Anda di halaman 1dari 29

Eka Putri Sundari

Wahyu Zutianda
Winda Desy Ariani
Pembimbing:
dr. Samson Sembiring, Sp.B

ANATOMI

USUS HALUS

Berlipat-lipat yang membentang dari pilorus


sampai katup ileosekal
Panjang 12 kaki
Terdiri dari duodenum, jejenum, ileum
Duodenum panjangnya sekitar 25 cm. Pemisah
duodenum dan jejenum ditandai oleh
ligamentum treitz
Kira-kira 2/5 dari sisa usus halus adalah
jejenum, dan 3/5 terminalnya adalah ileum

A.mesenterika superior dicabangkan dari aorta


tepat di bawah arteri seliaka. Arteri ini
mendarahi seluruh usus halus kecuali
duodenum yang sebagian atas duodenum
adalah a.pancreaticoduodenalis superior,
cabang a.gastroduodenalis
Bagian bawah duodenum diperdarahi oleh
arteri pancreaticoduodenalis inferior

USUS BESAR

Usus besar merupakan tabung muskular berongga


dengan panjang sekitar 5 kaki (sekitar 1,5 m) yang
terbentang dari sekum sampai kanalis ani.
Usus besar dibagi menjadi caecum, kolon dan
rektum. Pada caecum terdapat katup ileocaecal dan
appendiks yang melekat pada ujung caecum
Kolon dibagi menjadi kolon ascendens, transversum,
descendens dan sigmoid.

A.mesenterika superior memperdarahi belahan


bagian kanan (sekum, kolon ascendens, dan dua
pertiga proksimal kolon transversum) dengan
cabangnya yaitu a. ileokolika, a. kolika dekstra, a.
kolika media, serta a. pancreaticoduodenalis
inferior
A.mesenterika inferior memperdarahi bagian kiri
(sepertiga distal kolon transversum, kolon
descendens dan sigmoid, dan bagian proksimal
rektum) melalui a. kolika sinistra, a. sigmoidalis, a.
hemoroidalis superior

DEFINISI
Penyumba
tan intesti
nal mekan
adanya da
ik yang ter
ya mekani
jadi karena
k yang bek
me mp e n g
e
rja atau
aruhi dindin
g usus seh
penyempit
ingga men
an/penyum
yebabkan
batan lum
e n us us

Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia


didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di Amerika
diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus
setiap tahunnya (Jeekel, 2003). Di Indonesia tercatat
ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa
hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan
pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen
Kesehatan Indonesia.

ETIOLOGI
Tabel 2.1. : Beberapa Penyebab Obstruksi Mekanik dari Intestinal (Whang et al., 2005)
(Thompson, 2005)
Obturasi Intraluminal
Lesi Ekstrinsik
Lesi Intrinsik
Benda Asing
Adhesi
Kongenital
-Iatrogenik
-Atresia, stenosis, dan webs
Benda Asing
-Tertelan
-Divertikulum Meckel
Hernia
-Batu Empedu
-Eksternal
-Cacing
-Internal
Intususepsi
Pengaruh Cairan
-Barium
-Feses
-Meconium

Massa
organ
-Anomali
pembuluh darah
-Organomegali
-Akumulasi Cairan
-Neoplasma
Post Operatif
Volvulus

Inflamasi
atau -Divertikulitis
-Drug-induced
-Infeksi
-Coli ulcer
Neoplasma
-Tumor Jinak
-Karsinoma
-Karsinoid
-Limpoma
-Sarcoma
Trauma
-Intramural Hematom

KLASIFIKASI

PATOFISIOLOGI

Obstruksi Usus

Akumulasi gas dan cairan


di dalam lumen bagian
proximal dari letak
obstruksi
Distensi
Tekanan intralumen

Proliferasi bakteri
yang berlangsung
cepat

Kehilangan H2O
dan Elektrolit

Volume ECF

Iskemia dinding usus

Kehilangan cairan menuju


ruang peritoneum

Pelepasan bakteri dan toksin dari


usus yang nekrotik ke dalam
peritoneum dan sirkulasi sistemik

Peritonitis
septikemia
Syok
Hipovolemik

GEJALA KLINIS
us
e
il
la
ja
e
g
l
a
in
d
r
a ka
Terdapat 4 tand
obstruktif :
Nyeri abdomen
Muntah
Distensi
Konstipasi

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi:
Darm Contour dan Darm Steifung
Benjolan pada regio inguinal, femoral dan
skrotum pada hernia inguinalis
Massa abdomen
Bekas luka operasi dicurigai adanya adhesi

Palpasi:
Teraba massa seperti pada tumor,
invaginasi, hernia.
Pada obstruksi usus dengan strangulasi
dapat ditemukan ascites

Perkusi:
Hipertimpani.
Pada obstruksi usus dengan strangulasi
dapat ditemukan ascites.

Auskultasi:
Hiperperistaltik
Berlanjut dengan Borborygmus
Menjadi metallic sound
Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik
melemah sampai hilang.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pem.Lab:
Leukositosis menunjukkan adanya iskemik atau
strangulasi
Hematokrit yang meningkat dapat timbul pada
dehidrasi
Dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit
Foto Polos Abdomen:
Distensi usus bagian proksimal obstruksi
Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
Posisi supine dapat ditemukan :
Distensi usus
Step-ladder sign
String of pearls sign
Coffee-bean sign
Pseudotumor Sign

Dilatasi Usus

Multiple Air Fluid Level


& string of pearls sign

Herring bone
appearance

Step ledder sign

Enteroclysis
Mendeteksi adanya obstruksi dan juga untuk
membedakan obstruksi parsial dan total

Intususepsi (coiledspring appearance)

USG

USG Abdomen tumor


dinding epigastrium

Longitudinal dari abdomen


bagian bawah menunjukkan
distensi multiple dari usus
halus akibat invaginasi

CT-scan

Ileus Obstruktif akibat tumor


mesenterium

Ileus Obstruksi Akibat


Intususepsi : tampak distensi
usus halus yang tidak diikuti
dengan distensi kolon

PENATALAKSANAAN
Dekompre
si

Pada pemberian resusitasi cairan


intravena, hal lain yang juga penting
untuk dilakukan ialah pemasangan
nasogastric tube.

Operatif
a. Koreksi sederhana (simple correction)
membebaskan usus dari jepitan
b. Tindakan operatif by-pass Membuat saluran usus
baru yang "melewati" bagian usus yang tersumbat
c. Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian
proximal dari tempat obstruksi
d. Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan
membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk
mempertahankan kontinuitas lumen usus

Gangguan k
eseimbanga
n elektrolit
iskemia dan
dan cairan,
perforasi us
serta
u
s yang dapa
peritonitis,
t menyebab
sepsis, dan
kematian
kan

Mortalitas obstruksi tanpa strangulata


adalah 5%-8%
Keterlambatan dalam melakukan
pembedahan atau jika terjadi
strangulasi atau komplikasi lainnya
akan meningkatkan mortalitas
sampai sekitar 35% atau 40%.
Prognosis baik bila diagnosis dan
tindakan dilakukan dengan cepat

Anda mungkin juga menyukai