Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Mekanika Tanah II mengenai
Dinding Penahan Tanah ini dengan baik meskipun terdapat kekurangan dalam makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan
kita mengenai fungsi dan perencanaan dinding penahan tanah dalam pekerjaan sipil di
lapangan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi yang membacanya. Sekiranya makalah
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membiacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
1
Daftar Isi..
2
BAB I
PENDAHULUAN.
3
1.1.
Latar
Belakang..
3
1.2.
Tujuan...
4
1.3.
Rumusan
Masalah....
4
BAB II ISI..
5
2.1.
Dasar
Teori.
5
2.1.1. Pengertian Dinding Penahan Tanah
5
2.1.2. Distribusi Tekanan Tanah terhadap Dinding Penahan..
6
2.1.3. Jenis-jenis Dinding Penahan Tanah.....
15
2
Soal
dan
Pembahasan
29
BAB III PENUTUP.
35
3.1.
Kesimpulan.
35
Daftar Pustaka.
37
BAB I
PENDAHULUAN
dinamis,
perubahannya dipengaruhi oleh air, udara, dan pergeseran lempeng bumi. Salah satu
akibat dari perubahan itu adalah adanya lereng. Lereng adalah permukaan bumi yang
membentuk sudut kemiringan tertentu dengan bidang horisontal. Lereng dapat
terbentuk secara alamiah karena proses geologi atau karena dibuat oleh manusia.
Lereng yang terbentuk secara alamiah misalnya lereng bukit dan tebing sungai,
sedangkan lereng buatan manusia antara lain yaitu galian dan timbunan untuk
membuat jalan raya dan jalan kereta api, bendungan, tanggul sungai dan kanal serta
tambang terbuka. Suatu longsoran adalah keruntuhan dari massa tanah yang terletak
pada sebuah lereng sehingga terjadi pergerakan massa tanah ke bawah dan ke luar.
Longsoran dapat terjadi dengan berbagai cara, secara perlahan-lahan atau mendadak
serta dengan ataupun tanpa tanda-tanda yang terlihat.
Untuk menjaga kestabilan lereng lereng tersebut dan mencegah supaya
tanah tidak mengalami longsor, maka dibuatlah dinding penahan tanah. Dinding
penahan tanah merupakan komponen struktur bangunan penting utama untuk jalan
raya dan bangunan lingkungan lainnya yang berhubungan dengan tanah berkontur
atau tanah yang memiliki elevasi berbeda. Secara singkat dinding penahan
merupakan dinding yang dibangun untuk menahan massa tanah di atas struktur atau
bangunan yang dibuat.
Struktur atau bangunan penahan tanah seperti dinding penahan (retaining
wall), dinding ruang bawah tanah (basement wall), pangkal jembatan (abutment),dan
turap baja pada umumnya digunakan dalam teknik pondasi. Konstruksi penahan
tanah tersebut biasanya digunakan untuk menahan massa tanah dengan talud vertikal.
Agar dapat merencanakan konstruksi penahan tanah dengan benar, maka kita
perlu mengetahui gaya lateral yang bekerja antara konstrruksi penahan dan massa
4
tanah yang ditahan. Gaya lateral disebabkan oleh tekanan tanah arah horizontal dan
perubahan letak (displacement) dari dinding penahan dan sifat-sifat tanahnya.
1.2. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dinding penahan tanah
Untuk mengetahui jenis-jenis dinding penahan tanah
Untuk mengetahui kontrol stabilitas dinding penahan tanah
Agar dapat menyelesaikan permasalahan mengenai tekanan tanah lateral
terhadap dinding penahan tanah berdasarkan teori-teori yang ada
1.3. RUMUSAN MASALAH
Apa fungsi dari dinding penahan tanah?
Apa saja jenis-jenis dinding penahan tanah?
Bagaimana control stabilitas pada dinding penahan tanah?
Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan mengenai tekanan tanah lateral
terhadap dinding penahan tanah berdasarkan teori-teori yang ada?
BAB II
ISI
A. Timbunan Horizontal
1. Tanah non kohesif
2. Tanah non kohesif terendam partial dengan beban/surcharge
3. Tanah kohesif
B. Timbunan Miring/Sloping
1. Tanah non kohesif
2. Tanah kohesih
C. Dinding dengan Geseran
1. Timbunan Horizontal dengan Tanah non Kohesif
Tekanan Aktif tanpa Beban q
Pada gambar ditunjukkan dinding penahan dengan tanah timbunan
non kohesif yang mempunyai permukaan horizontal. Berat satuan dan
sudut geser dalam tanah adalah
10
dan
Pada z = 0
Dan
Pada z = H1
Dan
Pada z = H
v =(q+ . H 1 + H )
Dimana:
Dan
Dimana
=
=
=
=q
=
=
Ka . q
(q+ . H 1)
K a (q + . H 1 )
K a (q + . H 1 + H)
= sat w
Tejkana lateral pada dinding karena air pori antara z = 0 dan H1adalah
nol, dan untuk z > H1akan naik secara linear terhadap kedalaman pada
kedalaman z = H
u= w . H 2
Diagram tekanan lateral total adalah jumlah diagram tekanan yang
ditunjukkan pada gambar di atas. Gaya aktif total per satuan lebar
dinding adalah luas diagram tekanan total
1
1
Pa=K a . q . H + K a . . H 12 + K a . . H 1 . H 2 + ( K a . + w ) H 22
2
2
11
p =K p . v
terhadap
1
1
2
2
P p=K p . q . H+ K p . . H 1 + K p . . H 1 . H 2+ ( K p . + w ) H 2
2
2
12
atau
z 0=
2. c
Ka
c=cu
z 0=
2.c u
Untuk kondisi
=0
1
2
Pa= . K a . H 2. cu . H
2
13
praktek bisa
antara
z=
2. c
Ka
1
2.c
Pa= (K a . . H 2. c . K a)( H
)
2
Ka
2
1
c
Pa= . K a . . H 22. c . K a . H +2
2
Untuk kondisi
=0 ,
c
1
Pa= . K a . . H 22. c u . K a . H +2 u
2
Tekanan Pasif
Tekanan pasif Rankine terhadap dinding pada kedalaman z dapat
dinyatakan :
p =K p . . z +2. c . K p
14
Pada z = 0
p =2. c . K p
Pada z = H
Untuk
kondisi
=0 ,
K p=1
maka
p =K p . . H 2 +2. c u . H
16
17
18
21
22
dibangun
pada
interval-interval
sepanjang
dinding
untuk
23
timbunan.
Faktor aman terhadap penggeseran(fgs), didefinisikan sebagai berikut :
F R 1.5
F S(Sliding) =
Fd
Sehingga:
R=( V ) tan +Bc a
F R =( V ) tan + Bc a+ P P
Dan gaya geser adalah
Fd =Pa cos
FS(guling)=
MR
MO
M O =P h ( H3 )
Ph=Pa cos
27
qu
max
Dimana:
qu
max
V + M net y
A
V
B
(1+ 6Be )
V 6e
dan min = B 1 B
)
28
Penurunan
juga
mengalami
kemiringan
akibat
rotasiujung
kaki
akibat
momen
penggulingan
sulit
ditentukan.Dalam
30
31
32
K ac
cos( 20 0) cos(0 8)
0,3
2
K ac
33
34
Mome
Gaya
Vertikal
0.5*2.5*0.35*18
1
Jarakterhadap O
2+(2.5*2/3)
7.88 =
270.
3.67
28.88
877.5
2.5*6*18=
00 2+(2.5/2)=
72.0 1.5+(0.5/2)
3.25
0
126.0
0.5*6*24=
0 =
21.6 1.2+(0.3*2/
1.75
0.5*0.3*6*24=
0 3)=
108.
1.40
30.24
243.0
1*4.5*24=
00 4.5/2=
50.0
2.25
0
162.5
2.5*20=
0 2+(2.5/2)=
64.9
3.25
0
292.3
7
594.
4.50
7
1760.
Pay
FV total
45
Mx total
48
35
Mome
Gaya
Horizontal
Jarakterhadap O
178.
Pay
5
178.
FV total
50
2.73
Mx total
n
487.3
1
487.3
1
# Eksentrisi tas
B
4,5
e X
2,142
2
2
B
e 0,108m 0,75m
6
My
487,31
SF 3,613 1,5
Aman
SF
36
H
178,5
SF 1,21 1,5
Dinding akan terge ser
SF
max
V .
6e 594,45.
6.0,108
. 1
. 1
151,120kPa
B
B
4,5
4,5
max
V .
6e 594,45.
6.0,108
. 1
. 1
113,076kPa
B
B
4,5
4,5
28 0
N 16,717
B ' B 2e 4,5 2.0,108 4,284m
Muka air masih dalam batas B dari dasar
' sat w 19 10 9kN / m 3
1
1
qu . '.B '.N .9.4,284.16,717 322,27 kPa
2
2
qu
322,27
SF
2,133 3
max 151,120
Dinding penahan ti dak mengalami keruntuhan (SF 1)
Namun tida k memenuhi kriteria perencanaa n karena SF 3
37
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dinding penahan tanah merupakan dinding yang dibangun untuk menahan
massa tanah di atas struktur atau bangunan yang dibuat. Bangunan dinding penahan
umumnya terbuat dari bahan kayu, pasangan batu, beton, baja dan bahan sintetis
mirip kain tebal yang sering disebut sebagai geo textile atau geo synthetic.
Ada tiga kasus mengenai distribusi tekanan tanah terhadap dinding penahan
yaitu :
A. Timbunan Horizontal
1. Tanah non kohesif
2. Tanah non kohesif terendam partial dengan beban/surcharge
3. Tanah kohesif
38
B. Timbunan Miring/Sloping
1. Tanah non kohesif
2. Tanah kohesih
C. Dinding dengan Geseran
Dinding penahan tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara.
Berdasarkan cara pembuatannya dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Dinding penahan tanah konvensional (Conventional Retaining Walls)
Dinding penahan gravitasi (Gravity Retaining Walls)
Dinding penahan semigravitasi (Semigravity Retaining Walls)
Dinding penahan kantilever (Cantilever Retaining Walls)
Dinding penahan counterfort (Counterfort Retaining Walls)
2. Dinding penahan tanah yang distabilisasi mekanis (Mechanically Stabilized
Earth Walls)
Berdasarkan bahan-bahan yang dipakai untuk bentuk bangunannya,
diklasifikasikan menjadi 7 macam yaitu:
1. Dinding Penahan dinding Batu Dan Balok
2. Dinding Penahan Beton Tipe Gravitasi (Tipe Semigravitasi)
3. Dinding Penahan Beton Dengan Sandaran (Lean against type)
4. Dinding Penahan Beton Bertulang Dengan Balok Kantilever
5. Dinding Penahan Beton Bertulang Dengan Penahan (Buttress)
6. Dinding Penahan Beton Bertulang Dengan Dinding Penyokong
7. Dinding Penahan Khusus
Di dalam perencanaan dinding penahan, tanah harus dapat mkriteria agar
dinding mampu mencapai stabilitas secara menyeluruh, sehingga tahapan
perencanaan dinding penahan adalah sebagai berikut:
3. Kontrol stabilitas dinding secara menyeluruh yang harus memenuhi syarat:
Guling (overturning)
Geser (sliding)
Daya dukung (bearing capacity)
4. Control masing-masing komponen untuk kekuatan dan penulangan
39
DAFTAR PUSTAKA
40