Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Anggota Kelompok:
1. Rendy Junira Hadiansyah
1151501108
2. Devi Kurnia Inayati
1151501116
3. Vikqry Maharani Sholeh
1151501117
4. Rade Agista
1151501130
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis sederhana ini yang berjudul
Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl.DHE, MPE selaku rektor
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Drs. Adi Susiantoro, M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Sosiologi untuk kelas pagi M.
Kami sangat menyadari bahwa karya tulis yang kami ciptakan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi peningkatan karya tulis ilmiah ini.
Kami berharap semoga dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang besar
tidak hanya bagi kelompok kami, tapi juga bagi para pembaca terutama para
mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Surabaya, 1 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
1.2
1.3
1.4
Identifikasi masalah
Rumusan masalah
Tujuan dan manfaat
3
3
4
2.1
2.1.1
2.1.2
5
5
5
2.2
2.2.1
Dekadensi Moral
Menjawab Rumusan Masalah
Fenomena Dekadensi Moral Generasi Penerus
5
5
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
7
9
12
13
16
DAFTAR PUSTAKA
18
3.1
3.2
Kesimpulan
Saran
16
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seperti yang di muat dalam pancasila khususnya sila ke-2
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dari pernyataan ini
mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia diharapkan untuk
hidup adil dan beradap. Untuk mencapai masyarakat yang beradap
di perlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral dan gaya hidup
bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan-perbuatan rakyat
Indonesia itu sendiri khususnya para remaja sebagai generasi
penerus sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia.
Menurut Moetojib (2008:01) langkah yang perlu diambil bangsa
Indonesia menghadapi persoalan bangsa pada era globalisasi dan
memasuki usia ke-63 adalah melakukan rekonstruksi moral secara
total dengan membangun kembali karakter dan jati diri bangsa
(Nation and character building). Selain melakukan rekonstruksi
moral
juga
melakukan
konsolidasi
kebangsaan
dengan
melaksanakan langkah strategi memperkuat komitmen kebangsaan
dan bersama membangun ke Indonesia menuju masa depan yang
lebih baik.
Dari pengamatan penulis terhadap gaya hidup dan kelakuan remaja
di lingkungan sekitar bahwa banyak remaja khususnya remaja putri
yang berpakaian seksi dan menggugah gairah seks lawan jenisnya.
Serta banyak juga pemuda yang membentuk gank dan sering
kumpul di perempatan jalan sambil minum-minuman keras sehingga
meresahkan masyarakat sekitar.
Dari uraian diatas, penulis berpendapat bahwa keadaan moral dan
gaya hidup remaja Indonesia saat ini telah telah mengalami
kerusakan dan perlu di perbaiki lagi. Sebab gaya hidup dan moral
mereka sudah tidak sesuai lagi dengan kepribadian bangsa
Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Sehingga dari semua pihak
yang terkait perlu membantu demi kesadaran dan kebaikan
generasi penerus kita.
1.2
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
1.4.1 Tujuan
Tujuan penulisan makalah (karya tulis) ini adalah:
a. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengertian
dekadensi moral
b. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai prediksi Nabi
Muhammad SAW akan terjadinya dekadensi moral
c. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai fenomena
dekadensi moral generasi penerus bangsa saat ini
d. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai bentuk-bentuk
dekadensi moral generasi penerus bangsa
e. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai faktor-faktor
penyebab dekadensi moral generasi penerus bangsa
f. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai solusi yang
tepat untuk dekadensi moral generasi penerus bangsa
g. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai
peran
masyarakat
terhadap
dekadensi
moral
penerus bangsa
peran
generasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
anak-anaknya
untuk
selalu
menjunjung
tinggi
kebudayaan lokal.
Fenomena dekadensi di era globalisasi saat ini bisa dikatakan sudah
sangat parah, banyak kebudayaan Barat yang masuk ke Indonesia
ini dan kebanyakan yang bersifat negatif, Seharusnya orang tua
harus bisa menyaring dan memilah-milah mana kebudayaan yang
bisa dicontoh dan tidak bisa. Para orang tua harus mengajarkan
para remaja kita ini untuk selalu berpedoman dengan budaya kita
dan menjunjung tinggi nilai Islami.
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW adalah salah satu contoh
tauladan yang seharusnya kita implementasikan dalam kehidupan
kita sehari-hari. Banyak sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW yang
seharusnya kita praktekan ketimbang mengikuti mode atau tren
yang melekat dalam dada para kaum muslimin remaja ini.
Dekadensi moral menjadi barang biasa, seperti iklan yang setelah
tayang di lupakan saja, tidak pedas dan sengaja di lupakan. Padahal
dan
ada
pula
yang
sekaligus
menjadi
alat
untuk
kepentingan mereka.
Seperti kutipan fenomena Dekadensi Moral yang saya paparkan di
atas. Dan hal ini juga mengarah kepada hadis Nabi Muhammad SAW
yang artinya: Dari Abu Hurairah R.A. Ia berkata: Nabi Muhammad
SAW bersabda: Islam mulai berkembang dalam keadaan asing.
Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglahorang-orang
yang asing. (HR Muslim).
2.2.2 Bentuk Bentuk Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa
Ada beberapa bentuk dekadensi moral yang merupakan perilaku
yang menyimpang dari norma-norma moral dan sosial, bahkan
sampai pada penyimpangan terhadap norma-norma hukum, antara
lain:
1. Bentuk-bentuk kenakalan biasa
Bentuk-bentuk kenakalan biasa ini merupakan bentuk-bentuk
kenakalan yang berupa penyimpangan etika, misalnya:
a. Pergi dari rumah tanpa pamit
b. Suka keluyuran
c. Berkelahi
d. Menonton pornografi
e. Kenakalan anak-anak sekolah (pelanggaran terhadap tata
tertib sekolah) seperti datang terlambat dan berbohong, suka
membolos, corat coret dinding sekolah dan lain-lain.
2. Bentuk kenakalan pada norma
Bentuk kenakalan pada norma ini merupakan bentuk-bentuk
kenakalan yang yang menjurus kepada pelanggaran terhadap
norma hukum, misalnya:
jauh
lebih
parah
lagi.
Fakta
paling
memang
dapat
memberikan
dapat
berdampak
negative
bagi
kerusakan
moral.
ini memiliki landasan agama yang baik, maka apakah dia berani
untuk memakan uang para rakyatnya (Korupsi)?
3. Pengaruh Lingkungan
Tidak semua guru itu punya sifat yang buruk dan sebaliknya.
Terkadang seorang guru melakukan kesalahan karena ada
pengaruh buruk dari linkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan
rumah dan pengaruh kurang baik dari guru lain dapat mendorong
seorang guru untuk berbuat kesalahan.
Selain itu Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan
akhirnya malah terjerumus ke dalamnya. Lingkungan adalah
faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja.
Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk,
moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada
di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
4. Hilangnya Kejujuran
Berdasarkan laporan hasil investigasi sebuah lembaga survei
dinyatakan bahwa korupsi menyebar merata di wilayah negara
ini, dari Aceh hingga Papua. Karena itu dari tahun ke tahun posisi
Indonesia sebagai negara terkorup selalu menduduki peringkat
10 besar dunia dalam indeks persepsi korupsi (CPI) menurut data
dari Transperenscy International.
5. Hilangnya Rasa Tanggung Jawab
Sebelum bendungan Situ Gintung jebol, Kompas 28 Juli 2008
memberitakan bahwa sebanyak 50 bendungan dari total 106
dinyatakan rusak. Rusaknya infrastruktur pengairan ini menurut
penelitian disebabkan perawatan operasional bangunan yang
kurang memadai.
Masalah seperti ini terjadi juga pada infrastruktur lainnya seperti
banyaknya gedung yang hampir roboh. Kasus lain adalah
rusaknya beberapa ruas rel kereta api yang diakibatkan besi baja
rel kereta diambil oleh oknum. Berita-berita tersebut merupakan
cermin bahwa telah terjadi penurunan moral tanggung jawab di
masyarakat
yang
dapat
berakibat
fatal
bagi
keselamatan
masyarakat.
6. Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner)
Eksploitasi alam adalah salah satu bentuk dari produk berpikir
jangka pendek. Sebagai contoh, pembalakan hutan mencapai
di
antara
komponen
berdasarkan
pengaduan
masyarakat
menyebutkan
Jika kita melihat potret kehidupan bangsa saat ini, maka jelas
terlihat bahwa masalah moral sesungguhnya merupakan hal
yang tidak kalah penting dibanding masalah ekonomi. Jika hal itu
dibiarkan,
akan
mengancam
masa
depan
bangsa.
Namun
disayangkan
dan
telah
mencoreng
kredibilitas
dunia
Untuk
mengatasi
berbagai
kerusakan
moral
yang
terjadi
di
dapat
4. Pemberlakuan
Mata
Kuliah
Pendidikan
Moral
dan
Pengembangan Karakter
Adanya mata kuliah Pendidikan Moral dan Pengembangan
Karakter
salah
satunya
Pendidikan
Kewarganegaraan
yang
terutama
mencoba
menimpakan
secara
sepihak
kemerosotan
moral
masyarakat
yang
remaja
telah
usia
sekolah. Selain itu, tindakan seperti apa yang telah diambil oleh
pemerintah dalam menghadapi tingkat degradasi moral dan etika
remaja kita yang hampir sampai pada titik nadir.
Dalam situasi seperti sekarang ini dibutuhkan pemikiran-pemikiran
jernih untuk menggali akar persoalan remaja yang telah menjadi
benang kusut itu, upaya-upaya yang bijak dan arif dari semua
kelompok masyarakat untuk mengambil tindakan yang tepat sangat
mendesak diperlukan guna mengantisipasi semakin melebarnya
pergeseran nilai itu di kalangan remaja kita, sebagai prioritas
utama.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Fenomena kehidupan saat ini sangat beragam dan pastinya menarik
untuk dicermati, salah satunya adalah fenomena dekadensi moral.
Di era globalisasi saat ini banyak budaya dari luar baik itu yang
positif atau negatif masuk ke negara kita ini.
Ada beberapa bentuk dekadensi moral yang merupakan perilaku
yang menyimpang dari norma-norma moral dan sosial, bahkan
sampai pada penyimpangan terhadap norma-norma hukum, antara
lain:
1. Bentuk-bentuk kenakalan biasa
2. Bentuk kenakalan pada norma
3. Bentuk kenakalan khusus
Jika disebut satu persatu secara rinci potret kerusakan moral
masyarakat kita terlalu sempit media ini untuk memuatnya. Tetapi
hal itu dapat kita rasakan secara nyata ditengah-tengah kehidupan
kita. Kemajuan teknologi justru menambah cepatnya virus ini
menjalar ditengah masyarakat kita. Adapun faktor-faktor penyebab
terjadinya kerusakan moral adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kemajuan teknologi
Memudarnya Kualitas Keimanan
Pengaruh Lingkungan
Hilangnya Kejujuran
Hilangnya Rasa Tanggung Jawab
Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner)
Rendahnya Disiplin
Kriris Kerjasama
Krisis Keadilan
Kita patut prihatin atas kondisi moralitas bangsa ini. Betapa tidak,
moralitas, sebagai hasil dari pendidikan, ternyata tidak bisa disebut
membanggakan. Moralitas yang ada justru sangat jauh dari nilainilai normatif yang selama ini dijunjung tinggi. Semua itu sungguh
sangat
disayangkan
dan
telah
mencoreng
kredibilitas
dunia
mengatasi
berbagai
kerusakan
moral
yang
terjadi
di
Orangtua
Masyarakat
Guru
Ulama (Tokoh Agama)
Pemerintah
Saran
http://curhatan-gue.blogspot.co.id/2011/05/nabi-muhammad-saw-di-utusuntuk.html
http://djalamsyah.blogspot.co.id/2013/04/fenomena-dekadensi-moral-diera_19.html
http://nudiyaafina.blogspot.co.id/2014/02/pidato-dekadensi-moral-anakbangsa.html
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/02/misi-nabi-muhammad-sawuntuk.html
http://caracere.blogspot.co.id/2014/08/cara-mengatasi-dekadensi-moralpada.html
http://andriyani9.blogspot.co.id/2013/09/fenomena-dekadensi-moral-diera.html
http://www.joelalta.tk/2014/10/dekadensi-moral-remaja-siapa-salah.html
http://muslimah.or.id/4325-tazkiyatun-nufus-dakwah-para-rasul.html
https://nu2jelajah.wordpress.com/pemuda-dan-dekadensi-moral/
http://uliuzferdian.blogspot.co.id/
http://chaprasigh.blogspot.co.id/