SISTEM BERKAS
ORGANISASI BERKAS INDEXED SEQUENTIAL
Disusun oleh :
NAMA
: DINI PUJIATIN
NIM
: 131051057
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
2.
3.
4.
Bagaimana
tahapan-tahapan
dalam
penyusunan
Organisasi
Berkas
Index
Sequential?
5.
6.
7.
1.3.
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Berkas dan
Pengarsipan Semester IV
2.
BAB II
PEMBAHASAN
Akses Direct (suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses
2.2.2.
1)
langsung yang dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian
IPK mahasiswa yang lebih dari 3.
2.2.3.
1)
2)
Data =sequential
Index-nya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record
tertentu. Sedangkan data-nya digunakan untuk mendukung akses squential terhadap
seluruh kumpulan-kumpulan record.
2.3. Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential :
2.3.1.
2.3.2.
Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master
file ini, harus semuanya diproses terlebih dahulu.
Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya
bisa berubah saat proses selesai dilakukan.
Pengumpulan Data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang
membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara
bertahap dan terorganisir dengan baik.
2.
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara
permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media )
penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.
3.
Pengeditan Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah
pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah
dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di
input akan diubah ( edit ).
4.
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan
pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan
di sortir.
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian
pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah
keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
saling
Pohon Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree yang setiap
nodenya maksimal hanya
memiliki
dua
anak.
Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalahpohon biner.
Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling
banyak dua buah cabang/anak.
Contoh:
Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree.
Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record
tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial
terhadap seluruh kumpulan record-record.
2.7.
2.
Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data,
dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Alasannya :
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana
masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi
internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan
yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).
Keterangan:
1.
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas
indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial
dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang
bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blokblok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal
setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di
tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan record yg
dicari secara direct.
Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan
membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok
index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan
membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow
data area-nya
.Contohnya :
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks
mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok
yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks
menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok
data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses
dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1)
yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok
indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan
AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan
ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data
1. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana
pada blok ini record tersebut ditemukan.
2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah
berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik
hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai
key.
Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index.
Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan
overflow area.
Contohnya :
Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6
cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap
cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat
pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari
indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai
key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh Pengaksesan:
Misal : mengakses dengan nilai key BAT
Pertama : Cari pada master indeks,
Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan menunjuk ke
cylinder index,
Ketiga : Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan
menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,
Keempat : Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer
dari BABOON akan menunjuk ke track 2,
Kelima : Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.
Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan
dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari data diatas maka didapatkan kesimpulan yaitu Organisasi berkas indeks sequential
adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential
maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential data
merupakan segala sesuatu yang masih dalam bentuk bahan mentah yang akan diproses.
Data yang sudah diproses tersebut dan berguna bagi orang yang menerimanya ini disebut
sebagai informasi.
Indeks disusun berdasarkan binary search tree dan digunakan untuk melayani sebuah
permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu.
Berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh
kumpulan record-record. Pada pendekatan ini kita menyusun data dengan lebih
memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik, jadi berkas indeks dan berkas
data diorganisasikan dalam blok.
Berkas indeks mempunyai struktur tree
Didalam organisasi Berkas index sequential ini ada 2 pendekatan dasar untuk
mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential , yaitu: Blok
Indeks dan Data (Dinamik) , Prime dan Overflow Data Area (Statik) .
DAFTAR PUSTAKA
1.
sistem-berkas.html
2.
http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-
sequential.html
3.
http://journal.mercubuana.ac.id/data/1Bab5.doc