Anda di halaman 1dari 5

MODUL VIII : SPINNER FACTORY

Muhammad Hilmi Asyrofi (16515263)


Kelompok 04/Kelas-08
Asisten: Miftahul Mahfuzh
Tanggal Percobaan: 31/03/16

Praktikum Pengantar Rekayasa Desain 2


Abstrak

Customization). Menurut Laudon (2010), mass


customization adalah kemampuan untuk
menawarkan produk atau jasa yang
disesuaikan
secara
individu
dengan
menggunakan sumber daya produksi yang
sama seperti mass production.

Praktikum modul VIII yang kami lakukan yaitu membuat


Robot Spinner Factory. Robot dibuat sesuai intruksi yang
telah tersedia dari Lego Mindstorm EV3. Program telah
tersedia di Lego Mindstorm EV3 sehingga hanya perlu
dilakukan uji coba program. Robot telah berhasil dibuat
sesuai modul. Robot Spinner Factory dapat mengambil gasing
sesuai input warna dan memutar gasing. Color sensor
digunakan untuk mendeteksi warna input dan warna jarak
gasing. Touch Sensor digunakan untuk menginisiasi. Large
motor dan medium motor digunakan untuk memindahkan
dan memutar gasing. Ide pengembangan robot Spinner Factory
dapat berupa mengganti poros putar, dan mengganti gasing.
Masalah yang dapat diselesaikan dengan robot ini yaitu
sebagai robot assembly pada industri dan aplikasi prinsip mass
customization seperti pada NIKEiD.
Kata kunci: Lego Mindstorm EV3, Robot, Spinner
Factory, Color Sensor, Touch sensor, Large Motor,
Medium Motor.
1.

Gambar 1. Robot Mass Customization

Gambar tersebut merupakan contoh robot


yang digunakan sebagai penerapan teori mass
cuztomization. Robot ini sangat berguna dalam
meningkatkan produktivitas industri. Output
yang dihasilkan juga memiliki ketelitian yang
tinggi karena robot berjalan sesuai program.

PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengantarkan manusia pada era dimana
segala sesuatu dapat digantikan oleh barang
buatan manusia. Salah satu teknologi yang
sedang banyak dikembangan adalah teknologi
robot. Perkembangan robot di dunia bisa
dibilang cukup pesat. Bahkan menurut Prof
Moshe Vardi, robot akan mengambil alih
hampir semua jenis pekerjaan manusia dalam
30 tahun (Hardoko, 2016).
Dulu era manufaktur kerajinan, produk
sangat terbatas sekali. Setiap barang di
produksi sedikit variasi (low variety) dengan
harga tinggi (high price) bahkan setiap
produksi membutuhkan waktu yang cukup
lama. Lalu dengan munculnya revolusi
industri, munculnya mesin-mesin produksi.
manufaktur pindah dari era kerajinan ke era
produksi massal (mass production). Produksi
massal (mass production) membuat produk
yang macamnya terbatas (low variety) namun
harga murah (low price) serta waktu produksi
yang lebih cepat (Chairia, 2015).
Saat ini ada sebuah era baru yang muncul
dan itu disebut Kustomisasi Massal (Mass

Robot Spinner Factory merupakan salah


satu robot yang mempunyai kesamaan prinsip
dengan teori mass customization. Robot Spinner
Factory disusun berdasarkan input warna dari
pengguna yang nanti hasil akhirnya berupa
putaran gasing.

2.

METODOLOGI
Robot yang dirakit dari Lego Mindstorm
EV3 kit pada modul kali ini adalah Robot
Spinner Factory yang dapat mengambil dan
memutar gasing. Program yang digunakan
adalah program yang sudah ada di dalam
aplikasi Lego Mindstorm EV3 yang terinstal.
Robot dirakit pada hari Kamis tanggal 31
Maret 2016 pada pukul 14.00 sampai 18.00 di
Gedung Oktagon ITB. Robot kemudian diuji
coba pada hari Sabtu tanggal 2 April 2016 pada
pukul 09.00 sampai 12.00 di Kos Jekk. Langkahlangkah pengerjaan modul ini secara umum
Laporan Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

dapat dijelaskan dengan diagram alir di bawah


ini.
Persiapan komponen LEGO untuk robot yang
akan dirakit dari kedua set robot (Core Set dan
Expansion Set)

Perakitan robot

Pengunggahan program bawaan aplikasi LEGO


MINDSTORM EV3 ke robot

Gambar 3.c. Bagian Penentu Jarak

Dokumentasi untuk setiap intruksi robot

Pembuatan laporan dan video


Gambar 2. Diagram Alir Pengerjaan Modul

Pada robot ini, dibutuhkan 2 core set dan 1


expansion set sehingga pada modul ini kami
bekerja sama dengan kelompok lain. Seperti
biasa, praktikan beserta kelompok membagi
pembuatan robot menjadi beberapa bagian.
Berikut adalah beberapa bagian dalam robot
Spinner Factory.

Gambar 3.d. Tempat Gasing

Gambar 3.e. Tempat Gasing Berputar

Gambar 3.a Bagian Utama Robot

Gambar 3.f. Lintasan

Gambar 3.b. Bagian Pengambil Gasing

Gambar 3.g. Robot Keseluruhan


Laporan Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

Gambar 4.a. Program Utama Robot

Program
Factory
mengendalikan
serangkaian mekanika kompleks untuk
mewujudkan sebuah pemutar. Pertama-tama,
robot akan menerima serangkaian input,
kemudian mewujudkan topping sebuah
gasing, dan akhirnya diluncurkan.

6.

Sekuens
luncur
terakhir
selalu
memeriksa apakah indeks lebih besar
dari 0. Selama benar, robot akan
meluncurkan gasing.

7.

RLC

1.

Rangkaian pertama dari blok-blok ini


mengembalikan posisi dari factory.

2.

Loop SCN dimulai dengan menampilkan


panjang array A pada layar. Loop
selanjutnya, CT, menggunakan sensor
sentuh dan sensor warna dalam mode
perbandingan, keduanya disambungkan
dengan suatu blok logika dalam mode
atau. Jika kedua atau salah satu pemicu
diaktifkan, loop akan berhenti dan
berlanjut
ke
bagian
sekuensial
selanjutnya. Nilai yang dihasilkan sensor
warna disambungkan ke blok lain.

8.

Pada switch selanjutnya, sensor sentuh


diperiksa apakah ia tidak sedang ditekan.
Jika iya, sebuah suara akan dihasilkan
dan nilai sensor warna dari loop
selanjutnya dimasukkan ke index
selanjutnya dari array A. Untuk
memastikan bahwa warna hanya sekali
dibaca, ditambahkan program tidak
menunggu warna.

9.

3.

4.

5.

Untuk mengakhiri loop SCN, blok logika


digunakan untuk memeriksa apakah
indeks array lebih besar atau sama
dengan 3, atau apakah sensor sentuh
masih ditekan. User dapat memasukkan
hingga 4 warna, kemudian memulai
sekuens selanjutnya dengan sensor
sentuh.
Sebelum membangun topping gasing,
layar dikosongkan dan panjang array
ditampilkan. Kemudian sebuah suara
dihasilkan untuk memulai pemasangan.
Loop BLD dimulai dengan menggunakan
perhitungan loop untuk menangkap
indeks array A. Nilai array di index
tersebut disambungkan ke blok GC. Blokblok
selanjutnya
mengendalikan
mekanika kompleks yang diperlukan
dalam mengambil topping gasing dan
memasangnya. Loop akan berhenti saat
indeks maksimum array tercapai.

Gambar 4.b. Program RLC

Blok RLC mengatur ulang mekanisme


peluncuran. Sensor sentuh digunakan
untuk memastikan posisi yang benar.
RWR

Gambar 4.c. Program PWR

Blok RWR mengatur ulang lengan robot.


Motor digerakkan selama beberapa
waktu sampai berhenti, kemudian
kembali ke arah yang berlawanan.
RSP

Gambar 4.d. Program RSP

Blok RSP mengatur ulang posisi cage


dengan menggerakannya ke suatu warna.
Jika sudah sampai akhir lintasan, ia akan
bergerak 180 derajat.
10. RUD
My Block RUD mereset mekanisme naik
dan turun. Mekanismenya yaitu bergerak
naik selama 3 detik, kemudian loop UP
mulai. Switch memeriksa apakah motor
membaca apapun selain nol. Jika ya dan
motor masih bergerak, timer akan direset.
Jika tidak lagi bergerak selama dua detik,
loop berhenti. Terakhir, motor bergerak
mundur 20 derajat dan rem dilepaskan
pada posisi mulainya.
11. GRB
My Block GRB akan menangkap bagian
dari gasing dan memulainya.
12. DRP

Laporan Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

My Block DRP akan menempatkan


bagian gasing pada centerpiece
13. GC
My Block GC akan bergerak ke warna
yang terhubung kepadanya. Pertama ia
akan bergerak di dekat warna tersebut
kemudian bergerak perlahan pada warna
tersebut. Itu akan bergerak melewati
warna tersebut dan menempatkannya
pada garis untuk mengambil bagian dari
gasing.
14. GH
My Block GH mengirimkan sangkar
kembali ke drop dan launch area. Robot
pertama-tama akan bergerak ke sebuah
warna. Bergantung pada warnanya, ia
akan bergerak secara langsung ke posisi
akhir dan perlahan melambat hingga
berhenti dan mereset motor-motor.
15. LNC
My Block LNC adalah sekuens
peluncuran.
Ini
dimulai
dengan
mengatur puncak ke pemutar, kemudian
robot melepaskan kunci dari gasing.
Ketika dilepaskan, puncak akan jatuh ke
gasing dan memulai sekuens putar.
Sekuens
putar
perlahan
akan
mengangkat
puncaknya
saat
menggetarkan gasing. Setelah 5 detik
getaran, loop RMP perlahan akan
meningkatkan kecepatan putar dan
menjalankannya
dengan
kecepatan
penuh selama 1 detik. Ketika pada
kecepatan penuh, puncak akan terangkat
dan robot akan melepaskan gasing
dengan My Block RLC. Terakhir, puncak
terangkat sedikit lagi menuju posisi
mulainya.

3.

HASIL DAN ANALISIS


Berdasarkan eksperimen yang telah
dilakukan, Robot Spinner Factory dapat
dirangkai dengan baik meskipun ada
beberapa
kendala
dalam
perangkaian
dikarenakan ada kekurangan komponen pada
expansion set. Permasalahan ini diselesaikan
dengan
meminjam
komponen
yang
diperlukan kepada kelompok lain. Robot
Spinner Factory yang digunakan untuk
menyelesaikan intruksi modul ini dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5. Robot Spinner Factory

Gambar tersebut adalah robot Spinner


Factory yang berhasil kami buat. Robot
Spinner Factory telah melaksanan perintah
sesuai dengan kode program. Namun robot
tidak dapat memutar gasing dengan baik.
Gasing hanya berputar selama waktu yang
singkat kemudian jatuh. Selain itu, beberapa
kali robot tidak dapat menjepit dan mengambil
gasing. Hal ini terjadi karena perhitungan jarak
robot tidak tepat sehingga capit gagal
memegang
gasing
dengan
maksimal
kemudian gasing terjatuh.
a.

Konsep Kerja
Pada awalnya robot menginisiasi
terlebih
dahulu.
Robot
kemudian
menerima input warna dari pengguna
melalui color sensor yang ada pada robot,
dan touch sensor. Selanjutnya urutan input
warna
digunakan
sebagai
acuan
pengambilan bagian gasing.

Gambar 6. Input Warna

Bagian gasing diambil menggunakan


large motor yang menggerakkan mesin
menuju letak bagian gasing yang
diinginkan. Bagian capit kemudian
diturunkan dengan menggunakan large
motor yang diletakkan di atas robot. Hal
ini bertujuan untuk mengambil bagian
gasing. Bagian tersebut kemudian dibawa
oleh mesin untuk kemudian diletakkan di
bagian penyusunan gasing. Proses tersebut
dilakukan sampai keempat bagian gasing
selesai digabungkan. Jika proses tersebut
sudah selesai, dengan menggunakan
program dari EV3 Brick kedua, bagian
capit akan memutar gasing menggunakan
medium motor dan kemudian gasing
dilepaskan.
Laporan Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

b. Ide pengembangan
Salah satu kekurangan dari robot
Spinner Factory adalah tidak bisa berputar
dengan baik. Poros yang digunakan untuk
berputar kurang ideal. Salah satu ide
pengembangan yang bisa dibuat adalah
dengan mengganti poros pada bagian
bawah dengan benda yang runcing agar
putaran gasing lebih maksimal.
Selain itu, ide pengembangan lain
dapat berupa mengganti gasing yang
digunakan agar lebih aerodinamis dan
gesekan dengan udara diminimalisir
sehingga putaran gasing dapat lebih lama.
c.

Masalah yang dapat Diselesaikan

4.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisis di atas
diperoleh kesimpulan bahwa robot telah
berhasil dibuat sesuai modul. Robot Spinner
Factory dapat mengambil gasing sesuai input
warna dan memutar gasing. Color sensor
digunakan untuk mendeteksi warna input dan
warna jarak gasing. Touch Sensor digunakan
untuk menginisiasi. Large Motor dan medium
motor digunakan untuk memindahkan dan
memutar gasing. Ide pengembangan robot
Spinner Factory dapat berupa mengganti
poros putar, dan mengganti gasing. Masalah
yang dapat diselesaikan dengan robot ini yaitu
sebagai robot assembly pada industri dan
aplikasi prinsip mass customization seperti pada
NIKEiD.
REFERENSI

Gambar 7. Robot untuk Tahap Assembly

Robot Spinner Factory juga dapat


dikembangkan dalam tahap assembly
pabrik-pabrik. Tahap assembly dalam
pabrik-pabrik telah banyak ditangani
langsung oleh robot dengan tujuan
meminimalisir kesalahan yang mungkin
terjadi jika dilakukan oleh manusia. Selain
meminimalisir kesalahan, robot juga
memiliki ketelitian yang cukup baik.
Selain itu, prinsip mass customization
pada Spinner Factory dapat menyelesaikan
berbagai masalah. Salah satu contohnya
adalah NIKEiD yang merupakan fitur
buatan Nike. Dengan fitur ini pelanggan
dapat memesan sepatu sesuai keinginan
baik dari tali sepatu, sol, insole, warna, dan
atribut-atribut lain. Pesanan tersebut
diproduksi
oleh
robot-robot
yang
mempunayi prinsip kerja sama dengan
Spinner Factory.

Hardoko, Ervan. . 2016. KOMPAS. Dalam 30 Tahun


Robot Rebut Hampir Semua Pekerjaan Manusia.
http://internasional.kompas.com/read/2016
/02/14/10571471/Dalam.30.Tahun.Robot.Re
but.Hampir.Semua.Pekerjaan.Manusia.
Diakses pada tanggal 15 Februari 2016 pukul
17.30 WIB.
Chairia, Delfi. 2015. KOMPAS. Mass Customization :
Pengertian
dan
Pendekatan.
http://www.kompasiana.com/delfi.chairia/
mass-customization-pengertian-danpendekatan_551852a9a333118207b664ea.
Diakses pada tanggal 4 April 2016 pukul 08.48
WIB.

LAMPIRAN
https://youtu.be/tHEh5TY7Vxs

Gambar 8. NIKEiD
Laporan Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

Anda mungkin juga menyukai