PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengantarkan manusia pada era dimana
segala sesuatu dapat digantikan oleh barang
buatan manusia. Salah satu teknologi yang
sedang banyak dikembangan adalah teknologi
robot. Perkembangan robot di dunia bisa
dibilang cukup pesat. Bahkan menurut Prof
Moshe Vardi, robot akan mengambil alih
hampir semua jenis pekerjaan manusia dalam
30 tahun (Hardoko, 2016).
Dulu era manufaktur kerajinan, produk
sangat terbatas sekali. Setiap barang di
produksi sedikit variasi (low variety) dengan
harga tinggi (high price) bahkan setiap
produksi membutuhkan waktu yang cukup
lama. Lalu dengan munculnya revolusi
industri, munculnya mesin-mesin produksi.
manufaktur pindah dari era kerajinan ke era
produksi massal (mass production). Produksi
massal (mass production) membuat produk
yang macamnya terbatas (low variety) namun
harga murah (low price) serta waktu produksi
yang lebih cepat (Chairia, 2015).
Saat ini ada sebuah era baru yang muncul
dan itu disebut Kustomisasi Massal (Mass
2.
METODOLOGI
Robot yang dirakit dari Lego Mindstorm
EV3 kit pada modul kali ini adalah Robot
Spinner Factory yang dapat mengambil dan
memutar gasing. Program yang digunakan
adalah program yang sudah ada di dalam
aplikasi Lego Mindstorm EV3 yang terinstal.
Robot dirakit pada hari Kamis tanggal 31
Maret 2016 pada pukul 14.00 sampai 18.00 di
Gedung Oktagon ITB. Robot kemudian diuji
coba pada hari Sabtu tanggal 2 April 2016 pada
pukul 09.00 sampai 12.00 di Kos Jekk. Langkahlangkah pengerjaan modul ini secara umum
Laporan Praktikum Pengantar Rekayasa Desain
Perakitan robot
Program
Factory
mengendalikan
serangkaian mekanika kompleks untuk
mewujudkan sebuah pemutar. Pertama-tama,
robot akan menerima serangkaian input,
kemudian mewujudkan topping sebuah
gasing, dan akhirnya diluncurkan.
6.
Sekuens
luncur
terakhir
selalu
memeriksa apakah indeks lebih besar
dari 0. Selama benar, robot akan
meluncurkan gasing.
7.
RLC
1.
2.
8.
9.
3.
4.
5.
3.
Konsep Kerja
Pada awalnya robot menginisiasi
terlebih
dahulu.
Robot
kemudian
menerima input warna dari pengguna
melalui color sensor yang ada pada robot,
dan touch sensor. Selanjutnya urutan input
warna
digunakan
sebagai
acuan
pengambilan bagian gasing.
b. Ide pengembangan
Salah satu kekurangan dari robot
Spinner Factory adalah tidak bisa berputar
dengan baik. Poros yang digunakan untuk
berputar kurang ideal. Salah satu ide
pengembangan yang bisa dibuat adalah
dengan mengganti poros pada bagian
bawah dengan benda yang runcing agar
putaran gasing lebih maksimal.
Selain itu, ide pengembangan lain
dapat berupa mengganti gasing yang
digunakan agar lebih aerodinamis dan
gesekan dengan udara diminimalisir
sehingga putaran gasing dapat lebih lama.
c.
4.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisis di atas
diperoleh kesimpulan bahwa robot telah
berhasil dibuat sesuai modul. Robot Spinner
Factory dapat mengambil gasing sesuai input
warna dan memutar gasing. Color sensor
digunakan untuk mendeteksi warna input dan
warna jarak gasing. Touch Sensor digunakan
untuk menginisiasi. Large Motor dan medium
motor digunakan untuk memindahkan dan
memutar gasing. Ide pengembangan robot
Spinner Factory dapat berupa mengganti
poros putar, dan mengganti gasing. Masalah
yang dapat diselesaikan dengan robot ini yaitu
sebagai robot assembly pada industri dan
aplikasi prinsip mass customization seperti pada
NIKEiD.
REFERENSI
LAMPIRAN
https://youtu.be/tHEh5TY7Vxs
Gambar 8. NIKEiD
Laporan Praktikum Pengantar Rekayasa Desain