Anda di halaman 1dari 33

Jurus Beli Tapi Nyicil: Dollar Cost Averaging!

Kalau anda googling kata Dollar Cost Averaging (DCA) di internet, maka definisinya ada
macam-macam. Namun definisi dari DCA menurut penulis adalah, Membeli saham yang sama
secara sedikit demi sedikit dan terus menerus, dengan tujuan untuk memiliki saham tersebut
sebanyak mungkin. Kalau sudah megang banyak, selanjutnya apa? Ya hold saja saham tersebut
untuk seterusnya. Keuntungan yang diperoleh bukan lagi berupa kenaikan harga saham,
melainkan dividen yang dibagikan oleh perusahaan setiap tahun. Sebab ketika anda memegang
saham tertentu dalam jumlah sedikit, maka dividen yang diperoleh juga sedikit. Tapi bagaimana
jika megangnya banyak?
Konsep DCA ini cocok bagi anda yang memiliki penghasilan sekian setiap bulannya, yang
setelah dikurangi untuk kebutuhan sehari-hari dan lain-lain, masih ada lebihnya (actually, bahkan
kalau anda adalah karyawan fresh graduate dengan gaji ala kadarnya, maka penulis tetap
menyarankan agar anda bisa menyisihkan sebagian gaji anda untuk ditabung. Gaji pertama saya
di tahun 2008 adalah Rp1.6 juta per bulan, dan saya bisa menabung Rp400 ribu diantaranya.
Saya tidak pernah ada pikiran soal duit empat ratus ribu itu nantinya mau dipakai buat beli apa,
karena yang penting adalah saya punya tabungan, itu saja).
Uang lebih ini kemudian bisa disimpan/ditabung dalam bentuk aset produktif, dalam hal ini
saham yang mewakili perusahaan yang mampu mencetak laba bersih secara konsisten dari
tahun ke tahun. Jika dalam sebulan anda bisa menabung Rp1 juta, misalnya, maka pada bulan
pertama anda membeli saham senilai Rp1 juta. Pada bulan berikutnya, anda bisa top up alias beli
lagi saham yang sama, tak peduli berapapun harganya ketika itu, senilai Rp1 juta juga,
sehingga totalnya kini anda memegang saham senilai Rp2 juta. Dan demikian seterusnya, setiap
bulan anda membeli saham yang sama, sehingga setelah satu atau dua tahun, anda memegang
saham tersebut dalam jumlah yang besar.
Dan setelah beberapa tahun, anda mungkin bisa hidup hanya dari dividen yang dibagikan
perusahaan setiap tahunnya. Terus terang, bagi penulis sendiri pun hal ini masih sebatas cita-cita
(nilai dividen yang saya terima dari perusahaan yang saya pegang sahamnya masih sangat kecil),
namun ini adalah cita-cita yang terdengar menyenangkan bukan?
Meski tidak pernah secara eksplisit menyebutkan tentang strategi DCA, namun Warren Buffett
adalah pelaku DCA ini. Pada salah satu annual letter-nya di tahun 1960-an, ketika masih
menjalankan Buffett Partnership dimana ia mengelola dana milik teman-temannya, Buffett
mengatakan, Saya lebih suka harus membayar bunga plus bagian keuntungan investasi kepada
para partner pemilik dana di Buffett Partnership, ketimbang meminjam uang ke bank bahkan
meski bank membebankan biaya bunga yang lebih rendah. Hal ini karena saya memperoleh dana
(dari para partner) tidak secara sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit. Setiap kali saya
memperoleh partner baru, maka setiap kali itu pula Buffett Partnership menerima dana baru yang
bisa langsung dipakai untuk belanja saham. Alhasil, saya bisa membeli saham-saham yang sudah
diincar sebelumnya secara terus menerus, termasuk bisa average down jika kebetulan
harganya turun. Ceritanya akan berbeda jika saya menerima pinjaman dari bank sebanyak sekian,
kemudian pada waktu-waktu selanjutnya saya tidak memperoleh dana lagi, sehingga saya hanya

bisa membeli saham tertentu sebanyak satu kali saja. Jadi ketika nanti harga saham tersebut
ternyata malah turun, maka saya nggak punya dana untuk beli lagi di harga bawah.
Intinya, Buffett mengatakan bahwa ia suka membeli saham secara menyicil. Pembelian saham
secara menyicil ini memungkinkannya untuk membeli lebih banyak ketika harga (dari saham
yang diincar) turun, dan hanya membeli sedikit ketika harga saham tersebut sedang tinggi. Cara
investasi seperti ini secara otomatis mengurangi risiko kerugian karena fluktuasi atau naik
turunnya harga saham, yang bisa terjadi setiap saat. Dalam pandangan Buffett, terlepas dari
harganya yang bisa naik dan turun setiap saat, namun saham yang mewakili perusahaan yang
berfundamental baik pada akhirnya akan terus naik dalam jangka panjang.
Nah, konsep membeli saham secara menyicil ini juga bisa anda praktekkan pada kegiatan
investasi pribadi anda. Simpel saja, ketika anda untuk pertama kalinya coba-coba invest di
saham, maka anda tidak mungkin langsung pakai dana besar bukan? Melainkan pakai dana kecil
dulu. Ketika nanti anda punya duit lagi, maka anda bisa setor ke rekening anda di sekuritas untuk
beli saham lagi. Jika anda melihat bahwa harga dari saham yang anda incar sedang tinggi,
misalnya karena IHSG sedang bullish, maka anda bisa tahan dulu posisi cash anda (sudah disetor
ke sekuritas, tapi nggak langsung dipake buat beli saham), atau tetap beli hanya dengan jumlah
yang lebih sedikit dari biasanya. Ketika kemudian pasar turun, dan saham anda juga turun, maka
barulah uang yang sudah terkumpul sebelumnya bisa dipakai untuk belanja saham secara
borongan. Strategi seperti ini, sekali lagi, memungkinkan anda untuk justru meraih keuntungan
setiap kali harga saham turun, dan bukannya menderita kerugian.
Lalu bagaimana bisa strategi DCA ini menghasilkan keuntungan yang ternyata cukup besar,
minimal mampu mengalahkan kenaikan IHSG/pasar? Well, itu karena perusahaan-perusahaan
yang bagus di Indonesia, kalau anda perhatikan, memiliki rate pertumbuhan riil yang lebih
tinggi dibanding pertumbuhan rata-rata pasar setiap tahunnya. Yang penulis maksud dengan
pertumbuhan riil disini adalah pertumbuhan aset bersih atau ekuitas plus dividen. Perusahaanperusahaan kategori super company seperti ASII, BBRI dan seterusnya, memiliki rate
pertumbuhan diatas 20% per tahun, atau lebih tinggi dibanding IHSG yang hanya berkisar 12%
(dihitung sejak IHSG diluncurkan pada tahun 1982).

Dan meski harga saham dari perusahaan-perusahaan diatas bisa naik dan turun setiap saat,
termasuk bisa anjlok jika IHSG anjlok, namun pada akhirnya harga saham tersebut akan
bergerak mengikuti pertumbuhan riil perusahaan, alias naik. Jadi jika pertumbuhan riil
perusahaan (yang anda beli sahamnya) lebih tinggi dibanding kenaikan IHSG, maka kinerja
investasi anda pada akhirnya akan juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan pasar. Anda tidak
perlu khawatir terjebak membeli saham pada harga yang terlalu tinggi, karena melalui strategi
DCA, anda bisa mengakumulasi saham tersebut dengan terus membelinya secara sedikit demi
sedikit tak peduli harganya lagi tinggi atau rendah (sehingga rata-rata harga belinya akan
menjadi ditengah-tengah), atau dengan sedikit modifikasi: Hanya membeli sedikit ketika

harganya lagi tinggi, atau tidak sama sekali, dan membeli lebih banyak ketika harganya lagi
dibawah.
Kesulitan utamanya, tentu saja, adalah ketika kita memilih saham mana yang bakal kita ambil.
Sebab dalam berinvestasi dengan gaya DCA, anda harus memiliki niat untuk memegang saham
tertentu (yang sudah anda pilih sebelumnya) untuk seterusnya, jadi bukan untuk nantinya dijual
karena harganya sudah naik banyak, atau karena alasan lainnya. Masalahnya, its relatively easy
untuk meng-hold saham tertentu ketika kinerjanya bagus, dan harganya pun naik terus. Tapi
bagaimana kalau dia malah turun, apalagi jika dalam waktu yang sama, IHSG masih baik-baik
saja?
Karena itulah, tugas maha penting yang harus anda kerjakan ketika berniat mengaplikasikan
DCA ini adalah melakukan seleksi ketat terhadap saham mana yang kira-kira bakal anda ambil.
Ada banyak kriteria saham yang bagus, yang sudah penulis bahas berkali-kali di website ini
(contohnya di artikel tentang nilai intrinsik, kriteria saham bagus, dan kualitas manajemen). Tips
yang bisa penulis sampaikan adalah: Jangan kompromi dengan kualitas fundamental
perusahaan, dan hanya pilih saham yang menurut anda yang terbaik dari yang terbaik, yang
anda bersedia untuk terus bersamanya, baik dalam kondisi susah (bisnis seret, pasar jatuh),
maupun senang (bisnis lancar, harga barang dagangan naik, harga saham terbang).
Sementara satu tips yang pernah disampaikan oleh seorang teman investor senior, yang memang
sudah menerapkan DCA ini sejak lama, adalah sebagai berikut: Belilah saham dari perusahaan
yang terkenal, yang nama perusahaannya diketahui oleh banyak orang, entah itu investor saham
ataupun orang awam.
However, tidak pernah ada strategi investasi yang sempurna, termasuk DCA pun memiliki
beberapa kelemahan. Salah satunya adalah adalah jika perusahaan yang anda pilih setelah
beberapa waktu ternyata tidak menghasilkan pertumbuhan riil seperti yang diharapkan, atau
bisnisnya malah meredup dan bangkrut, maka kerugian yang anda derita pun akan sangat besar,
karena anda sejak awal telah menutup opsi untuk menjual saham tersebut. Dan faktanya, hanya
karena sebuah perusahaan memiliki catatan kinerja yang cemerlang dan konsiten di masa lalu,
maka itu bukan berarti dia dijamin akan terus bertahan kedepannya. Lehman Brothers, Inc.
adalah perusahaan investment banking yang memiliki track record yang amat cemerlang sejak
tahun 1850 (sudah lama sekali), termasuk sanggup bertahan ketika dihantam great depression
pada tahun 1930-an, tapi toh dia bangkrut juga pada tahun 2008 lalu. Sementara di Indonesia,
ada Berlian Laju Tanker (BLTA) yang merupakan salah satu saham blue chip terkemuka pada
tahun 1990-an, tapi sekarang bangkrut juga. Jangan salah, penulis juga kenal dengan beberapa
old timer yang masih nyangkut di BLTA ini sampai sekarang.
Kelemahan lainnya adalah, ketika anda hanya mengincar pertumbuhan yang konsisten sebesar
sekian persen per tahun (yang penting diatas rata-rata pertumbuhan pasar), maka anda mungkin
akan kehilangan momentum untuk membeli saham-saham yang, pada periode waktu tertentu,
menawarkan kenaikan yang lebih tinggi dibanding sekedar dua atau tiga puluh persen, meski
mungkin di periode waktu yang lain mereka berhenti naik atau malah turun kembali. Contohnya
pada tahun 2009 2011, sektor batubara dan perkebunan kelapa sawit tengah booming dan
ketika itu hampir semua saham di dua sektor ini mengalami pertumbuhan yang jauh lebih tinggi

dibanding rata-rata kenaikan pasar. Meski setelah tahun 2011 tersebut dua sektor ini menjadi
terpuruk, namun jika ada investor yang cukup jeli dengan masuk ke kedua sektor ini pada tahun
2009, dan kemudian keluar ketika timing-nya tepat, maka dia akan meraup keuntungan yang jauh
lebih besar dibanding investor lain yang kerjaannya hanya menyicil saham yang itu-itu saja
setiap bulannya.
Jadi dengan demikian, untuk meminimalkan risiko dari strategi DCA ini (jika seandainya saham
yang anda pilih untuk dibeli secara menyicil setiap bulannya ternyata malah turun atau bahkan
bangkrut), sekaligus tetap memaksimalkan keuntungan (dari saham-saham yang menawarkan
pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding rata-rata, yang nantinya akan anda jual ketika
waktunya tepat), maka anda bisa mengkombinasikan DCA ini dengan metode investasi lainnya,
tentunya yang anda kuasai.
Intinya sih, kalau anda bisa menemukan satu atau dua saham yang anda cukup yakin bisa
memegangnya as long as possible, tak peduli harganya naik atau turun (sedikit tips,
sebaiknya saham tersebut adalah yang masuk kategori blue chip. Kenapa begitu? Baca
penjelasannya disini), sehingga anda bisa membelinya secara terus menerus tanpa pernah
menjualnya sama sekali, maka jangan gunakan seluruh dana yang tersedia untuk membeli saham
tersebut, melainkan sisakan sebagian untuk invest menggunakan strategi/metode investasi yang
berbeda, seperti (yang biasa penulis lakukan) membeli saham-saham yang harganya sedang
murah, atau saham yang mewakili perusahaan kecil namun menawarkan pertumbuhan untuk
menjadi besar suatu hari nanti.
Namun jika berkaca pada pengalaman beberapa investor, termasuk pengalaman penulis sendiri,
maka kita sebagai investor memang sebaiknya memiliki satu atau beberapa buah saham yang
kita berkomitmen untuk memegangnya selama mungkin, dan bersedia untuk membeli lagi
(nambah barang) setiap kali dikasih harga yang murah. Anda boleh tanya investor kawakan
manapun, biasanya mereka selalu punya setidaknya satu saham andalan yang sudah mereka
pegang selama bertahun-tahun, tidak pernah mereka jual, dan justru selalu mereka beli lagi setiap
kali dikasih harga murah, misalnya ketika IHSG mengalami koreksi. Dan hasilnya? Mereka
meraup keuntungan berkali-kali lipat! (jadi bukan persen lagi). Nah, jadi kenapa kita tidak
mencoba strategi yang sama?
Okay, I think thats enough. Selanjutnya jika anda punya pengalaman terkait strategi Dollar Cost
Averaging ini, maka boleh share pengalaman anda melalui kolom komentar dibawah ini, siapa
tahu bisa menjadi inspirasi bagi kawan-kawan investor yang lain :)

Lalu bagaimana saya mengetahui bahwa sebuah saham harganya/valuasinya masih rendah atau
wajar?
Dengan melihat PER dan juga PBV-nya. Penjelasan selengkapnya baca disini dan disini.
Apakah value investing sama atau berbeda dengan investasi jangka panjang, seperti yang biasa
dicontohkan oleh Warren Buffett?
Value investing tidak memiliki hubungan langsung dengan investasi jangka panjang, karena
seperti yang tadi saya sebutkan, value investing adalah strategi investasi di saham dengan cara
membeli saham-saham berfundamental bagus pada harga wajar atau murah. Jadi bukan strategi
untuk membeli saham pada hari ini kemudian jualnya lima tahun lagi. Hanya memang, ketika
kita sampai pada pertanyaan, kapan saya bisa menjual kembali saham tersebut? Maka
jawabannya sekali lagi adalah ketika fundamental saham tersebut tidak lagi sebagus sebelumnya,
atau jika harga sahamnya tidak lagi semurah sebelumnya. Jika anda memegang suatu saham
yang sama selama bertahun-tahun, dan selama itu fundamental perusahaannya masih bagus dan
valuasinya juga masih tetap murah/wajar (ketika harga sebuah saham terus naik selama bertahuntahun, tapi selama itu nilai ekuitas serta laba bersih perusahaannya juga terus naik, maka valuasi
sahamnya (PER dan PBV-nya) akan tetap), maka kenapa juga anda harus menjualnya? Dari
situlah value investing kemudian identik dengan investasi jangka panjang, dimana seorang value
investor seringkali terus memegang saham yang sama selama bertahun-tahun atau bahkan lebih
lama lagi. Penjelasan selengkapnya baca disini.
Terus terang, sebagai investor pemula dengan jumlah dana yang relatif terbatas, saya merasa
takut dan minder untuk memulai investasi di saham. Ada saran?
Timbulnya rasa khawatir atau takut ketika melakukan sesuatu yang baru, itu hal yang biasa. Dan
kalau dana anda kecil, maka jangan lupa Warren Buffett juga memulai investasinya hanya
dengan modal US$ 1,000-an (sekitar Rp10 juta) pada tahun 1950-an dulu, jadi nggak langsung
pake duit milyaran Dollar seperti sekarang. Penjelasan selengkapnya baca disini dan disini.
Kalau mau invest di saham kan harus melalui broker/sekuritas ya. Pak Teguh punya tips soal
bagaimana
cara
memilih
sekuritas
yang
bagus?
Punya lhaa.. Soal itu boleh baca disini.
Saya kebetulan muslim nih Pak Teguh. Menurut anda, investasi di saham itu halal gak sih?
Soalnya saya lihat ini kok hampir gak beda dengan judi ya?
Saya juga muslim, inshaa Allah, dan menurut saya investasi di saham itu halal selama cara dan
niatnya benar (segala amalan itu tergantung niatnya). Penjelasan selengkapnya baca disini.
Investasi saham juga jelas berbeda dengan judi, silahkan baca lagi mengenai definisi investasi
disini.
Kira-kira seberapa besar risiko kerugian dari invest di saham? Pak Teguh pernah nggak
menderita kerugian dari saham-saham tertentu?
Tentu saja saya pernah, karena gak cuma di saham, investasi dimanapun, selain menawarkan
potensi keuntungan tapi juga pasti memiliki unsur risiko. Penjelasan selengkapnya baca disini.
Lalu adakah cara untuk meminimalisir risiko kerugian tersebut?

Ada, biasanya dengan cara diversifikasi. Penjelasan selengkapnya baca disini dan disini.
Boleh
tolong
jelaskan
soal
istilah
Boleh pak, silahkan baca penjelasannya disini.

'cut

loss'

dan

'profit

taking'?

Value investing itu berarti sama dengan analisis fundamental kan ya? Lalu apa pandangan Pak
Teguh tentang analisis teknikal?
Iya, kita value investor tentu saja pake analisis fundamental. Namun analisis fundamental dan
analisis teknikal itu sama sekali tidak saling bertentangan, melainkan justru saling mendukung.
Penjelasan selengkapnya baca disini. Meski lebih banyak menggunakan analisis fundamental,
tapi saya juga pake beberapa indikator teknikal sederhana sebagai alat bantu pengambilan
keputusan (hanya alat bantu saja, alat utamanya tetap dengan melihat laporan keuangan dll).
Penjelasan selengkapnya baca disini dan disini.
Apa sih bedanya investasi saham dengan trading saham?
Secara umum sebenarnya sama aja, dimana seorang investor juga bisa saja menjual sahamnya
sewaktu-waktu, seperti yang biasa dilakukan para trader. Tapi memang dibanding trader, kita
lebih jarang melakukan transaksi jual beli saham, melainkan sebisa mungkin hanya membeli
saham dan selanjutnya biarkan saja dia naik dengan sendirinya (tanpa buru-buru menjualnya).
Dan yang jelas, investor itu berbeda dengan spekulan. Penjelasan selengkapnya baca disini.
Bisa tolong jelaskan mengenai strategi Dollar Cost Averaging?
Bisa dong, silahkan baca artikel ini.
Menurut Pak Teguh, lebih baik pilih saham besar/bluechip atau saham-saham kecil/second
liner?
Kalau bisa ambil dua-duanya. Penjelasan selengkapnya baca disini.
Apa sih yang dimaksud dengan nilai intrinsik? Margin of safety? Saya sering menemukan istilah
itu ketika belajar tentang cara investasi-nya Opa Buffett.
Soal
itu
penjelasannya
agak
panjang,
silahkan
baca
selengkapnya
disini.
Apakah untuk bisa sukses di saham, saya harus berinvestasi dengan cara yang persis sama
seperti yang dicontohkan Warren Buffett? Bagaimana dengan Pak Teguh sendiri?
Tidak, karena dibelahan dunia manapun tidak akan ada seorang investor yang memiliki cara
investasi yang persis sama dengan investor lainnya. Termasuk cara saya (dan juga anda) dalam
berinvestasi sedikit banyak pasti berbeda dengan Buffett atau investor lainnya, tapi itu tidak jadi
masalah selama metode yang digunakan tetap value investing. Penjelasan selengkapnya baca
disini.
Katanya ketika kita memilih saham, maka selain fundamentalnya harus bagus, manajemen yang
mengelola perusahaannya juga harus bagus. Bagaimana cara kita menganalisis soal
manajemen ini?
Gampang kok. Penjelasan selengkapnya baca disini.

Apa yang dimaksud dengan waran? Derivatif? Bolehkah saya membeli waran/derivatif lainnya
ketimbang saham itu sendiri?
Kalau saya sih menyarankan untuk beli saham saja. Penjelasan selengkapnya baca disini.
Sejak saya jadi investor, saya sering melihat dan membaca berbagai macam berita tentang
perusahaan/ekonomi dll di internet, koran, dan televisi, saking banyaknya sampai pusing
sendiri. Ada saran terkait hal ini?
Ada
dong.
Baca
selengkapnya
disini.
Kalau IHSG mengalami koreksi dan saham-saham turun semua, apa yang harus saya lakukan?
Koreksi IHSG merupakan salah satu 'menu' utama bagi para investor saham di Indonesia sejak
IHSG itu sendiri ada pada tahun 1982, dan saya sendiri sudah kenyang/terbiasa mengalami
koreksi pasar sejak masuk ke bidang ini pada 2009 lalu. Kita sudah sering membahas soal
koreksi IHSG serta tips dan trik untuk menghadapinya di website ini, silahkan anda baca-baca
sendiri, boleh dimulai dari artikel ini, dan juga ini.
Terakhir nih pak Teguh, bisa gak sih kita hidup dari saham? Atau seperti yang orang bilang,
trading/investing for living? Jika bisa, bagaimana caranya?
Well, tentu saja bisa! Hanya mohon maaf, saya sengaja tidak menulis artikel soal ini di website,
karena artikelnya mau saya masukkan ke buku tentang value investing yang akan terbit nanti
(sekarang masih saya tulis). Tapi anda bisa menanyakan hal itu secara langsung kepada saya
melalui event seminar atau lainnya.
Terima kasih atas jawaban-jawabannya, dan saya juga sudah membaca artikel-artikel yang
ditunjukkan diatas. Tapi kok rasa-rasanya masih ada beberapa hal yang belum saya pahami ya?
Ada saran?
Kalau gitu silahkan baca artikel-artikel lainnya lagi yang disampaikan di website ini. Sejak tahun
2010, sudah ada ratusan artikel disini dan semuanya boleh anda baca. Selain itu, tetap stay tune
di website TeguhHidayat.com ini karena kami akan selalu menyajikan artikel baru setiap
minggunya, gratis dan terbuka untuk siapa saja.
Pak Teguh rutin bikin acara training/seminar ya? Biasanya kapan dan dimana?
Iya benar. Kita rutin bikin seminar value investing dan investor gathering, entah itu di Jakarta
atau kota-kota besar lainnya di Indonesia, biasanya dengan menyewa ruang meeting di hotel
bintang 3. Untuk jadwalnya nggak pasti setiap tanggal berapa tapi rata-rata setiap dua bulan
sekali, dan jika ada jadwal terbaru maka akan diinfokan di website ini. Penjelasan selengkapnya
baca disini. Terkait investor gathering, baca penjelasannya disini.
Bolehkah saya mengajak Pak Teguh makan siang? Saya ingin belajar/konsultasi/diskusi saham
langsung dengan anda.
Boleh, keterangan selengkapnya baca disini.
Kalau minta diskusi dan konsultasi lewat telepon, boleh?
Emm.. saya sedang memikirkan soal itu. Nanti akan dikabari melalui website ini kalau memang
saya
bisa
meluncurkan
layanan
tersebut.
Saya kebetulan bekerja di bank/sekuritas/dana pensiun/perusahaan asset management. Kalau

kami mengundang Pak Teguh untuk mengisi training investasi saham ditempat kami, khususnya
tentang
value
investing,
apakah
boleh?
Berapa
biayanya?
Boleh, dengan senang hati. Biayanya Rp500,000 per peserta, boleh diskon jika jumlah
pesertanya banyak. Jika trainingnya dilakukan diluar Jakarta, maka kami juga minta akomodasi
secukupnya. Keterangan lebih lanjut boleh kirim email ke teguh.idx@gmail.com dengan subjek
'Kelas Investasi Saham'. Jangan lupa sebutkan nama anda dan nama perusahaan/institusi tempat
anda
bekerja.
Kalau mahasiswa bagaimana Pak Teguh? Kalau kampus kami mengundang anda untuk
memberikan
training,
berapa
biayanya?
Untuk mahasiswa, biayanya gratis! Hanya saja kita tetap minta biaya tiket pesawat serta
penginapan kalau acaranya diluar kota.
Selain belajar tentang investasi saham khususnya value investing, bisakah saya langsung
memperoleh matangnya saja Pak Teguh? Maksud saya, informasi soal saham-saham apa saja
yang bagus untuk dibeli?
Boleh. Sejak tahun 2010 lalu kita rutin setiap kuartal (tiga bulan sekali) membuat buku yang
berisi investment plan untuk kegiatan investasi kami sendiri, dan anda boleh turut
membacanya. Penjelasan selengkapnya baca disini.
Oke, terima kasih untuk waktunya Pak, Tuhan memberkati :)
Sama-sama Pak/Bu, good luck!

manakah yang lebih baik, Analisis teknikal atau fundamental?


Traders, pada materi belajar forex ini kita akan membandingkan antara dua analisa yaitu analisa
teknikal dengan analisa fundamental. Kedua analisa tersebut tentu memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing sehingga perlu dipertimbangkan secara lebih seksama sebelum
menggunakan salah satunya.
Pada dasarnya kedua teknik analisis ini hanya berbeda pada objek yang dianalisis. Analisis
teknikal mengacu kepada analisis grafik. Yang dapat dilakukan melalui corat-coret chart, melihat
signal indikator, atau memanfaatkan price action. Sedangkan analisis fundamental mengacu
kepada data-data perekonomian suatu negara.
Biasanya komponen yang paling utama dari data perekonomian adalah mata uang. Sehingga
harga pada chart bisa berfluktuatif. Dibawah ini kami memberikan gambaran mengenai
perbedaan antara analisis teknikal dan analisis fundamental.

Perbedaan Analisa Teknikal dan Analisa Fundamental


Analisa Teknikal:
1. Hanya berfokus pada grafik dan perilaku harga masa lalu
2. Trader akan sering menggabungkan beberapa indikator dan tool
3. Trader berusaha untuk mengantisipasi pergerakan harga masa depan dengan
menggunakan pergerakan price action di masa lalu

Analisa Fundamental:
1. Berkonsentrasi pada data keuangan dari ekonomi suatu negara
2. Trader akan sering mengikuti berita dan pengumuman rilis data
3. Trader mempercayai sentimen pasar (berdasarkan berita dan rilis data
ekonomi)

Beberapa dari trader ada yang hanya memfokuskan menggunakan analisis teknikal saja. Ada
juga yang menggunakan analisa fundamental saja. Nah, supaya tidak bingung untuk memilih
manakah teknik analisis yang pas bagi Anda, artikel ini akan menunjukkan bagaimana memilih
di antara dua teknik analisis di atas.

Cara Trading Forex Menggunakan Analisa Teknikal

Analisis teknikal memiliki peran yang sangat besar di pasar Forex. Bahkan mungkin bisa lebih
banyak analisis teknikal ketimbang saham maupun pasar berjangka. Seni analisis teknikal
biasanya memanfaatkan indikator-indikator teknikal dan strategi yang bisa dimanfaatkan oleh
trader.
Ada berbagai macam cara untuk melakukan hal ini, yang kemudian membuat banyak trader ingin
memasukkan beberapa indikator sebagai tool analisis teknikal mereka.
Supaya Anda dapat memahami dan dapat menggunakan analisis teknikal, ikuti gambar di bawah
ini:

Dalam grafik di atas, ditunjukkan bahwa indikator dapat memberi sinyal sesuai aturan yang telah
dipahami oleh trader. Analisis ini dapat memberikan banyak informasi, seperti mampu membaca
sentimen yang mungkin terjadi pada grafik, atau pembalikan harga yang mungkin ada.

Cara Trading Forex Menggunakan Analisa Fundamental

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis fundamental bekerja dengan menganalisis
berita-berita dan rumor yang terjadi saat ini. Mengingat pentingnya berita mengenai suatu
negara, maka Anda harus mengikutinya supaya mendapat informasi yang tepat untuk transaksi
trading Anda di masa akan datang. Informasi dapat diambil dari beberapa website berita,
misalnya dari forexfactory.com

Di samping itu pula, berita-berita terstruktur sudah ada pada website-website terkenal lainnya.
Seperti forexfactory, dailyfx, dan lain-lain. Sehingga Anda akan lebih mudah membuka
informasi, sekaligus melihat analisis fundamental, serta rumor yang beredar dalam satu situs.

nvestasi di properti (real estate) maupun di saham, sama-sama memiliki karakteristik tertentu
yang harus diperhatikan.
Berinvestasi di kedua aset tersebut bisa sangat menguntungkan asalkan dilakukan dengan tepat.
Berikut adalah berbagai poin penting yang bisa dijadikan panduan sebelum Anda memilih
berinvestasi di properti atau saham.
Investasi di Real Estate

Sebalum melakukan investasi, Anda harus menentukan terlebih dahulu rentang waktu yang akan
Anda gunakan dalam berinvestasi
Investasi di properti biasanya dilakukan pada rentang waktu 7-30 tahun untuk memastikan
kenaikan nilai aset yang signifikan.
Untuk mendapatkan imbal investasi yang tinggi, Anda harus mencari real estate yang memiliki
nilai yang terus meningkat.
Berikut adalah beberapa poin penting dalam investasi di properti:
>> Pertama, Anda harus menentukan jenis properti macam apa yang hendak dibeli. Jenis properti
bisa merentang dari lahan kosong hingga apartemen di tengah kota.
>> Saat menganalisa properti terbaik, terdapat beberapa faktor penting yang harus Anda
pertimbangkan.
Seberapa amankah lingkungan? Pastikan properti berada di lingkungan aman baik dari segi
kriminalitas maupun potensi bencana. Properti yang berada di kawasan aman akan menjamin
nilainya selalu meningkat.
Demikian pula, keberadaan sebuah mal akan memberi jaminan kenaikan nilai properti dari
waktu ke waktu.

>> Perlu diingat bahwa pertumbuhan nilai aset pada properti cukup sulit diprediksi. Pada satu
titik pertumbuhan mungkin akan amat pesat, namun di waktu lain nilai selalu stagnan dalam
jangka lama.
>> Menghasilkan uang melalui properti bisa dilakukan dalam setidaknya 3 cara. Opsi pertama
adalah menyewakannya; kedua, menjadikannya jaminan untuk mendapatkan dana pinjaman; dan
ketiga, menjual properti jika dirasa harga telah memenuhi syarat.
Berikut adalah kekurangan dan kelebihan berinvestasi di properti:
Kekurangan
Terdapat kemungkinan menghadapi penyitaan saat pembayaran kredit tidak lancar. Kedua, Anda
memiliki kewajiban pinjaman hipotek dalam jangka waktu lama.
Ketiga, investasi properti membutuhkan modal besar. Anda bisa kehilangan seluruh investyasi
jika karena suatu sebab, misalnya bencana, harga properti mengalami penurunan tajam.
Kelebihan
Termasuk investasi yang aman karena kemungkinan kehilangan seluruh aset sangat kecil. Kedua,
jika Anda memiliki pekerjaan terjamin, membayar hipotek bukan merupakan masalah besar.
Terbaik dari semua, jika Anda berada di usia 35an tahun, dengan pekerjaan bergaji tetap, properti
merupakan investasi yang baik.
Investasi di Pasar Saham

Pasar saham merupakan jenis investasi yang dipilih banyak orang. Sama seperti properti, tidak
ada prediksi akurat tentang hasil investasi saham.
Hal yang ditakutkan sebagian orang sehingga menjauh dari investasi pasar saham adalah selalu
terdapat kemungkinan seseorang kehilangan semua uang yang diinvestasikan.
Tentu saja, dengan strategi yang teruji serta kesabaran, investasi di saham bisa sangat
menguntungkan.
Berikut adalah beberapa poin tentang investasi saham:
>> Ketika berinvestasi ke saham, Anda perlu mempertimbangkan total komisi, beban, biaya dan
saldo minimum yang harus dibayar ke broker.

Jumlah tersebut meskipun kecil, jika tidak dipenuhi akan menyebabkan akun Anda dibekukan
sehingga menghambat strategi investasi yang sedang berjalan.
>> Trik dasar investasi saham adalah membeli pada harga rendah dan menjualnya pada harga
tinggi.
Itu sebab, jangan membeli saham yang sudah overpriced meskipun banyak orang
melakukannya.
>> Selain berharap dari kenaikan harga saham, Anda juga bisa membeli saham yang stabil dan
berharap pada pembagian dividen.
>> Cara terbaik untuk mencapai semua tujuan tersebut adalah dengan melakukan penelitian
tentang saham baik dari aspek teknikal dan fundamental serta menghindari mengikuti emosi
yang digerakkan pasar.
Berikut adalah kekurangan dan kelebihan berinvestasi di saham:
Kekurangan
Terdapat kemungkinan Anda kehilangan semua uang yang telah diinvestasikan karena fluktuasi
harga yang cepat.
Kedua, untuk trader harian, Anda harus terus mengawasi pergerakan harga saham agar tidak
melewatkan momentum jual atau beli sehingga bisa memaksimalkan hasil investasi.
Kelebihan
Dibandingkan dengan properti, Anda bisa berinvestasi dengan volume relatif kecil di pasar
saham. Kedua, Anda tidak memiliki kewajiban utang berkepanjangan pada neraca Anda.
J
ika Anda berada di usia dua puluhan, maka investasi saham merupakan pilihan terbaik karena
masih panjangnya waktu yang dimiliki untuk mengembalikan modal sekira terjadi kerugian.[]

Forex Market adalah pasar finansial terbesar di bumi, dengan volume lebih dari 3 triliun USD
per hari nya. Instrumen yang ditransaksikan dalam forex market adalah pasangan mata uang,
seperti EURUSD, GBPUSD, dll.
Tidak seperti saham yang terpusat pada bursa, forex market merupakan pasar tidak terpusat. Jadi
harga di 1 tempat dengan tempat yang lain bisa berbeda. Misalnya di waktu yang sama,
EURUSD di australia dengan di Amerika bisa berbeda.
Bagaimana cara untuk mulai?
1. Untuk mulai trading forex, ada hal-hal yang harus anda persiapkan. Seperti bila anda
membuka usaha, tentu ada hal-hal yang harus dipelajari dan dipersiapkan. Berbisnis
tanpa persiapan dan pengetahuan yang cukup sama saja dengan berjudi.
2. Hal-hal yang perlu anda siapkan & ketahui & kuasai adalah :
3. Forex Dasar (menghitung margin, pip, mengetahui instrumen, mengetahui ini bisnis apa
sih? dan gimana cara dapat profit dari bisnis ini?
4. Mengenal Platform (cara bertransaksi Ini kalau saya mau buy gimana?..)
5. Analisa dasar (Saya mau buy atau sell ya. ?)
6. Money Management (Agar kalau rugi, masih bisa survive. Karena tidak mungkin semua
trade nya profit terus, dan jangan sampai rugi 1x langsung habis balancenya)
7. Broker (Saya kalau mau trading, setor modalnya kemana dan gimana?).
5 hal dasar tersebut harus anda persiapkan.
Disamping itu, untuk meningkatkan trading anda, juga dapat mempelajari mengenai berbagai

macam indikator dan strategi, mempelajari cara menganalisa informasi, mengetahui tentang
EA/automatic trading/algorithm trading, dll. Tapi yang penting 5 hal tersebut.
Kebanyakan orang loss di forex karena belum menguasai hal dasar tersebut dengan baik.
Misalnya saja langsung deposit 500$ dan buka 1 lot. Saat harga bergerak -10 pip dan floating
-100$, maka langsung kaget, kok besar sekali minusnya
Atau tipe2 orang yang begitu terima robot, tidak tahu dan tidak ingin tahu gimana robotnya itu
bekerja, langsung pasang saja (dan berharap besok namanya nongol di forbes sebagai okb)
Bagaimana cara profit di forex ?
Nah, terus bagaimana cara kita profit di pasar yang sebesar itu? Secara logika, mendapat profit
100$ di pasar dengan volume lebih dari 3.000.000.000.000$ seharinya lebih mudah dan
membutuhkan usaha yang lebih sedikit daripada mendapat profit 100$ dari jualan bakso di
perumahan. Dengan modal yang sesuai, pasar forex dapat memberikan profit 100$ hanya dalam
sekedipan mata (Ingat, dan juga dapat memberikan loss 100$ juga bahkan lebih).
Inti dari forex adalah berdagang, seperti berdagang pada umumnya, profit diperoleh dari
membeli di harga rendah, dan menjualnya kembali di harga tinggi. Baik forex, maupun pasar
finansial lainnya seperti saham, obligasi, dll, prinsipnya sama, beli di harga murah, jual di harga
tinggi.
Namun yang membedakan forex dengan perdangangan biasa adalah anda dapat menjual
instrumen yang belum anda beli. Contoh, jika anda pikir euro akan mengalami penurunan dan
usd mengalami kenaikan, maka anda dapat mengambil posisi sell/short EURUSD. Dan jika euro
mengalami penurunan (yang otomatis EURUSD akan turun), maka anda dapat memperoleh
profit.
Kok bisa jual kalau belum beli.. prinsipnya sama seperti short selling, yakni broker meminjami
anda sejumlah euro untuk dijual (dengan menggunakan usd anda sebagai jaminan).
Di saham, tidak semua saham bisa di short, karena jika saham yang kecil2 di short oleh pemodal
besar, maka nilainya akan jatuh dan hal itu dapat memberikan efek negatif bagi perusahaan yang
bersangkutan. Hal tersebut juga dipengaruhi faktor likuiditi saham yang relatif kecil bila
dibandingkan forex.
Kira2 bisa profit seberapa? misalkan saja anda adalah trader yang konservatif. Anda deposit
10000 USD dan membeli EURUSD 1 lot, dengan risk 5% (yang berarti 50 pips SL), maka jika
anda loss, anda akan kehilangan 500$ (perhitungannya akan dijelaskan di bab selanjutnya). Jika
anda profit, misalkan 100 pips (EURUSD naik dari 1.2345 ke 1.2445), maka anda akan profit
1000$, 10% dari modal anda. Perlu diketahui bahwa, walau tidak tiap hari range EURUSD
berada diatas 100 pips, tapi 100 pips sangat dapat dicapai oleh pergerakan EURUSD.
Bila dirasa risk tersebut masih terlalu besar, anda bisa trade dengan volume yang lebih kecil,
misalnya 0.5 atau 0.1 lot. Namun profit yang dihasilkan akan kecil juga. Prinsip dasar investasi
adalah, semakin besar profit, semakin besar risiko. Dengan perhitungan, ilmu, pengalaman, dll,
mungkin akurasi dapat ditingkatkan, hingga dapat mencapai profit maksimal dengan resiko
minimal. Tapi yang jelas tidak mungkin adalah profit gede, no risk ! (Kalau ada yang beginian,
ga ada orang miskin lagi di bumi ini)
DASAR-DASAR FOREX
FOREX atau yang lebih dikenal dengan Valuta Asing (Valas) adalah perdagangan/transaksi yang
memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan
pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan (mulai dari hari Senin

jam 5 pagi sampai dengan hari Sabtu Pk.5 pagi WIB/GMT+7)


Berdasarkan survey BIS (Bank International for Settlement/Bank Sentral Dunia). Yang dilakukan
pada akhir tahun 2004. nilai transaksi pasar forex mencapai lebih dari USD$1,4 Trilyun per
harinya. Dan di tahun 2006, nilai transaksi pasar forex telah melebihi USD$2 Triliun per
harinya.Sehingga dapat anda simpulkan bahwa perdagangan forex adalah sangat bagus.Forex
juga sangat sulit untuk dapat dipermainkan pergerakan harganya oleh kalangan tertentu karena
perputaranya yang sangat besar tersebut.
Forex Trading adalah memperjualkan-belikan mata uang yang satu terhadap mata uang yang
lainnya. Dan biasanya menggunakan mata uang yang umum di dunia seperti USD, JPY, GBR,
EUR, CHF, AUD dan lain -lain
Contoh:
- BUY GBP/USD yang artinya membeli mata uang poundsterling dan menjual mata uang
USDollar
- BUY AUD/USD yang artinya membeli mata uang dolar Australia dan menjual mata uang US
Dolar
- SELL GBP/JPY yang artinya menjual mata uang poudsterling dan membeli mata uang Jepang
Yen
Pergerakan kurs mata uang di Forex dinamakan Point atau Pip.
Contoh:
Pergerakan Mata Uang GBP/USD dari 1.5050 ke 1.5150 berarti bergerak sebesar 100 pip.
Pergerakan Mata Uang USD/JPY dari 93.50 ke 93.75 berarti bergerak sebesar 25 pip.
CARA KERJA FOREX:
Di pasar valas (Forex) ini kita bisa membeli ataupun menjual berbagai mata uang untuk
mendapatkan keuntungan, dan Trading Forex bersifat 2 Ways Opportunity, yaitu kita bisa
meraih keuntungan dengan memanfaatkan order Buy ataupun Sell. Inilah yang membedakan
forex tradisional dan forex modern.
Jika kita meng-order dengan buy kemudian harga kurs mata uangnya meningkat maka kita
mendapatkan profit dan begitu pula sebaliknya, jika sell maka bila harganya menurun maka kita
akan mendapatkan profit. Tetapi jika kita meng-order dengan buy dan kemudian harganya
menurun maka kita menderita loss (kerugian).
Profit ataupun loss jika tidak tutup posisinya (disclose/diliquid) maka posisi order kita masih
dianggap mengambang (floating) atau belum direalisasikan sehingga dapat memungkinkan
terjadinya baik arah. Misalnya seorang trader memasang perintah buy kemudian harganya
menurun, tetapi masih belum ditutup posisinya (belum diclose), maka trader tersebut menderita
floating loss, dan bila kemudian ternyata kurs kembali naik melebihi posisi semula tadi maka
trader tersebut akan mendapatkan floting profit, dan bila open posisi yang floating profit tersebut
ditutup (disclose) maka floating profit tersebut barulah akan direalisasikan menjadi profit yang
sesungguhnya dan nyata.
PENTING :
Anda BUY jika mengharapkan kurs harganya menjadi naik untuk mendapatkan profit,
Anda SELL jika mengharapkan kurs harganya menjadi turun untuk mendapatkan profit.

SPREAD JUAL-BELI
Di Forex terdapat selisih perbedaan kurs harga jual dan beli, dan hal ini dinamakan dengan
spread. Harga Kurs Jual (Bid) selalu lebih rendah daripada harga beli (Ask)
Contoh:
GBP/USD
Bid Ask
1.5115
1.5117
Bid = Jual
Ask = Beli
Jadi 1.5117 1.5115 = 2, 2 inilah yang dinamakan spread.
NILAI PERGERAKAN per PIP:
Untuk trading forex yang terhadap US dollar tersebut terdapat dua jenis currency utama yang
umum diperdagangkan, yaitu berjenis Direct dan Indirect.
Contoh:
Direct : GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dll (yang/USD)
Indirect : USD/JPY, USD/CHF, dll (USD/)
NILAI PER PIP-nya,yaitu:
Untuk mata uang yang direct :
Jika Anda trading dengan 1 lot,maka nilai per pipnya adalah 10 $
Jika Anda trading dengan 0.1 lot,maka nilai per pipnya adalah 1 $
Jika Anda trading dengan 0.01 lot,maka nilai per pipnya adalah 0.1 $
Untuk mata uang yang indirect :
Jika Anda trading dengan 1 lot,maka nilai per pipnya adalah 7-9 $
Jika Anda trading dengan 0.1 lot,maka nilai per pipnya adalah 0.7 $
MARGIN, LEVERAGE dan CONTRACT SIZE :
Bagaimana jika Saya Tidak memiliki Cukup Uang Untuk Membeli 10,000 GBP ?
Di Trading Forex jenis modern dikenal dengan istilah Margin (jaminan), yang dimana maksud
dari margin adalah seperti daya ungkit anda atau Leverage.
Fungsi dari Margin dan Leverage ini dapat membuat anda tidak perlu bermodalkan 10,000 USD
dana untuk bisa membeli 10,000 USD tersebut, tetapi cukup dengan jaminan modal sebesar
sekitar 100 USD saja maka anda sudah bisa bertransaksi di sejumlah 10,000 USD.
Contoh yang lain.
Anda ingin bertransaksi di mata uang GBP/USD sebanyak $10,000. di Trading Forex modern
anda tidak perlu membutuhkan modal sebanyak $10,000 untuk bisa bertransaksi di jumlah
tersebut. Karena di Forex jenis modern ini anda bisa meminjam kepada bursa sebanyak $10,000
untuk digunakan bertrading, dan untuk pinjaman sebesar itu anda cukup memberikan jaminan
sebanyak $100 (dengan 1 : 100 ) saja kepada bursa. Jadi ibaratnya seperti anda meminjam uang
sebanyak $10,000 tetapi anda cukup menjaminkan asset anda sejumlah $100 saja.
Dan bila nanti order anda tersebut sudah selesai diclose maka margin (jaminan) tersebut akan
dikembalikan ke account portpolio anda lagi secara utuh.
Besarnya pinjaman tersebut (dalam contoh diatas yang $10,000) Disebut dengan istilah Contract
Size atau Ouantity

CATATAN:
Semakin BESAR LOT>>semakin BESAR margin>>>Juga semakin BESAR modal>>tentunya
semakin BESAR RESIKO, dan semakin BESAR juga HASIL
Semakin KECIL LOT>> semakin KECIL margin>>> Juga semakin KECIL modal>>tentunya
semakin KECIL IIASIL, dan semakin KECIL juga RESIKO
PERHATIKAN
Perbedaan antar Leverage 1:500 dengan 1:100 adalah terletak pada BESAR KECILNYA
MARGIN yang dibutuhkan untuk setiap transaksi. Hal ini penting dipahami agar dapat
menggunakan margin dengna bijaksana dalam bertrading gunakan MARGIN jangan lebih dari
20% dari modal/equity yang dimiliki.
Pada umumnya leverage yang diberikan di Trading Forex Modern yaitu 1:100 atau 1 : 500 atau
dalam arti hanya membutuhka l% sd 0.2% margin (jaminan) saja. Sehingga jika anda ingin
membeli USDollar terhadap Jepang Yen (USD/JPY) sebanyak $10,000, maka anda cukup
memberikan margin (jaminan) sebesar 1% nya saja dari $10,000 tersebut yaitu $100. Dan anda
bisa bertrading seolah-olah anda membeli bank note valas dengan modal $10,000 di bank atau
money changer, padahal sebenarnya anda cukup mengeluarkan modal jaminan $100.
Fungsi dari 1 : 100 tersebut seperti daya ungkit anda yang bisa menaikkan kekuatan transaksi
anda sampai sekitar 100x lipatnya, jadi semisal dengan margin $200 maka anda bisa bertrading
maximal di jumlah $200 x 100 : $20,000.
Saya ingin bertrading di kelipatan lebih dari 100x, bagaimana?
Di beberapa broker yang kami rekomendasikan anda bisa bertrading dengan kelipatan hingga
500x lipatnya (leverage 1:500) yaitu artinya jika anda ingin bertrading maka anda cukup
menjaminkan sebanyak 0.2%nya dari jumlah yang ingin ditradingkanCara menghitung margin
dengan leverage
Contoh Real:
Anda akan trading dengan contract size 1000 $, bila anda menggunakan leverage 1 : 100, maka
anda harus menyiapkan Margin sebesar 10 $, namun jika anda menggunakan leverage 1 : 500,
maka anda cukup mengeluarkan jaminan ( margin ) 3 $ saja.
Pada umumnya 1 lot = quantity contract size $100,000 (regular): dan 0.1 lot: quantity contract
size $10,000 (mini): dan 0.01 lot : quantity contract size $1000
MARGIN CALL :
Margin Call yaitu suatu keadaan yang dimana open posisi Anda sudah tidak memungkinkan
untuk diteruskan lagi karena cash equity Anda yang menipis, sehingga bisa mengakibatkan loss
total.
Jangan sampai trading Anda mencapai Margin Call, oleh karena itu perhatikan ketahanan point
Anda.!!!
PERHITUNGAN MARGIN CALL YANG UMUM:
Contoh:
Misalkan modal Anda adalah $1000 dan anda melakukan order SELL 0.2 lot di GBP/USD,
seperti contoh no.2 diatas. Maka margin (jaminan) yang digunakan adalah $76 dan sisa modal

balance anda (cash equity) setelah dipotong oleh margin jaminan maka akan menjadi $1000
76=$924.
Dan karena anda menggunakan 0.2 lot, maka nilai pergerakan per pipnya adalah $2, dan dengan
sisa modal yang sebesn $924 tersebut maka anda akan sanggup menahan loss hingga 5924 : $2
=462 point, sehingga bila loss anda melebihi tahanan tersebut ( minus 462 point ) maka open
posisi anda akan otomatis diclose oleh system, karena untuk menghindari cash equity balance
anda menjadi negative, dan ini dinamakan dengan terkena MARGIN CALL.?
KESIMPULAN: Margin call itu berarti jika cash equity anda sampai turun ( akibat loss) dibawah
margin yang dijaminkan maka anda akan terkena margin call dan open posis anda akan diclose
secara paksa dan otomatis oleh system secara berurutan, dimulai dari posisi yang paling tidak
menguntungkan.
Anda juga tidak dapat order jika free margin anda tidak mencukupi untuk quantity lot yang ingin
anda order. Oleh karena itu sesuaikan penggunaan lotnya dengan kekuatan modal dan margin
anda, dan perhitungkan pula aspek margin call.
Macam-Macam Perintah Order ( Order Type )
Di forex trading terdapat beberapa-tipe perintah order untuk melaksanakan transaksi anda dan
perintah order ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Instant Execution
Yaitu order yang dilaksanakan di saat itu juga diharga sekarang di market ( running price Quote).
Dan instant execution terdiri dari perintah order buy dan sell di market.
Pending Order
Yaitu order yang akan terlaksana jika menyentuh suatu titik harga tertentu (ibaratnya seperti
membooking posisi harga terlebih dahulu ).
BUY STOP
Memasang ( dengan membooking ) BUY diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan dengan
harapan bila grafik running price bergerak baik kesuatu titik tertentu dan dititik tersebut akan
otomatis terpasang BUY dengan harapan agar grafik dapat bergerak naik lagi supaya
mendapatkan Profit.
SELL STOP
Memasang (dengan membooking) SELL Dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan,
dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik
tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar grafik dapat bergerak turun lagi
supaya profit.
BUY LIMIT
Memasang (dengan membooking) BUY dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan,
dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik
tersebut akan otomatis dipasang Buy- dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak naik
supaya profit.
SELL LIMIT
Memasang (dengan membooking) SELL Diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan
harapan bila grafik running price bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan

otomatis dipasang Sell dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak turun supaya profit.
Disamping perintah-perintah order diatas, di Trading Forex juga terdapat istilah-istilah berikut
untuk pelaksanaan order anda.
TAKE PROFIT (TP)
Yaitu untuk target profit anda
STOP LOSE (SL/STP)
Yaitu untuk menbatasi kerugian anda (cut loss)
SL sebaiknya dipasang di setiap order anda, karena untuk membatasi kerugian anda agar tidak
semakin terpuruk jika open posisi anda terkena loss
TRAINLING STOP
yaitu suatu fasilitas yang dimana berguna untuk melindungi profit anda dari kerugian dengan
cara menaikkan stop-lossnya setahap demi setahap secara otomatis.
Contoh trailing stop :
Anda melakukan order open BUY di GBP/USD pada harga 1.8500 dan kemudian harga bergerak
naik hingga ke 1.8530, tetapi belum close karena anda ingin mendapatkan profit lebih maximal
lagi, sehingga untuk melindungi agar profit anda tersebut tidak berbalik menjadi loss atau
negative maka anda bisa men-set perintah Trailing Stop ini,
Misalkan anda set Trailing Stopnya dengan 20 Pips, maka berarti stop loss anda akan diatur
dijarak 20 pips dari running yang sedang berjalan dan akan naik bertahap sesuai dengan profit
anda yaitu kalau dalam contoh ini di angka 1.8510 (1.8530 20 pips), dan jika harga masih
bergerak naik kearah 1.8570 maka stop-loss anda akan naik juga ke 1.8500 (1.8570 20 pips),
sehingga ketika harga dari 1.8570 tersebut berbalik turun maka stop loss anda tidak akan turun,
dan kemudian jika turun terus dan menyentuh ke 1.8550 maka posisi anda akan di-close otomatis
dengan hasil profit 50 pips (1.3550 1.8500). Jadi dengan Trailing Stop maka profit anda bisa
lebih maksimal tanpa anda harus kuatir berbalik menjadi loss.
CATATAN:
Perintah transaksi diatas dapat anda modifikasi ordernya secara mudah, yang dimana jika anda
pengguna software Meta Trader dapat anda modifikasi dengan cara klik kanan diposisi order
anda tersebut yang sudah terlaksana di menu terminal bagian bawah), setelah itu pilih modify
order. Dan bila anda ingin order posisi baru dapat menekan tombol F9 pada keyboard anda. Dan
untuk bantuan Help dapat menekan tobol Fl.
Grafik (Chart)
Di Trading Forex dilengkapi pula dengan grafik pergerakan harga yang biasa disebut dengan
Charting, dan untuk Charting dapat pula dilengkapi dengan indicator-indicator yang dimana
berguna untuk analisis secara teknikal. (untuk pengguna software MetaTrader dapat mengklik
kanan mouse anda di posisi grafik untuk memunculkan indicatornya)
Disamping itu grafik dapat pula diset pembacaannya berdasarkan jeda waktu permenit, perjam,
perhari, perminggu, dan bahkan perbulan ( M1, M5, M15, M30, H1, H4,D1) Sehingga dapat
anda gunakan untuk analisa anda secara historical maupun acuan trading anda. Dan dengan
grafik dapat mempermudah pembacaan pergerakan harga dari tiap-tiap mata uang.
Bila anda pengguna software MetaTrader, anda dapat memunculkan grafik dari mata uang yang

anda inginkan dengan cara klik kanan di quote harga mata uangnya (di menu window sebelah
kiri), setelah itu pilih Chart Window. Sedangkan untuk pengguna platform lain silahkan
menghubungi pihak vendor ataupun brokernya untuk caranya.
ARTI PERGERAKAN GRAFIK
Untuk mata uang yang base currencynya USD (USD/JPY, USD/CHF, USD/)
Bila grafiknya bergerak naik. hal tersebut menunjukkan mata uang USD sebagai basenya sedang
dalam keadaan menguat dan mata uang pembandingnya (contoh: JPY, CHF) adalah kebalikannya
yaitu melemah, sehingga bila grafik USD/JPY bergerak naik itu berarti mata uang Jepang yen
sedang melemah terhadap USDollar dan USDollar sedang menguat terhapad mata uang Jepang
yen
Bila grafiknya bergerak turun, hal tersebut menunjukkan mata uangUSD sebagai basenya sedang
dalam keadaan melemah dan mata uang pembandingnya (contoh JPY, CHF) adalah kebalikannya
yaitu menguat, sehingga bila USD/CHF bergerak turun itu berarti mata uang Swiss Franc sedang
menguat terhadap USDollar dan USDollar sedang melemah terhap mata uang Swiss Franc.
Untuk mata uang yang base currecynya bukan USD(EUR/USD,GBP/USD)
Bila grafiknya bergerak naik hal tersebut menunjukkan mata uang USD sedang dalam keadaan
melemah dan mata uang basenya (contoh: EU, GBP) adalah kebalikannya yaitu menguat,
sehingga bila grafik GBP/USD bergeraki naik itu berarti mata uang USDollar sedang melemah
terhadap Poundsterling, dan Poundsterling sedang menguat terhadap USDollar.
Bila grafiknya bergerak turun hal tersebut menunjukkan mata uang USD sedang dalam keadaan
menguat dan mata uang basenya (contoh: EUR, GBP) adalah kebalikannya yaitu melemah,
sehingga bila grafik EUR.USD bergerak turun itu berarti mata uang USDollar sedang menguat
terhadap Euro, dan Euro sedang melemah terhadap USDollar.
BUNGA / Interest / Rollover SWAP/ Premium
Di Forex juga terdapat bunga (overnight interest) bila open posisi anda sampai menginap lebih
dari 1 hari (melewati sekitar jam 4 pagi WIB (GMT +7)). Dan bunga di forex ada yang positif
dan ada pula yang negative. Bila anda terkena bunga positif maka open posisi anda akan
mendapatkan tambahan cash setiap harinya, tetapi bila anda terkena bunga yang negative
tersebut sampai open posisi anda tersebut di-close. Di Broker yang kami rekomendasikan, Anda
tidak terkena SWAP.
Keterangan:
Bunga positif dan negative ditentukan dari jenis transaksi anda (buy atau Sell) dan juga suku
bunga dari mata uang yang bersangkutan, sehingga jika terjadi perubahan suku bunga dari suatu
negara maka juga berakibat pada perubahan bunga overnight ini. Tetapi bila adalah klien muslim,
maka dibeberapa broker anda dapat merequest untuk mendapatkan fasilitas bebas bunga
overnight (Swap Free Account).
Untuk perhitungan bunga overnight ini silahkan anda menghubungi pihak perusahaan broker
anda masing-masing karena tiap-tiap perusahaan mempunyai aturan bunga yang berbeda-beda.
Tetapi jika anda pengguna platform software MetaTrader, maka anda dapat melihat bungabunganya dengan cara berikut:
- Klik kanan di quote harga mata uang pada menu window sebelah kiri

- Pilih Symbol
- Pilihlah mata uang yang anda ingin anda lihat bunganya, setelah itu klik Properti
- Disana anda dapat melihat nilai bunganya jika open posisi order anda sampai menginap, yaitu
bunga untuk posisi Buy (Long) berapa dan juga bunga untuk posisi Sell (Short) berapa. Dan
biasanya nilai bunga adalah dalam bentuk point.
Contoh:
Swap Type = in Points
Swap Long =0.63 (bunga positifuntuk posisi Buy dalam point per harinya)
Swap Short = -1.31 ( bunga negative untuk posisi Sell dalam point perharinya)
CATATAN : Bunga harus dikurskan ke USDollar terlebih dahulu.
Berdasar dari contoh diatas, jika open posisi Buy anda menginap maka anda setiap harinya akan
mendapatkan tambahan extra +0.63 point di cash equity anda, sedangkan jika open posisi Sell
yang menginap akan mengurangi cash equity anda sebanyak -1.31 point per harinya.Perlu
diperhatikan bahwa hari sabtu, minggu dan hari libur bunga tetap dihitung oleh karena itu harus
anda perhatikan perhitungannya. Dan bunga dihitung dari quantity contract size anda dan bukan
dari modal anda.
(1lot = quantity contract size $100,000 : 0.1 lot = quantity contract size $10,000)
(untuk perhitungan points silahlmn lihat cara perhitungan nilai per pip di bab atas)
ISTILAH-ISTILAH LAIN DI FOREX
Hectic/Fast Market:
Yaitu pergerakan market yang sangat signifikan dan dapat menyebabkan harga bergerak sangat
cepat dan terjadi lompatan harga. Hal ini biasanya disebabkan oleh berita penting ataupun hal-hal
lain yang dapat menyebabkan pergerakanyang sangat tinggi di bursa.
Titik Resistence:
Titik harga dimana harga akan sulit menembus batas level atas tertentu, tetapi apabila titik ini
tertembus biasanya harga akan dapat melonjak naik lagi hingga menjumpai titik resistence
berikutnya,
Titik Support:
Titik ini dimana harga akan sulit menembus batas level bawah tertentu, tetapi apabila titik ini
tertembus biasanya harga akan dapat mengalami penurunan lagi hingga menjumpai titik support
berikutnya.
Expert Advisor:
Yaitu suatu fasilitas yang disediakan oleh Platform MetaTrader untuk dapat melakukan suatu
otomatic trading dengan menggunakan bahasa pemrograman (script) atau ROBOT.
ANALISA TEKNIKAL
A. Pengertian Analisa Teknikal
Analisa teknikal adalah salah satu analisa untuk mengevaluasi pergerakan suatu harga.
Pergerakan harga yang terjadi pada periode yang lalu menjadi dasar analisa pergerakan harga di
periode yang akan datang. Ada tiga prinsip dasar di dalam mempelajari analisa teknikal.
Pergerakan harga yang telah terjadi merupakan gambaran kejadian secara keseluruhan. Kejadian

yang telah terjadi yang mampu menggerakan pasar tersebut dikarenakan adanya factor ekonomi,
fundamental politik termasuk kejadian-kejadian yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Analisa teknikal juga menggambarkan factor psikologis para pelaku pasar, sehingga
kecenderungan harga yang terbentuk dari factor tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Untuk menggambarkan pergerakan
trend harga, pola harga, kita menggunakan chart sebagai alatnya.
Beberapa jenis chart yang sering dipergunakan untuk analisa adalah:
TIPE-TIPE CHART :
A. Line Chart
Line chart merupakan jenis chart yang paling sederhana.?
B. Bar Charts
Bar chart dapat digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga dalam dua cara:
H L C (High, Low, Close)
O H L C (Open, High, Low, Close)

PENTING :
Open merupakan harga pembukaan pada saat pasar dibuka pertama kali. Harga pembukaan
merupakan acuan untuk pergerakan harga berikutnya. Setelah penutupan harga pada periode
sebelumnya. Harga pembukaan didasarkan atas besarnya penawaran dan permintaan di pasar
yang terjadi pada saat ini. Harga pembukaan ini menjadi acuan kemana arah pergerakan harga
saat ini.
C. Candle Chart
Candle stik mempunyai metode yang sama dengan Bar Chart, penggambaran pergerakan harga
didasarkan atas HLC (High, Low, Close)

Price moving in trend:


Harga akan selalu bergerak mengikuti arah trend. Di dalam analisa teknikal ada tiga TREND
dasar yaitu:
a. Up Trend (Bullish)
Up trend merupakan trend naik, dimana harga tertinggi yang baru cenderung lebih tinggi dari
harga terendah sebelumnya.
b. Sideways (Konsolidasi)
Sideways merupakan harga yang mempunyai kecenderungan bergerak dalam satu range
band/hanya bergelombang tanpa trend naik ataupun turun. Biasanya harga ini dikenal sebagai
arah wait dan see. Artinya harga yang akan menunggu terjadi harga reversal/pembalikan ataupun
kontinuitas harga.
c. Down Trend (Bearish)

Down trend merupakan kebalikan dari up trend, dimana harga cenderung membentuk harga
terendah yang baru dari harga tertinggi pada periode sebelumnya
CATATAN PENTING :
GUNAKAN CANDLE CHART untuk memudahkan anda membaca pergerakan harga,
LIHATLAH dalam layar monitor, apakah yang sedang terjadi, bila pergerakan harga sedang
TREND ( naik / turun ), maka anda dapat melakukan order ( BUY / SELL ), namun bila sedang
terjadi SIDEWAYS ( bergelombang ) sebaiknya anda menunggu trend yang akan terjadi terlebih
dahulu
MEMBACA KECENDERUNGAN HARGA ( akan naik atau turun )
Didalam menganalisa pergerakan harga, ada beberapa hal yang harus dipahami yang merupakan
dasar dari analisa teknikal.
Secara umum pola harga mengikuti dua bentuk dasar, yaitu:
a. Pola Consolidation ( Melanjutkan trend / berkelanjutan )
Bentuk pola Continuation biasanya terbentuk saat gerakan harga mengalami kejenuhan/koreksi
harga dalam Trend., SEHINGGA arah pergerakan harga akan melanjutkan pergerakan harga
semula.
b. Pola Reversal ( Pembalikan Arah )
Bentuk pola yang biasanya akan mengarah pada pembalikan harga dari harga yang terjadi
sebelumnya, Jika pergerakan harga semula turun, akan berbalik arah menjadi naik, begitu juga
sebaliknya.
PERHATIKAN :
Kapan akan terjadi CONSOLIDATION dan kapan terjadi RESERVAL.
A. POLA KONSOLIDASI / BERKELANJUTAN :
1. TREND LINES
Hampir semua jenis grafik bertujuan untuk mencari kecenderungan harga pasar dalam periode
tertentu. Berdasarkan periode waktu, Trend dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a) Jangka Panjang (MAJOR TREND)
Yang merupakan Trend Major ( jangka panjang ) pada suatu periode. Sehingga untuk melihatnya
menggunakan: Monthly ( MN )
Biasa digunakan bagi mereka yang trading Bulanan/tahunan.
b) Jangka Menengah (MEDIUM TREND)
Yang merupakan Trend Medium ( jangka Menengah ) pada suatu periode. Sehingga untuk
melihatnya menggunakan: Weekly ( W1 ),Daily ( D1 ),
Biasa digunakan bagi mereka yang trading Mingguan
c) Jangka Pendek (MINOR TREND)
Yang merupakan Trend Minor ( jangka pendek ) pada suatu periode. Sehingga untuk melihatnya
menggunakan: 4 jam, 1 jam, 30 menit, 15 menit, 5 menit, 1 menit.
Biasa digunakan bagi mereka yang trading Harian.
Caranya :
Anda dapat mencobanya dengan KLIK : M1, M5, M15, M30, H1, H4, D1, W1 dan MN di
toolbar layar Metatrader.

ANALISA:
Saat terjadi TREND ( naik / turun ) inilah saat yang tepat untuk melakukan order BUY / SELL
2. SUPPORT DAN RESSISTANCE LEVEL
Teknik yang paling sering terdengar dalam analisa teknikal adalah Support dan Ressistance level.
Harga ini merupakan analogi dari kesepakatan harga antara pembeli dan penjual, atau dengan
kata lain adanya permintaan dan penawaran. Support merupakan tingkat harga dimana terdapat
permintaan yang cukup untuk menahan penurunan harga yang lebih rendah. Di level ini para
pembeli lebih tinggi dari pada penjual. Sedangkan Ressistance merupakan tingkat harga dimana
penawaran yang cukup untuk menahan pergerakan peningkatan harga yang lebih tinggi. Pada
level ini penjual lebih tinggi dari pada pembeli, sehingga terjadinya peningkatan harga yang
lebih tinggi dari harga sebelumnya tidak akan terjadi.
Caranya ; Buatlah garis-garis horizontal sperti diatas ( klik: Garis Hirizontal di Tool Bar ),
arahkan pada layar, lihat pergerakan harga sebelumnya, dan letakkan (klik) pada titik support
(titik dimana saatnya order BUY) dan pada titik ressistance (titik dimana saatnya order SELL)
Perhatikan Gambar Berikut :
ANALISA :
Anda order BUY pada titik SUPPORT.
Anda order SELL pada titik RESISSTANCE
3. RETRACEMENT
Retracement/ koreksi selalu terjadi dalam pergerakan harga. Di forex trading, harga hanya
bergerak naik atan turun. Artinya bila harga telah over ( menembus titik ter-atas atau ter bawah )
maka pasti akan terjadi KOREKSI dan harga dapat berbalik arah. Retracement seringkali
merupakan jarak antara harga tertinggi dengan harga terendah dalam posisi konsolidasi. Nilai
konstanta Retracement adalah: 74,6 %, 61,8%, 50 %, 38,2%, 23,6%.
Caranya :
Gunakan Fibo ( Fibonanci ) di Tool Bar layar atas, klik : Fibo, arahkan dari titik tertinggi grafik,
ke titik terendah grafik ( pergerakan harga).
ANALISA :
Bila Harga yang bergerak sekarang, masih berada di bawah 50 %, maka kecenderungan masih
akan terjadi penurunan, sehingga anda order SELL. Bila harga yang bergerak masih berada
diatas 50% kecenderungan harga masih akan naik, maka order BUY.
Garis 50% disebut PIVOT ( PV )
4. PATTERN
Pattern merupakan gambaran atau pola dari bentukan harga di masa lalu. Berdasarkan asumsi
bahwa berbagai peristiwa mengikuti pola kejadian masa lalu.
1) Pola Segitiga (Triangle)
2) Pola Bendera
3) Berlian (Diamond)
Bentuk pola Consolidation lebih sering terjadi dibandingkan dengan pola Reversal. Berdasarkan
harga tertinggi dan harga terendah dalam suatu pola Consolidations, maka dapat dihitung jarak

kenaikan atau penurunan harga (PRICE OBJECTIVE)


ANALISA :
1. Perhatikan Trend sebelum pola Consolidation terbentuk, kecenderungan harga setelah pola
Consolidations adalah cenderung melanjutkan Trend yang terjadi sebelumnya.
2. Buatlah garis Bantu (Support dan Resistance Lines), karena pola juga merupakan hasil
bentukan garis bantu, maka cara analisa Support dan Resistance dapat digunakan dalam kasus
ini.
3 Bila pola-pola diatas terjadi, maka lihatlah TREND HARGA yang terjadi sebelum pola
tersebut terbentuk, bila sebelumnya terjadi TREN UP ( naik ) maka kecenderungan harga masih
akan melanjutkan TREND seperti pada saat terbentuk pola seperti diatas.
5. GAP
GAP atau lompatan harga terjadi karena permintaan/Demand dengan penawaran/Supply
mengalami ketidakseimbangan yang besar. GAP hanya bisa diamati pada BAR chart ataupun
dengan CANDLESTICK chart.
Cara analisa GAP:
6. OVER
Over atau kondisi dalam pererakan harga merupakan awal dari suatu pola, baik Consolidation
Pattern maupun Reversal Pattern. Pada keadaan Over maka kondisi harga agak sulit
diperhitungkan. Cara analisa kondisi Over menggunkan indikator seperti RSI, STOCKHASTIC
SLOW, MACD, dan lain-lain. Suatu kondisi yang telah mengalami kejenuhan beli disebut
sebagai OVER BOUGHT, sedangkan suatu kondisi yang telah mengalami kejenuhan jual disebut
sebagai OVER SOLD.
ANALISA :
Melihat tingkat kejenuhan harga di dalam indicator menggunakan nilai parameter.
Harga mencapai nilai diatas 80 menunjukkan tingkat kejenuhan beli atau OVER BOUGHT.
Harga mencapai nilai dibawah 20 menunjukkan tingkat kejenuhan jual atau OVER SOLD.
OVER BOUGHT maupun OVER SOLD bukanlah saat untuk pengambilan posisi, melainkan
sinyal wait and see ( tunggu dulu ), jangan oreder BUY atau SELL.
7. PRICE OBJECTIVE
Price Objective atau sasaran nilai harga setelah harga menembus garis/break line
(Support/Resistance). Price Objective juga merupakan jarak antara sewaktu harga
menembus/break line sampai nilai harga akhir perjalanan Trend (OBJECTIVE).
ANALISA :
Tunggu.jangan order dulu..
B. POLA PRUBAHAN ARAH (REVERSAL PATTERN)
Pola Reversal merupakan akhir dan juga awal perjalanan Trend. Bentuk pola Reversal adalah :
1. Dua puncak atas / double TOP
2. Dua tunjang Bawah / double bottom
3. Paku Tajam (V-SPIKE)
4. Head

4. Head and Shoulders


ANALISA pola Reversal:
1. Perhatikan Trend sebelum pola Reversal terbentuk, kecenderungan harga setelah pola Reversal
adalah berganti arah Trend dari sebelumnya (BERBALIK ARAH )
2. Buatlah garis Bantu (Support dan Ressistane Lines), karena pola ini juga merupakan hasil
bentukan garis Bantu, maka cara analisa Support dan Ressistance dapat digunakan dalam kasus
ini.
3. Anda dapat melihat pola reserval ini dengan menggunakan LINE CHART.

Seringkali kita melihat bahwa seseorang yang memiliki penghasilan lebih besar tetapi aset atau
hartanya lebih sedikit dibandingkan orang lain yang penghasilannya lebih kecil. Salah satu
penyebabnya adalah gaya hidup yang boros dan tanpa perhitungan, sehingga sedikit atau tidak
ada bagian yang ditabung. Bila Anda merencanakan untuk menabung, ada beberapa pilihan yang
ditawarkan. Atau, Anda dapat pula mempertimbangkan untuk mulai melakukan investasi.
Berinvestasi berarti kita menanamkan sejumlah uang atau membeli suatu aset dengan maksud
memperoleh keuntungan. Dalam berinvestasi selalu ada risiko kerugian yang mungkin saja
dialami. Suatu investasi yang dapat memberi peluang keuntungan lebih besar, biasanya akan

diikuti dengan risiko kerugian yang lebih besar pula. Anda sebaiknya mengenal keuntungan yang
dapat diperoleh beserta risiko kerugian yang mungkin diderita.

Jenis Investasi
Secara umum, aset yang dapat menjadi saran investasi terbagi menjadi dua, yaitu aset riil dan
aset finansial. Aset riil adalah aset yang dimiliki dan memiliki wujud yang kita simpan atau
miliki. Contohnya aset riil adalah rumah, tanah dan emas. Sedangkan, aset finansial tidak
berwujud, biasanya hanya berupa kertas yang merupakan bukti kepemilikan kita. Contoh
investasi antara lain tabungan, deposito, reksadana, obligasi, saham, emas, properti, dan
lainnya. Sekarang, mari kita lihat apa saja keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis
investasi tersebut.
Jenis
Investasi

Keuntungan dan Kerugian Investasi

Tabungan
Menyimpan uang di bank untuk dipergunakan kemudian jika diperlukan.

Keuntungan Tabungan
Dapat diambil kapan saja dan
tidak memiliki risiko.

Kerugian Tabungan
Uang dapat dengan mudah
berkurang, karena dapat
diambil kapan saja dengan
mudah serta bunga yang kecil.

Deposito
Menyimpan uang untuk periode tertentu, bila belum jatuh tempo uang tidak
dapat diambil atau akan mendapat penalti bila diambil sebelum waktunya.

Keuntungan Deposito
Risiko sangat rendah. Bunga
yang dapat diterima lebih
besar dibandingkan tabungan
biasa.

Kerugian Deposito
Keuntungan atau bunga yang
diterima lebih sedikit bila
dibandingkan dengan jenis
investasi lain yang berhadapan
langsung dengan risiko pasar.

Jenis
Investasi

Keuntungan dan Kerugian Investasi

Reksadana
Adalah tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul akan
dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan pada jenis investasi
lainnya. Bila mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata untuk
para investor. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang baru memulai untuk
berinvestasi. Jenis risikonya berbeda, tergantung jenis risiko yang dipilih. Jenisnya
adalah reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham,
dan reksadana campuran.

Keuntungan Reksadana
Tidak perlu memiliki banyak
pengetahuan, karena dikelola
oleh Manajer Investasi. Karena
diinvestasikan ke banyak
tempat, maka bila terjadi
kerugian di satu tempat bisa
tertolong tempat lain yang
mungkin menghasilkan
keuntungan.

Kerugian Reksadana
Bagi sebagian orang, karena
tidak dikelola sendiri sering
tidak puas dengan hasilnya.
Keuntungan lebih sedikit
dibandingkan saham dan ada
biaya yang dikeluarkan untuk
pengelolanya.

Obligasi
Obligasi adalah surat hutang, merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang
kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berhutang akan
memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pengembalian hutang
lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat utang
dari negara.

Keuntungan Obligasi
Bunga lebih besar
dibandingkan deposito.

Kerugian Obligasi
Jangka waktu panjang (> 1
tahun), sehingga tidak dapat
dicairkan bila diperlukan atau
bila ingin berinvestasi lain. Bila
pihak yang berhutang
bangkrut, berarti tidak dapat
mengembalikan hutangnya.

Jenis
Investasi

Keuntungan dan Kerugian Investasi

Saham
Memiliki saham berarti Anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang
yang kita tanamkan dijadikan sebagai modal untuk perusahaan tersebut.
Perusahaan akan memberikan keuntungan yang diterima kepada para pemegang
saham yang disebut sebagai deviden. Bila dinilai baik atau banyak orang yang
berminat untuk membeli saham suatu perusahaan, harganya akan naik, sehingga
bila Anda menjual sahamnya akan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila
perusahaan menderita kerugian, harga sahamnya dapat turun sehingga Anda
dapat menderita kerugian. Saham ini dapat dibeli pada perusahaan sekuritas.
Untuk tiap transaksi jual atau beli, Anda akan dikenakan biaya.

Keuntungan Saham
Dapat mendatangkan
keuntungan yang sangat besar
bila harga saham naik. Dengan
modal sedikit, dapat diperoleh
hasil berkali-kali lipat.

Kerugian Saham
Risiko kehilangan besar pula,
saat harga saham turun.

Emas
Harga emas cenderung naik setiap tahun, itulah sebabnya banyak orang yang
membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik. Bila hendak digunakan
untuk investasi, emas yang dibeli hendaknya berupa logam mulia batangan atau
koin daripada emas dalam bentuk perhiasan. Emas batangan atau koin tidak
mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan yang biasa dikenakan apabila
kita menjual dalam bentuk perhiasan.

Keuntungan Emas
Merupakan aset likuid atau
aset yang mudah dijual.

Kerugian Emas
Sulit dalam penyimpanan
karena bila tidak hati-hati
dapat dengan mudah dicuri.

Properti
Sama seperti emas, harga properti yaitu rumah dan tanah cenderung akan naik.
Dengan membeli properti, dan menjualnya di kemudian hari akan mendatangkan
keuntungan karena harga jualnya sudah naik. Harga rumah akan cepat naik bila

Jenis
Investasi

Keuntungan dan Kerugian Investasi

lokasinya strategis atau dekat dengan fasilitas umum, ini dapat menjadi
pertimbangan saat akan memilih lokasi. Bila akan membeli rumah di perumahan
yang belum atau masih dibangun, pastikan pengembang dapat dipercaya dan
adanya perjanjian yang jelas, karena ada beberapa kasus, setelah kita
membayar, pembangunan rumah tidak dilanjutkan yang mengakibatkan
kerugian.

Keuntungan Properti
Risiko kecil serta dapat
disewakan sehingga dapat
memberi penghasilan
tambahan.

Kerugian Properti
Perlu dana yang besar untuk
membeli rumah atau tanah.
Properti bukan aset yang likuid
karena tidak mudah untuk
menjualnya bila suatu saat
membutuhkan uang.

Pertimbangkan juga kapan Anda ingin mengambil kembali hasil investasi, apakah hanya untuk
periode pendek atau untuk jangka waktu panjang. Bila Anda ada keperluan dalam waktu dekat,
pilih investasi dengan risiko rendah dan berifat liquid. Sedangkan, untuk jangka panjang, Anda
dapat memilih investasi dengan risiko tinggi yang dapat meberi keuntungan yang lebih besar.
Karena berinvestasi memiliki risiko, maka perlu persiapkan mental saat mengalami kerugian atau
kegagalan agar tidak menjadi patah semangat. Setidaknya, berinvestasi lebih baik daripada
semua penghasilan Anda digunakan untuk pengeluaran tanpa ada bagian yang disimpan

Anda mungkin juga menyukai