Disusun Oleh
1.Septiana Anggraini
( Pendidikan Biologi/4401414071)
2.Khanifah
( Pendidikan Biologi/4401414065)
( Pendidikan Biologi/4401414059)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah yang berjudul Pengertian Batuan Beku dan Klasifikasinya yang disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi.
Kami sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi kami
menyadari kesalahan dan kealfaan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca
umumnya.
Waalaikumsalam wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar daripada
bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati
langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas.
Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis batuan yang
berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses
terbentuknya. Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pelarutan pembekuan silika cair
dan pijar, yang kita kenal dengan nama magma.
Petrology yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan beku sebenarnya
telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan
orang hanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal
kejadian dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini. Secara sederhana batuan beku adalah
batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.
Penggolongan batuan beku sudah banyak dilakukan hingga sekarang . Berbagai cara dari
dulu seperti penggabungan jenis-jenis yang sama dalaam satu golongan dan pemisahan dari
jenis-jenis yang tidak meunjukkan persamaan. Kareana tidak adanya kesepakatan diantara
para ahli petroloogi dalam mengklasifikasikan batuan beku mengakibatkan sebagian
klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda beda. Perbedaan ini sangat berpengaruh dalam
menggunakan klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut kegunaannya
masing-masing. Bila kita dapat memilih salah satu klaisfikasi dengan tepat. Maka kita akan
mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.Penggolongan batuan beku dapat didasarkan
kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik , senyawa kimia dan susunan
mineraloginya.
1.2 Rumusan masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana pengertian batuan beku?
b. Bagaiamana klasifikasi batuan beku berdasarkan genetik?
c. Bagaimana klasifikasi batuan beku berdasarkan senyawa kimia?
d. Bagaimana klasifikasi batuan beku berdasarkan susunan mineralogi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a.
b.
c.
d.
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-jenis batuan beku dan pengertian
Dimulai dari batuan beku, batuan beku adalah batuan cair pijar atau magma dari dalam
bumi yang membeku. Berdasarkan tempat proses membekunya batuan-batuan beku tersebut
terdiri atas :
Batuan dalam, membeku secara perlahan-lahan di dalam
a. Batuan korok, membeku di daerah korok
b. Batuan leleran, membeku secara tiba-tiba di permukaan bumi
Batuan beku dibedakan berdasarkan sifat kimiawinya yaitu :
Batuan asam, mengandung banyak asam salisilat merupakan senyawa silikon dan oksida,
mengandung kwarsa berwarna keputih-putihan.Batuan basa, kadar asam salisilatnya rendah
banyak mengandung magnesium dan besi, warnanya gelap/hitam
Berikut adalah contoh-contoh batuan beku :
1. Granit
a. Proses terbentuk
berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini
merupakan jenis batu beku dalam.
b. Massa jenis
: sekitar 2,2 2,3 gram/cm3
c. Warna
: putih, abu-abu, atau campuran keduanya.
Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar
ataupun di dasar sungai.
Batu Granit dapat digunakan sebagai : Batu bahan bangunan,monumen,jembatan,sebagai
dekorasi,bahan tegel,dll.
2. Gabro
Proses Terbentuk
Warna
Karakteristik lain
kandungan silika rendah sehingga magma asal bersifat basa. Struktur batuan ini adalah
massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.
Batuan ini masih segar dan tidak pernah terkena gaya endogen yang dapat
meninggalkan retakan pada batuan.Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineralmineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan
bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk
mineralnya besar-besar.Derajat kristalisasi sempurna, bahwa batuan ini secara keseluruhan
tersusun atas kristal sehingga disebut holocrystalline. Tekstur seperti ini menunjukkan proses
pembentukan magma yang lambat. Ion-ion penyusun mineral pada batuan, dalam lingkungan
bertekanan tinggi dan temperatur yang luar biasa tinggi dapat bergerak sangat cepat dan
menyusun dirinya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu bentuk yang teratur dan
semakin berukuran besar.
3. Andesit
4
Proses terbentuk
:Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, batu
Andesit terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai
dengan 1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis batuan beku luar.
Massa Jenis
: 2,8 3 gram/cm3
Warna
Proses terbentuk
Terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone.
biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam
cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan).
Terdapat emplaces yang besar berupa batholiths ( banyak beribu-ribu mil-kwadrat)
dan mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan
dengan lahar andesite. Termasuk jenis batuan beku dalam
Massa jenis
Warna
Kegunaan
: batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun
lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya.
5. Basalt
Proses Terbentuk
permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia.
Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.
Massa jenis
: 2,7 3 gram/cm3
Warna
: Gelap
Karakteristik lain
afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.
Kandungan mineral Vulkanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran
butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro. Berdasarkan komposisi
kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik.
Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk
konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi
daripada basalt tholeitik.
Manfaat
bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.
6. Obsidian
6
Proses Terbentuk
erupsi gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga
akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun
secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
Massa Jenis
Warna
mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau merah
putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun
belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika
tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah.
Karakteristik lain
Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki
di tiap rumah.
7. Pumice (batu apung)
Proses Terbentuk
membeku
ketika
didalamnya
masih
terdapat
udara
7
sehingga
mempunyai
sifat
titik
berongga-rongga
tersebar
secara
tidak
merata.
Batu
apung
mengandung
: dibawah 1 gram/cm3
Warna
Karakteristik lain
9. Liparit
Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral
pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.
10. Dasit
Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral
plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa,
kurang lebih 60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat ada dalam
jumlah sedikit. Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika panerisnya plagioklas atau kwarsa
banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus,
tetapi dapat juga secara gradual menjadi glass.
11. Skoria
Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombang-gelombang gas
lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), yang luabang-lubangnya lebih besar
kalau dibandingkan dengan purnice. Warna skoria coklat kemerahan sampai abu-abu gelap
dan hitam.
12. Tufa Gelas
Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api
yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih kekurangan,
abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.
10
Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti
batang pensil.
Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini
diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti
kalsit, kuarsa atau zeolit
Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada
arah tertentu akibat aliran.
STRUKTUR BATUAN BEKU
Struktur Batuan Beku adalah pembagian batuan beku berdasarkan bentuk batuan beku
Struktur Bantal adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang
dicirikan oleh massa batuan yang berbentuk bantal, berukuran antara 30 60 cm dan biasanya
jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan dari sedimen klastik, terbentuk di
dalam air dan umumnya terbentuk di laut dalam.
b. Struktur Vesikular
Struktur Vesikular adalah struktur pada batuan ekstrusi yang terdapat rongga-rongga yang
berbentuk elip, silinder maupun tidak beraturan. Terbentuknya rongga-rongga terjadi akibat
keluarnya/dilepaskannya gas-gas yang terkandung di dalam lava setelah mengalami penurunan
tekanan.
c. Struktur Aliran
Struktur Aliran terjadi akibat lava yang disemburkan tidak ada yang dalam keadaan
homogen, karena saat lava menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan komposisi, kadar
gas, kekantalan, dan derajat kristalisasi. Struktur aliran dicerminkan dengan adanya goresan
berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan teksturnya.
d. Struktur Kekar
Struktur Kekar adalah bidang-bidang pemisah/retakan yang terdapat dalam semua jenis
batuan, biasanya disebabkan oleh proses pendinginan tetapi ada yang disebabkan oleh gerakangerakan
di
dalam
bumi
yang
berlaku
sesudah
batuan
mengalami
pembekuan.
12
Pada seri reaksi Bowen ini sacara garis besar menjelaskan bahwa pada saat proses
pendinginan magma, sebenarnya magma tidak langsung semuanya membeku, namun terjadi
proses pembentukan mineral-mineral seiring dengan turunnya suhu magma secara perlahan,
dan pada tiap penurunan suhu tertentu menghasilkan jenis mineral yang berbeda. Mineralmineral yang terbentuk pertama, seperti Olivine, Anortit, dan lain-lain, merupaka mineralmineral yang bersifat basa, memiliki kristal besar karena proses pembekuan yang lambat,
serta secara lebih jauh batuan beku yang mengandung mineral-mineral bersifat basa ini juga
akan bersifat basa. Sedangkan mineral-mineral yang terbentuk di akhir reaksi Bowen, seperi
Muscovite dan Quartz merupakan mineral yang bersifat asam. Dan dari seri reaksi Bowen,
semakin asam mineral, maka kandungan unsur-unsur silikanya semakin banyak.
Jadi, salah satu komponen yang diperhitungkan dalam pengklasifikasian batuan beku
secara kimiawi dapat dilihat dari kandungan unsur silika dalam batuan dan karena secara
kimiawi unsur-unsur terdapat dalam mineral, maka batuan beku juga diklasifikasikan
berdasarkan mineralogi yang sebenarnya merupakan representasi lebih kompleks dari
pengklasifikasian berdasarkan komposisi kimianya. Selanjutnya, kahadiran mineral-mineral
tertentu dalam batuan beku ini mempengaruhi pemberian nama serta memberikan gambaran
proses pembentukan, serta menggambarkan komposisi kima batuan.
Pembagian Kimia Batuan Beku (asam & basa) Berdasarkan kandungan kimia
oksida.Contohnya pada tabel berikut ini :
OKSIDA
GRA
DIOR
SiO2
TiO2
Al2O3
Fe2O3
FeO
MnO
MgO
CaO
Na2O
K2O
NIT
72,08
0,37
13,86
0,86
1,72
0,06
0,52
1,33
3,08
0,46
IT
51,86
1,50
16,40
2,73
6,97
0,18
6,21
3,40
3,36
1,33
13
GABRO
PERIDO
48,36
1,32
16,84
2,55
7,92
0,18
8,06
11,07
2,26
0,56
TIT
43,54
0,81
3,99
2,51
9,8
0,21
34,02
3,46
0,56
0,25
H2O+
0,53
0,80
0,64
0,76
P2O5
0,18
0,35
0,24
0,05
Komposisi kimia dari beberapa jenis batuan beku yang terdapat pada tabel di atas,
hanya batuan intrusi saja. Dari sini terlihat perbedaan presentase dari setiap senyawa
oksida, salah satu contoh ialah dari oksida SiO2 jumlah terbanyak dimiliki oleh batuan
granit dan semakin menurun ke batuan peridotit (batuan ultra basa). Sedangkan MgO dari
batuan granit (batuan asam) semakin bertambah kandungannya kearah batuan peridotit
(ultra basa).
Kandungan senyawa kimia batuan ekstrusi identik dengan batuan intrusinya,
asalkan dalam satu kelompok. Hal ini hanya berbeda tempat terbentuknya saja, sehingga
menimbulkan pula perbedaan didalam besar butir dari setiap jenis mineral.
Batuan Intrusi
Batuan Ekstrusi
Granit
Riolit
Syenit
Trahkit
Diorit
Andesit
Tonalit
Dasit
Monsonit
Latit
Gabro
Basal
Dasar pembagian ini biasanya adalah kandungan oksida tertentu dalam batuan seperti
kandungan silika dan kandungan mineral mafik (Thorpe & Brown, 1985).Kandungan
mineral mafik adalah mineral yang berwarna terang.
Pembagian batuan beku menurut kandungan SiO2 (silika) pada tabel di bawah :
Nama Batuan
Kandungan Silika
Batuan Asam
Lebih besar 66 %
Batuan Menengah
52 66 %
Batuan basa
45 52 %
Batuan Ultra basa
Lebih kecil 15 %
Menurut Hulburt (1977)Pembagian batuan beku berdasarkan komposisi ini telah lama
menjadi standar dalam geologi, dan di bagi dalam empat golongan yaitu :
a. Batuan Beku Asam
Termasuk golongan ini bila batuan beku tersebut mengandung silika (SiO2) lebih dari
66%.contoh batuan ini dalah Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong kelompok ini
mempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan menghasilkan batuan
dengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar dengan atau tanpa muskovit. Terbentuk
langsung dari pembekuan magma yang merupakan proses perubahan fase dari cair
menjadi padat di daerah vulkanik dengan temperature tinggi. Pada umumnya batuan beku
asam memiliki warna terang, karena terletak pada golongan felsik.macam-macam batuan
beku asam yaitu:
1.Granit
14
gedung, untuk bangunan monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias
(dekorasi)., sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll) dan bahan
bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu dapat digunakan sebagai bahan
baku pembuatan aksesoris rumah
b. Ryolit
a. Genesa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Warna
Kristalinitas
Granularitas
Relasi
Struktur
Komposisi mineral
Kegunaan
: cokelat
: hipokristalin
: afanitik
: equigranular
: massive
: plagioklas,mikroklin,biotit,orthoklas,glass
: untuk bahan campuran semen
Batuan diorit
Diorit mengandung jumlah mineral yang berimbang antara mineral berwarna gelap
16
Andesit juga berkaitan erat dengan granit dan dinamai sesuai tempat pertama kali
batuan ini dipelajari, yakni Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Memiliki mineral
penyusun yang sama dengan granit akan tetapi mengandung lebih sedikit silika dan
tidak terdapat kuarsa di dalamnya.
c. Batuan Beku Basa
Yang termasuk kelompok batuan beku ini adalah bataun yang mengandung 45
52% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan karena terdapat
kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabbro dan Basalt.
Gabro
Gabro adalah batuan dengan butiran yang kasar, berwarna gelap dan sering
Digunakan sebagai material untuk pembangunan gedung.
Kebanyakan berupa feldspar plagioklas dan kuarsa, biasanya ditemukan dalam bentuk
sills dan dikes.
Basal
Basal memiliki butiran yang sangat halus, batuan ini merupakan batuan beku
ekstrusif yang terbentuk dari leleran/aliran lava. Materi penyusunnya terutama terdiri
dari olivin, piroksen, dan sedikit feldspar, mika, dan apatit.
Batuan Basal
Kebanyakan basal memiliki tekstur kental seperti tali di bagian luar dan memiliki
struktur yang rapuh pada bagian dalamnya. Termasuk jenis basa juga adalah lava aa
dan lava pahoehoe, serta bom vulkanik. Banyak basal juga mengandung lubang
gelembung (disebut vesikuler basal), di mana gas terjebak sebelum lava membeku; jika
usia basal ini mencapai jutaan tahun, lubang lubang tadi dapat terisi oleh mineral
seperti kalsit. Beberapa tempat terbaik untuk melihat basal diantaranya Kepulauan
Hawaii, lceland (Islandia), dan Kepulauan Galapagos. Salah satu basal kuno terbesar
yang diketahui (Kecuali yang di Bulan) berada di India barat-tengah berumur sekitar 65
juta tahun yang lalu: The Deccan Traps mencakup lebih dari 250.000 mil persegi
(650.000 kilometer persegi) dan memiliki tebal lebih dari 6.500 kaki (lebih dari 2.000
meter).
d. Batuan Beku Ultra Basa
Golongan batuan beku ini adalah apabila bataun beku mengnadung 45% SiO2 .
Warna batuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa.
Contoh batuan ini adalah Peridotit.
Nama Batuan
Petrogenesa
: Peridotite
:
18
Berdasarkan warna batuan yaitu gelap (ultramafic) maka batuan ini bersifat
ultrabasa, sedangkan dari teksturnya yang holokristalin dan mempunyai ukuran butir
fanerik sedang maka batuan ini termasuk jenis batuan plutonik yang membeku jauh
dibawah permukaan bumi sebagai sill atau dike.
BAB III
PENUTUP
19
3.1 KESIMPULAN
Batuan ialah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi/kerak bumi,
baik yang telah padu maupun lepas.
Material padat dapat terjadi dari agregat mineral yang tersusun oleh 1 macam mineral
maupun dari berbagai mineral. Batu adalah material padat dari agregat mineral yang
elah padu.
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
membeku.Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan
industri.Batuan beku berdasarkan komposisi kimianya yaitu Salah satu klasifikasi
batuan beku dari senyawa oksidanya, sepreti SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO, MnO,
MgO, CaO,Na2O, K2O, H2O+, P2O5.
Batuan beku berdasarkan mineraloginya,biasanya dipergunakan adalah mineral
kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk
mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen dan olovin. Struktur batuan beku
ada 4, yaitu struktur bantal, struktur vesikular, strutur aliran, struktur kekar.
Deskripsi batuan beku dikelompokkan menjadi 5, yaitu kelompok granit, kelompok
synit, kelompok diorit, kelompok gabro dan kelompok utra basa.
DAFTAR PUSTAKA
20
1.
2.
21