Gambaran Umum
8 MISI MDGs
8 MISI MDGs
Standar SMDGs I
3.
4.
5.
6.
PENURUNAN ANGKA
KESAKITAN HIV/AIDS
PENURUNAN ANGKA
KESAKITAN HIV/AIDS
Standar SMDGs II
Rumah
sakit
melaksanakan
Penanggulangan
HIV/AIDS sesuai pedoman rujukan ODHA
Maksud dan Tujuan
kemudahan akses bagi ODHA untuk mendapatkan
layanan pencegahan, pengobatan, dukungan dan
perawatan, sehingga diharapkan lebih banyak ODHA
yang memperoleh pelayanan yang berkualitas di
rumah sakit yang ditetapkan sebagai RS rujukan
ODHA.
3.
4.
5.
6.
7.
Other diseases:
Tuberkulosis
Other diseases:
Tuberkulosis
Standar SMDGs III.
Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan TB
sesuai pedoman strategi DOTS
Maksud dan Tujuan
Penerapan strategi DOTS di rumah sakit dalam
meningkatan angka:
3.
4.
5.
6.
5 Strategi DOTS
1. Komitmen politik dengan meningkatkan
dan kesinambungan pembiayaan
2. Penemuan kasus melalui pemeriksaan
bakteriologi yang terjamin kualitasnya
3. Pengobatan yang terstandarisasi dengan
supervisi dan dukungan terhadap pasien
4. Pasokan obat yang efektif dan terjamin
kontinuitasnya
5. Sistim
monitoring
evaluasi
dan
penilaiannya
Djoti - Atmodjo
Penyakit
Djoti - Atmodjo
3.
4.
5.
6.
Djoti - Atmodjo
Djoti - Atmodjo
Djoti - Atmodjo
Djoti - Atmodjo
Djoti - Atmodjo
Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga
dari AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.
Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dari AKI
pada tahun 1990 dari 307 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
PENGERTIAN
Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah Rumah Sakit yang
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan
neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam.
VISI
Pada tahun 2015 tercapai Tujuan Pembangunan Millenium
(Millenium Development Goals) yaitu :
Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua pertiga
dari AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran
hidup
Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dari AKI
pada tahun 1990 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup
MISI
Menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal yang
bermutu melalui standarisasi Rumah Sakit PONEK 24 jam,
dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi di indonesia
TUJUAN
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan PONEK.
2. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit.
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar.
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan
penanggung jawab program pada tingkat kabupaten / kota,
propinsi, dan pusat dalam manajemen program PONEK.
SASARAN
1.
2.
3.
2.
3.
Pelayanan
Rumah Sakit harus dapat menangani kasus rujukan yang tidak
mampu ditangani oleh petugas kesehatan di tingkat pelayanan
primer (dokter, bidan, perawat).
Pendidikan
Rumah Sakit harus terus menerus meningkatkan kemampuan baik
petugas rumah sakit, luar rumah sakit maupun peserta pendidikan
tenaga kesehatan sehingga mampu melakukan tindakan sesuai
dengan standar dan kewenangannya untuk menyelesaikan kasus
darurat.
Penelitian
Rumah Sakit harus mempunyai program evaluasi kinerja baik
rumah sakit maupun wilayah kerja dalam rangka menurunkan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
3.
4.
Fasilitas fisik
Kinerja kelompok kerja di unit gawat darurat, kamar
bersalin, kamar operasi (harus mampu dilakukan operasi
dalam waktu kurang dari 30 menit, setelah diputuskan), dan
kamar neonatal
Case Fatality Rate, angka kematian penyakit yang harus
menurun setiap tahun dengan percepatan 20 %
Angka rasio kematian ibu harus (< 200/100.000 kelahiran
hidup), rasio kematian perinatal (<20/1000 kelahiran hidup) di
rumah sakit
TARGET
a.
b.
Pelayanan Darah
Perawatan Intensif
Pencitraan
Laboratorium
Perlengkapan
Semua perlengkapan harus bersih (bebas debu, kotoran,
bercak, cairan dll)
Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
Semua perlengkapan harus kokoh (tidak ada bagian yang
longgar atau tidak stabil)
Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan
besar
Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsi
dengan baik
Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi
Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar,
kabel dan steker menempel kokoh)
Bahan
Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup
untuk memenuhi kebutuhan unit ini
3.
4.
5.
6.
7.
Djoti - Atmodjo
TUJUAN UMUM
Meningkatkan fungsi pelayanan kesehatan bagi
ODHA di rumah sakit rujukan ODHA dan satelitnya.
TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatkan
fungsi
pelayanan
VCT
(Voluntary
Counseling and Testing).
b. Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antitetroviral
Therapy).
c. Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention
Mother to Child Transmision).
d. Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).
e. Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan
faktor risiko IDU.
f. Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi
pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencacatan,
dan pelaporan.
3.
4.
5.
6.
Djoti - Atmodjo
PELAYANAN TUBERKULOSIS
DENGAN STRATEGI DOTS DI RUMAH
SAKIT
TUJUAN UMUM
Pedoman Manajerial Pelayanan Tuberkulosis
Dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit disusun
dengan tujuan agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan tuberkulosis di rumah sakit
TUJUAN KHUSUS
Sebagai pedoman manajerial dalam program
penanggulangan TB di rumah sakit dengan strategi
DOTS.
Sebagai indikator mutu penerapan standar pelayanan
rumah sakit (SPRS) dalam program penanggulangan TB
melalui akreditasi.
Sebagai salah satu alat ukur kinerja rumah sakit dalam
penanggulangan TB melalui indikator Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit (SPM-RS)
SASARAN
Pedoman Manajerial Pelayanan Tuberkulosis
Dengan Strategi DOTS Di Rumah Sakit
diperuntukkan bagi seluruh rumah sakit di
Indonesia, baik rumah sakit pemerintah maupun
swasta.
TIM DOTS
Pimpinan rumah sakit membentuk Tim DOTS
sebagai wadah khusus dalam pengelolaan
pasien TB di rumah sakit.
Pembentukan Tim DOTS di rumah sakit bersifat
fungsional ditetapkan melalui surat keputusan
direktur rumah sakit.
Tim DOTS di rumah sakit berada dibawah
koordinasi Direktur / Wakil Direktur Pelayanan
Medik.
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1. Pimpinan
RS
berpartisipasi
dalam
menyusun
rencana
pelayanan
PONEK/HIV/AIDS dan TB DOTS
2. Pimpinan
RS
berpartisipasi
dalam
menetapkan
keseluruhan
proses/mekanisme
dalam
pelayanan
PONEK/ HIV/AIDS dan TB DOTS termasuk
pelaporannya
3. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan
dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan PONEK/ HIV/AIDS dan TB
DOTS
Djoti - Atmodjo
Indikator
TATA KELOLA
RUMAH SAKIT
Fungsi
operasi
Sasaran
Tujuan
Rencana
strategis
Misi
Visi
Fungsi
manajemen
Laporan bulanan
Evaluasi
PROGRAM
Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka Acuan
Program (TOR) dan tidak boleh hanya berbentuk time table
Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan Direktur RS
Format program :
Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan umum dan tujuan khusus
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan
Sasaran
Jadwal pelaksanaan kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Djoti - Atmodjo
Rencana Kegiatan
Jan
Feb
Mrt
Apr
Produktivitas
SDM :
- Orientasi
Sesuai kebutuhan
- Pelatihan
= Eksternal
Sesuai kebutuhan
= Internal
Mutu
Keselamatan pasien
Djoti - Atmodjo
Input
Kebijakan
pelayanan
Pedoman
Pedoman
Pengorganisasia Pelayanan
n
Standar
SDM
Standar
Fasilitas
Proses
Output/
Outcome
Tatalaksana
SPO
Survei kepuasan
Indikator Mutu :
Indikator Klinik
Indikator Mutu Yan
IKP:
K T D : Sentinel Event
KNC
Input
Proses
Output/
Outcome
Tindak lanjut
Laporan
Rapat
Setiap bulan
SDM
Fasilitas
Produktivitas
Survei kepuasan
Indikator Mutu :
Indikator Klinik
Indikator Mutu Yan
IKP:
K T D : Sentinel Event
KNC
Djoti - Atmodjo
Djoti - Atmodjo
UU Praktik Kedokteran
Pasal 44
Standar Pelayanan
Kedokteran
Pasal 50 dan 51
Standar Prosedur
Operasional
Djoti - Atmodjo
1)
2)
3)
4)
BENTUK SPO
Panduan praktik klinis
(Clinical Practice Guideline)
Alur klinis
(Clinical Pathways)
Algoritme
Prosedur
Protokol
Standing Orders
dapat dilengkapi
dengan
Alur klinis
Algoritme
Protokol
Prosedur
Standing orders
Standar PMKP.2.1.
Pedoman praktek klinik dan clinical pathway dan atau protokol klinis
digunakan untuk pedoman dalam memberikan asuhan klinik
Elemen Penilaian PMKP.2.1.
1. Setiap tahun pimpinan departemen menentukan paling sedikit 5 area
prioritas dengan fokus penggunaan panduan praktik klinis, clinical
pathways dan atau protokol
2. Rumah sakit dalam melaksanakan panduan praktik klinis, clinical
pathways dan atau protokol klinik melaksanakan proses di a) sampai h)
yang diuraikan di maksud dan tujuan
3. Rumah sakit melaksanakan pedoman klinik dan clinical pathways atau
protokol klinik di setiap area prioritas yang ditetapkan
4. Pimpinan departemen dapat membuktikan bahwa penggunaan pedoman
klinik, clinical pathways dan atau protokol klink telah mengurangi adanya
variasi dari proses dan hasil (outcomes)
Djoti - Atmodjo