Oleh
FEZZI UKTOLSEJA
H24102038
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ABSTRAK
Fezzi Uktolseja. H24102038. Efektifitas Promosi Terhadap Jumlah Penjualan Ponsel
Merek XYZ Oleh PT. X (Studi kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor). Di
bawah bimbingan Mamun Sarma.
Promosi merupakan salah satu kegiatan paling penting dalam pemasaran. Inti
dari kegiatan promosi adalah memperkenalkan produk kepada konsumen, agar
konsumen mengetahui dan tertarik terhadap produk yang ditawarkan oleh
perusahaan, dan pada akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Promosi juga
berfungsi untuk menonjolkan keunggulan produk daripada pesaing.
Salah satu Industri yang sedang berkembang pesat sekarang ini adalah industri
di bidang telekomunikasi, khususnya industri telepon seluler (ponsel). Saat ini di
Indonesia terdapat 29 vendor ponsel yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar,
dan memenangkan persaingan. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat maka
dibutuhkan suatu rencana strategi promosi yang efektif. Salah satu pelopor bisnis
ponsel di Indonesia adalah ponsel merek XYZ. Di Indonesia, peredaran merek ponsel
XYZ dikelola oleh PT X sebagai mitra dari perusahaan penghasil ponsel merek ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui strategi promosi yang
dilakukan oleh PT X, (2) mengetahui respon konsumen terhadap keefektifan promosi
yang dilakukan oleh PT X, dan (3) menganalisa kesesuaian antara biaya promosi
dengan jumlah penjualan. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT X dan kampus
IPB Darmaga, Bogor. Sumber data yang akan diambil dalam penelitian ini berupa
data primer dan data sekunder. Data primer dapat diperoleh dari penyebaran
kuesioner dan wawancara dengan pihak perusahaan. Data sekunder didapatkan dari
buku-buku, koran-koran, internet dan data-data lain yang dimiliki perusahaan.
Pengolahan data menggunakan EPIC Model untuk mengetahui keefektifan
respon konsumen, analisa koefisien korelasi untuk mengetahui pengaruh dan
hubungan antara biaya promosi dengan tingkat penjualan. Analisa korelasi
mempergunakan software SPSS 12.00 for Windows.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT X terdiri dari promosi Above The
Line (ATL) dan promosi Below The Line (BTL), dengan perbandingan persentase
anggaran adalah 30 % untuk promosi ATL dan 70% untuk promosi BTL. Bentuk
promosi BTL yang paling sering dilakukan adalah kegiatan sponsorship dan
mengikuti kegiatan pameran serta pekan raya.
Dalam hal keefektifan respon konsumen dengan menggunakan EPIC Model,
didapatkan nilai dari EPIC Rate sebesar 1,88 yang menunjukan bahwa respon
konsumen terhadap promosi cukup efektif. Dengan menggunakan analisa korelasi
dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi yang dilakukan oleh PT X mempunyai nilai
yang positif dan saling mempengaruhi, artinya semakin tinggi nilai promosi yang
dianggarkan maka semakin tinggi pula tingkat penjualan. Pada analisa korelasi juga
dapat disimpulkan bahwa promosi secara BTL lebih mempunyai pengaruh yang lebih
besar terhadap peningkatan penjualan dibandingkan bentuk promosi ATL. Hal ini
terlihat dari koefisien korelasi dari promosi BTL yang lebih besar daripada promosi
secara ATL.
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Fezzi Uktolseja
H24102038
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP
JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X
(STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Fezzi Uktolseja
H24102038
Menyetujui, Juni 2006
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
vii
viii
I. PENDAHULUAN .....................................................................................
1.1. Latar Belakang ..................................................................................
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ..............................................................................
1.4. Kegunaan Penelitian ..........................................................................
1
1
3
4
4
vi
vii
DAFTAR TABEL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Halaman
Jenis, kegiatan dan contoh bauran promosi............................................... 8
Biaya promosi ATL dan BTL yang dianggarkan oleh PT. X .............38
Pengelompokan responden berdasarkan usia responden .....41
Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin ....41
Pengelompokan responden berdasarkan penghasilan per bulan .........42
Hasil jawaban responden pada kuesioner.........43
Kriteria pembobotan dalam EPIC Model.....46
Kriteria dan rentang skala dalam EPIC Model.........46
Perhitungan dimensi empati pada EPIC Model....47
Perhitungan dimensi persuasi pada EPIC Model .....49
Perhitungan dimensi dampak pada EPIC Model .... 50
Perhitungan dimensi komunikasi pada EPIC Model51
Biaya promosi dan tingkat penjualan pada tahun 2003 2005 ...55
Biaya promosi ATL, promosi BTL dan tingkat penjualan...... 57
Analisa korelasi biaya promosi ATL terhadap tingkat penjualan.. 57
Analisa korelasi biaya promosi ATL terhadap tingkat penjualan.. 58
viii
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1
2
3
4
5
I. PENDAHULUAN
adalah
segala
bentuk
upaya
untuk
memperkenalkan
atau
2.1. Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (1999) adalah sebagai salah satu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginanya
dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar produk yang bernilai dengan pihak
lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan (needs),
keinginan (wants) dan permintaan ( demand).
1. Fungsi sosial didefinisikan sebagai proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk.
2. Fungsi manajerial didefinisikan sebagai suatu proses seni menjual produk.
Stanton dalam Kotler (1999) mendefinisikan pemasaran atas pengertian
berikut :
1. Dalam arti kemasyarakatan :
Pemasaran adalah setiap kegiatan tukar-menukar yang bertujuan untuk
memuaskan keinginan manusia.
2. Dalam arti bisnis :
Pemasaran adalah sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa, serta
barang-barang pemuas keinginan pasar untuk kepentingan pasar.
2.2. Bauran pemasaran
Bauran pemasaran adalah elemen-elemen internal penting yang membentuk
program pemasaran sebuah organisasi (Alma, 2000). Bauran pemasaran merupakan
satu dari sekian konsep yang paling universal yang telah dikembangkan. Dalam
pemasaran ada empat unsur dalam bauran pemasaran yang dikenal dengan 4P, yaitu
Product, Price, Place dan Promotion. Produk merupakan barang atau jasa yang
ditawarkan. Harga merupakan berupa jumlah uang yang harus dibayar untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa. Tempat merupakan suatu letak dari perusahaan
yang merupakan suatu fungsi distribusi dan juga logistik yang dilibatkan dalam
rangka menyediakan barang atau jasa sebuah perusahaan. Terakhir adalah promosi
yang digunakan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan produk dan jasa kepada konsumen. Penelitian ini akan khusus
membahas bauran promosi.
2.3. Bauran Promosi
Bauran promosi atau promotional mix, adalah mencakup kumpulan alat-alat
untuk mempromosikan produk yang terdiri dari :
1. Periklanan
Periklanan mencakup semua bentuk komunikasi non-personal yang
menyampaikan pesan tentang sebuah organisasi, produk atau ide yang dibiayai
oleh sebuah sponsor. Contoh kegiatan periklanan adalah iklan pada media cetak
ataupun pada media elektronik. Menurut Shimp (1999) iklan berdasarkan sinyalsinyal yang digunakan dibagi dua yaitu :
a. Sinyal Argumen yaitu iklan yang tampilannya menggunakan argumen
tertentu yang meyakinkan konsumen, bahwa produk yang mereka
tawarkan mempunyai manfaat tertentu bagi konsumen.
b. Sinyal Peripheral yaitu iklan yang dalam tampilannya tidak
menjelaskan secara detail, fungsi dan kegunaan dari iklan yang
ditampilkan.
Promosi
Promosi penjualan
berorientasi
konsumen
menggunakan
kupon,
peragaan,
contoh
gratis,
Bentuk dan contoh kegiatan dari bauran promosi sebagai bagian dari bauran
pemasaran seperti yang disebutkan di atas akan ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis, kegiatan dan contoh dari bauran promosi
Bauran Promosi
Periklanan
Penjualan Pribadi
c. Program intensif
d. Pemberian sampel
e. Pekan raya dan pameran dagang
a. Siaran pers
b. Ceramah
c. Seminar
d. Laporan tahunan
e. Sumbangan amal
Hubungan Masyarakat
f. Menjadi sponsor
g. Publikasi
h. Hubungan masyarakat
i. Melobi
j. Media identitas
k. Majalah perusahaan
a. Katalog
b. Surat
Pemasaran Langsung
Promosi Penjualan
e. Pameran
f. Peragaan
g. Kupon
h. Rabat
i. Pembiayaan berbunga rendah
j. Hiburan
k. Fasilitas tukar tambah
l. Program berkelanjutan
m. Penempelan tanda
10
konsumen dilakukan untuk memberikan intensif kepada konsumen, agar tetap setia
terhadap suatu produk. Promosi dilakukan agar konsumen mengenal produk yang
ditawarkan, setelah mengenal maka konsumen akan mempunyai suatu ketertarikan
dan akhirnya konsumen tersebut memutuskan untuk membeli produk barang ataupun
jasa yang ditawarkan.
Promosi dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Above The Line
Bentuk promosi yang menggunakan sarana promosi yang menjadikan
media tradisional sebagai sarana penyampaian pesan melalui sarana yang efektif.
Bentuk promosi ini biasanya berbentuk komisi bagi agen penjualan,
menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, film, serta pembagian
brosur.
2.
yang
11
konsumen setia.
Konsumen yang
12
citra diri yang diinginkan. Contoh pada alat-alat kecantikan yang menonjolkan
asosiasi produk yang ditawarkan pada kelompok sosial tertentu.
3. Kebutuhan eksperiental; konsumen merupakan representasi dari keinginan
mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman dan
stimulasi kognitif. Eksperiental mempromosikan iklannya sebagai suatu yang
istimewa dan mempunyai cita rasa tinggi.
2.5. Metoda Pengangaran Promosi
Untuk menentukan penganggaran promosi bisa dilakukan berdasarkan empat
metode yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan tujuan dari perusahaan.
Menurut Shimp (1999) ada empat metode penganggaran promosi yaitu :
1. Metode anggaran persentase penjualan
Dalam menggunakan metode ini, suatu perusahaan menyusun anggaran
promosi secara sederhana sebagai persentase tetap dari volume penjualan masa
lalu. Kegiatan perusahaan yang menganggarkan metode anggaran persentase
penjualan misalnya, suatu perusahaan mengalokasikan 3 persen dari penjualan
digunakan untuk biaya promosi, maka jika penjualan perusahaan tersebut adalah
Rp. 100.000.000, maka anggaran untuk promosi adalah sebesar Rp. 3.000.000.
2.
13
layaknya telepon konvensional yang hanya bisa melakukan panggilan dan menerima
telepon. Tetapi pada beberapa tipe telepon seluler tertentu mempunyai berbagai fitur
canggih, seperti fasilitas kamera, multimedia, layanan internet, PDA, dan
communicator yang memungkinkan pengguna telepon seluler untuk menggunakan
ponselnya sebagaimana layaknya sebuah computer PC, bahkan pada saat ini di
beberapa negara sudah mengembangkan suatu fasilitas 3G, yaitu suatu proses transfer
data yang sangat cepat, sehingga pada ponsel yang memiliki fasilitas ini
memungkinkan untuk melakukan videophone, video streaming, atau menonton
televisi. Saat ini di Indonesia mempunyai dua jaringan telepon seluler yang paling
umum digunakan yaitu GSM (Global System For Mobile Telecommunications) dan
CDMA (Code Division Multiple Access). Kedua jaringan telepon selular ini berbeda
dalam hal frekuensinya, CDMA merupakan generasi terbaru dari jaringan telepon
seluler, yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia. Salah satu keunggulan dari
CDMA ini adalah tarif yang lebih murah, akan tetapi karena merupakan produk baru
membuat jaringan ini belum terlalu menyebar luas, dan jangkauannya belum dapat
diterima di seluruh wilayah Indonesia.
14
2. 7. EPIC Model
EPIC Model digunakan untuk melakukan analisa terhadap dampak
komunikasi dalam promosi. Metode ini ditemukan oleh lembaga riset dan penelitian
AC. Nielsen, dan terdiri dari empat dimensi yang saling melengkapi.
Menurut
Durianto, at al. (2003) dimensi-dimensi yang ada pada EPIC Model adalah :
1. Dimensi empati
Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai promosi,
dan bagaiman konsumen melihat hubungan promosi tersebut dengan pribadi
mereka. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang
mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau
keadaan yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dimensi empati dapat
menggambarkan keadaan positif maupun negatif dari suatu kegiatan promosi.
2. Dimensi persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu
promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merk, sehingga
pemasar dapat memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap
keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Persuasi
adalah perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan berprilaku yang disebabkan
oleh komunikasi promosi dan sesuatu yang dapat menarik seseorang untuk
melakukan suatu hal tertentu.
3. Dimensi dampak
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu produk bisa terlihat lebih
menonjol
daripada
produk
lain,
dan
apakah
suatu
promosi
dapat
Tujuan dari
komunikasi
memberikan
informasi
tentang
kemampuan
15
2.8
Penelitian Terdahulu
Pada penelitianpenelitian terdahulu menjelaskan bahwa perlunya strategi
promosi untuk meningkatkan penjualan dan ada hubungan positif antara tingkat
penjualan dengan biaya yang dikeluarkan untuk promosi. Virasati (2004) dalam
penelitian yang berjudul analisa dampak dan strategi bauran promosi terhadap tingkat
penjualan produk susu Indomilk, mengemukakan bahwa salah satu strategi yang
dapat digunakan oleh perusahaan adalah strategi promosi, melalui promosi
perusahaan dapat menginformasikan produknya kepada konsumen dan nantinya
konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut, dan
berdampak pada peningkatan penjualan perusahaan.
tersebut
melakukan
promosi
yaitu
untuk
meningkatkan
dan
16
berdasarkan analisa PHA strategi promosi yang paling sesuai dengan Teh Botol Sosro
adalah dengan menitik beratkan pada pemasaran langsung. Strategi ini di utamakan
untuk menghambat pesaing.
Novriadi (2004) dalam analisa perilaku konsumen proses keputusan
pembelian telepon seluler mengemukakan bahwa konsumen sebagian besar
memutuskan untuk membeli telepon seluler dikarenakan adanya kebutuhan akan alat
komunikasi yang mobile (bergerak), yang dipengaruhi oleh promosi pada media cetak
dan media elektronik.
Atribut yang
dianggap kurang baik adalah kelangkaan aksesoris dan layanan purna jual yang
17
kurang baik. Atribut yang dianggap sangat baik adalah adanya keragaman tipe dan
tidak mudah rusak.
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan utama, membahas kegiatan promosi
yang dilakukan perusahaan berupa kegiatan ATL dan BTL, respon konsumen
terhadap kegiatan promosi dan keefektifan biaya promosi terhadap tingkat penjualan.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya penelitian ini lebih menekankan kepada
bentuk strategi promosi yang dilakukan dan juga keefektifan promosi yang dilakukan
oleh perusahaan.
3.1.Kerangka Pemikiran
Perkembangan industri telepon seluler saat ini berkembang dengan sangat
pesat. Hal ini membuat
strategi tertentu untuk mendapatkan market share yang tinggi dan memenangkan
persaingan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah strategi promosi
pemasaran, yang berupa bauran promosi yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi,
humas dan publisitas, promosi penjualan dan pemasaran langsung. Bentuk promosi
ini sendiri terdiri dari promosi above the line atau promosi langsung dan below the
line atau promosi tidak langsung
Promosi merupakan salah satu kegiatan penting dalam pemasaran. Promosi
dilakukan untuk mengenalkan produk kepada konsumen, agar konsumen mengetahui,
mengenal dan tertarik dengan produk, serta akhirnya melakukan pembelian terhadap
produk tersebut. Promosi juga bisa dijadikan sebagai alat untuk membedakan produk
yang ditawarkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing.
Pentingnya
promosi
bagi
perusahaan
membuat
perusahaan
harus
berbagai bentuk promosi yang dilakukan oleh produk, baik berupa promosi above
the line dan juga Promosi below the line. Dampak penjualan dapat dilihat Dari
bagaimana kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan untuk promosi dengan tingkat
penjualan yang didapatkan. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Selanjutnya pada Gambar 2 diagram alir penelitian menunjukan aliran penelitian
dan cara kerja penelitian.
19
Bauran Promosi
Pengukuran Kinerja
Promosi
Hasil Perhitungan
Korelasi
Dampak
Penjualan
Dampak
Komunikasi
Keefektifan Promosi
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Kuesioner
20
Mulai
Strategi Promosi
Tingkat Penjualan
Pertumbuhan
Penjualan
Biaya Promosi
Informasi Dari
Konsumen
Kesimpulan
Efektif/
Tidak efektif
21
Pada tahap awal penelitian dimulai dengan gambaran umum mengenai PT. X.
Setelah mengetahui gambaran umum tersebut, maka selanjutnya penelitian dibagi
menjadi dua bagian yaitu strategi pemasaran khususnya strategi promosi dan biaya
promosi serta mengenai tingkat penjualan. Kegiatan promosi perusahaan secara garis
besar dibagi menjadi promosi Below The Line (BTL) dan Above The Line (ATL).
Dalam menerapkan strategi dan kegiatan promosi perusahaan pasti akan
mengeluarkan biaya untuk mendukung kegiatannya tersebut.
Pada tahap kedua akan dilihat total penjualan produk dan juga pertumbuham
penjualan dan total penjualan tersebut akan dibandingkan dengan
dikeluarkan untuk melakukan promosi.
biaya yang
penjualan dan biaya promosi akan dianalisa dengan menggunakan teknik kuantitatif,
dengan mengunakan analisa korelasi. Koefisien korelasi digunakan untuk
menganalisa hubungan antara biaya promosi terhadap penjualan, baik itu promosi
secara ATL maupun promosi yang dilakukan secara BTL. Dari hubungan tersebut
dapat diketahui bentuk promosi seperti apa yang paling baik dan efektif bagi PT X.
Keefektifan promosi tidak hanya bisa diukur dengan memperhatikan dampak
penjualan yang didapatkan pelanggan, tetapi juga memperhatikan penerimaan dan
respon konsumen terhadap promosi yang dilakukan oleh perusahaan, apakah respon
tersebut positif dan memberikan manfaat bagi perusahaan atau justru sebaliknya serta
bagaimana komunikasi perusahaan terhadap konsumen. Oleh karena itu untuk
mengukur dampak promosi terhadap konsumen dilakukan dengan cara kuesioner
(Lampiran 2). Pada penelitian ini kuesioner dibatasi hanya diambil pada mahasiswa
S1 dan D3 Institut Pertanian Bogor, baik kepada mahasiswa yang menggunakan
ponsel merek XYZ ataupun yang tidak menggunakan ponsel merek XYZ. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon yang diterima oleh konsumen, dengan
adanya promosi yang dilakukan oleh PT X. Penelitian ini sendiri dilakukan pada
kampus IPB Darmaga, hal ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa IPB ada di
kampus IPB Darmaga.
22
Darmaga, yang terdiri dari delapan fakultas yang ada di Darmaga. Jadi sampel
yang akan diambil adalah yang berada di kampus IPB darmaga. Hal ini
23
..........................................................................(1)
1+N e2
Dimana : N = Jumlah populasi
n = Jumlah contoh yang diambil
e = Taraf nyata (batas toleransi kesalahan) 10 %
Berdasarkan data dari AJMP IPB jumlah mahasiswa IPB S1 dan D3
pada bulan Februari tahun 2006 adalah 15819 mahasiswa yang tediri dari 8
fakultas dan mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (Lampiran 3).
n
15819
1 + 11928 (0,1)2
99,37
24
N ( XY ) (XY)
..(2)
{ ( N X2 ) ( X)2 } { ( N Y2 ) - ( Y)2 }
Dimana :
r
N
X
Y
r =
k-1
S2t
2
1- s t
s2 t
.(3)
X2i {Xt n}
n
.(4)
25
Dimana :
r
K
X2t
S2t
Xi
=
=
=
26
fi
x 100% ..........(`5)
fi
Dimana :
P : Persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi : Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
fi : Banyaknya jumlah responden
2. Skor Rataan
Setiap jawaban yang diberikan oleh responden akan dilakukan
pembobotan dengan menggunakan skala Likert. Dalam EPIC Model
pembobotan dilakukan dengan menggunakan skala kriteria dari 0 4.
Untuk menghitung skor rataan menggunakan rumus sebagai berikut :
X
fi . wi
.........(6)
fi
Dimana :
X
: Rata-rata bobot
fi : Frekuensi
wi : Bobot
Rs =
R ( bobot)
..... ( 7)
M
Dimana :
R (bobot) = Bobot terbesar - bobot terkecil
M
= Banyaknya kategori bobot
27
( b x j) .(8)
Dimana :
B = Bobot
j = Jumlah responden yang memilih kategori tersebut
3. Menentukan EPIC Rate
Nilai EPIC Rate di dapat dari hasil penjumlahan nilai X dari
dimensi-dimensi, seperti yang tertulis pada rumus berikut :
EPIC Rate = X Persuasi + X Empati + X Dampak + X Komunikasi
..(9)
r + 1.
nxy ( x) (y)
[ n x2 ( x )2 ] [ n y2 ( y )2 ]
..........(10)
28
Medical Product
2. Communication Networks
3. Engineering and Contracting
4.
Mobile Devices
30
sterilisasi dari peralatan medis. PT X juga berperan aktif dalam kegitan riset,
penelitian dan pengembangan dari berbagai instalasi kesehatan modern di
Indonesia. Unit bisnis Engineering and Contracting adalah salah satu bisnis
perintis pada PT X yang bergerak pada bidang perancangan, instalasi,
pemeriksaan dan peralatan instalasi listrik, peralatan distribusi arus listrik dan
pengendalian sistem pengaturan lalu lintas. Pada unit bisnis Comunication
Network, PT X bekerja sama dengan TELEDTEX dan TEKTRONIK, dua
perusahaan multinasional dari Amerika serikat, yang memasarkan segala
bentuk instalasi komunikasi.
Untuk unit bisnis mobile devices PT X bekerjasama dengan salah satu
vendor ponsel terbesar di dunia. Kerjasama ini sendiri terjadi sejak tahun
1995, yang memasarkan ponsel dengan merek XYZ di Indonesia. Perusahaan
ini mengeluarkan jenis ponsel GSM yang dinamis dan sesuai dengan gaya
hidup pelanggan.
tersebut membuat PT X telah mencapai posisi yang kuat di pasar dan menjadi
salah satu dari tiga pemasok telepon seluler terbesar di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya vendor ponsel yang masuk ke dalam
pasar Indonesia membuat persaingan akan semakin ketat. Masing-masing
vendor akan mengeluarkan berbagai strategi untuk memenangkan persaingan
dan meraih market share yang tinggi. Oleh karena itulah ponsel merek XYZ
sebagai salah satu produk ponsel yang memiliki market share tertinggi di
Indonesia harus menerapkan strategi promosi yang efektif untuk lebih
meningkatkan penjualanya. Pada penelitian ini akan membahas kegiatan PT
X dalam bisnis telepon seluler di Indonesia.
31
PT X menerapakan
strategi unit bisnis, dengan membagi unit bisnisnya menjadi Empat bagian
yaitu : communication network, mobile devices, medical product, engineering
and contracting.
PT X dalam menjalankan unit bisnisnya menerapkan distinct
marketing strategi, yaitu strategi bisnis unit yang memberikan kebebasan pada
unit bisnisnya untuk menerapkan strategi pemasaran tertentu yang berbeda
antara satu bisnis unit dengan bisnis unit lainya. Jadi pada PT X yang terbagi
menjadi empat bisnis unit yang
mempunyai divisi yang berbeda dengan unit bisnis lainya disebabkan karena
unit bisnis tersebut tersebut merupakan suatu divisi yang berhubungan dengan
kegiatan pengadaan dan pembangunan (kontraktor) yang tidak terlalu
berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga divisi yang ada
disesuaikan dengan lingkup bisnisnya. Sedangkan divisi lainya berhubungan
dan bersinggungan dengan konsumen sehingga dibutuhkan suatu divisi yang
32
dapat memberikan pelayanan dan menarik konsumen yaitu divisi sales serta
services.
Untuk mendukung kelangsungan dan kelancaran perusahaan selain
unit bisnis pada struktur organisasi PT X juga terdapat bagian operational
services.
finance, dan business administration. Divisi ini terpisah dan berbeda dari
divisi yang ada pada unit bisnis yang ada pada PT X, divisi ini tidak
mempunyai suatu strategi tertentu tetapi divisi ini mengawasi jalanya kegiatan
dari unit bisnis yang ada pada PT X.
Board of Directors
Coorporate
Secretary
Communication
Network
Sales
Servicess
Logistic
Mobile
Devices
Sales
Servicess
Logistic
Medical
Product
Engineering &
Contracting
Sales
Industri and
Public Utility
Servicess
Logistic
Traffic
Controller
Operational
Services
Information
tecnologi
Human
Resources
Development
Financial
Administration
Business
Administration
33
4.1.4
34
Bentuk-
bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. X pada ponsel merek XYZ adalah:
1. Promosi Above The Line
Promosi ATL merupakan bentuk promosi yang dilakukan secara
sengaja untuk mempromosikan produk yang ditawarkan kepada konsumen
dengan tujuan konsumen tertarik untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan. Adapun bentuk promosi ATL yang dilakukan
adalah :
a. Iklan pada media cetak dan elektronik
Dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen, iklan
merupakan salah satu alat promosi yang paling baik untuk dilakukan.
Hal ini disebabkan, karena dengan mengiklankan produk baik di
media cetak maupun media elektronik maka produk yang di tawarkan
bisa dilihat oleh banyak orang, yang akan menjadi target pasar. Dalam
melakukan kegiatan promosi, salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
PT X adalah dengan mengiklankan produk ponsel merek XYZ, baik
pada media cetak maupun media elektronik.
Walaupun dianggap
PT X, hal ini
dikarenakan biaya iklan yang sangat tinggi, dan pihak manejemen dari
PT. X menilai kegiatan iklan baik di media cetak dan elektronik
kurang efektif untuk dilakukan. Hal ini berkaitan dengan jumlah biaya
iklan yang relatif tinggi dan belum tentu dengan melakukan iklan
perusahaan akan mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Iklan
dilakukan apabila PT. X mengeluarkan dan memperkenalkan suatu
produk baru, dan jika diperlukan untuk mengeluarkan iklan. Untuk PT
35
36
b. Kegiatan sosial
PT X melakukan berbagai kegiatan amal yang diadakan pada hari
raya tertentu, dan memberikan bantuan serta sumbangan kepada penduduk
sekitar lokasi perusahaan yang kurang mampu.
c. Melakukan rekrutmen terbuka
PT X sering turun ke berbagai universitas terkemuka untuk
melakukan rekrutment terhadap mahasiswa yang dinilai berbakat dan
tertarik untuk bekerja pada perusahaan. Rekrutment juga dilakukan pada
berbagai media untuk menarik tenaga kerja baru. Hal ini selain untuk
menarik tenaga kerja potensial juga bisa untuk menarik simpati konsumen
sehingga bisa mempromosikan perusahaan secara tidak langsung.
d. Mengikuti pameran dan pekan raya
Mengikuti pameran dan pekan raya merupakan salah satu promosi
yang paling sering dilakukan oleh PT. X Dengan adanya kegiatan ini
divisi pemasaran bisa langsung mempresentasikan produk ponsel merek
XYZ kepada konsumen, dan divisi pemasaran bisa mengetahui sejauh
mana ketertarikan konsumen terhadap produk ponsel merek XYZ yang
ditawarkan oleh PT X.
e. Pemberian hadiah dan merchandise
Untuk menarik pembeli agar tertarik dengan produk yang
ditawarkan, PT X memberikan hadiah tertentu kepada setiap konsumen
yang melakukan pembelian terhadap produk ponsel merek XYZ. Hadiah
yang diberikan diharapkan menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik
konsumen dan diharapkan dapat mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian.
37
38
persentase
penganggaran
biaya
promosi
adalah
lebih
memfokuskan kepada promosi BTL, dengan menitik berat kan pada kegiatan
sponshorsip dan mengikuti kegiatan pameran dan pekan raya. Persentase
penganggaran promosi yang dilakukan oleh PT X sendiri berubah-ubah tiap
kuartal atau tiap periode tertentu, sesuai dengan strategi dan tujuan yang
ditetapkan perusahaan pada saat itu.
sendiri persentase antara biaya promosi ATL dan BTL adalah 70% untuk BTL
dan 30% untuk promosi ATL. Tabel 2 Berikut adalah biaya yang dianggarkan
untuk promosi BTL dan ATL.
Tabel 2. Biaya promosi ATL, BTL dan biaya promosi total yang dikeluarkan
oleh PT X
Tahun
Kuartal
Dalam
2003
2004
2005
2006
Persentase
Dalam
Dalam
Persentase
Miliar
Miliar
Miliar
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Persentase
1,6
40 %
2,4
60 %
100 %
1,72
40 %
2,58
60 %
4.3
100 %
1,56
40 %
2,34
60 %
3.9
100 %
1,26
35 %
2,34
65 %
3.6
100 %
1,22
34 %
2.27
66 %
3.5
100 %
1,12
35 %
2,08
65 %
3.2
100 %
1,26
40 %
1,89
60 %
3.15
100 %
1,32
40 %
1,98
60 %
3.3
100 %
1,36
40 %
2,04
60 %
3.4
100 %
1,02
30 %
2,38
70 %
3.4
100 %
13, 44
37 %
22,3
63 %
35, 74
100 %
Jumlah
39
3
B iaya p ro m o si
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal
2 Th 3 Th
1 Th 2 Th 3 Th
1 Th
1 Th
2 Th 3 Th 1 Th
2003 2003 2003 2004 2004 2004 2005 2005 2005 2006
Waktu
Biaya promosi ATL
40
1. Uji validitas
Berdasarkan hasil uji validitas, dengan menggunakan Product Momens
Persons, dengan selang kepercayaan 95 % dan nilai r-tabel adalah 0,361 dapat
di tarik kesimpulan bahwa atribut-atribut pertanyaan dalam kuesioner dapat
dipertimbangkan dan dinyatakan sah. Hal ini terlihat dengan r hasil pada
setiap pertanyaan mempunyai nilai yang lebih besar daripada r-tabel. Hasil uji
validitas dapat dilihat pada Lampiran 4.
2. Uji reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan tehnik Alpa
Cronbach didapatkan kesimpulan bahwa atribut-atribut pertanyaan dalam
kuesioner dapat dipertimbangkan dan dinyatakan sah. Hal ini terlihat dalam
pengolahan data yang menunjukan bahwa nilai r hasil lebih besar daripada r
tabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5.
4.3. Karakteristik Responden
Kuesioner disebarkan kepada
Pertanian Bogor) yang telah mengetahui promosi yang telah dilakukan oleh PT
X dalam mempromosikan ponsel merek XYZ. Karakteristik responden yang
mengisi kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Usia responden
Dari kuesioner yang disebarkan kepada responden dapat kita
kelompokan berdasarkan tingkat usia dari responden. Tabel 3 adalah Tabel
pengelompokan responden berdasarkan usia responden.
41
Jumlah Responden
9
17
29
24
8
5
8
100
Persentase
9 %
17 %
29 %
24 %
8%
5%
8%
100 %
42
di
ukur
dengan
menggunakan
analisa
matematis
Dampak
dengan
43
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
STS
0
TS
23
C
49
S
27
SS
1
35
44
21
100
20
52
28
100
17
42
35
100
17
53
29
100
33
49
17
100
45
34
15
100
37
43
16
100
38
43
14
100
47
41
100
4
Promosi yang dilakukan memaparkan
1
fungsi, manfaat, dan alasan mengapa harus
memilih produk yang ditawarkan
Slogan yang dikeluarkan cocok, bagus,
1
sesuai dan mendukung produk yang
ditawarkan
43
21
41
49
12
27
18
48
32
Deskripsi Pernyataan
Promosi ponsel merk XYZ telah berjalan
dengan baik
Promosi ponsel merk XYZ menarik
perhatian anda
Responden menyukai promosi yang
dilakukan oleh PT X dalam
mempromosikan ponsel merk XYZ
Responden mengetahui dan mengenal
produk yang ditawarkan dari promosi
Promosi yang dilakukan menyampaikan
pesan dengan baik dan jelas
Promosi yang dilakukan mempunyai daya
tarik yang tinggi
Promosi berhasil meyakinkan responden
untuk lebih memilih produk yang
ditawarkan
Promosi yang dilakukan lebih kreatif
dibandingkan pesaing
Promosi yang dilakukan lebih jelas
dibandingkan para pesaing
Promosi yang dilakukan lebih jelas
daripada para pesaing
Promosi yang dilakukan, mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian
Keterangan :
STS
TS
C
S
SS
:
:
:
:
:
0
2
Jumlah
100
100
100
100
44
45
Pertanyaan 11 :
46
yang
digunakan
dalam
kuesioner
adalah
dengan
RS
5 - 1
= 0,8
5
2. Rentang Skala Keputusan
Untuk menentukan nilai EPIC Model perlu dilakukan
pembobotan atas pertanyaan yang diberikan. Tabel 7 adalah
pembobotan nilai X yang dilakukan pada EPIC models yaitu :
Tabel 7. Kriteria pembobotan dalam EPIC Model
Kriteria Jawaban
Bobot Nilai
Sangat Tidak Setuju
0
Tidak Setuju
1
Cukup
2
Setuju
3
Sangat Setuju
4
Setelah melakukan pembobotan dilakukan penentuan
rentang skala untuk menentukan krteria dari nilai EPIC Rate yang
kita dapatkan. Tabel 8 menunjukkan kriteria dan rentang skala
dalam EPIC Model.
Tabel 8. Kriteria dan rentang skala dalam EPIC Model
Kriteria
Sangat tidak efektif
Tidak efektif
Cukup efektif
Efektif
Sangat efektif
Rentang Skala
0,0 - 0,8
0,8 - 1,6
1,6 - 2,4
2,4 - 3,2
3,2 - 4,0
47
3,2 maka
3,2
4,0 maka
empati
menunjukan
bagaimana
tanggapan
dan
STS
TS
C
S
SS
Bobot
0
1
2
3
4
Emphati
Emphati
Emphati
(1)
(3)
(6)
0
23
49
27
1
100
0
20
52
28
0
100
0
33
49
17
1
100
X (1)
X (3)
X (6)
0
23
98
81
4
206
0
23
98
81
4
208
0
20
104
84
0
186
48
X (1)
206
=
2,06
2,08
1,86
100
X (3)
208
=
100
X (6)
186
100
X Emphati
49
4.4.2. Persuasi
Dimensi persuasi menunjukan bagaimana sikap, tindakan dan
keinginan dari konsumen untuk dapat berhubungan lebih lanjut dengan PT
X. Tabel 10 adalah tabel perhitungan dimensi empati dari EPIC Model
Tabel 10. Perhitungan dimensi persuasi pada EPIC Model.
Atribut
STS
TS
C
S
SS
Bobot
0
1
2
3
4
Persuasi
(7)
6
43
36
15
0
100
Persuasi
(11)
9
40
35
16
0
100
X (7)
X (11)
0
43
72
45
0
160
0
40
70
48
0
158
160
X (7)
1,60
1,58
100
X (11)
158
100
X Emphati
X (7) +X (11)
2
1,60+ 1,58
=
1,59
2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dimensi persuasi berada pada
rentang skala 0,8 - 1,6. Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi yang
dilakukan oleh PT X dari segi dimensi persuasi untuk mempromosikan
ponsel merek XYZ dapat dikatakan mempunyai respon yang tidak efektif.,
hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan oleh PT X tidak mampu untuk
menguatkan daya tarik suatu produk yang ditawarkan dan menarik serta
membujuk konsumen untuk melakukan hubungan pembelian lebih lanjut
terhadap ponsel merek XYZ. Ketidak efektifan dimensi persuasi salah satu
50
Bobot
0
1
2
3
4
Dampak
(2)
0
35
44
21
0
100
X (2)
Dampak
(4)
0
17
42
35
6
100
Dampak
(8)
4
37
43
16
0
100
Dampak
(10)
5
47
41
7
0
100
X
(2)
0
35
88
63
0
186
X
(4)
0
17
84
105
24
230
186
=
1,86
2,3
1,71
1,77
100
X (4)
230
=
100
X (8)
171
=
100
X (10)
177
100
X Dampak
X
(8)
0
37
86
48
0
171
X
(10)
0
47
82
48
0
177
51
1,91
dimensi
Promosi yang
dilakukan,
kemampuan
promosi
untuk
berkomunikasi,
dan
X (5)
Bobot
0
1
2
3
4
Kmnksi
(5)
0
17
53
29
1
100
Kmnksi
(9)
5
38
43
14
0
100
Kmnksi
(12)
15
21
49
27
2
100
Kmnksi
(13)
1
18
48
32
1
100
X
(5)
0
17
106
87
4
214
X
(9)
0
38
86
42
0
166
214
=
2,14
1,66
100
X (9)
1,66
100
X
(12)
0
21
98
81
8
208
X
(13)
0
18
96
96
4
214
52
X (12)
208
=
2,08
2,14
100
X (13)
214
100
X Komunikasi =
2, 05
Keempat
dimensi yang ada dan yang dihasilkan melalui penelitian tersebut akan
dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rata rata untuk menentukan nilai
EPIC Rate, sebagai berikut :
53
EPIC rate :
X (Empaty) + X (Persuasi) + X ( Dampak) + X (Komunikasi)
=
4
1, 88
54
empati
persuasi
dampak
komunikasi
1.59
1.91
2.05
Series1
55
Tabel 13. Biaya promosi dan tingkat penjualan pada tahun 2003 - 2005
Tahun
Kuartal
Biaya Promosi
2003
2004
2005
2006
5,6
4,3
5,4
3,9
5,2
3,6
4,6
3,5
4,1
3,2
3,4
3,15
3,5
3,3
3,5
3,4
3,7
3,4
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa penjualan produk ponsel
merek XYZ mengalami penurunan drastis terutama dari tahun 2003
sampai 2004.
ponsel
56
5.6 5.4
5.2
4.6
4.1
5
4
Indek Unit
3
Terjual
2
3.5 3.7 4
3.4 3.5
1
0
Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal
1 Th 2 Th 3 Th 1 Th 2 Th 3 Th 1 Th 2 Th 3 Th 1 Th
2003 2003 2003 2004 2004 2004 2005 2005 2005 2006
Waktu
57
Tabel 14. Biaya promosi ATL, promosi BTL dan Tingkat Penjualan.
Tahun
2003
2004
2005
2006
Kuartal
Indeks Tingkat
Penjualan
1,6
2,4
5,6
1,72
2,58
5,4
1,56
2,34
5,2
1,26
2,34
4,6
1,22
2.27
4,1
1,12
2,08
3,4
1,26
1,89
3,5
1,32
1,98
3,5
1,36
2,04
3,7
1,02
2,38
biaya
58
Tabel 15. Analisa korelasi biaya promosi ATL terhadap tingkat penjualan
Pearson
Tingkat Penjualan
Sig. (1-tailed)
Tingkat Penjualan
Biaya
Promosi
ATL
.786
.786
1.000
.003
.003
Tingkat Penjualan
10
10
10
10
Tingkat
Penjualan
1.000
Tingkat Penjualan
Biaya Promosi BTL
Sig. (1-tailed)
Tingkat Penjualan
VAR00002
.843
.843
1.000
.001
.001
Tingkat Penjualan
10
10
Biaya Promosi
10
10
VAR00003
1.000
59
1. Kesimpulan
1. PT X melakukan berbagai kegiatan promosi baik kegiatan Above The
Line (ATL) maupun Below The Line (BTL). Kegiatan promosi ATL
berupa iklan di media cetak, pemasangan billboard dan brosur. Kegiatan
promosi BTL berupa sponsorship, ikut serta dalam kegiatan pameran dan
pekan raya, pemberian hadiah pada pembelian produk, kegiatan amal,
rekrutmen terbuka dan pemberian sampel produk. PT X dalam melakukan
promosi lebih mengutamakan promosi BTL daripada promosi ATL
dengan proporsi anggaran iklan pada kuartal pertama tahun 2006 adalah
70 % untuk promosi BTL dan 30 % untuk promosi ATL. Kebijakan untuk
lebih mengutamakan promosi BTL dikarenakan untuk melakukan promosi
secara ATL membutuhkan biaya yang lebih besar, dan keefektifan dari
promosi belum tentu didapatkan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Oleh karena itulah PT X lebih mengutamakan kegiatan BTL yang berupa
sponsorship dan kegiatan pameran dan pekan raya.
2. Respon konsumen dari promosi produk ponsel merek XYZ menunjukan
tingkat yang cukup baik. Jadi konsumen menilai promosi yang dilakukan
oleh PT X cukup efektif. Hal ini terlihat pada nilai EPIC Rate pada EPIC
Model. Respon keefektifan promosi oleh konsumen tidak dapat dikatakan
baik, karena dari hasil EPIC Rate terlihat bahwa konsumen tidak
merespon positif terhadap promosi yang dilakukan oleh PT X dan hanya
berada pada rentang cukup efektif, selain itu dimensi persuasi pada EPIC
Model yang mencerminkan kekuatan daya tarik merek dan ketertarikan
konsumen akan promosi yang dilakukan menunjukkan respon yang tidak
efektif. Hal ini berdampak pada kurangnya keinginan konsumen untuk
melakukan transaksi lebih lanjut dengan PT X.
61
3. Biaya promosi yang dikeluarkan, baik berupa biaya BTL maupun biaya
ATL mempunyai kecenderungan hubungan yang positif terhadap tingkat
penjualan. Pada koefisien korelasi antara biaya promosi secara ATL
maupun secara BTL mempunyai kecenderungan hubungan yang positif
dan searah terhadap tingkat penjualan. Nilai koefisien korelasi hubungan
antara biaya promosi BTL dengan tingkat penjualan menunjukkan nilai
yang lebih positif dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi antara
biaya promosi secara ATL terhadap tingkat penjualan. Koefisien korelasi
biaya promosi BTL dan tingkat penjualan yang mempunyai nilai yang
lebih tinggi disebabkan karena PT X lebih banyak melakukan promosi
secara BTL daripada promosi secara ATL. Berdasarkan nilai koefisien
korelasi tersebut keputusan PT X untuk lebih menekankan kepada
promosi BTL dapat dinilai sebagai suatu keputusan yang tepat.
2. Saran
1. PT X disarankan untuk lebih kreatif dalam melakukan kegiatan promosi,
sehingga bisa menarik dan membujuk konsumen untuk melakukan
pembelian.
Hal ini
62
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. Analisa Regresi Teori. Kasus dan Solusi. BPFE, Yogyakarta.
Alma, B. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. ALFABETA, Jakarta.
Amir, F. M. 2006. Mengolah dan Membuat Intrepretasi Hasil Olahan SPSS Untuk
Penelitian Ilmiah. EDSA Mahkota, Jakarta.
Aritonang, L. 2002. Peramalan Bisnis. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Deanto. 1996. Aplikasi Excel Dalam Perencanaan, pengendalian dan analisa kinerja
keuangam bisnis. Elek Media Komputindo, Jakarta.
Durianto, D. Sugiarto. Supratikno, H. Dan Wijaya, W. 2003. Invasi Pasar Dengan
Iklan Yang Efektif. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gartner. 2005. Penjualan Ponsel Akan Capai 1 miliar . www.sda-asia. com/news/
psecom,id,3108_lenguage Indonesia,_page,1,nodeid,4,xv_numrsults,5,xv_
sortvalue/,o,html.[12 Juni 2006].
Hahn, E, F. and Mangun, K. 1999. Beriklan dan Berpromosi Sendiri. PT Grasimdo,
Jakarta.
Haryanti, R. 2005. Analisa kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap HP Sony
Ericsson (studi kasus mahasiswa Institu pertanian Bogor). Skripsi pada
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Immanudin, M. 2005. Analisa keefektivitas promosi PT. BPRS Amanah Ummah
Leuwliang Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Istijanto, M. 2005. Riset Sumber Daya Manusia, Mendeteksi Dimensi-Dimensi
Karyawan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kotler, P. 1999. Manajemen Pemasaran : Analisa Perncanaan, Implementasi, dan
Kontrol. ( Bahasa Indonesia ). PT. Prenhalindo, Jakarta.
. 2002 . Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Prehalindo, Jakarta.
Mulyono, S. 2003. Statistika Untuk Ekonomi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
64
. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
. 2004. Riset Sumber Daya Menusia Dalam Organisasi. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Virasati. P. Y. 2004. analisa Dampak dan Strategi Bauran Promosi Terhadap Tingkat
Penjualan Produk Susu Indomilk. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
LAMPIRAN
66
Acer
Sony
Palm
Alcatel
Bosch
Sendo
Audiovox
LG Electronics
Maxon
Ericsson
Sagem
Modottel
Motorola
Trium
Vertu
Nokia
Benefon
Sanex
Panasonic
Kenwood
Mitsubishi
Philips
Kyocera
Konka
Samsung
Sony Ericsson
HP
Siemens
Sewon
Sumber : http://www.x-phones.com/www/hp_default.php
67
LEMBAR KUESIONER
ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN
PONSEL MEREK XYZ OLEH PT. X
(STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR)
Terima kasih atas partisipasi anda menjadi salah satu responden dan secara
sukarela mengisi kuesioner ini. Kuesiner ini merupakan instrumen penelitian yang
dilakukan oleh Fezzi Uktolseja, mahasiswa departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen dalam rangka memenuhi tugas penyelesaian skripsi
program sarjana. Saya mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan kerjasama
anda dalam mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar.
A. Screening
1. Apakah anda mengetahui tentang produk ponsel yang ditawarkan oleh PT. X?
a. Ya. Lanjut ke pertanyaan dua
b. Tidak. Berhenti, terimakasih.
2. Apakah anda mengetehui berbagai bentuk promosi (iklan media cetak dan media
elektronik, promosi penjualan, sponsorship dan sebagainya) ponsel merk XYZ
a. Ya. Lanjut ke bagian dua dan selanjutnya
b. Tidak. Berhenti, terimakasih atas partisipasinya.
Petunjuk : Untuk jawaban yang bersifat pilihan anda diminta untuk melingkari
pilihan dan jawaban bisa lebih dari satu
68
tahun
Jenis kelamin
Laki-laki \ Perempuan
Fakultas\Jurusan
Sumber Pendapatan
a. Orang tua
b. Beasiswa
c. Keluarga selain orang tua
d. Pendapatan sendiri
e. Lainya, sebutkan :
d.
e.
TS
: Tidak setuju
: Cukup
: Setuju
SS
: Sangat setuju
No
Pernyataan
STS
TS
SS
69
10
11
12
Promosi
yang
dilakukan
PT.
70
13
71
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No
1
2
3
4
5
6
7
72
No
Responden
r-hasil
10
11
12
13
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0.578
0.754
0.697
0.379
0.532
0.762
0.58
0.643
0.525
0.469
0.671
0.529
0.535
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
73
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7 .
8.
9.
10.
11.
12.
13.
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
A N A L Y S I S
S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3,0667
2,9333
3,1333
3,2333
3,2333
3,0667
2,7000
2,8000
2,8667
2,6333
2,7333
3,1333
3,3333
,6397
,7849
,6814
,8172
,6789
,7397
,8769
,6644
,5713
,6687
,7397
,6288
,5467
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
30,0
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
,8526
30,0
N of Items = 18