Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino. Antara asam amino yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh ikatan peptida. Molekul protein yang mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibody, serta kendali dalam bentuk hormon, seperti komponen
penyimpanan ( dalam biji) dan juga dalam transportasi hewan. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (wirahadi kusumah.1985).
Dalam percobaan yang berjudul analisis kadar N-amino dengan cara titrasi formol
bertujuan untuk menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel. dalam titrasi formol,
larutan yang mengandung protein dibuat kondisinya menjadi asam dengan penambahan
larutan yang bersifat asam kemudian dititrasi dengan larutan basa. Larutan basa yang
digunakan dalam percobaan adalah NaOH. Karena NaOH termasuk kedalam larutan baku
sekunder yang sifatnya belum stabil pada kondisi tertentu maka perlu distandarisasi terlebih
dahulu oleh larutan baku primer. Larutan standar sekunder adalah larutan yang
tidak
dapat
dibuat
dan
ditentukan
konsentrasinya
hanya
dengan
Pada bercobaan menggunakan larutan blanko dimana dalam hal ini yang digunakan
adalah aquades yang ditambahkan dengan K-oksalat jenuh dan indikator pp warna larutan
langsung berubah pink, ini menandakan bahwa larutan blanko ini tidak mengandung protein.
Adapun tujuan dari larutan blanko ini yaitu untuk mengetahui jumlah ml NaOH yang
bereaksi dengan zat-zat kimia yang digunakan dalam analisis yaitu K-oksalat jenuh,
formaldehid, dan air. Volume titrasi yang digunakan adalah titrasi koreksi yang diperoleh dari
hasil titrasi volume NaOH, yang dikurangi dengan volume blanko adalah 2,7 ml untuk susu
frisian flag, 2,65 mL untuk susu ultramilk, 2,2 mL untuk susu indomilk, 3,15 mL untuk susu
beruang. Perbedaan volume tersebut disebabkan karena kadar protein dari tiap-tip sampel
berbeda. Berdasarkan perhitungan, maka dapat diketahui kadar protein dari sampel yang
digunakan, yaitu untuk 3,71 % untuk susu frisian flag, 3,608 % untuk susu ultramilk, 2,844 %
untuk susu indomilk, 4,275 % untuk susu beruang.
1.1
Kesimpulan
1. Prinsip titrasi formol adalah metode analisis cara penentuan protein dengan cara titrasi formol
untuk menghidrolisis protein dalam sampel.
2. Dari hasil percobaan didapatkan konsentrasi NaOH standar sebesar 0,09852 N
3. Semakin banyak larutan NaOH yang digunakan maka semakin tinggi kadar proteinnya,
begitupun sebaliknya.
4. % N yang didapatkan pada masing-masing sampel adalah 3,71 % untuk susu frisian flag,
3,608 % untuk susu ultramilk, 2,844 % untuk susu indomilk, 4,275 % untuk susu beruang.