapisan kedua baru boleh
dilaksanakan setelah lewat minimum 12 jam dari lapisan
pertama.
Pekerjaan cat ini harus dikerjakan/dilaksanakan dengan tenaga
yang sudah ahli dan apabila diperlukan kontraktor wajib
menambah lapisan pengecatan, sehingga dianggap sempurna
oleh pengawas lapangan, serta diharuskan menyerahkan contoh
contoh cat untuk mendapatkan persetujuan.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

10.

PEKERJAAN BAJA RINGAN


a. Rangka Kuda-kuda
Rangka kuda kuda Baja Ringan Type G.550 menggunakan Profil UK-85
(ketinggian Profil 85 mm)
1.
Ketebalan 1,00 mm TCT
2.
Ketebalan 0,53 mm TCT
Profil UK di perkaku dengan penambahan aksesoris PLD yang
dipasangkan pada dasar Profil UK pada tempat-tempat tertentu
sesuai standar desain dan pemasangan.
Jurai/ Rafter untuk Hip Jack Rafter menggunakan Profil UK-100
ketebalan 0,53 TCT.
b. Profil Reng
Profil Reng Atap menggunakan Alunzink GDB ketebalan 0,48 mm TCT.
Jarak reng dengan menggunakan atap genteng metal (I/k 32,00 cmm).
c. Aksesoris
1.
Pelat Kaki (PK).
Ketebalan 1,20 mm BMT.
Pelat Kaki berfungsi sebagai tumpuan Kuda-kuda diatas Ring
Balok.Pengikatan Pelat Kaki ke kuda-kuda menggunakan Dynabolt
sebanyak 2 buah.
2.
Pelat Diafragma (PLD)
PLD ketebalan 0,53 mm TCT, dipasangkan didasar profil UK dengan
jarak tertentu dan berfungsi sebagai pengaku profil UK.
3.
Fascia Bracket (FB)
FB berfungsi sebagai penggantung listplank yang tegak lurus
terhadap kuda-kuda.
4.
Pelat Strip dan Tensioner.
Pelat Strip ketebalan 0,40 mm TCT, berfungsi sebagai ikatan angin
kuda-kuda yang di pasang menyilang menghubungkan dua kudakuda yang berdekatan.
Pelat Strip dikencangkan tegangannya menggunakan Tensioner 3,00
mm.
5.
Lateral Bracing.
Lateral bracing berfungsi sebagai pengaku kuda-kuda. Lateral
bracing menggunakan GBD atau PK dan di pasangkan pada Bottom
Chord atau elemen Horizontal lainnya sesuai dengan gambar.
6.
Alat penyambung.
Penyambungan profil menggunakan self drilling screw dengan mata
sekrup berbentuk mata bor dan sisanya adalah ulir pengikatnya.
7.
Screw
8.
Self drilling screw 12 24 x 16 untuk elemen kuda-kuda dan
plat strip.
9.
Self drilling screw 8 18 x 13 untuk elemen GDB dan plat
diafragma.
10.
Jumlah self drilling screw yang digunakan.
11.
Untuk elemen truss setiap sisi 3 buah.
12.
Untuk PLD masing-masing 4 buah.
13.
Untuk GDB setiap sambungan 2 buah.
14.
Untuk Plat strip digunakan 2 bauh.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

11.

PEKERJAAN ATAP
a. Bahan penutup atap untuk gedung menggunakan genteng
Palentongan
b. Semua penggunaan bahan penutup atap harus berasal dari produsen
dengan mutu terbaik dan disetujui direksi lapangan, pelaksanaan
harus mengikuti persyaratan yang di tentukan produsen.
c. Bagian Nok atap harus dilengkapi dengan bahan atau profil pembantu
disamping profil noknya sendiri demikian pula antara penutup atap
dengan dinding, balok/plat beton. Sambungan dialasi penutup atap
sama sekali harus menghindari masuknya air hujan ke dalam atap.

12.

PEKERJAAN DINDING
Pasangan dinding bata merah harus lurus, tegak rata dalam lapisanlapisan sejajar dan waterpass tidak satuan bata yang dipakai
berukuran kurang dari 10 cm, kecuali di kehendaki ukuran yang lebih
banyak.
Sebelum dipasang, bata merah harus dicelup air hingga jenuh
terutama jika pengerjaannya dimusim kemarau, dengan maksud agar
pengeringan pasagan tidak terlalu cepat sehingga dapat terjadi ikatan
yang sempurna antara bata dengan adukan siar siar harus di kerok
sedalam 1 cm, sehingga terdapat alur yang rapih sebelum pekerjaan
plesteran di mulai.
Dalam satu hari pengerjaan pasangan dinding tidak boleh melebihi
ketinggian 1 m, pekerjaan baru boleh di teruskan setelah pasangan
sebelumnya mengeras, untuk setiap bidang dinding bata yang luasnya
lebih dari 12 m2 harus di beri rangka penguatdari beton tulangan
praktis dan tempat dimana angker angker kusen harus di cor 1 PC : 2
PS : 3 Kr sebagai ikatan.
Pasangan dinding bata merah yang menempel pada beton harus di
anker pada beton tersebut dan dalam proses pengeringannya,
pasangan harus selalu di basahi.
Semua keperluan pekerjaan listrik, pemipaan, dan lain lain yang
berikutnya dengan pekerjaan pasangan bata harus dipersiapkan
sesuai dengan gambar dan semua dinding bata harus di finishing
dengan plesteran, kecuali disebutkan lain dalam gambar.

a.

b.

c.

d.
e.

13.

PEKERJAAN LANTAI
a. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor wajib mempertimbangkan hal
hal yang berhubungan dengan pekerjaan ini, seperti : Instalasi pipa,
saluran air, saluran listrik, termasuk peil peil di bawah ini.
b. Pasangan ubin/keramik harus dilaksanakan dengan petunjuk gambar
dan di kerjakan oleh tenaga yang benar benar ahli.
c. Keramik di pasang di atas lapisan perekat 1 PC : 5 PS setebal 5 cm,
pemasangan harus lurus dan rapi, siar siar antara ubin maksimum 3
(tiga) mm dan setelah kering di cor atau di poles dengan air semen
sesuai warnanya sampai rata dan padat.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

d. Permukaan lantai keramik yang telah selesai dikerjakan harus


dilindungi dari segala gangguan kerusakan yang mungkin terjadi
sampai lantai benar benar kuat, apabila terjadi kerusakan maka
kontraktor wajib memperbaiki sehingga dapat di terima oleh pengawas
lapangan.
e. Bahan yang di pergunakan keramik dengan ukuran yang sesuai
dengan gambar detail.
14.

PEKERJAAN PLAFOND DAN LANGIT LANGIT


a. Rangka Plafond
1.
Rangka plafond menggunakan rangka Hollow Galvanis
2.
Gambar gambar detail, pemasangan rangka serta langit
langit/ plafond harus dibuat kontraktor dan selanjutnya di ajukan
kepada pengawas lapangan.
b. Pekerjaan Langit Langit
1.
Pemasangan plafond gypsum
a. Bahan gypsum harus rata tidak melengkung, tidak cacat/ pecah
pecah, harus sesuai dengan bahan yang sudah ada dan memberi
tahu direksi.
b. Gypsum harus di pasang kuat pada rangka, menggunakan paku
dengan jarak 20 cm.
c. Naad harus rata, dikompon, di pasang kasa dan di kompon
kembali.
d. Paku harus masuk melebihi permukaan gypsum.
e. Pada pertemuan antara dinding dan plafond di pasang list plafond
dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
f. Bidang gypsum satu sama lain harus rata tidak bergelombang.
g. Setelah pekerjaan finishing plafond selesai segera di lanjutkan
pemasangan list plafond.
h. Ukuran dan bentuk gypsum yang di gunakan sesuai dengan type
standar (motif di tentukan kemudian).
i. Bahan gypsum yang berkualitas baik.

15.

PEKERJAAN KUSEN, PINTU / JENDELA


a. Persiapan
1.
Sebelum di mulai pekerjaan ini kontraktor wajib meneliti
bentuk, letak ukuran dari masing masing pintu dan jendela serta
yang akan di kerjakan pemasangannya agar di laksanakannya
dengan baik dan rapi sehingga menghasilkan pekerjaan yang tegak
lurus menurut load dan mendatar menurut waterpass.
2.
Kontraktor harus menyiapkan gambar gambar pelaksanaan di
bengkel/ shop drawing dengan ukuran di sesuaikan di lapangan.
b. Pelaksanaan kusen
1.
Kusen Alummunium 4 Natural
Kusen Alummunium 4 yang digunakan sudah lolos uji dan
berkualitas baik.
c. Perlengkapan Pintu
a. Setiap daun pintu dipasang dengan 2 (dua) buah engsel
b. Untuk type pintu 2 buah harus dipasang Espagnolet
c. Daun pintu dipasang dengan kunci tanam 2 (dua) kali penguncian,
sedang untuk kamar mandi ditambah dengan kunci special grendel
sistim putar.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

d. Sebelum alat-alat perlangkapan tersebut dipasang, maka kontraktor


diharuskan menyerahkan contoh-contoh untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas.
5. Kaca
a. Kaca yang dipergunakan adalah kaca polos 5 mm dengan
penempatan sesuai gambar rencana.
b. Tepi kaca (bekas pemotongan) harus diasah/dihaluskan sebelum
dipasang, pemasangan rapih dan cukup rapat dengan mengikat
kemungkinan mengembang dan menyusut akibat perubahan
temperature.
16.
PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
1.Lingkup pekerjaan
Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan alat penggantung,
pengunci dan kelengkapannya serta penyiapan tenaga kerja dan alatalat untuk terselanggaranya pekerjaan ini
2 .Pelaksanaan
a.Semua pemasangan harus dikerjakan dengan peralatan yang sesuai
serta
secara
baik
dan
memenuhi
syarat
teknis
pabrik,
pemasangannya, mengikuti gambar rencana tata letak
b.Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga agar peralatan kunci
terlindung dari goresan, kerusakan cipratan cat
c. Selama masa pelaksanaan, anak-anak kunci tidak boleh
dipergunakan dan semua harus tersimpan dalam almari direksi
lapangan, penggunaan anak kunci harus seijin direksi lapangan
d.Sekrup-sekrup harus ditanam rapi tanpa merusak daun pintu, kusen
maupun alat-alat penggantung dan pengunci itu sendiri.
e.Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat-cacat harus
diperbaiki dan diganti atas beban kontraktor sendiri.
17.
PEKERJAAN SENITAIR
1.Sebelum pekerjaan ini dimulai maka penyedia jasa diwajibkan meneliti
dan memeriksa kembali pekerjaan-pekerjaan yang ada hubungannya
dengan pekerjaan senitair, misalnya : tentang seluruh pembuangan air
dan lain-lain.
2.Pemasangan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk
direksi dan dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan pekerjaan
yang rapi. Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia jasa harus menyerahkan
contoh-contoh barang yang dipergunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas lapangan.
18.
PEKERJAAN BETON
18.1. BETON COR SITE MIX.
a. Linkup pekerjaan Bab ini mencakup :
b. Beton cor Site Mix untuk bangunan, lengkap dengan besi penulangan,
bekisting, finishing dan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan gambar, persyaratan dan petunjuk pengawas.

c. Pengendalian Pekerjaan
Semua pekerjaan beton harus sesuai dengan apa yang dari spesifikasi
ini dan peraturan peraturan berikut ini :

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

1.
NI-2-1971
2.
NI-3-1970
3.
NI-8-1972
4.
Pedoman Beton Indonesia 1988-SKBI-1.4.53.1988
d. Bahan- bahan
Seluruh bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaannya harus dari
sumber sumber yang diijinkan pengawas lapangan dan harus
memenuhi standar yang pantas, termasuk pengemasan untuk bahan
yang dikemas, harus utuh, baik dan tertutup rapat dengan bahan
kedap air sebelum digunakan dan pada saat didatangkan harus dari
sumber dan kualitas yang diijinkan.
1.
Agregat
Agregat kasar harus bergradasi dari halus sampai dengan kasar
dan secara umum sesuai dengan NI-2, Bab 3.3, 3.4, 3,5. Agregat
harus disimpan bersih dari lumpur, tanah liat atau bahan-bahan
organis lainnya.Agregat harus disimpan terpisah sesuai dengan
fraksinya.Penggunaan bak bak bahan berlantai sangat diharuskan
untuk mencegah terbawanya tanah bawah pada waktu
pengambilan bahan.
2.

Semen
a. Hanya satu merek dari tipe semen yang harus dipakai untuk
pekerjaan beton.
b. Semen harus diangkat kelapangan, tertutup dalam kantong
dan terjahit lengkap dalam jumlah yang secukupnya untuk
dapat dipergunakan pada pelaksanaan waktu itu dan dijaga
agar semen tidak menjadi lembab.
c. Sebelum di pakai, semen harus terlindung dari pengaruh cuaca
sepanjang waktu dan hanya dipergunakan pada saat
diperlukan untuk pelaksanaan.
d. Pada saat pemakaian semen yang di bungkus, penimbunan
semen yang baru didatangkan tidak boleh dilakukan diatas
timbunan semen yang sudah ada dan pada umumnya
pemakaian
semen
harus
dilakukan
menurut
urutan
pengirimannya.
e. Penimbunan semen tidak boleh melebihi ketahanan semen
beserta kemasannya.
f. Apabila semen telah di simpan lama dan mutunya diragukan,
maka sebelum dipakai harus dibuktikan terlebih dahulu, bahwa
semen tersebut masih memenuhi syarat untuk di pergunakan.
g. Semen curah tidak diijinkan untuk dipakai pada Pelaksanaan
pekerjaan ini.

3.

Air
a. Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam- garaman, bahanbahan organis atau bahan bahan yang merusak beton atau
pun baja tulangan.
b. Air harus bersih, jernih dan tawar, apabila diperlukan harus
diadakan test dari laboratorium.
c. Hal lain mengenai air di sesuaikan dengan NI-2, Bab 3,6.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

4.

Penulangan
a. Baja penulangan yang dipakai adalah besi kualitas U-32 (>
diameter 12 mm) khusus untuk < diameter 12 mm dapat
dipakai kualitas tulangan U-24.
b. Sesuai dengan NI-2, Bab 3.7, dimana bahan harus mempunyai
jaminan tertulis mengenai kualitasnya.
c. Guna meyakinkan mutu tulangan baja, kontraktor harus
melakukan test yang dilakukan oleh suatu badan resmi untuk
pekerjaan tersebut.
d. Batang- batang tulangan harus disimpan dengan tidak
menyentuh tanah.
e. Batang- batang tulangan dari berbagai bagai jenis ukuran
harus dipisahkan, sehingga tidak mungkin saling tertukar.
f. Penimbunan batang- batang tulangan di udara terbuka untuk
jangka waktu yang lama harus dicegah.
5.
Kawat pengikat
a. Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti
yang
dipersyaratkan dalam NI-2, Bab 3.7.
e. Pelaksanaan
Proporsi
a) Campuran dari beton yang dispesifikasikan beton struktural,
harus sedemikian sehingga mencapai kekuatan tekan
karakteristik bends uji kubus pada 28 hari sebesar 300
kg/cm2 . Beton dispesifiksikan sebagai beton non-struktural
harus diklasifikasikan sebagai Bo dalam NI-2, bab 4.2
mempunyai campuran seperti tersebut dalam NI-2 Bab 4.3.1
b) Dimana sebelum dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan
trial test yang dapatmembuktikan bahwa mutu beton yang
disyaratkan dapat tercapai dari hasil test.
c) Kontraktor diharuskan membuat Design Mix pada laboratorium
yang telah ditentukanoleh Pengawas.
a. Pengujian Beton
1) Campuran percobaan dan testing untuk memenuhi mutu-mutu
beton yang diminta harus menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2) Syarat- syarat NI-2, bab 4.2 harus dipenuhi, kecuali disyaratkan
dengan cars lain.
3) Khusus untuk pondasi yang di cor dengan beton site mix setiap
3-5 m3 beton harus dibuat 1 benda uji.
4) Apabila sudah terkumpul 20 benda uji, harus diperiksakan ke
laboratorium beton adapun pemeriksaan kuat tekan beton tersebut,
pada umur 2 hari, 14 hari dan 28 hari.
5) Apabila hasil pemeriksaan masih meragukan, maka pemeriksaan
lanjutan dilakukan dengan menggunakan "Core Drilling"! ditest
menggunakan hammer test pada beton yang sudah terpasang, hal
ini dilakukan untuk meyakinkan penilaian kualitas beton yang ada.
6) Biaya pekerjaan dalam pasal-pasal ini menjadi tanggung jawab
kontraktor pelaksana.
b. Ketentuan Jumlah Air

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

1) Campuran-campuran harus dalam perbandingan berat, kecuali bila

digunakan bahan campuran (additive) yang mempersyaratkan


perbandingan dalam volume.
2) Specimen dibuat sesuai dengan NI-2, Bab 4.4, dan ditest sesuai
dengan NI-2, Bab 4.4.
3) Bahan additive yang korektif untuk mengisi kekurangankekurangan dalam gradasi agregat, hanya dipakai atas
persetujuan tertulis.
4) Bahan hendaknya diukur terpisah untuk setiap adukan beton.
5) Satu liter diperhitungkan sebagai satu kilogram berat.
6) Perbandingan hendaknya ditentukan sesuai dengan rekomendasi
dari perusahaan admixture.
c. Slump
1) Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal
adalah 10 2 cm.
2) Slump yang terjadi diluar batas tersebut diatas akan ditolak
oleh Pengawas 3) Jumlah semen minimum 340 kg/cm2, khusus
untuk atap luifel dan daerah basah sebesar 375 kg/m2.
d. Beton Rabat
1) Beton rabat yang digunakan harus dari campuran 1 : 3 : 5 dipasang
pada tempat-tempat yang ditunjukan dalam gambar dimana di
bawahnya terlebih dahulu harus diberikan pasir setebal 5 cm.
2) Apabila tidak ditunjukan pada gambar kerja, seluruh konstruksi
beton bertulang yang berada di atas tanah mendapatkan
pelapisan lantai kerja yang sekualitas beton rabat.
e. Pengecoran Beton.
1) Sebelum pengecoran dimulai, kontraktor harus sudah menyiapkan
seluruh stek-stek maupun anker-anker yang diperlukan pada kolomkolom, balok-balok beton dan kecuali dinyatakan lain pada gambargambar, maka stek-stek dan anker-anker dipasang dengan jarak setiap 1
meter.
2) Apabila diperlukan untuk memasang stek tulangan kolom praktis pada

suatu permukaan permukaan beton eksisting, maka pemasangan dapat


dilaksanakan dengan cara yang disetujui pengawas.
3) Tulangan beton harus ditempatkan terpisah antara jenis, sehingga tidak

mungkin saling tertukar.


4) Penimbunan batang tulangan di udara yang telah mengeras, kotorankotoran dan bahanbahan lain harus dibuang dari dalam bekisting, alatalat pembawa maupun dari stek-stek tulang dan anker-anker.
5) Penulangan

harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum


pengecoran dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat
diberikan pada waktunya.
6) Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971 kecuali
dipersyaratkan lain.
7) Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 m,
jika terpaksa pengecoran dilakukan dari tinggi jatuh lebih dari 1,5 m
maka harus dipakai talang atau pipa tremie.
8) Bagian yang akan dicor harus bersih dari air, dan penulangan harus

dimatikan pada posisinya dengan beton decking ukuran 4x4x2 cm

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

yang disetujui
berlangsung.

pengawas

dan

diperiksa

sebelum

pengecoran

9) Untuk menyambung beton lama dan baru, permukaan harus


dipastikan kasar dan menggunakan bahan additive "Bonding
Agent" (Calbon/ lem beton) yang disetujui oleh pengawas.
f. Sparing conduit dan pipa-pipa
1) Untuk kepastian posisi sparing, kontraktor harus membuat gambar
"superimpose" untuk pelaksanaan dari sparing M/E terkait.
2) Letak dari sparing sedemikian supaya tidak mengurangi kekuatan
struktur.
3) Sebelum pengecoran sparing-sparing harus diperkuat, sehingga
tidak bergeser.
4) Sparing harus dijaga sehingga tidak terisi beton sewaktu
pengecoran.
5) Shaft dan lubang vent harus difinish dengan plester yang baik.
18.2 BEKISTING
a. Uraian Umum
1) Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar pada waktu pengecoran dan pembongkaran tidak
mengakibatkan cacat-cacat, gelombanggelombang maupun perubahanperubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi
dari beton yang dicetak/tercetak.
2) Perencanaan pelaksanaan, serta pembongkaran bekisting harus sesuai

dengan caracara yang disarankan.


3) Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus benar4)
5)
6)

c.

d.

benar bersih penggunaannya.


Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah
defleksi bahanbahan bekisting.
Bekisting beserta sambungan-sambungan harus dapat mencegah
kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran.
Lubang-lubang pembukaan sementara harus disesuaikan didalam
bekisting untuk memungkinkan pembersihan bekisting.
b. Pengendalian Pekerjaan
seluruh bekisting harus mengikuti persyaratan-persyaratan di bawah ini
:
1) NI 2 1971
2) NI 5 1961
3) NI 5 1961
Bahan-bahan
Bahan bekisting harus terbuat dari Multipleks! Plywood tebal 9 mm
dengan sistem struktur rangka-rangka kuat.
Pemasangan
Kontraktor baru diperbolehkan mulai dengan pelaksanaan setelah
mendapat persetujuan atas rencana bekisting yang dibuatnya.
1) Perawatan Beton

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

Bekisting harus dibongkar dengan cara yang sedemikian rupa


sehingga dapat menjamin keselamatan penuh atas strukturstruktur yang dicetak.
2) Perawatan Beton
a) Beton
harus dilindungi dari pengaruh panas untuk
menghadapi penguapan cepat.
b) Beton setelah dicor harus digenangi air paling sedikit selama 10 hari

setelah pengecoran.
c) Perbaikan permukaan beton pada daerah yang tidak sempurna,
misalnya beton keropos, hanya boleh dilakukan setelah mendapat
persetujuan pengawas.

18.3 PONDASI
a. Kualitas dan Pelaksanaan
1) Pondasi adalah terdiri dari pondasi dalam tipe pondasi menerus dan

penulangan baja yang proporsional dan ukurannya sesuai dengan


gambar kerja.
2) Kualitas beton untuk seluruh pekerjaan struktur pondasi adalah
K-225.
3) Kontraktror harus mengecek kembali kondisi kedalaman rencana
dengan kedalaman yang ada.
4) Penggalian pondasi menerus dikerjakan secara seksama.
5) Hasil galian didapatkan kondisi dinding yang lurus dan vertikal dan
sesuai dengan gambar kerja.
6) Selama penggalian lubang pondasi sampai dengan selesainya
pengecoran beton, kontraktor harus mencegah timbulnya kelongsorankelongsoran tanah pada daerah galian dan sekitarnya.
7) Ukuran lugs dan kedalaman pondasi harus sesuai dengan
gambar kerja pondasi.
8) Hasil akhir dari dasar penggalian harus bersih dari lumpur dan
bahan organik lainnya.
9) Penggalian dihentikan sampai kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar dan mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
10) Pemasangan pembesian harus bersih dari lumpur dan sesuai dengan
gambar kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
11) Pengecoran harus dilaksanakan pada keadaan dasar lubang bersih dari
longsoran tanah atau lumpur/genangan air dan telah disetujui oleh
pengawas lapangan.
12) Pengecoran harus dilakukan dengan keadaan daerah pondasi
kering.
b. Laporan Pelaksanaan Pondasi
Kontraktor harus memberikan laporan pelaksanaan kedalam
penggalian I kepada perencana, yang terdiri dari:
1) Ukuran :

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

a) Dimensi, jumlah lubang pondasi dan kedalaman akhir pondasi.


b) Ground level, cut off level plant.

2) Panjang dan detail dari pada pembesian : apabila terdapat


penyimpangan dari design semula, maka akan diadakan penelitian
kembali.
3) Ground Condition.
a) Lapisan dasar pendukung pondasi
b) Hasil test yang dilakukan pada tanah dasar rencana pondasi.
c) Tinggi muka air tanah.
4) Kekuatan atau mutu kubus beton
5) Tanggal pelaksanaan, waktu pelaksanaan
6) Catatan lain, hal-hal khusus yang terjadi pada waktu pelaksanaan.
c. Penyerahan Pekerjaan
Dokumen Terlaksana
1) Selama pelaksanaan pekerjaan pondasi berjalan, kontraktor harus
memberikan gambar pelaksanaan dan atas segala perubahan yang
disetujui pengawas lapangan.
2) Kontraktor harus menyerahkan kepada pengawas lapangan gambar hasil
pelaksanaan pekerjaan pondasi sesungguhnya, sebagaimana yang
terlaksana lengkap dengan segala perubahan, yang disetujui pengawas
lapangan.
3) Jaminan Pekerjaan.
Kontraktor harus memberikan jaminan bahwa semua
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian kontraktor
akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor sepenuhnya.
d. Lain-lain
1) Bila

karena suatu hal, misalnya terjadinya diskontinuitas


pengecoran beton maka pekerjaan pengecoran selanjutnya dapat
dihentikan berdasarkan petunjuk pengawas lapangan.

2) Cara penyambungan kembali pengecoran pondasi yang tertunda

19.

harus mengikuti petunjuk pengawas lapangan.


3) Untuk pekerjaan tambah/kurang, semua perubahan kerja harus
atas perintah tertulis dari pihak pengawas lapangan.
PERUBAHAN-PERUBAHAN
Apabila ada perubahan dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas karena
sesuatu hal harus seijin Pemberi pekerjaan (ownner) yang melalui
persetujuan Pengawas dan Arsitek/konsultan Perencana.
20. SYARAT-SYARAT
ELEKTRIKAL

UMUM

TEKNIS

PEKERJAAN

MEKANIKAL

DAN

20.1 UMUM.
Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal / Elektrikal ini berisi perincian
yang memperjelas / menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku
Syarat-syarat Administratif.Dalam hal ini Buku Syarat-syarat Administratif
saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis Mekanikal /
Elektrikal.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

20.2 PERSYARATAN PELAKSANAAN.


a. Instalasi

yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus


dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan peraturanperaturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak ertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

b. Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang

tercantum dan telah ditetapkan sebagai peraturan pemasangan


instalasi ini oleh Badan yang berwenang dalam hal ini, bila tidak ada
petunjuk dari Direksi / Pengawas.
c. Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga akhli dalam

instalasi Mekanikal / Elektrikal, untuk dapat dipertanggung-jawabkan.


d. Tenaga akhli hams ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga

dapat berdiskusi dengan Direksi / Pengawas pada waktu pelaksanaan


pekerjaan.
e. Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah
persyaratan operasionil. Testing hams dilaksanakan di hadapan Direksi /
Pengawas.
f. Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan
adalah tanggung-jawab Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti /
memperbaiki hal tersebut di atas.
g. Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian, adalah
tanggung-jawab Kontraktor.
h. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan, kualitas pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi
Mekanikal / Elektrikal ini harus sesuai dengan standar-standar sebagai
berikut :
1.
Peraturan Umum Instalasi Listrik th. 1987.
2.
Peraturan yang telah ditentukan PLN lainnya
3.
Peraturan-peraturan yang telah ditentukan Pemprov Jabar
4.
Pedoman Plumbing Indonesia 1979
5.
Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga
Kerja & Transmigrasi No. 59/DP/1980
6.
Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja PLN No. 48
7.
Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan
air buangan, rancangan 1968 Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik
Penyehatan
8.
Algemeene Voorwarden Voor Drink Water Instalatir (AVWI)
9.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
173/Men.Kes/PerNI11/77, tentang Pengawasan Pencemaran Air dari
Badan Air untuk berbagai kegunaan yang berhubungan dengan
kesehatan
10.
Peraturan-peraturan dan standard yang telah disesuaikan
dengan peraturan dan standar Intemasional dari KRT, ASME, ASHRAE,
ASTM, VDE, BS, NEC, IEC, dll
11.
Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja
12.
Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini
maupun yang terdapat dalam gambar-gambar
13.
Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik 1980
(Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI)

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

14.
Pedoman penanggulangan bahaya kebakaran th. 1980
(Departemen PU)
15.
Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada
Bangunan Gedung tahun 1985 (Departemen PU)
16.
N.F.P.A dan F.O.C. sebagai pelengkap
17.
Peraturan Telekomunikasi 1989
18.
Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Mekanikal /
Elektrikal ini selain dari persyaratan-persyaratan tersebut di atas,
juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
iPekerjaan dianggap selesai apabila :
1) Telah mendapat surat pemyataan bahwa instalasi baik dari Direksi /

Pengawas.
2) Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah dipenuhi,
sehingga Pemilik dapat membenarkannya.
3) Seluruh instalasi terpasang telah ditest, bersama-sama dengan
Direksi / Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemilik dengan hasil baik,
sesuai dengan spesifikasi teknis
j. Kontraktor.
1) Yang dimaksud dengan Kontraktor di dalam spesifikasi ini adalah badan

pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk


penyediaan dan pemasangan instalasi Mekanikal / Elektrikal ini sampai
selesai.
2) Kontraktor harus memiliki tenaga akhli yang mempunyai PAS PLN Kelas C

untuk pekerjaan instalasi listrik dan PAS PAM Kelas III (C) untuk pekerjaan
plumbing dan kebakaran (pemipaan) sebagai penanggung-jawab di
bidangnya masing - masing.
3) Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan instalasi Mekanikal /

Elektrikal dalam proyek ini dan menempatkan paling tidak seorang tenaga
akhli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat memutuskan setiap
persoalan teknis dan administrasi di lapangan.
4) Kontraktor harus bersedia mengikuti peraturan-peraturan di lapangan yang

ditentukan oleh Direksi / Pengawas.


wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang,
peraturan - peraturan, persyaratan umum, maupun suplementemya,
persyaratan standar intemasional, persyaratan pabrik pembuat unit-unit
peralatan,
buku-buku
dokumen
pelelangan,
bundel
gambar-gambar serta segala petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.
6) Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Direksi / Pengawas atau
pihak lain yang ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya pada
dokumen-dokumen pelelangan, gambar-gambar atau lainnya terdapat
hal-hal yang kurang jelas.
5) Kontraktor

7) Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan-pekerjaan

pelaksanaan dari pihak-pihak Kontraktor lain yang ikut mengerjakan proyek

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

ini apabila pekerjaan


pekerjaannya.

pihak

lain

dapat

mempengaruhi

kelancaran

8) Bilamana sampai terjadi gangguan, maka Kontraktor wajib mengerjakan

saran-saran perbaikan untuk segenap pihak. Apabila hal ini dilakukan,


Kontraktor tetap bentanggung-jawab atas segala kerugian-kerugian yang
ditimbulkan.
k. Koordinasi Dengan Pihak Lain.
1) Untuk kelancaran pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan koordinasi /

penyesuaian pelaksanaan pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan


lainnya atas petunjuk akhli sebelum pengerjaan dimulai maupun pada
waktu pelaksanaan.
Gangguan dan konflik di antara Kontraktor harus dihindari. Keterlambatan
pekerjaan akibat tidak adanya koordinasi menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
2) Kontraktor wajib bekerja-sama dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran

pelaksanaan proyek ini,terutama koordinasi dengan pihak Kontraktor sipil


maupun arsitektur.
3) Kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lainnya, agar sejauh /
sedapat mungkin digunakan peralatan-peralatan yang seragam dan merk
yang sama untuk seluruh proyek ini agar mudah pemeliharaannya.
4) Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh
pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup
instalasi sistem ini, Kontraktor bertanggung-jawab penuh atas segala
peralatan dan pekerjaan ini.
5) Kontraktor harus mengijinkan, mengawasi, dan memberikan petunjuk
kepada Kontraktor lainnya untuk melakukan penyambungan kabelkabel, pemasangan sensor-sensor, perletakan peralatan / instalasi,
pembuatan sparing dan lain-lainnya pada dan untuk peralatan
Mekanikal / Elektrikal agar sistem Mekanikal / Elektrikal keseluruhan dapat
berjalan dengan sempuma. Dalam hal ini Kontraktor masih tetap
bertanggung-jawab penuh atas peralatan - peralatannya tersebut
I. Penolakan Pekerjaan Sistem Mekanikal / Elektrikal.
Apabila sistem pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, gagal
atau tidak memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan gambar,
ternyata Kontraktor gagal untuk melaksanakan perbaikan ini dalam
waktu yang cukup menurut Direksi / Pengawas serta pihak yang
berwenang, maka keseluruhan atau sebagian dari sistem ini sebagaimana
kenyataannya, dapat ditolak dan diganti.
Dalam hal ini pemilik dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut di atas dengan baik atas biaya dan tanggung-jawab
Kontraktor.
m. Pengawasan Instalasi.
1) Shop

Drawing,sebelum melaksanakan
membuat gambar kerja / shop drawing
kerja tersebut haruslah gambar yang
semua disiplin pekerjaan pada proyek

pekerjaan, Kontraktor harus


rangkap 4 (empat). Gambar
telah dikoordinasikan dengan
ini dan disesuaikan dengan

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

kondisi lapangan yang ada. Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja
telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Pengawas.
2) Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan
digunakannya kepada Direksi / Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk
dimintakan persetujuannya secara tertulis untuk dapat dipasang.Seluruh
contoh harus sudah diserahkan di dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
sesudah Kontraktor memperoleh SPK.
3) Kontraktor harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul
tenaga kerja, skedul pengadaan peralatan dan net-work planing yang
terrinci untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada Direksi /
Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk mendapatkan
persetujuannya.Skedul dan net-work planing haws diserahkan dalam
waktu 15 hari kalender sesudah menerima SPK
4) Kontraktor harus mengadakan :
a) Laporan kegiatan pekerjaan harian
b) Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan

c) Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.


5) Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Mekanikal dan Elektrikal yang telah

selesai dikerjakan, Kontraktor harus mendapatkan pernyataan tertulis dari


pihak Direksi/Pengawas atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan
bahwa tahap pekerjaan sistem Elektrikal dan Mekanikal telah selesai
dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada.Tahap-tahap pekerjaan
sistem ini ditentukan kemudian, berdasarkan pada jadwal perincian
waktu yang diserahkan oleh Kontraktor.
6) Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial run pekerjaan sistem
Mekanikal dan Elektrikal ini harus dihadiri pihak Direksi / Pengawas,
Konsultan, Akhli atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh Direksi /
Pengawas. Untuk ini harus dibuatkan berita acaranya bersama pemegang
merek peralatan yang diuji dan dari Kontraktor yang bersangkutan.
Peralatan untuk pengujian harus berkualitas baik dan sudah diterap.
Semua biaya pada waktu pengetesan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kontraktor.
7) Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi / Pengawas atau Akhli yang
ditugaskan apabilasekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-gangguan
yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.
8) Untuk pekerjaan di luar jam kerja, biaya yang dikeluarkan Direksi /
Pengawas untuk pengarahan dan pengawasannya ditanggung oleh
Kontraktor.

n. Pembersihan Lapangan.
1)
Setiap hari setelah selesai bekerja, Kontraktor harus
membersihkan lapangan yang
digunakan. Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk
koordinasi pembersihan lapangan tersebut.
2) Setelah kontrak selesai, Kontraktor harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan
selama masa pemeliharaan.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

3) Kontraktor harus melindungi daerah kerja di dalam gedung bangunan

dengan Portable Fire Extinguisher class A/B/C (15 lbs) atau jenis lain
untuk setiap luasan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas biaya
Kontraktor.
o. Petunjuk Operasi, Pemeliharaan, dan Pelatihan/ training.
1) Pada saat penyerahan untuk pertama kali, Kontraktor harus menyerahkan:
a) gambar-gambar jadi (as-built drawing), dalam bentuk gambar cetak

sebanyak 3 (tiga) set dan dalam bentuk kalkir Sevia sebanyak 1 (satu) set.
b) katalog spare-parts.
c) buku petunjuk operasi dalam bahasa Indonesia.
d) buku petunjuk perawatan atas peralatan yang terpasang dalam kontrak

ini juga dalam bahasa Indonesia.


e) Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik sebanyak 3
(tiga) set dan kepada Direksi / Pengawas 2 (dua) set. Bila gambar
dan data-data tersebut belum lengkap diserahkan maka pekerjaan
Kontraktor belum bisa diprestasikan 100 %.
2) Kontraktor harus memberikan pelatihan teori dan praktek mengenai
operasi dan perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang
ditunjuk oleh Direksi / Pengawas secara cuma-cuma sampai cakap
menjalankan tugasnya, minimal 3 orang selama 3 bulan sebelum
penyerahan pertama dan 3 bulan sesudah penyerahan pertama
proyek ini dilakukan.Kontraktor harus mengajukan rencana sistim
pendidikan ini terlebih dahulu kepada Direksi / Pengawas. Pendidikan ini
dan segala biaya pelaksanaannya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
3) Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk
operasi dan perawatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada
Direksi / Pengawas dan sebuah lagi hendaknya dipasang dalam suatu
kaca berbingkai dan ditempatkan pada dinding dalam ruang mesin
utama atau tempat lain yang ditunjuk Direksi / Pengawas.
p. Service dan Garansi.
1) Kontraktor harus bertanggung-jawab atas seluruh peralatan yang rusak

selama masa garansi, termasuk penyediaan suku cadang.


2) Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-

barang atau sistim yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi,


akibat kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu
180 (seratus delapan puluh) hari setelah proyek ini diserah-terimakan
untuk pertama kalinya.
3) Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap hari kerja
untuk mengoperasikan/merawat peralatan Mekanikal/Elektrikal dan
mendatangkan 1 (satu) orang supervisor sekali seminggu untuk
memeriksa atau melakukan penyetelan peralatan selama masa
pemeliharaan dipertimbangkan berdasarakan lingkup pekerjaan).
q. Ijin ijin.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

1) Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan

untuk melaksanakan instalasi ini hams dilakukan oleh Kontraktor atas


tanggungan dan biaya Kontraktor.
2) Semua

3)

4)

5)

6)

pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan


resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
haruslah dilakukan oleh Kontraktor atau pihak lain yang ditunjuk oleh
Direksi / Pengawas dengan semua biaya atas beban Kontraktor.
Kontraktor harus bertanggung-jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatentkan serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya
yang diperlukan untuk ini. Untuk hal ini Kontraktor wajib menyerahkan
Surat Pemyataan mengenai hal tersebut di atas.
Kontraktor harus menyerahkan semua ijin atau keterangan resmi yang
diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada Direksi / Pengawas atau
pihak yang ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.
Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Direksi / Pengawas
setiap akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan
melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur).
Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak,
pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang
dikerjakan.

7) Dalam hal ini, semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan


permintaan ijin tersebut hams dibayar oleh Kontraktor, termasuk biaya
memperbanyak gambar yang diperlukan untuk pengurusan IMB.
r. Korelasi Pekerjaan.
1) Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi

2)

3)

4)

5)

6)

7)
I

- -

Mekanikal / Elektrikal, dilaksanakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus


sudah memperhitungkan pengangkutan tanah bekas gal ian /
pembersihan.
Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali
pada dinding, lantai, langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel,
dilaksanakan oleh Kontraktor berikut perapihan / finishing-nya kembali.
Kontraktor harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik dari
peralatan-peralatan ke panel yang disediakan oleh Kontraktor listrik sesuai
dengan gambar dokumen tenderUntuk itu Kontraktor wajib memeriksa
terlebih dahulu panel tersebut apakah sudah sesuai dengan peralatan
yang akan disambungkan. Segala akibat yang timbul akibat penyambungan
ini menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh
Kontraktor. Kontraktor harus memberikan data-data, ukuran-ukuran,
gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada Direksi /
Pengawasuntuk mendapat persetujuan.
Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan, yaitu air, listrik,
saniter darurat hams disediakan oleh Kontraktor, dengan terlebih dahulu
membuat gambar untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Pengawas.
Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, harus
diberi lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve) untuk
memudahkan perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.
Untuk itu Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar kerja kepada
Direksi / Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Segala akibat

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

pekerjaan tersebut harus sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh


Kontraktor.
8) Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran dsb.)
harus ditutup kembali seperti semula dan dirapikan / difinish yang rapi
sehingga tidak terlihat lagi bekas-bekas pembobokan.
9) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah ditunjuk, Kontraktor harus
menyerahkan gambar / data teknis listrik sesuai dengan keperluan
peralatan yang akan dipasang, agar peralatan tersebut dapat beroperasi
dengan baik berikut pengamanannya.Jika hal ini tidak dilaksanakan,
segala akibatnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
s. Sub Kontraktor.
1) Apabila diperlukan tenaga-tenaga akhli khusus karena tenaga-tenaga

pelaksana yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan,


penyetelan, pengujian dan lain-lain, Kontraktor dapat menyerahkan
sebagian
instalasinya kepada Sub Kontraktor lain
setelah
mendapatkan persetujuan secara tertulis dari Direksi / Pengawas.
2) Kontraktor masih harus bertanggung-jawab sepenuhnya atas segala
lingkup pekerjaannya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun
terhadap pekerjaan yang diserahkan kepada Sub Kontraktor (disubkontrak-kan).
t. Site Manager.
1) Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh

seorang yang cukup berpengalaman dan diberi wewenang oleh


penandatangan sepenuhnya atas segala pekerjaan instalasi pada proyek
ini dan harus selalu berada di lapangan (site) Bila akan meninggalkan
site harus ada orang lain yang secara tertulis diberikan wewenang untuk
mewakilinya.
2) Nama, perincian pengalaman kerja Site Manager harus disertakan oleh
Kontraktor pada saat penawaran dilakukan.
3)

Bilamana ternyata menurut pendapat pihak Direksi / Pengawas,


Konsultan Perencana atau pihak yang berwenang, Site Manager yang
ditunjuk kurang cakap menjalankan tugasnya, Kontraktor
harus
menggantinya dengan orang lain.
u. Bah an.
1) Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli

peralatan utama Mekanikal / Elektrikal juga brosur ash pipa, kabel, pipa
konduit, katup-katup, detektor, sensor dan lainnya beserta data-data
teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada brosurbrosur peralatan / bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan
warna yang jelas.
2) Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang
disebutkan di dalam gambar-gambar dan spesifikasinya, maka nilai
evaluasi penawaran Kontraktor tersebut akan dikurangi dan Kontraktor
tetap harus menggantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
3) Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan
gambar, tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus
diperbaiki dan diubah sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang telah
disepakati bersama, atas tanggungan biaya Kontraktor.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

4) Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam

keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar.


Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahanbahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
5) Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan /peralatan lama, bekas
dipergunakan, bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya dengan
bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi
dan gambar, atas biaya tanggungan Kontraktor.
6) Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site
sebelum contoh atau brosurnya disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Semua bahan yang telah masuk di site dan menyimpang dad ketentuan
dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disetujui, maka
bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 1 x 24
jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Direksi/ Pengawas. Bila hal
ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan dimusnahkan.
20.3. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan
pengadaan bahan-bahan serta peralatan-peralatan utama, peralatan
bantu, peralatan untuk instalasi, tenaga kerja, pembuatan alat-alat,
pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air untuk keperluan pengujian
dan keperluan kerja. Keterangan-keterangan yang tidak dicantumkan di
dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi perlu untuk pelaksanaan
pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam
pekerjaan ini.
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih
lanjut dapat dilihat pada Syarat-syarat Khusus Teknik) :
a. Sistim Mekanikal,instalasi plumbing (air bersih, air kotor dan air bekas)
b.
Sistim Elektrikal.
1) Instalasi sistem distribusi listrik lengkap berikut panel-panel daya.
2) Instalasi penerangan dan stop kontak
c. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang
ada.
d. Pengadaan pemasangan seluruh sistem instalasi Mekanikal / Elektrikal

sesuai dengan gambar dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan


kontrak.
e. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang

jelas, Kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada Direksi /


Pengawas, Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
f.

Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus


bertanggung-jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.

g. Semua

pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi


Mekanikal / Elektrikal harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan
sesuai dengan spesifikasi teknik, serta adendum lainnya.

h. Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal / butir-butir yang ditulis /

disebutkan kembali, hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

tetapi
malah
mempertegas
spesifikasinya.
Kontraktor
harus
memperhitungkan di dalam harga instalasi Mekanikal / Elektrikal segala
biaya pengujian di pabrik pembuatnya dan memberikan ijin untuk
disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemilik. Sistim pengujian harus
disampaikan secara tertulis 1 (satu) bulan sesudah menerima SPK.

21. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


21.1 LINGKUP PEKERJAAN:
a. Pengadaan

material,
peralatan
dan
pemeliharaan,
testing,
pengawasan untuk konstruksi, pemasangan sistim listrik yang lengkap
sesuai dengan gambar perencanaan dan Rencana Kerja &Syarat berikut ini.

b. Pemasangan instalasi penerangan, stop kontak dan stop kontak daya

secara lengkap, pemasangan fixtures penerangan dan outlet lengkap


dengan plug.
c. Pemasangan Panel listrik.

21.2 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN INSTALASI.


a. Instalasi Kabel/Wiring.
1) Pemasangan di Permukaan.Semua kabel harus dipasang pada
dipermukaan dengan klem dan pendukung-pendukung yang sesuai
dalam konduit. Kabel tray harus berlubang dan digalvanisir setelah
dilubangi dan dipasang dipermukaan dengan pendukung khusus yang
dicat dengan anti karat.
2) Semua kabel harus dipasang lurus/ sejajar dan jari-jari lengkungnya

tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik


3) Untuk ujung penyambungan baik ke panel ataupun ke titik penerangan

dan stop kontak harus lengkap dengan kabel schoen/terminal.


b. Penyambungan Kabel.
1) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak

penyambungan.
2) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama

masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi dimana


penyambungan dilakukan.
3) Penyambungan kabel tembaga hams mempergunakan penyambung-

penyambung dengan ukuran yang sesuai.


4) Penyambungan pada kabel yang berisolasi karet atau PVC harus diisolasi

dengan pipa karet atau PVC.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

5) Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi

persyaratan SII dan SPAN. Semua kabel/kawat hams dalam keadaan baru
dan hams jelas mengenai ukuran, jenis kabel, nomor dan jenis
pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas harus
terbuat secara dipilin (stranded).
c. Splice/ Pencabangan.
1) Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-sambungan
baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau
kontak- kontak penghubung yang dapat dicapai (accessible).
2) Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan
harus teguh secara elektrik dengan cara-cara "solderless connector'.
Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada sambung,
tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak dapat dilepas
oleh karena adanya getaran.

d. Saluran Penghantar Dalam Bangunan.


1) Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa konduit
minimum 5/8" diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam
junction box kwalitas baik.
2) Ujung pipa kabel yang masuk kedalam panel dan juction box hams
dilengkapi dengan soket/locknut, sehingga pipa tidak mudah tercabut
dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada
pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 meter, harus
dimasukkan dalam pipa logam dan pipa harus diklem kebangunan pada
setiap jarak 50cm.
e. Instalasi Saklar.
1) Saklar-saklar dari jenis rocker mekanis dengan rating 10A/13A, 250 V
pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, saklarsaklar tersebut bingkainya harus
dipasang rata pada tembok dengan ketinggian 150 cm diatas lantai yang
sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
2) Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam kotak - kotak dan ring
setelannya yang standard dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungansambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang bersekatan.
f.
Stop Kontak
Stop kontak adalah dengan type yang memakai earthing contact dengan
rating sesuai dengan gambar dan besaran alat yang dilayani. Semua
pasangan stop kontak harus diberi saluran ketanah (grounding). Stop
kontak hams dipasang rata dengan permukaan dinding dengan
ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai, atau sesuai petunjuk
Direksi.
g.
Instalasi Panel
1) Kabinet
a) Semua kabinet harus dibuat dari plat baja denga tebal minimum 2,0mm,
atau dibuat dari bahan lain sesuai petunjuk Direksi. Kabinet untuk "panel
board" mempunyai ukuran yang proporsional seperti disyaratkan untuk
panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar rencana

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang
dipakai tidak terlalu sesak
b) Frame/rangka panel harus digrounding/ ditanahkan. Pada kabinet

harus ada cara-carayang baik untuk memasang, mendukung dan


menyetel panel board serta tutupnya.
c) Kabinet dengan kabel-kabel trought feeder harus diatur sedemikian
sehingga saluran
dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel
board.
1) Bus-Bar/Rel
a) Bus-bar minimal hams dari bahan tenbaga, dengan ukuran sesuai
dengan kemampuan arus 150% dari arus beban terpasang yang
ukurannya disesuaikan dengan ukuran PUIL (daftar No.630-DID4/PUIL 1977). Semua Bus- bar/rel harus dicat, dipegang oleh
beban isolator denga kuat dan balk ke rangka panel. Semua busbar
harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan
pada PUIL. Cat- cat tersebut hams tahan sampai temperatur 75 C.
b) Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan balk untuk

sistem 3 phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar.


c) Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap

tanah, dan sebuah bus pentanahan yang selanjutnya di klem


dengan kuat pada frem dan panel dan dilengkapi dengan klem
untuk pentanahan dari peralatan yang perlu di ketanahkan.
d) Gambar-gambar pelaksanaan harus menunjukkan ukuran-ukuran

dari bus-bus dan susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran


sepanjang panel dan harus disediakan cara untuk penyambungan
dikemudian hari.
h. Pilot Lamp.
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
1) Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R.S.T.
2) Pilot lampu untuk push button on/off, untuk menyatakan sistem telah on
atau off.
3)
Pilot lampu untuk remote control pada panel, untuk
menyatakan sistem telah menjalankan/memberhentikan sistem
yang diingikan. Penyediaan pilot lampu yang disebutkan diatas
merupakan keharusan, biarpun pada gambar tidak tertera.
4) Wama-warna untuk pilot lampu:
a) Untuk phasa R
: warna merah
b) Untuk phasa S
: warna kuning
c) Untuk phasa T
: warna hitam
d) Untuk hantaran netral
: warna biru
e) Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push button
atau dengan saklar, ataupun dengan time switch menyatakan
sistem on
: warna merah.
f) Untuk menyatakan sistem telah off : warna hijau.
iInstalasi Hubungan Pentanahan.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

1) Cara

penyelenggaraan instalasi hubungan pentanahan harus


disesuaikan dengan peraturan PLN yang ada dan disesuaikan dengan
spesifikasi dan gambar kerja.
2) Bagian-bagian yang wajib dihubung tanahkan harus disesuaikan s
ebagai berikut:
a) Semua badan/rangka instalasi listrik yang didalam keadaan
kerja normal tidak bertegangan.
b) Semua motor-motor, stop kontak, panel listrik dan sebagainya.
c) Semua peralatan etektronik
d) konstruksi bangunan yang terbuat dari bahan logam
e) Kawat grounding yang dipergunakan adalah hantaran yang
berisolasi.
f) Besarnya
kawat
grounding
yang
digunakan
minimal
berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming
feeder).
g) Nilai tahanan grounding system untuk panel harus lebih kecil dari
1 ohm, diukur setelah tidak terjadi hujan selama tiga hari.
h) Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis
copper rod sepanjang 6 meter. Elektroda pentanahan yang
dipantek dalam tanah minimal mencapai air tanah.
i) Tahanan dari hubungan pentanahan harus diukur dan harus sesuai
dengan peraturan PLN yang ada.
j) Pentanahan untuk masing-masing peralatan seperti disebutkan
diatas terpisah satu sama lain dan memenuhi PUIL 1987/peraturan
PLN.
j.Testing Sistem Instalasi listrik.
1) Pada waktu instalasi telah selesai, sistem listrik yang dipasang harus
ditest dan mendapat pengesahan dari PLN.
2) Instalasi listrik penerangan maupun tenaga siap terpasang.
3) Pengukuran untuk Instalasi Penerangan
a) Hubungan ke armature diputuskan dengan mematikan saklar
yang berhubungan ke lampu- lampu maupun ke alat.
b) MCB dipanel dalam posisi off
c) Pengukuran dilakukan setiap group maupun phase serta arde.
d) Untuk
pengukuran instalasi penerangan tahanan kawat
dibuatkan daftar.
e) Setiap menunjukkan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan
daftar.
f) Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN maupun
genset tidak boleh dimasukkan.
g) Pengetesan terhadap Armature / Lampu Penerangan.
Jangka waktu pengetesan 7 x 24 jam
lampu dinyalakan terus menerus.
Pengujian
dapat dilakukan secara random dan secara
keseluruhan.
h) Pengukuran untuk Instalasi Tenaga
Hubungan ke equipment (alat) diputuskan dengan mematikan
switch untuk alat itu.
Kontaktor maupun MCB untuk alat itu dalam posisi off.
Pengukuran dilakukan setiap phase, serta arde.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

i)

Untuk pengukuran instalasi tenaga, tahanan kawat (sesuai PUIL


1987)
Setiap penunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan
daftar.
Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN tidak
boleh dimasukkan.
Pengukuran Arde Induk.
Pemantekan pipa arde selesai dikerjakan serta kabel arde sudah
ditanam.
Setiap alat ukur khusus untuk mengukur tahanan kawat dari arde.
Hasil pengukuran dari pada tahanan kawat dari pada arde harus
sesuai dengan PUIL 1987.

j) Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan.


Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu (1) tahun
terhitung sejak saat penyerahan pertama.

Masa pemeliharaan instalasi ini adalah sembilan puluh hari kerja


terhitung sejak saat penyerahan pertama.
Selama masa pemeliharaan ini, kontraktor instalasi tidak
melaksanakan
tegoran
dari
Direksi
atas
perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan,maka Direksi
berhak menyerahkan
perbaikan / penggantian / penyetelan
tersebut kepada pihaklain,atas biaya Kontraktor Instalasi yang
pertama.
Selama masa pemeliharaan, Kontraktor harus melatih petugaspetugas yang ditunjuk oleh pemilik sehingga dapat mengenali
system instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaan lebih
lanjut.

Serah terima pertama Instalasi ini baru dapat dilaksanakan


setelah ada bukti pemeriksaan/testing dengan hasil baik yang
ditanda tangani bersama oleh Kontraktor dengan Direksi, serta
dilampiri pula dengan gambar terlaksana(As Built Drawing)
brosur perlaatan, instruction manual dan lain- lain.

Serah terima kedua baru dapat dilaksanakan setelah semua


pekerjaan telah dilaksanakan pada penyerahan pertama,
disertai Berita Acara Penyerahan Pekerjaan yang ke dua,
dilengkapi pula foto- foto dokumentasi atas pelaksanaan
pekerjaan.

22. PEKERJAAN PLUMBING / INSTALASI AIR BERSIH DAN KOTOR


Lingkup pekerjaan adalah pemasangan instalasi pipa air bersih.
22.1 INSTALASI PIPA AIR BERSIH.
a. Semua pipa air bersih harus dari jenis Galvanized Iron Pipe ( GIP ) atau

PVC klas D / medium class sesuai standar BS 1287 / 1968 diameter


mengikuti gambar pipa yang dipasang harus baru dan tanpa cacat.

RKS Pekerjaan Renovasi Kantor Korwil UPTD BP2MB di Kabupaten Cianjur

b. Fitting semua fitting harus dari bahan GIP medium class dia meter harus

sama dengan dia meter pipa.


c. Valve diameter 4" atau bahannya harus terbuat dari besi tuang dan
sitematis sambungan mengambarkan fanse valve dia meter kurang dari
3 terbuat dari bahan kuning ( bronze ) dengan sistem drad ( ulir )
Pemakaian disesuaikan dengan pipanya serta dengan kualitas yang baik.
22.2 PENGUJIAN SISTEM KERJA.
Pada akhir kegiatan pemasangan pipa air dilakukan trial run atau percobaan
jalan yang disaksikan oleh konsultan pengawas meliputi.
a. Percobaan membuka semua kran secara bergantian apakah airnya keluar

/ mengalir dengan baik ( wastafel dan kran tembok ).


b. Percobaan membuang air di closet kemudian reservoir closet terisi lancar

dan berhenti setelah isi reservoir.


23. PEKERJAAN PERAPIHAN

Pekerjaan ini meliputi pembersihan kotoran sisa pekerjaan berikut


pembuangannya, pembersihan di sekitar lokasi pekerjaan dan
membereskannya/membuangnya sehingga memberikan kesan indah,
bersih dan rapih.

Pekerjaan dapat ditenma oleh pihak Direksi, apabila disertai bukti-bukti


hasil pemeriksaan yang balk dan dinas/ instansi terkait.

23. PENUTUP
Semua peraturan dan persyaratan mengenai pekerjaan kontruksi,
Mekanikal/Elektrikai dan mengenai bahan-bahan yang berlaku namun belum
tercantum, tetap mewajibkan kontraktor untuk mematuhinya apabila terdapat
perbedaan penafsiran pengertian mengenai pasal pada spesitikasi teknik ini
akan dilakukan penetapan dilapangan oleh direksi lapangan.

Demikian Spesifikasi Teknik ini dibuat untuk menjadi pedoman bagi pelaksanaan
Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai