Anda di halaman 1dari 6

Chapter 16.

Menyelesaikan Pengujian dalam Siklus Penjualan


dan Penagihan : Piutang Usaha

Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Semester Genap 2014/2015

Auditor harus memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha,
yaitu:
1. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait, dan
totalnya telah ditabahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum
(detail tie-in)
2. Piutang usaha yang dicatat ada (keberadaan)
3. Piutang usaha yang telah ada sudah dicantumkan (kelengkapan)
4. Piutang usaha sudahakurat (keakuratan)
5. Piutang usaha telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
6. Pisah batas piutang usaha sudah benar (pisah batas)
7. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi (nilai realisasi)
8. Klien memiliki hak atas piutang usaha (hak)

Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo bagi piutang usaha
1. Tahap 1
-

Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren untuk
piutang usaha.

Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan


Auditor harus memperhatikan tiga aspek pengendalian internal berkaitan
dengan penjualan dan penagihan, yaitu pengendalian yang mencegah atau
mendeteksi penggelapan, pengendalian terhadap pisah batas, dan pengendalian
yang berkaitan dengan penyisihan piutang tak tertagih.

2. Tahap 2
-

Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian


substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan
Prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan :
a. Membandingkan persetnase margin kotor dengan tahun sebelumnya
b. Membandingkan penjualan per bulan
c. Membandingkan retur dan pengurangan penjualan sebgai persentase
penjualan kotor dengan tahun sebelumnya
d. Membandingkan

saldo

pelanggan

dinyatakan dengan tahun sebelumnya

individu

terhdap

jumlah

yang

e. Membandingkan beban piutang tak tertagih sebagai persentase penjualan


kotor dengan tahun sebelumnya
f. Membandingkan jumlah hari piutang usaha beredar dengan tahun
sebelumnya dan perputaran piutang usaha
g. Membandingkan kategori umur piutang sebagai persentase piutang usaha
dengan tahun sebelumnya
h. Membandingkan penyisihan untuk piutang tak tertagih sebagai persentase
piutang usaha dengan tahun sebelumya
i. Membandingakan penghapusan piutang tak tertagih sebagai persentase
total piutang usaha dengan tahun sebelumnya
3. Tahap 3
-

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk piutang usaha

Merancang pengujian atas rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo, meliputi prosedur audit, ukuran sampel,
item yang dipilih, dan penetapan waktu)

Merancang pengujian atas rincian saldo


Prosedur audit yang dipilih dan ukuran sampelnya akan sangat tergantung pada
apakah bukti yang direncanakan untuk tujuan tertentu adalah rendah,sedang, atau
tinggi.
1. Piutang usaha ditambahkan dengan benar dan sama dengan file induk serta buku
besar umum. Pengujian didasarkan pada aged trial balanced, yaitu menyajikan
daftar saldo dalam file induk piutang usaha pada tanggal neraca, termasuk saldo
pelanggan individual yang beredar dan rincian tiap saldo pada waktu tanggal
penjualan dan pada neraca
2. Piutang yang dicatat memang ada. Konfirmasi saldo pelanggan merupakan
pengujian atas rincian saldo yang palimh penting untuk menentukan keberadaan
piutang usaha yang dicatat.
3. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan. Sulit bagi auditor untuk menguji saldo
akun yang dihilangkan dari aged trial balanced kecuali mengandalkan pada sifat
menyeimbangkan sendiri file induk piutang usaha
4. Piutang usaha sudah akurat. Dengan melakukan konfirmasi akun dari neraca saldo
5. Piutang usaha diklasifikasikan dengan benar. Dengan mereview aged trial
balanceuntuk piutang yang material.

6. Pisah batas piutang usaha sudah benar. Salah saji pisah batas terjadi apabila
transaksi periode berjalan dicatat dalam periode selanjutnya. Tujuan pisah batas
untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir periode akuntansi
telah dicatat pada periode yang tepat.
7. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi. Nilai realisasi piutang usaha sama
dengan piutang usaha dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan
dihitung dengan mengestimasi total jumlah piutang usaha yang diperkirakan tidak
dapat ditagih.
8. Klien memiliki hak atas piutang usaha. Auditor dapat mereview notulen
rapat,membahasnya dengan klien, mengkonfirmasi dengan bank, memeriksa
kontrak hutang.

Penyajian dan pengungkapan piutang usaha.


Pengujian terhadap empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan umumnya dilakukan sebagai bagian dari tahap penyelesaian audit.
Akan tetapi beberapa pengujian atas penyajian dan pengungkapan dilakukan untuk
memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Untuk mengevaluasi
kememadaian penyajian dan pengungkapan auditor harus memahami prinsip
akuntansi yang diterima umum serta persyaratan penyajian dan pengungkapan.

Konfirmasi piutang usaha


Tujuannya adalah untuk memenuhi tujuan eksistensi, keakuratan, serta pisah batas.
Tiga pengecualian terhadap keharusan menggunkan konfirmasi :
1. Piutang usaha tidak material
2. Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif karena tingkat
respontidak memadai atau tidak dapt diandalakn.
3. Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti
substantif lainnya dapat diakumulasikan untuk menyediakan bukti yang cukup.
Jenis konfirmasi yang akan digunakan auditor :
1. Konfirmasi

positif.

Komunikasi

dengan

debitor

yang

meminta

pihak

penerimauntuk mengkonfirmasi secara langsung apakah saldo yang dinyatakan


dalam konfirmasi adalah benar atau salah.
-

Formulir konfirmasi yang kosong : tidak menyatakan jumlah namun meminta


penerima untuk mengisi saldo

Konfirmasi faktur : setiap faktur akan dikonfirmasi

2. Konfirmasi negatif. Hanya meminta respon debitor tidak setuju dengan jumlah
yang dinyatakan. Konfimasi negatif dapat diterima jika seluruh situasi berikut ini
tersedia:
-

Piutang usaha tercipta dari akun-akun yang kecil

Penilaian resiko pengendalian dan risiko inheren gabungan adalah


rendah.tidak ada alasan untuk percaya bahwa penerima konfirmasi tidak
mungkin memberikan pertimbangannya.

Penetapan waktu
Bukti yang paling dapat diandalakan dari konfirmasi baru akan diperoleh jika
konfirmasi itun dikirim sedekat mungkin dengan tanggal neraca.

Ukuran sampel
Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel untuk mengkonfirmasi piutang
usaha berada dalam beberapa kategori dan mencakup hal-hal berikut:
1. Salah saji yang ditoleransi
2.

Risiko inheren ( ukuran relatif total piutang usaha, jumlah akun, hasil tahun
sebelum nya dan salah saji yang diterapkan )

3.

Risiko pengendalian

4.

Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif lainnya (luas dan hasil
pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis dan pengujian yang terinci
lainnya)

5.

Jenis konfirmasi negatif (biasanya memerlukan sampel)

Pemilihan item untuk pengujian, akan diperlukan beberapa jenis stratifikasi pada
sebagian besar konfirmasi .dalam suatu pendekatan umum stratifikasi untuk memilih
saldo yang akan dikonfirmasi, auditor mempertimbangkan baik nilai dolar setiap
piutang maupun lamanya piutang yang beredar.

Penerimaan kas selanjutnya, bukti penerimaan kas selanjutnya pada tanggal


konfirmasi meliputi pemeriksaan remittance advice,ayat jurnal dalam catatan
penerimaan kas, atau mungkin kredit selanjutnya dalam file induk piutang usaha.
Salinan faktur penjualan, hal ini bermanfaat dalam memverifikasi penerbitan faktur
penjualan aktual dan tanggal penagihan actual. Dokumen pengiriman, hal ini penting
dalam menentukan apakah pengiriman telah benar-benar dilakukan dan sebagai
pengujian pisah batas. Korespondensi dengan klien, biasanya auditor tidak perlu
mereview korespondensi sebagai bagian dari prosedur alternatif,tetapi korespondensi

dapat digunakan untuk mengungkapkan piutang yang diperselisihkan dan yang


meragukan yang tidak terungkap oleh cara lainnya. Barang yang telah dikembalikan,
kelalaian klien untuk mencatat memo kredit dapat diakibatkan oleh perbedaan waktu
atau pencatatan retur dan pengurangan penjualan yang tidak tepat. Kesalahan klerikal
dan jumlah yang diperdebatkan, jenis perbedaan yang paling mungkin dilaporkan
dalam catatan klien adalah jika pelanggan menyatakan bahwa ada kesalahan harga
yang dikenakan untuk barang,barang rusak ,kuantitas barang yang belum diterima dan
sebagainya.

Mengembangkan Pengujian Program audit yang terinci


Untuk mengilustrasikan pengembangan prosedur program audit untuk pengujian yang
terinci dalam siklus penjualan dan penagihan, kita akan menggunakan Hillsburg
Hardware Co.
Auditor senior, menyiapkan kertas kerja perencanaan bukti yang disajikan pada
gambar 16-7 sebagai alat bantu untuk membantunya memutuskan luas pengujian atas
rincian saldo yang direncanakan. Sumber setiap baris adalah sebagai berikut:
a. Salah saji yang dapat ditoleransi.
b. Risiko audit yang dapat diterima.
c. Risiko inheren.
d. Risiko pengendalian.
e. Hasil pengujian subtantif atas transaksi.
f. Prosedur analitis.
g. Risiko deteksi yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai