Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INSTRUMENTASI TEKNIKPADA Ny S

DENGAN TINDAKAN KURETASE


ATAS INDIKASI MIOMA UTERI
DI OK 5 RSSA

Oleh:
Nur Hanifah
(Pelatihan Instrumentator 2016)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2016

TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Kuretase adalah Serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada dinding
kavum uteri dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrumen (sendok kuret) ke dalam
kavum uteri. Jadi kuret ini memasukkan alat instrument ke dalam kandungan anda dengan tujuan
untuk membersihkan jaringan sisa janin yang mati di dinding rahim. Kuretase selain untuk terapi,
kuretase juga dapat dilakukan untuk mengdiagnosis suatu penyakit. Kuretase diagnostik adalah
Tindakan kuretase dengan tujuan mengambil jaringan endometrium.
Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal dari
otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau
uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan neoplasma jinak yang paling sering ditemukan pada
traktus genitalia wanita,terutama wanita usai produktif. Walaupun tidak sering, disfungsi
reproduksi yang dikaitkan dengan mioma mencakup infertilitas, abortus spontan, persalinan
prematur, dan malpresentasi

B. ETIOLOGI
Etiologi pasti belum diketahui
Peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri mempengarui
pertumbuhan tumor
Faktor predisposisi yang bersifat herediter, telah diidentifikasi kromosom yang membawa 145
gen yang diperkirakan berpengaruh pada pertumbuhan fibroid. Sebagian ahli mengatakan
bahwa fibroid uteri diwariskan dari gen sisi paternal.
Mioma biasanya membesar pada saat kehamilan dan mengecil setelah menopause jarang
ditemukan sebelum menarke.

Faktor Risiko terjadinya mioma uteri yaitu:


1. Usia penderita

Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia reproduksi dan sekitar 40%-50% pada
wanita usia di atas 40 tahun. Mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarke (sebelum
mendapatkan haid). Sedangkan pada wanita menopause mioma uteri ditemukan sebesar 10%.
2. Hormon endogen (Endogenous Hormonal)
Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi daripada jaringan miometrium
normal.
3. Riwayat Keluarga
Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri mempunyai 2,5
kali kemungkinan untuk menderita mioma dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan
penderita mioma uteri.
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Obesitas juga berperan dalam terjadinya mioma uteri.
5. Makanan
Dilaporkan bahwa daging sapi, daging setengah matang (red meat), dan daging babi
menigkatkan insiden mioma uteri, namun sayuran hijau menurunkan insiden mioma uteri.
6. Kehamilan
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar esterogen dalam
kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke uterus. Hal ini mempercepat pembesaran mioma
uteri.
7. Paritas
Mioma uteri lebih banyak terjadi pada wanita dengan multipara dibandingkan dengan wanita
yang mempunyai riwayat frekuensi melahirkan 1 (satu) atau 2 (dua) kali.
Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim. Ini bertujuan untuk mengambil sedikit
jaringan lapis lendir rahim, sehingga dapat diketahui penyebab dari perdarahan abnormal yang
terjadi. Misalnya:
Pendarahan pervaginam yang tidak teratur
Pendarahan hebat
Kecurigaan akan kanker endometriosis atau kanker rahim
Infeksi rahim
Pemeriksaan kesuburan/ infertilitas
C. PATOFISIOLOGI
Ammature muscle cell nest dalam miometrium akan berproliferasi hal tersebut
diakibatkan oleh rangsangan hormon estrogen. Ukuran myoma sangat bervariasi. sangat sering
ditemukan pada bagian body uterus (corporeal) tapi dapat juga terjadi pada servik. Tumot
subcutan dapat tumbuh diatas pembuluh darah endometrium dan menyebabkan perdarahan.
Bila tumbuh dengan sangat besar tumor ini dapat menyebabkan penghambat terhadap uterus
dan menyebabkan perubahan rongga uterus. Pada beberapa keadaan tumor subcutan
berkembang menjadi bertangkai dan menonjol melalui vagina atau cervik yang dapat
menyebabkan terjadi infeksi atau ulserasi. Tumor fibroid sangat jarang bersifat ganas, infertile
mungkin terjadi akibat dari myoma yang mengobstruksi atau menyebabkan kelainan bentuk
uterus atau tuba falofii. Myoma pada badan uterus dapat menyebabkan aborsi secara spontan,
dan hal ini menyebabkan kecilnya pembukaan cervik yang membuat bayi lahir sulit.

D. TERAPI
Penanganan mioma uteri tergantung pada usia, paritas, lokasi dan ukuran tumor, dan
terbagi atas :
a.
Penanganan konservatif
Cara penanganan konservatif dapat dilakukan sebagai berikut :
1)
Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.
2)
Monitor keadaan Hb
3)
Pemberian zat besi
4)
Penggunaan agonis GnRH untuk mengurangi ukuran mioma
b.
Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan pada penderita mioma uteri adalah :
1)
Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan penderita anemia
2)
Nyeri pelvis yang hebat
3)
Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa (biasanya karena mioma berukuran
kehamilan 12 minggu atau sebesar tinju dewasa)
4)
Gangguan buang air kecil (retensi urin)
5)
Pertumbuhan mioma setelah menopause
6)
Infertilitas
7)
Meningkatnya pertumbuhan mioma
1. Indikasi
Perdarahan abnormal
2. Kontra indikasi
Keadaan umum tidak memungkinkan dilakukan tindakan kuret

LAPORAN KASUS
A. PERSIAPAN LINGKUNGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Suhu ruangan 19-22o C


Kelembapan ruangan 45-60%
Siapkan meja operasi
Siapkan mesin suction
Siapkan lampu operasi
Siapkan lampu baca X-Ray

B. PERIAPAN ALAT
a. Instrument Meja Mayo
Desinfeksi klem
Bengkok
Cucing
Duk klem
Pinset Cirrugis
Pinset Anatomis
Hanvat Mess No 4
Klem Pean bengkok sedang
Canule suction
Tenakulum
Speculum atas / bawah
Busi
Sendok kuret
Sonde uterus
1. Instrumen penunjang steril
Selang suction
Couter
Set waskom
2. Instrumen penunjang on steril
Mesin suction
Lampu operasi
Meja operasi
Meja instrumen
Meja mayo
Troli waskom
Tempat sampahmedis
b. Meja Instrument
1. Persiapan linen
Duk besar
Duk kecil
Gaun operasi
Sarung meja mayo
Handuk
C. PERSIAPAN BAHAN HABIS PAKAI
1. Persiapan bahan habis pakai
Handscoon 6,5/7/7,5/8
NaCl 0,9 %
Providon iodin
Alkohol
Hepavix

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

1
1
1
5
2
2
1
1
1
1
1/ 1
1 set
1 set
1
: 1
: 1

: 2
: 1
: 2
:
:
:
:
:

1
1
1
2
2

:
:
:
:

5
4
6
1
: 5

: sesuai kebutuhan.
: 1000 cc
: 100 cc
: 100 cc
: secukupnya

Kassa steril
: 30 lembar
Under pad on & steril
: 1/3
Towel
: 1
Aquagel
: secukupnya
Spuit 10 cc
: 1
Cath 16 / urobag
: 1/1
D. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien dipuasakan 6-8 jam
2. Informed consent ( prosedur pembedahan dan anestesi)
3. Apakah pasien sudah diberi antibiotic profilaksis
4. Perlu atau tidaknya skiren
5. Apakah pasien memakai perhiasan, gigi palsu, atau prostase
6. Perlengkapan operasi yang perlu dibawa pasien
7. Site marking area operasi
8. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi
9. Pasien sudah mandi dengan sabun antiseptic dan memakai baju operasi
10. Pasien tidak boleh memakai cat kuku
11. Apakah pasien perlu huknah/lavement atau tidak
12. Apakah pasien sudah memakai kateter ataubelum
E. PELAKSANAAN

Sign in
1. Memastikan pasien sudah konfirmasi tentang identitas, area operasi, tindakan operasi, dan
surat persetujuan operasi.
2. Memastikan sudah memberi tanda pada lokasi tubuh yang dioperasi
3. Memastikan pasien mempunyai alergi atau tidak
4. Memastikan pasien mempunyai gangguan pernafasan atau tidak
5. Memastikan ada atau tidaknya perdarahan lebih dari 500ml atau 7ml/kg pada anak
PersiapanPasien
6. Membantu memindahkan pasien ke meja operasi.
7. Perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving selanjutnya
melakukan persiapan alat di meja instrumen dan meja mayo.
8. Setelah tim anasthesi melakukan induksi (GA) dan perawat sirkuler memasang U-pad di
bawah pinggang pasien.
9. Pasien diposisikan litotomi, perawat sirkuler memasang kateter + membersihkan area
operasi
10. Perawat instrument membantu gowning dan gloving pada operator dan asisten.
11. Berikan desinfeksi klem dan 3 deppers dengan iodine povidone di cucing letakkan dalam
bengkok ke operator untuk melakukan desinfeksi lapangan operasi, kemudian deppers
kering.
12. Melakukan drapping :

Pasang duk besar panjang secara horizontal dan langsung menutupi kedua kaki pasien.
(bisa menggunakan duk kombinasi)

13. Siapkan selang suction dan fiksasi dengan towel klem, lalu dekatkan meja mayo & meja
instrumen.
Time out
1. Perawat sirkuler membacakan Time Out
-

Konfirmasi bahwa tim operasi telah memperkenalkan nama dan tugas masingmasing ?

Konfirmasi nama pasien , jenis tindakan dan area yang akan di operasi ?

Apakah antibiotic sudah diberikan paling tidak 60 menit sebelum operasi ?

Apakah ada tindakan darurat atau prosedur diluar standart operasi yang akan
dilakukan ?

Berapa lama operasi ?

Bagaimana antisipasi kehilangan darah ?

Apakah ada perhatian khusus mengenai pembiusan pada pasien ini ?

Apakah peralatan sudah steril ?

Apakah ada perhatian khusus pada peralatan ? Apakah diperlukan instrument radiologi
?

2. Berikan operator speculum bawah untuk membuka vagina


3. Berikan operator speculum atas untuk memperlebar area operasi dan untuk mempermudah
operator dalam mengambil tampon
4. Lakukan rawat perdarahan dengan suction
5. Berikan tenakulum pada operator untuk menjepit leher rahim
6. Berikan sonde uterus pada operator untuk mengetahui tinggi uterus
7. Berikan sendok kuret pada operator untuk membersihkan kotoran pada dalam rahim
8. Tampung isi kuret pada bengkok lalu lakukan pemilihan pcimen untuk dilakukan
pemeriksaan PA.
9. Lakukan rawat perdarahan dengan suction
10. Berikan tampon untuk menutup sumber perdarahan dari rahim.
11. Rapikan instrumen dan bersihkan pasien.
Sing Out
1. Memastikan prosedur pembedahan yang telah dilakukan.
2. Memastikan kesesuaian jumlah instrument, kasa dan jarum sebelum dan sesudah
operasi.
3. Memastikan pemberian pelabelan pada specimen.
4. Memastikan apakah ada kerusakan atau masalah pada peralatan.
5. Petugas kamar operasi mendiskusikan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam
penatalaksanaan pasien selanjutnya
F.PENYELESAIAN
1. Bereskan semua instrument lalu didekontaminasi, diinventaris, bungkus / packing dan siap
disteril.
2. Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo dan rapikan ruang operasi.

Pembimbing OK 5
(Bedah Obstetri)

( Khusnul Hidayati, SST )

DAFTAR PUSTAKA
https://bibilung.wordpress.com/2007/12/08/serba-serbi-kuret/
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/12/10/195/402207/kuret-tak-hanya-soal-keguguran
http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2013/11/laporan-pendahuluan-mioma-uteri.html#.VtGvoX2LTIV
http://www.artikelsiana.com/2015/08/bagian-organ-alat-reproduksi-wanita-fungsi-fungsi.html
http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.co.id/2013/06/anatomi-organ-reproduksi-wanita-dan.html

Anda mungkin juga menyukai