Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Aziz F

NIM : 13312293
FAIR VALUE MEASUREMENT UNDER IFRS 13
Fair value didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk penjualan atau dibayar
untuk transfer kewajiban dalam transaksi yang wajar antar partisipan pasar. Fair value
ini menggunakan exit price atau sales price dan bukan harga beli. Fair value juga
bisa ditentukan melalui data dari pasar di dalam most advantageous market.
Singkatnya, fair value adalah jumlah uang yang akan diperoleh dari aset tersebut.
PSAK 68 sendiri (yang kurang lebih diadopsi dari IFRS 13)menetapkan tiga level dari
penentuan exit price suatu aset. Pada level 1, harga aset mengikuti kuotasi pasar tanpa
penyesuaian. Pada level 2, digunakan informasi lain daripada sebagaimana dilakukan di
Level 1, tetapi masih bisa diobservasi di pasar-pasar yang mirip. Sedangkan pada level 3,
input (informasi) tidak bisa diamati langsung, yang berarti perlu dilakukan valuasi sendiri
melalui banyak metode valuasi.
Dalam pengukuran fair value, terdapat sebuah konsep bernama highest and best use.
Konsep ini menyatakan agar sebuah aset dinilai menggunakan nilai dimana aset itu
memberikan produktivitas maksimal. Konsep highest and best use ini harus memenuhi
beberapa kriteria yaitu financially possible, legally permissible, dan physically
possible.Financially possible berarti dalam membuat asumsi highest and best use,
pemilik aset harus memiliki kemampuan secara finansial untuk mendanai aset tersebut
menuju highest and best use. Legally permissible berarti asumsi highest and best use
tidak boleh melanggar hukum (contoh: Tn. Gunawan memiliki sebidang tanah dan ia
mengasumsikan highest and best use tanah miliknya adalah dijadikan pabrik narkoba.
Asumsi ini tidak diperbolehkan karena secara hukum, pembangunan pabrik narkoba tidak
diperbolehkan). Terakhir, physically possible, berarti secara fisik memungkinkan (contoh:
Tn. Anton memiliki tanah sebesar Student Center FEB UI, dan ia mengasumsikan tanah
itu bisa dijadikan taman bermain nasional.Asumsi ini tidak diperbolehkan karena secara
fisik tidak memungkinkan.
Harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran
Dalam definisi nilai wajar yang baru, secara tegas disebutkan bahwa yang digunakan
adalah harga keluaran (exit price) dan bukan harga transaksi atau harga masukan (entry
price) walaupun kebanyakan harga transaksi juga merupakan harga keluaran. Harga
transaksi dianggap sebagai harga keluaran kecuali:
1. Transaksi terjadi di pasar yang berbeda
2. Transaksi untuk unit akun yang berbeda
3. Penjual dalam kondisi keterpaksaan
4. Transaksi antara pihak yang berelasi
Transaksi di Pasar Apa, Oleh Siapa dan yang Bagaimana?
PSAK 68 mementingkan harga yang terjadi antara pelaku pasar, yang perlu diperhatikan
adalah pasar yang seperti apa? Pelaku pasar yang seperti apa? Dan bagaimana memilih

harga yang terjadi di pasar karena bisa saja ada berbagai macam harga transaksi yang
terjadi.
Pasar dijelaskan dalam PSAK 68 sebagai pasar utama dan pasar yang paling
menguntungkan. Dalam kenyataannya menentukan pasar ini tidak mudah. Produk
pertanian misalnya, pasar utama mangga arum manis bisa jadi di Probolinggo sebagai
sentra pusat pertanian mangga, namun pasar mangga yang paling menguntungkan bisa
saja di Jakarta karena marginnya lebih tinggi. Pengguna harus mempertimbangkan biayabiaya transportasi juga untuk menggunakan pasar yang paling menguntungkan.
Pelaku pasar yang dimaksud adalah market participants dan bukan transaksi antara dua
belah pihak. Harga yang terjadi antara dua belah pihak bisa saja lebih murah (mungkin
karena pihak berelasi), namun harga yang terjadi antara pelaku pasarlah yang dianggap
sebagai nilai wajar walaupun harganya berbeda dengan harga transaksi.
PSAK 68 juga menekankan bila banyak harga di pasar maka yang dipakai adalah harga
yang mencerminkan penggunaan tertinggi dan terbaik. Ketua DSAK dalam kegiatan PPL
acara HUT IAI di Surabaya desember lalu memberikan contoh mengenai pengukuran
nilai tanah dan gedung. Bila kita berniat membeli tanah untuk tujuan membangun
gudang, namun di lokasi dimana tanah tersebut biasanya untuk membangun apartemen,
maka harga yang dipakai adalah harga bila tanah tersebut dipakai untuk membangun
apartemen karena harganya akan lebih mahal.
Bagaimana bila harga pasar tidak tersedia?
Tidak semua aset memiliki harga pasar yang aktif. Bagaimana bila aset tersebut tidak
memiliki pasar aktif namun tetap harus diukur sesuai dengan nilai wajar? Apa yang harus
dilakukan?
Harga pasar aktif (quoted market price) adalah nilai wajar terbaik menurut PSAK 68,
yakni memenuhi hirarki tertinggi (level 1). Namun bila pasar aktif tidak tersedia, maka
hirarki nilai wajar PSAK 68 mengijinkan turun ke pengukuran level 2 atau bahkan ke
level 3 (yang terendah). Level 2 menggunakan harga input berupa harga transaksi aset
serupa yang mirip, atau harga kuotasian aset identik di pasar yang tidak aktif, atau harga
input lainnya yang masih bisa diobservasi.
Sedangkan pengukuran nilai wajar level 3 menggunakan harga input yang tidak lagi bisa
diobservasi. Level 3 ini yang biasanya menggunakan teknik-teknik penilaian seperti
misalnya dengan discounted cash flow dengan menggunakan arus kas proyeksi dari aset
yang diukur selama umur ekonomis aset. Pengukuran dengan level 3 ini tentunya lebih
subjektif daripada level 1 dan level 2 karena banyak asumsi dalam pengukurannya.
Dengan demikian maka pengungkapan yang disyaratkan juga lebih banyak bila
perusahaan menggunakan pengukuran level 3.
Bila perusahaan menggunakan teknik penilaian nilai wajar level 3, nilai input dan
asumsi-asumsi yang digunakan harus diungkapkan secara lebih rinci. Perusahaan juga
harus menjelaskan langkah-langkah proses penilaian yang dilakukan dengan nilai input
tersebut. Analisis sensitivitas juga harus dibuat oleh perusahaan dalam pengungkapan.
Diskusi narasi tentang analisis sensitivitas tentang perubahan nilai masukan tak
terobservasi (Unobservable inputs) termasuk hubungan antar nilai-nilai masukan tersebut
yang dapat mempengaruhi pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai