PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang intinya adalah Negara
melalui Pemerintah memiliki tanggung jawab sekaligus tugas
utama melindungi Tanah Air Indonesia yang meliputi bumi, air,
dan
kekayaan
kesejahteraan
alam
bangsa
yang
terkandung
Indonesia.
Hak
didalamnya
menguasai
untuk
Negara
dan
mengurus.
Pengertian
penguasaan
dan
mulai
berlakunya
UUPA
(Undang-undang
Pokok
sebut
sebagi
Hukum
Pertanahan
yang
dikalangan
tubuh
dibawahnya
serta
yang
berada
dibawah
air.
aspeknya,
melainkan
hanya
mengatur
salah
satu
2. Bagaimanakah
hak-hak
agraria
menurut
ilmu
pengetahuan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini yaitu:
1. Untuk memahami hak-hak agraria menurut UU No.5 tahun
1960.
2. Untuk
memahami
hak-hak
agraria
menurut
ilmu
pengetahuan.
D. Kegunaan penulisan
1. Penulis mendapatkan banyak pelajaran mengenai hak-hak
agraria yang ada di dalam UU No.5 tahun 1960.
2. Penulis mendapatkan banyak pelajaran mengenai hak-hak
agraria menurut ilmu pengetahuan.
E. Kerangka Pemikiran
Ruang lingkup bumi menurut UUPA adalah permukaan bumi,
dan tubuh bumi dibawahnya serta yang berada di bawah air.
Permukaan bumi sebagai bagiandari bumi juga disebut tanah.
Tanah yang dimaksudkan disini bukan mengatur tanah dalam
segala
aspeknya,
melainkan
hanya
mengatur
salah
satu
penelitian
yang
digunakan
sumber
dan
teknik
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Hak Atas Tanah
Hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada
seseorang yang mempunyai hak untuk mempergunakan atau
mengambil manfaat atas tanah tersebut. Hak atas tanah berbeda
dengan hak penggunaan atas tanah. Ciri khas dari hak atas tanah
adalah seseorang yang mempunyai hak atas tanah berwenang
untuk mempergunakan atau mengambil manfaat atas tanah yang
menjadi haknya. Hakhak atas tanah yang dimaksud ditentukan
dalam pasal 16 jo pasal 53 UUPA.
Dalam pasal 16 UU Agraria disebutkan adanya dua hak yang
sebenarnya bukan merupakan hak atas tanah yaitu hak membuka
tanah dan hak memungut hasil hutan karena hakhak itu tidak
memberi wewenang untuk mempergunakan atau mengusahakan
tanah tertentu. Namun kedua hak tersebut tetap dicantumkan
pemerasan
oleh
golongan
ekonomi
kuat
pada
karena
UUPA
menganggap
hak
menumpang
agraria
hubungan
Indonesia.
antara
pemilik
Dalam
hak
menumpang
tanah
dengan
orang
terdapat
lain
yang
boleh
bertentangan
dengan
hak-hak
orang
lain
dan
baik asli
Bahwa
segala
usaha
bersama
dalam
lapangan
agrarian
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hak Agraria Menurut UU No.5 Tahun 1960
Hak agraria yang di atur di dalam UU No.5 Tahun 1960 terdapat
dalam Bab II pasal 16 ayat (1) dan (2), yaitu sebagai berikut:
(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat
1 ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Hak milik
Hak guna usaha
hak guna-bangunan
hak pakai
hak sewa
hak membuka tanah
hak memungut-hasil hutan
hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut
diatas yang akan ditetapkan dengan Undang-undang serta
hak-hak yang sifatnya sementara sebagai yang disebutkan
dalam pasal 53.
(2) Hak-hak atas air dan ruang angkasa sebagai yang dimaksud
dalam pasal 4 ayat (3) ialah:
1. hak guna air
2. hak pemeliharaan dan penangkapan ikan
3. hak guna ruang angkasa
1. Hak Milik
Dalam
UUPA,
pengertian
akan
Hak
Milik
seperti
yang
dapat dipunyai orang atas tanah; ayat 2, Hak Milik dapat beralih
dan dialihkan kepada pihak lain. Turun temurun artinya Hak Milik
tidak hanya berlangsung selama hidupnya orang yang mempunyai,
tetapi dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya apabila pemiliknya
meninggal dunia. Terkuat menunjukkan Hak Milik tidak terbatas.
Jadi berlainan dengan Hak Guna Usaha atau hak guna bangunan
yang jangka waktunya terbatas. Terpenuhi artinya Hak Milik itu
memberikan wewenang kepada empunya, yang paling luas jika
dibandingkan dengan hak yang lain.1
Pengertian
Hak
Milik
telah
dirumuskan
dalam
pasal
570
itu,
dengan
kedaulatan
sepenunya,
asal
tidak
Penunjukan
Badan-badan
Hukum
yang
Dapat
yang
mengakibatkantanahnya
perikanan,
dan
peternakan.
Dalam
pengertian
10
diajukan
palaing
lambat
tahun
sebelum
serta
keadaan
11
bangunan-bangunannya
jangka
uraian
dengan
di
hak
atas
maka
guna
dapat
bangunan
diketahui
adalah
hak
yang
untuk
dengan
cuma-cuma,
dengan
pembayaran
atau
pemberian jasa berupa apa pun). Peralihan Hak Pakai kepada pihak
lain
hanya
dapat
dilakukan
dengan
seizin
pejabat
yang
12
atau
apabila
hal
ini
dimungkinkan
dalam
perjanjian
yang
bangunan,
dengan
membayar
kepada
pemiliknya
sejumlah uang sebagai sewa. Hak sewa untuk bangunan adalah hak
yang dimiliki seseorang atau badan hukum untuk mendirikan dan
mempunyai bangunan di atas tanah hak milik orang lain dengan
membayar sejumlah uang sewa tertentu dan dalam jangka waktu
tertentu yang disepakati oleh pemilik tanah dengan pemegang hak
sewa untuk bangunan5. Pembayaran sewa ini dapat dilakukan
dengan cara satu kali atau pada tiap waktu tertentu, dan sebelum
atau seesudah tanahnya dipergunakan.
Hak Sewa Untuk Bangunan terjadi dengan perjanjian persewaan
tanah yang tertulis antara pemilik dengan pemegang Hak Sewa
Untuk Bangunan, yang tidak boleh disertai syarat-syarat yang
mengandung unsur-unsur pemeresan. UUPA tidak mengatur bentuk
perjanjian tertulis dalam Hak Sewa Untuk Bangunan.
5 Urip Santoso. Opp Cit. Hlm. 130
13
mempunyai
perwakilan
di
Indonesia.
Objek yang disewakan pemilik tanah kepada pemeganag hak
sewa untuk bangunan adalah tanah bukan bangunan. Jangka waktu
hak sewa ini, uupa tidak mengatur secara tegas berapa lama jangka
waktunya, lamanya hak sewa untuk bangunan ini diserahkan
kepada kesepakatan anatar pemilik tanah dengan pemegang hak
sewa untuk bangunan.
6. Hak Membuka Tanah Dan Memungut Hasil Hutan
Menurut Boedi Harsono, hak membuka tanah dan hak memungut
hasil hutan sebenarnya bukan hak atas tanah dalam arti yang
sesungguhnya. Dikatakan demikian karena kedua hak tersebut
tidak
memberi
wewenang
untuk
menggunakan
tanah.1
Hak
hasil
hak
hutan
milik
secara
kepada
sah
tidak
pengguna
dengan
sendirinya
tersebut.
14
Adapun
membuka
peluang
untuk
terjadinya
pemerasan,
15
Terdapat
keagamaan
dalam
pasal
49,
dimana
hak
milik
tanah-tanah
tujuan
jangka
pendek.
Sedangkan
tujuan
jangka
16
16
UUPA
tidak
menyebutkan
hak
pengelolaan
yang
tanah
tersebut
secara
fisik.
Meskipun
demikian,
tugas
mengatur
kewenangan
penguasaan
berarti
dan
tugas
memimpin
kewenangan
untuk
pengurusan
tanah
17
yang
terdapat
di
hak
menguasai
dari
negara
memberi
menyelenggarakan
wewenang
peruntukan,
untuk:
penggunaan,
mengatur
persediaan
dan
dan
Kehutanan
berdasarkan
Undang-Undang
19
20
BAB IV
SIMPULAN
A. Hak Agraria Menurut UU No.5 Tahun 1960
Hak agraria yang di atur di dalam UU No.5 Tahun 1960 terdapat
dalam Bab II pasal 16 ayat (1) dan (2), yaitu sebagai berikut:
(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat
1 ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Hak milik
Hak guna usaha
hak guna-bangunan
hak pakai
hak sewa
hak membuka tanah
hak memungut-hasil hutan
hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut
diatas yang akan ditetapkan dengan Undang-undang serta
hak-hak yang sifatnya sementara sebagai yang disebutkan
dalam pasal 53.
(2) Hak-hak atas air dan ruang angkasa sebagai yang dimaksud
dalam pasal 4 ayat (3) ialah:
21
22