Tujuan Percobaan
-
II.
Sebuah molekul yang terdiri dari C, H, dan O dengan rasio 1:2:1 [CH2O)n].
Sebagian besar monosakarida pada protoplasma adalah berupa 3-karbon gula
(triosa), 5-karbon gula (pentosa), atau 6-karbon gula (heksosa)
Gula yang merupakan monosakarida juga dikarakterisasi oleh apapun yang
mengandung aldehid (aldosa) atau grup keton (ketosa)
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai
atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis
heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosid, fruktosa, dan galaktosa.
Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama,
yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya
terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atomatom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan
dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer
dekstro (D). Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin.
Jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa.
Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa
dan arabinosa.
Polisakarida
Secara umum, ciri-ciri dari polisakarida adalah sebagai berikut:
-
Banyak jenis berbeda dari polisakarida yang diketahui. Dan pati, glikogen,
serta selulosa adalah jenis polisakarida yang penting dalam sistem kehidupan.
Ketiga jenis polisakarida tersebut terbuat dari subunit glukosa yang tergabung
akibat adanya perpindahan air (kondensasi) untuk membentuk ikatan
glikosida.
Ketiga jenis polisakarida tersebut berbedadalam hal struktur dan juga sifatsifat kimianya.
Adapun sifat-sifat dari ketiga jenis polisakarida yang penting dalam sistem
kehidupan tersebut, dilampirkan pada Tabel 2.1, sebagai berikut:
Jenis
Dihasilkan oleh
Fungsi
Jenis
glikosida
Glikogen
Pati
Sel hewan
Sel tumbuhan
Polisakarida penyimpan yang mungkin
terdeposit pada granula yang cukup
besar di dalam sel.
Selulosa
Sel tumbuhan
Polisakarida
struktural
yang
meliputi
sel
dinding tumbuhan
ikatan Ikatan alpha-glikosida (glikogen lebih Ikatan
betabercabang dibandingkan dengan pati)
glikosida
(tidak
mudah terpecah di
alam,
selulosa
bersifat
sangat
kuat
dan
merupakan
zat
yang tahan lama.
Kesalahan sistematik
Kesalahan eksperimental
Dalam kontrol positif, sebuah efektor positif meliputi variasi uji, termasuk di
dalamnya. Sedangkan pada kontrol negatif, variasi uji tidak termasuk didalamnya
dan diharapkan hasil bersifat negatif.
III.
Prosedur
III.1 Alat
Tabung reaksi
Rak Tabung Reaksi
Tusukan gigi (1 pack)
Pipet pasteur
3.
4.
5.
6.
7.
IV.
Potensi Bahaya
No
.
1
2
3
4
5
Alat
Potensi Bahaya
Tabung Reaksi
Rak Tabung Reaksi
Tusukan Gigi
Pipet Pasteur
Boiling Water Bath
Pecah/meledak
Patah
Tertusuk
Pecah
Meledak/Terpapar tubuh
No.
1
2
Bahan
Saliva
Larutan benedict
Potensi Bahaya
Dapat menularkan penyakit.
Dapat menyebabkan gangguan pada kulit jika terpapar.
Dapat menyebabkan akibat yang fatal jika tertelan atau
memasuki saluran pernapasan.
Asam Klorida (HCl)
Sangat korosif dan toksik.
Dapat menyebabkan iritasi bila terkontak dengan mata atau
terhirup.
Natrium Hidroksida Dapat menyebabkan gangguan pada kulit jika terpapar.
(NaOH)
Dapat menyebabkan akibat yang fatal jika tertelan atau
memasuki saluran pernapasan.
Sangat beracun bagi mahluk dalam air dengan dampak
jangka panjang.
Dapat menyebabkan rasa mengantuk dan pusing.
Mudah terbakar.
Natrium
Karbonat Dapat menyebabkan gangguan pada kulit jika terpapar.
(Na2CO3)
Dapat menyebabkan akibat yang fatal jika tertelan atau
memasuki saluran pernapasan.
Sangat beracun bagi mahluk dalam air dengan dampak
jangka panjang.
Dapat menyebabkan rasa mengantuk dan pusing.
V.
Pertanyaan
1. Untuk masing-masing bagian dalam percobaan, tentukan dan terangkan,
manakah yang merupakan tabung kontrol negatif, tabung kontrol positif, dan
tabung uji!
2. Apakah kandungan dari larutan Benedict? Reaksi apakah yang terjadi di
dalamnya?
3. Mengapa tabung reaksi perlu untuk dipanaskan setelah penambahan larutan
Benedict? Jelaskan!
4. Mengapa glukosa disebut juga reducing sugar/ gula pengurang?
5. Untuk bagian I, apa yang dapat anda simpulkan terkait saliva? Apa yang anda
harapkan untuk menjadi hasil, jika anda menggunakan tusukan gigi dan juga
larutan pati dalam percobaan?
6. Tuliskan reaksi yang merupakan hasil dari pembentukan gelembung ketika
Na2CO3 ditambahkan dalam percobaan. Mengapa reaksi ini dibutuhkan?
Jelaskan!
7. Gambarkan struktur dari:
a. Glukosa
b. Ikatan glikosida pada pati dan Selulosa
c. Reaksi hidrolisis
VI.
Hasil
Pengamatan
Perubahan
Warna
Bagian II
No.
1
2
Tabung E: 15 ml H2O
Tabung F: 15 ml larutan pati
Tabung G: 1 tusukan gigi yang telah dipecah
menjadi bagian-bagian yang cukup kecil + 15
ml H2O
Tabung H: 15 ml larutan glukosa
3
4
Perubahan
warna setelah
ditambahkan
larutan benedict
Perubahan
warna setelah
dipanaskan
Bagian III
No.
Perubahan
Warna
1
2
3
4
VII.
Daftar Pustaka
Ozoren, Nesrin. Ugur, Sibel. Aslan, Tolga. Seker, Tungcay. Atay, Cigdem.,2008.Cell Biology
Lab Manual. Departement of Molecular Biology and Genetics: Bogazici University,
Istanbul.
Winarno, F.G., 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Cet. ke-8. P. T. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.