Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Praktikum


Pengolahan minyak kelapa merupakan faktor yang sangat penting untuk

menjamin kualitas minyak kelapa. Kualitas minyak kelapa yang baik harus
memenuhi standar mutu dalam beberapa kriteria diantaranya bilangan peroksida,
bilangan iod, bilangan penyabunan, bau, rasa, dan warna. Minyak kelapa dengan
kualitas yang baik harus dilakukan dengan proses yang biak pula.
1

Minyak kelapa ini juga banyak dijadikan penelitian, salah satunya

terdapat pada jurnal yang berjudul Pengaruh Penggunaan Virgin Coconut Oil
(Vco) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Energi Dan Protein Ternak Babi Fase
Grower. Dalam jurnal ini dijelaskan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
tingkat penggunaan VCO dalam ransum terhadap kecernaan energi dan protein
pada ternak babi. Penelitian menggunakan 20 ekor ternak babi jantan kastrasi
persilangan Duroc X Spotted Poland China, berumur 1,5 2,0 bulan dengan
bobot badan 32,5-41,5 kg. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan disusun sebagai berikut: R0 =
Ransum kontrol 100 % tanpa VCO; R1 = Ransum kontrol 99,5% + 0,5%
VCO;R2= Ransum kontrol 99,0% + 1,0% VCO;R3 = Ransum kontrol 98,5% +
1,5% VCO; dan R4 =Ransum kontrol 98,0 % + 2,0% VCO. Parameter yang
diamati, yaitu tingkat kecernaan energi dan protein ransum. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan berbeda tidak nyata (P>0, 05) terhadap
kecernaan energi dan protein ransum. Dapat disimpulkan bahwa penambahan
VCO sampai dengan 2,0% dalam ransum tidak mempengaruhi kecernaan energi
dan protein ransum ternak babi fase pertumbuhan.
Pengolahan minyak kelapa merupakan faktor yang sangat penting untuk
menjamin kualitas minyak kelapa. Kualitas minyak kelapa yang baik harus
1

Christofle Tulung, dkk. Pengaruh Penggunaan Virgin Coconut Oil (Vco) Dalam Ransum
Terhadap Kecernaan Energi Dan Protein Ternak Babi Fase Grower, Jurnal Zootek (Zootek
Journal ) Vol. 35 No. 2 : 319 327 Juli 2015.

memenuhi standar mutu dalam beberapa kriteria diantaranya bilangan peroksida,


bilangan iod, bilangan penyabunan, bau, rasa, dan warna. Minyak kelapa dengan
kualitas yang baik harus dilakukan dengan proses yang biak pula.
Pembuatan minyak kelapa ini diaplikasikan pada modul Proses Produksi
Minyak Kelapa di Laboratorium Proses Manufaktur. Pada modul ini dijelaskan
proses produksi minyak kelapa menggunakan dua metode, yaitu metode
tradisional dan evaporasi.
1.2.

Tujuan dan Manfaat Praktikum


Tujuan yang ingin dicapai pada modul Proses Produksi Minyak Kelapa

adalah sebagai berikut:


1.

Mengetahui dan memahami proses pengolahan minyak kelapa dengan metode


tradisional dan metode evaporasi.

2.

Mengetahui keseimbangan bahan dengan analisis terhadap material input,


output, dan scrap/limbah setiap proses produksi minyak kelapa.

3.

Memahami proses pengujian hasil minyak kelapa yang dihasilkan.

4.

Menganalisis biaya-biaya yang terjadi dalam proses pembuatan minyak


kelapa dengan metode tradisional dan metode evaporasi.

5.

Menghitung efisiensi mesin dan merencanakan penggunaan mesin yang


optimal.

1.3.

Batasan Masalah
Batasan masalah dari praktikum proses produksi minyak kelapa ini

adalah:
1.

Metode yang digunakan dalam praktikum proses produksi minyak kelapa ini
yaitu metode tradisional dan metode evaporasi.

2.

Penentukan kualitas minyak kelapa yang dihasilkan yaitu dengan pengujian


angka asam, pengujian angka penyabunan dan penentukan FFA.

3.

Percobaan ini dibatasi untuk menghitung rendemen miyak kelapa, biaya


produksi dan harga pokok produksi.

4.

Kelapa yang digunakan pada proses produksi minyak kelapa dengan metode
tradisional sebanyak 3 buah.

1.4.

Asumsi-asumsi yang Digunakan


Asumsi-asumsi yang digunakan di dalam praktikum proses produksi

minyak kelapa ini adalah:


1. Mesin dan peralatan yang digunakan pada saat prkatikum ini dapat
dioperasikan sesuai dengan fungsinya.
2. Kelapa yang digunakan sesuai dengan standar praktikum yang ditetapkan.
3. Operator melakukan proses pengolahan minyak kelapa sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur yang ditetapkan.
4. Pada saat praktikum tidak terjadi pemadaman listrik.
5. Hari kerja efektif selama 1 bulan adalah 26 hari dan jam kerja efektif 1 hari
adalah 8 jam.
6. Tarif listrik yang digunakan untuk rumah tangga pada tahun 2016 yaitu
sebesar tarif listrik per KWH Rp.1409,16 RT 1300VA, 2200VA, 3500VA5500VA, 6000VA. Sedangkan tarif untuk industri pada tahun 2016 yaitu
Rp.970,35 per kWh.
7. Tarif air yang digunakan untuk rumah tangga yaitu dengan harga per m3
Rp2.250. Sedangkan untuk industri yaitu Rp. 13.673.
8. Jumlah pekerja pada proses tradisional yaitu sebanyak 2 orang dan untuk
proses evaporasi sebanyak satu orang.
9. Proses produksi minyak kelapa dilakukan pada tempat yang tetap.
10. Gaji pekerja disesuaikan dengan UMK Sumatera Utara tahun 2016 yaitu
sebesar Rp 2.271.225.
11. Depresiasi mesin dan peralatan yang digunakan yaitu sebesar 5%
1.5.
BAB I

Sistematika Laporan
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Praktikum

1.2.

Tujuan dan Manfaat Praktikum

BAB II

1.3.

Batasan Masalah

1.4.

Asumsi-asumsi yang Digunakan

1.5.

Sistematika Laporan

LANDASAN TEORI
2.1.

Tanaman Kelapa
2.1.1. Taksonomi Tanaman Kelapa
2.1.2. Manfaat Tanaman Kelapa

2.2.

Santan Kelapa dan Minyak Kelapa


2.2.1. Santan Kelapa
2.2.2. Jenis-jenis Minyak Kelapa
2.2.3. Pengolahan Minyak Kelapa
2.2.4. Manfaat Minyak Kelapa
2.2.5. Analisa Parameter Minyak Kelapa
2.2.6. Standar Mutu Minyak Kelapa
2.2.7. Kandungan Minyak Kelapa
2.2.8. Jenis Pengujian Minyak Kelapa
2.2.9. Rendemen Minyak Kelapa

2.3.

Peta Kerja
2.3.1. Operation Process Chart
2.3.2. Flow Process Chart
2.3.2. Flow Diagram

2.4.

Neraca Bahan

2.5.

Analisis Biaya
2.5.1. Biaya
2.5.2. Penentuan Harga Pokok Produksi

2.6.

Energi Penguapan

2.7.

Efisiensi Mesin

2.8.

Jurnal Internet

BAB III

PENGUMPULAN DATA & PENGOLAHAN DATA


3.1.

Data Input
3.1.1. Data Mesin Produksi Minyak Kelapa
3.1.2. Data Peralatan Produksi Minyak Kelapa
3.1.3. Data Bahan Produksi Minyak Kelapa
3.1.4. Bahan Kimia yang Digunakan untuk Pengujian
Minyak Kelapa

3.2.

Mekanisme Proses Produksi


3.2.1. Tahapan Proses Produksi Minyak Kelapa
3.2.2. Elemen Kegiatan Proses Produksi Minyak Kelapa
3.2.3. Operation Process Chart
3.2.4. Flow Process Chart
3.2.5. Flow Diagram

3.3.

Material Balance

3.4.

Rendemen Minyak Kelapa

3.5.

Perhitungan Analisis Biaya


3.5.1. Perhitungan Biaya Produksi
3.5.2. Perhitungan Harga Pokok Produksi

3.6.

Efisiensi Proses Evaporasi


3.6.1. Perhitungan Jumlah Air Teruapkan
3.6.2. Perhitungan Jumlah Energi Pemanasan
3.6.3. Perhitungan Efisiensi Mesin Evaporator

3.7.
BAB IV

Hasil Uji Kualitas Minyak Kelapa

ANALISIS DAN EVALUASI


4.1.

Analisis
4.1.1. Proses Produksi dengan Menggunakan Metode
Tradisional/Metode Evaporasi
4.1.2. Material Balance
4.1.3. Analisis Biaya
4.1.4. Analisis Jumlah Air Teruapkan

4.1.5. Analisis Jumlah Energi Pemanasan


4.1.6. Analisis Perhitungan Efisiensi Mesin Evaporator
4.1.7. Uji Kualitas Minyak Kelapa
4.2.

Evaluasi
4.2.1. Proses Produksi dengan Menggunakan Metode
Tradisional/Metode Evaporasi
4.2.2. Material Balance
4.2.3. Evaluasi Biaya
4.2.4. Jumlah Air Teruapkan
4.2.5. Jumlah Energi Pemanasan
4.2.6. Perhitungan Efisiensi Mesin Evaporator
4.2.7. Uji Kualitas Minyak Kelapa

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.

Kesimpulan

5.2.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai