Saudara mahasiswa, pada dasarnya operasional bisnis selalu terkait dengan produksi dan
produktivitas. Produksi merupakan proses penciptaan barang dan jasa. Produksi adalah
penambahan nilai. Produksi dilakukan dengan proses konversi dari input menjadi output.
Produksi yang tinggi bisa mencerminkan bahwa lebih banyak orang yang bekerja dan
tingkat ketenagakerjaan tinggi (tingkat pengangguran rendah), tetapi belum tentu
mencerminkan tingginya produktivitas.
Produktivitas merupakan perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi
dengan input (sumber daya, seperti tenaga kerja, modal dan manajemen). Peningkatan
produktivitas dapat dicapai dengan dua cara: pengurangan input saat output konstan, atau
sebaliknya, peningkatan output di saat input konstan.
Metoda yang populer untuk mengukur produktivitas yaitu dengan membuat
perbandingan antara output dan inputnya. Hasil perbandingan ini disebut produktivitas
masing-masing input. Selain itu membuat perbandingan antara kondisi aktual dan
normatif. Dengan cara ini dapat diketahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan yang telah
dicapai dalam perusahaan.
Saudara mahasiswa, Kita akan membahas penghitungan produktivitas seperti
pada BMP (semoga menjadi lebih jelas) dengan cara yang pertama yaitu dengan
membuat perbandingan antara output dan inputnya, kemudian kita gunakan cara yang
kedua yaitu membuat perbandingan antara kondisi aktual dan normatif.
Sebagai ilustrasi dari produktivitas sebagai perbandingan antara output dan
inputnya, misalnya perusahaan AAA mempunyai data seperti dalam tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Output dan Input Periode 1 Perusahaan AAA
Keterangan
Produk
Bahan baku
TKL
Peralatan
Jumlah input
Satuan
unit
unit
Jam
jam
Rp
Jumlah satuan
800
400
600
800
-
Harga/satuan (Rp)
900
250
175
125
-
Jumlah (Rp)
720.000
100.000
105.000
100.000
305.000
Bahan Baku
2,00
7,20
TKL
1,33
6,86
Peralatan
1,00
7,20
Total
2,36
Selanjutnya
Ilustrasi
untuk
menghitung
produktivitas
dengan
cara
membandingkan data aktual dan normatif, berikut disajikan data normatif untuk
perusahaan yang sama pada periode yang sama.
Tabel 1.3 Output dan Input Periode 1 Perusahaan AAA (normatif)
Keterangan
Produk
Bahan baku
TKL
Peralatan
Jumlah input
Satuan
unit
unit
Jam
jam
Rp
Jumlah satuan
900
400
500
750
-
Harga/satuan (Rp)
900
225
150
100
-
Jumlah (Rp)
810.000
90.000
75.000
750.000
240.000
Bahan Baku
2,25
9,00
TKL
1,80
10,80
Peralatan
1,20
10,80
Total
3,38
Aktual
2,00
1,33
1,00
7,20
6,86
7,20
2,36
Normatif
2,25
1,80
1,20
9,00
10,80
10,80
3,38
Aktual : Normatif
88,88%
74,07%
83,33%
80,00%
63,49%
66,67%
69,95%
Berdasarkan perbandingan antara aktual dan normatif terlihat semua angka berada
di bawah 100%. Hal ini berarti bahwa perusahaan belum mencapai kondisi ideal yang
telah dicanangkan sebelumnya secara normatif. Produktivitas (%) dalam rupiah terlihat
lebih kecil daripada satuan memberitahukan kepada kita bahwa di samping pencapaian
secara satuan belum tercapai, pencapaian secara rupiah lebih rendah. Hal ini
menunjukkan terdapatnya celah-celah kekurangan dan kondisi tidak efisien di dalam
perusahaan tersebut.