Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

KEGAWATDARURATAN PENYAKIT KULIT

Oleh :
Muh Fadhil Ilhami, S.Ked J510155065
Pembimbing :
dr. Flora Ramona SP, Sp.KK
dr. Ratih Pramuningtyas, Sp.KK
PENDAHULUAN

Kegawat daruratan medik dapat terjadi pada seseorang maupun sekelompok orang pada setiap saat dan di
mana saja. Hal ini dapat berupa serangan penyakit secara mendadak, kecelakaan atau bencana alam. Keadaan ini
membutuhkan pertolongan segera yang dapat berupa pertolongan pertama sampai pada pertolongan selanjutnya
secara mantap di rumah sakit.
Tindakan tersebut dimaksudkan untuk menyelamatkan jiwa mencegah dan membatasi cacat serta meringankan
penderitaan dari penderita Keadaan ini selain membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang baik dari penolong
dan sarana yang memadai, juga dibutuhkan pengorganisasian yang sempurna. Pertolongan pertama biasanya
diberikan oleh orang-orang di sekitar korban. Diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan atau dokter terdekat.
Tidak jarang bahwa anggota Hansip, polisi dan pemadam kebakaran terlibat dalam hal ini.
Pertolongan ini harus diberikan secara tepat sebab penanganan yang salah justeru dapat berakibat kematian
atau cacat tubuh. Pada penyakit kulit, dikenal beberapa penyakit yang dianggap sebagai suatu kasus kegawat
daruratan. Dimana kasus-kasus tersebut membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat agar tidak menimbulkan
kecacatan sampai kematian.

Pathogenesis
Nekrolisis
Epidermal
Toxic

terjadinya nekrolisis
epidermal toksik belum jelas,
namun, dipercaya bahwa
fenomena immun kompleks
yang bertanggung jawab.
Salah satu teori menyatakan
akumulasi metabolit obat
pada epidermis secara
genetik dipengaruhi oleh
proses imunologi setiap
individu. Limfosit T CD8+
dan makrofag mengaktifkan
proses inflamasi yang
menyebabkan apoptosis sel
epidermis

Sindrom steven
johnson
hipersensitifitas yang disebabkan oleh
pembentukan sirkulasi kompleks imun

Kriteria Diagnosis
Lesi kulit dimulai
dengan nyeri/rasa
terbakar, panas,
eritematous, macula
morbiliform secara
simetris pada wajah
dan dada sebelum
menyebar ke seluruh
badan.
Nikolsky sign
positif
Krusta hemoragik
pada bibir
Konjungtivitis
umumnya
ditemukan sebelum
terjadi pengelupasan
epidermis.

Pneumonia
merupakan
komplikasi
yang
paling berat dan
merupakan
kegagalan
nafas
akut
dan
membutuhkan
intubasi

dimulai dengan infeksi


saluran pernapasan atas
yang nonspesifik. Hal

Differential
Diagnosis
SJS
SSSS

TEN

Terapi
Cairan : Dextrose 5% : Nacl
1:1
Sistemik : prednison 40mg
sehari, dexametason inj 4x5mg
sehari, antibiotik : ceftriaxone.

Cairan : Dextrose 5% : Nacl


1:1
Sistemik : prednison 30mg

DAFTAR PUSTAKA
Handoko RP, Djuanda A, Hamzah M. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.4. Jakarta: FKUI; 2005. 119-22.
Scabies and Pediculosis, Orkin Miltoin, Howard L. Maibach. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine, 7th. USA: McGrawHill; 2008.
2029-31.
Siregar RS, Wijaya C, Anugerah P. Saripati Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.3. Jakarta: EGC; 1996. 191-5.
Habif TP, Hodgson S. Clinical Dermatology. Ed.4. London: Mosby; 2004. 497-506.
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2009. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, p. 119-125
Rampengan, I.R. Laurents. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. 1997. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 233-243 Nelson. Texbook of
Pediatric edisi 17, hal 1161-1162
Kalungi S, Tumwine LK. Nematodal helminthes. Dalam: Tyring SK, Lupi O, Hengge UR, penyunting. Tropical dermatology. Edisi ke-1.
Philadelphia: Elsevier;2006:57-61

Anda mungkin juga menyukai