Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH GEOLOGI

PENGERTIAN BATUAN BEKU DAN


KLASIFIKASINYA

Disusun Oleh

1.Septiana Anggraini

( Pendidikan Biologi/4401414071)

2.Khanifah

( Pendidikan Biologi/4401414065)

3.Ratih Perwita Sari

( Pendidikan Biologi/4401414059)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah yang berjudul Pengertian Batuan Beku dan Klasifikasinya yang disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi.
Kami sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi kami
menyadari kesalahan dan kealfaan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca
umumnya.
Waalaikumsalam wr.wb

Semarang, 15 September 2014

Penulis

DAFTAR ISI
2

Halaman Judul ... i


Kata Pengantar.. ii
Daftar Isi....iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah..1
1.2 Rumusan Masalah..1
1.3 Tujuan.2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian dan Jenis Batuan Beku...3
2.2 Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terjadinya (Genesa)10
2.3 Batuan Beku Berdasarkan Komposisi Kimianya12
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan..20
Daftar Pustaka...21

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar daripada
bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati
langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas.
Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis batuan yang
berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses
terbentuknya. Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pelarutan pembekuan silika cair
dan pijar, yang kita kenal dengan nama magma.
Petrology yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan beku sebenarnya
telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan
orang hanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal
kejadian dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini. Secara sederhana batuan beku adalah
batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.
Penggolongan batuan beku sudah banyak dilakukan hingga sekarang . Berbagai cara dari
dulu seperti penggabungan jenis-jenis yang sama dalaam satu golongan dan pemisahan dari
jenis-jenis yang tidak meunjukkan persamaan. Kareana tidak adanya kesepakatan diantara
para ahli petroloogi dalam mengklasifikasikan batuan beku mengakibatkan sebagian
klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda beda. Perbedaan ini sangat berpengaruh dalam
menggunakan klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut kegunaannya
masing-masing. Bila kita dapat memilih salah satu klaisfikasi dengan tepat. Maka kita akan
mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.Penggolongan batuan beku dapat didasarkan
kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik , senyawa kimia dan susunan
mineraloginya.
1.2 Rumusan masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana pengertian batuan beku?
b. Bagaiamana klasifikasi batuan beku berdasarkan genetik?
c. Bagaimana klasifikasi batuan beku berdasarkan senyawa kimia?
d. Bagaimana klasifikasi batuan beku berdasarkan susunan mineralogi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a.
b.
c.
d.

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan batuan beku.


Untuk mengetahui klasifikasi batuan beku berdasarkan genetik (tempat terjadinya).
Untuk dapat mengetahui klasifikasi batuan beku berdasarkan senyawa kimia.
Untuk dapat mengetahui klasifikasi batuan beku berdasarkan susunan mineraloginya.

BAB II
2

PEMBAHASAN
2.1 Jenis-jenis batuan beku dan pengertian
Dimulai dari batuan beku, batuan beku adalah batuan cair pijar atau magma dari dalam
bumi yang membeku. Berdasarkan tempat proses membekunya batuan-batuan beku tersebut
terdiri atas :
Batuan dalam, membeku secara perlahan-lahan di dalam
a. Batuan korok, membeku di daerah korok
b. Batuan leleran, membeku secara tiba-tiba di permukaan bumi
Batuan beku dibedakan berdasarkan sifat kimiawinya yaitu :
Batuan asam, mengandung banyak asam salisilat merupakan senyawa silikon dan oksida,
mengandung kwarsa berwarna keputih-putihan.Batuan basa, kadar asam salisilatnya rendah
banyak mengandung magnesium dan besi, warnanya gelap/hitam
Berikut adalah contoh-contoh batuan beku :
1. Granit

a. Proses terbentuk

: Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma

berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini
merupakan jenis batu beku dalam.
b. Massa jenis
: sekitar 2,2 2,3 gram/cm3
c. Warna
: putih, abu-abu, atau campuran keduanya.

Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar
ataupun di dasar sungai.
Batu Granit dapat digunakan sebagai : Batu bahan bangunan,monumen,jembatan,sebagai
dekorasi,bahan tegel,dll.
2. Gabro

Proses Terbentuk

: terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung.

Termasuk batuan dalam


Massa Jenis

: 2,9 3,21 gram/cm3

Warna

: Gelap kehijauan , coklat bercampur putih

Karakteristik lain

: Batuan gabro berwarna gelap kehijauan, menunjukkan

kandungan silika rendah sehingga magma asal bersifat basa. Struktur batuan ini adalah
massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.
Batuan ini masih segar dan tidak pernah terkena gaya endogen yang dapat
meninggalkan retakan pada batuan.Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineralmineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan
bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk
mineralnya besar-besar.Derajat kristalisasi sempurna, bahwa batuan ini secara keseluruhan
tersusun atas kristal sehingga disebut holocrystalline. Tekstur seperti ini menunjukkan proses
pembentukan magma yang lambat. Ion-ion penyusun mineral pada batuan, dalam lingkungan
bertekanan tinggi dan temperatur yang luar biasa tinggi dapat bergerak sangat cepat dan
menyusun dirinya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu bentuk yang teratur dan
semakin berukuran besar.

3. Andesit
4

Proses terbentuk

:Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, batu

Andesit terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai
dengan 1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis batuan beku luar.
Massa Jenis

: 2,8 3 gram/cm3

Warna

: agak gelap (abu-abu tua).

Batu andesit sering digunakan sebagai :Nisan kuburan,cobek,lumping jamu,cungkup (kap


lampu taman),arca untuk hiasan,batu pembuat candi,sarkofagus,punden berundak,meja batu.
Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan
Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan
daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di daerah cirebon umum nya bewarna abuabu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit Bintik dan Andesit Polos.
4.Diorit

Proses terbentuk

: Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang

Terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone.
biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam
cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan).
Terdapat emplaces yang besar berupa batholiths ( banyak beribu-ribu mil-kwadrat)
dan mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan
dengan lahar andesite. Termasuk jenis batuan beku dalam
Massa jenis

: 2,8 2,9 gram/cm3

Warna

: Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih


5

Kegunaan

: batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun

lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya.
5. Basalt

Proses Terbentuk

: Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di

permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia.
Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.
Massa jenis

: 2,7 3 gram/cm3

Warna

: Gelap

Karakteristik lain

: Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur

afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.
Kandungan mineral Vulkanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran
butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro. Berdasarkan komposisi
kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik.
Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk
konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi
daripada basalt tholeitik.
Manfaat

: Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles,

bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.

6. Obsidian
6

Proses Terbentuk

: Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan

erupsi gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga
akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun
secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
Massa Jenis

: 2,36 2,5 gram/cm3

Warna

: Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam

mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau merah
putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun
belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika
tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah.
Karakteristik lain

: Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras

Mohs dan termasuk batu mulia tanggung.


Manfaat

: Dapat dijadikan sebagai perhiasan cincin,dijadikan kerajinan,di Itali,

Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki
di tiap rumah.
7. Pumice (batu apung)

Proses Terbentuk

: Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang

membeku
ketika

didalamnya

masih

terdapat

udara
7

sehingga

mempunyai

sifat

titik

berongga-rongga

tersebar

secara

tidak

merata.

Batu

apung

mengandung

silika tinggi, dan termasuk jenis batuan beku luar.


Massa Jenis

: dibawah 1 gram/cm3

Warna

: Putih, dan coklat muda

Karakteristik lain

: dapat terapung di air, kedap suara, batuapung juga tahan

terhadap api, kondensi, jamur dan panas.


Manfaat

: Dalam sektor industri lain, batu apung digunakan sebagai

bahan pengisi (filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing,


abrasif, isolator temperatur tinggi dan lain-lain.
8. Diorit

Batuan ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam


jumlah yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas, kwarsa
tidak ada, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia biasanya lebih banyak
dari biotit. Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam (sodik)
daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut dengan gabro. Jika
banyak penokris disebut dengan porfir diorit. diorit terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas
dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit dan augit. Mineral-mineral accesorisnya kwarsa,
apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot. Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna
diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan.

9. Liparit

Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral
pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.
10. Dasit

Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral
plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa,
kurang lebih 60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat ada dalam
jumlah sedikit. Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika panerisnya plagioklas atau kwarsa

banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus,
tetapi dapat juga secara gradual menjadi glass.

11. Skoria

Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombang-gelombang gas
lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), yang luabang-lubangnya lebih besar
kalau dibandingkan dengan purnice. Warna skoria coklat kemerahan sampai abu-abu gelap
dan hitam.
12. Tufa Gelas

Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api
yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih kekurangan,
abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.
10

2.2 Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terjadinya (Genesa )


1. Batuan beku Intrusif
Batuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan beku dalam
atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik diantaranya,
pendinginannya sangat lambat(dapat sampai jutaan tahun),memungkinkan tumbuhnya kristalkristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Batuan beku
intrusi selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku
intrusi permukaan. Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya,
struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang
memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur
ini diantaranya :

Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan

Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti
batang pensil.

Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini
diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.

Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku.


Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.

Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti
kalsit, kuarsa atau zeolit

Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada
arah tertentu akibat aliran.
STRUKTUR BATUAN BEKU
Struktur Batuan Beku adalah pembagian batuan beku berdasarkan bentuk batuan beku

dan proses kejadiannya, yang terbagi menjadi :


a.Struktur Bantal (pillow structure)
11

Struktur Bantal adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang
dicirikan oleh massa batuan yang berbentuk bantal, berukuran antara 30 60 cm dan biasanya
jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan dari sedimen klastik, terbentuk di
dalam air dan umumnya terbentuk di laut dalam.
b. Struktur Vesikular
Struktur Vesikular adalah struktur pada batuan ekstrusi yang terdapat rongga-rongga yang
berbentuk elip, silinder maupun tidak beraturan. Terbentuknya rongga-rongga terjadi akibat
keluarnya/dilepaskannya gas-gas yang terkandung di dalam lava setelah mengalami penurunan
tekanan.
c. Struktur Aliran
Struktur Aliran terjadi akibat lava yang disemburkan tidak ada yang dalam keadaan
homogen, karena saat lava menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan komposisi, kadar
gas, kekantalan, dan derajat kristalisasi. Struktur aliran dicerminkan dengan adanya goresan
berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan teksturnya.
d. Struktur Kekar
Struktur Kekar adalah bidang-bidang pemisah/retakan yang terdapat dalam semua jenis
batuan, biasanya disebabkan oleh proses pendinginan tetapi ada yang disebabkan oleh gerakangerakan

di

dalam

bumi

yang

berlaku

sesudah

batuan

mengalami

pembekuan.

Retakan-retakan yang memotong sejajar dengan permukaan bumi menghasilkan struktur


perlapisan, sedang yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur
bongkah.
2.3 Klasifikasi Batuan Berdasarkan Komposisi Kimia
Klasifikasi batuan beku juga di dasari dari komposisi kimianya misal kandungan senyawa
oksidanya yaitu SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O+, P2O5,.
Dengan mengetahui kandungan kimia batuan dapat diketahui penentuan jenis magma
asal, temperatur pembentukan magma, kedalaman magma asal, dan banyak lagi kegunaan
lainya. Dalam analisis kimia batuan beku, diasumsikan bahwa batuan tersebut mempunyai
komposisi kimia yang sama dengan magma sebagai pembentukannya. Batuan beku yang telah
mengalaimi ubahan atau pelapukan akan mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena
itu batuan yang akan dianalisa haruslah batuan yang sangat segar dan belum mengalami
ubahan. Proses kimia batuan beku dijelaskan pada gambar reaksi bowen berikut ini:

12

Pada seri reaksi Bowen ini sacara garis besar menjelaskan bahwa pada saat proses
pendinginan magma, sebenarnya magma tidak langsung semuanya membeku, namun terjadi
proses pembentukan mineral-mineral seiring dengan turunnya suhu magma secara perlahan,
dan pada tiap penurunan suhu tertentu menghasilkan jenis mineral yang berbeda. Mineralmineral yang terbentuk pertama, seperti Olivine, Anortit, dan lain-lain, merupaka mineralmineral yang bersifat basa, memiliki kristal besar karena proses pembekuan yang lambat,
serta secara lebih jauh batuan beku yang mengandung mineral-mineral bersifat basa ini juga
akan bersifat basa. Sedangkan mineral-mineral yang terbentuk di akhir reaksi Bowen, seperi
Muscovite dan Quartz merupakan mineral yang bersifat asam. Dan dari seri reaksi Bowen,
semakin asam mineral, maka kandungan unsur-unsur silikanya semakin banyak.
Jadi, salah satu komponen yang diperhitungkan dalam pengklasifikasian batuan beku
secara kimiawi dapat dilihat dari kandungan unsur silika dalam batuan dan karena secara
kimiawi unsur-unsur terdapat dalam mineral, maka batuan beku juga diklasifikasikan
berdasarkan mineralogi yang sebenarnya merupakan representasi lebih kompleks dari
pengklasifikasian berdasarkan komposisi kimianya. Selanjutnya, kahadiran mineral-mineral
tertentu dalam batuan beku ini mempengaruhi pemberian nama serta memberikan gambaran
proses pembentukan, serta menggambarkan komposisi kima batuan.
Pembagian Kimia Batuan Beku (asam & basa) Berdasarkan kandungan kimia
oksida.Contohnya pada tabel berikut ini :
OKSIDA

GRA

DIOR

SiO2
TiO2
Al2O3
Fe2O3
FeO
MnO
MgO
CaO
Na2O
K2O

NIT
72,08
0,37
13,86
0,86
1,72
0,06
0,52
1,33
3,08
0,46

IT
51,86
1,50
16,40
2,73
6,97
0,18
6,21
3,40
3,36
1,33
13

GABRO

PERIDO

48,36
1,32
16,84
2,55
7,92
0,18
8,06
11,07
2,26
0,56

TIT
43,54
0,81
3,99
2,51
9,8
0,21
34,02
3,46
0,56
0,25

H2O+
0,53
0,80
0,64
0,76
P2O5
0,18
0,35
0,24
0,05
Komposisi kimia dari beberapa jenis batuan beku yang terdapat pada tabel di atas,
hanya batuan intrusi saja. Dari sini terlihat perbedaan presentase dari setiap senyawa
oksida, salah satu contoh ialah dari oksida SiO2 jumlah terbanyak dimiliki oleh batuan
granit dan semakin menurun ke batuan peridotit (batuan ultra basa). Sedangkan MgO dari
batuan granit (batuan asam) semakin bertambah kandungannya kearah batuan peridotit
(ultra basa).
Kandungan senyawa kimia batuan ekstrusi identik dengan batuan intrusinya,
asalkan dalam satu kelompok. Hal ini hanya berbeda tempat terbentuknya saja, sehingga
menimbulkan pula perbedaan didalam besar butir dari setiap jenis mineral.
Batuan Intrusi
Batuan Ekstrusi
Granit
Riolit
Syenit
Trahkit
Diorit
Andesit
Tonalit
Dasit
Monsonit
Latit
Gabro
Basal
Dasar pembagian ini biasanya adalah kandungan oksida tertentu dalam batuan seperti
kandungan silika dan kandungan mineral mafik (Thorpe & Brown, 1985).Kandungan
mineral mafik adalah mineral yang berwarna terang.
Pembagian batuan beku menurut kandungan SiO2 (silika) pada tabel di bawah :
Nama Batuan
Kandungan Silika
Batuan Asam
Lebih besar 66 %
Batuan Menengah
52 66 %
Batuan basa
45 52 %
Batuan Ultra basa
Lebih kecil 15 %
Menurut Hulburt (1977)Pembagian batuan beku berdasarkan komposisi ini telah lama
menjadi standar dalam geologi, dan di bagi dalam empat golongan yaitu :
a. Batuan Beku Asam
Termasuk golongan ini bila batuan beku tersebut mengandung silika (SiO2) lebih dari
66%.contoh batuan ini dalah Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong kelompok ini
mempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan menghasilkan batuan
dengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar dengan atau tanpa muskovit. Terbentuk
langsung dari pembekuan magma yang merupakan proses perubahan fase dari cair
menjadi padat di daerah vulkanik dengan temperature tinggi. Pada umumnya batuan beku
asam memiliki warna terang, karena terletak pada golongan felsik.macam-macam batuan
beku asam yaitu:
1.Granit
14

Jenis Batuan : Batuan Beku Asam Plutonik


Warna : Coklat, merah jambu, sedikit hitam.
Struktur : Masif
Tekstur : Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Derajat Granularitas : Fanerik Kasar
Kemas :
B. Kristal : Euhedral
Relasi : Equigranular Panidiomorfik Granular
Komposisi : K. Feldspar 40%
Kuarsa 35%
Biotit 15%
Plagioklas 10%
Nama Batuan : Granit
2.Genesa : Granit adalah batuan beku plutonik, terbentuk oleh magma yang
bersifat asam. Biasanya berstruktur masif, bertekstrur porfiritik,tersusun atas
mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan hornblende. Umumnya berwarna
coklat, merah jambu, sedikit hitam.
Kegunaan : Granit biasanya digunakan untuk bahan bangunan rumah dan
15

gedung, untuk bangunan monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias
(dekorasi)., sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll) dan bahan
bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu dapat digunakan sebagai bahan
baku pembuatan aksesoris rumah
b. Ryolit

a. Genesa

: batuan ini terbentuk karena proses pembekuan


magma yang bersifat cepat

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Warna
Kristalinitas
Granularitas
Relasi
Struktur
Komposisi mineral
Kegunaan

: cokelat
: hipokristalin
: afanitik
: equigranular
: massive
: plagioklas,mikroklin,biotit,orthoklas,glass
: untuk bahan campuran semen

b. Batuan Beku Menengah (intermediat)


Apabila batauan tersebut mengandung 52 66% silika maka termasuk dalam kelas
ini.Batuan ini akan berwarnagelap karena tingginya kandungan mineral feromagnesia.
Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit.

Batuan diorit

Diorit mengandung jumlah mineral yang berimbang antara mineral berwarna gelap
16

dan terang, memberikan penampilan layaknya garam-dan-merica. Mineral sebagian


penyusunnya sebagian besar adalah plagioklas felspar dan hornblenda, biotit dan
kuarsa juga biasanya muncul dalam jumlah kecil. Diorit sering kali ditemukan dalam
bentuk batuan terobosan (dykes).
Andesit

Andesit juga berkaitan erat dengan granit dan dinamai sesuai tempat pertama kali
batuan ini dipelajari, yakni Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Memiliki mineral
penyusun yang sama dengan granit akan tetapi mengandung lebih sedikit silika dan
tidak terdapat kuarsa di dalamnya.
c. Batuan Beku Basa
Yang termasuk kelompok batuan beku ini adalah bataun yang mengandung 45
52% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan karena terdapat
kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabbro dan Basalt.
Gabro
Gabro adalah batuan dengan butiran yang kasar, berwarna gelap dan sering
Digunakan sebagai material untuk pembangunan gedung.

Mineral- mineral berbutir kasar penyusunnya ini termasuk di dalamnya


17

Kebanyakan berupa feldspar plagioklas dan kuarsa, biasanya ditemukan dalam bentuk
sills dan dikes.
Basal
Basal memiliki butiran yang sangat halus, batuan ini merupakan batuan beku
ekstrusif yang terbentuk dari leleran/aliran lava. Materi penyusunnya terutama terdiri
dari olivin, piroksen, dan sedikit feldspar, mika, dan apatit.

Batuan Basal
Kebanyakan basal memiliki tekstur kental seperti tali di bagian luar dan memiliki
struktur yang rapuh pada bagian dalamnya. Termasuk jenis basa juga adalah lava aa
dan lava pahoehoe, serta bom vulkanik. Banyak basal juga mengandung lubang
gelembung (disebut vesikuler basal), di mana gas terjebak sebelum lava membeku; jika
usia basal ini mencapai jutaan tahun, lubang lubang tadi dapat terisi oleh mineral
seperti kalsit. Beberapa tempat terbaik untuk melihat basal diantaranya Kepulauan
Hawaii, lceland (Islandia), dan Kepulauan Galapagos. Salah satu basal kuno terbesar
yang diketahui (Kecuali yang di Bulan) berada di India barat-tengah berumur sekitar 65
juta tahun yang lalu: The Deccan Traps mencakup lebih dari 250.000 mil persegi
(650.000 kilometer persegi) dan memiliki tebal lebih dari 6.500 kaki (lebih dari 2.000
meter).
d. Batuan Beku Ultra Basa
Golongan batuan beku ini adalah apabila bataun beku mengnadung 45% SiO2 .
Warna batuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa.
Contoh batuan ini adalah Peridotit.
Nama Batuan
Petrogenesa

: Peridotite
:
18

Berdasarkan warna batuan yaitu gelap (ultramafic) maka batuan ini bersifat
ultrabasa, sedangkan dari teksturnya yang holokristalin dan mempunyai ukuran butir
fanerik sedang maka batuan ini termasuk jenis batuan plutonik yang membeku jauh
dibawah permukaan bumi sebagai sill atau dike.

Contoh batuan beku ultrabasa adalah Peridotit.

BAB III
PENUTUP
19

3.1 KESIMPULAN
Batuan ialah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi/kerak bumi,
baik yang telah padu maupun lepas.
Material padat dapat terjadi dari agregat mineral yang tersusun oleh 1 macam mineral
maupun dari berbagai mineral. Batu adalah material padat dari agregat mineral yang
elah padu.
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
membeku.Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan
industri.Batuan beku berdasarkan komposisi kimianya yaitu Salah satu klasifikasi
batuan beku dari senyawa oksidanya, sepreti SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO, MnO,
MgO, CaO,Na2O, K2O, H2O+, P2O5.
Batuan beku berdasarkan mineraloginya,biasanya dipergunakan adalah mineral
kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk
mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen dan olovin. Struktur batuan beku
ada 4, yaitu struktur bantal, struktur vesikular, strutur aliran, struktur kekar.
Deskripsi batuan beku dikelompokkan menjadi 5, yaitu kelompok granit, kelompok
synit, kelompok diorit, kelompok gabro dan kelompok utra basa.

DAFTAR PUSTAKA
20

1.
2.

Anonim. 2012. (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Batuan_beku,


diakses 15 September 2014.
Anonim. 2012. (Online), http://www .crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7.

1, diakses 15 September 2014.


3.
Magetsari Noer Aziz. 2006. GL-211 GEOLOGI FISIK. Bandung : ITB.
4. Martin,Putut. 2002.Geologi Dasar. Semarang : Unnes

21

Anda mungkin juga menyukai