Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di semua aspek kehidupan sangat
pesat terjadi, mulai dari bidang ekonomi, politik, sosial, budaya termasuk didalamnya di
bidang kesehatan. Berbicara masalah kesehatan saat ini, sudah menjadi kebutuhan utama
bagi manusia akan kesehatan sebagai prioritas, mengingat tanpa kesehatan manusia tidak
bisa memenuhi kebutuhan fisik maupun psikisnya. Bila diibaratkan kesehatan merupakan
modal utama bagi manusia.
Kesehatan sendiri tidak terlepas dari yang namanya kesenjangan atau masalah
kesehatan, masalah kesehatan seperti penyakit contohnya. Penyakit dalam hal ini juga
berkembang seiring dengan berkembanya kesehatan itu sendiri, namun saat ini sering
muncul penyakit yang penanganannya atau pencegahanya belum ditemukan dan menjadi
masalah bagi tenaga kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sempat menjadi
trending topic baru-baru ini adalah zika.
Zika merupakan penyakit yang kemunculannya diawali di Uganda tahun 1947 dan
menjadi training topic baru-baru ini karena terjadi peningkatan kasus di tahun 2015.
Maka dari itu penulis membuat makalah ini Untuk mengetahui tentang virus zika
dan sebagai bahan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan virus zika serta apa yang menyertainya?
C. Tujuan
Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan virus zika dan apa yang
menyertainya.

D. Sistematika penulisan
BAB I Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah dan tujuan,
BAB II Pembahasan berisikan tentang definisi, penyebaran, penyebab, tanda dan gejala,
diagnosis, pengobatan dan pencegahan. BAB III Penutup yang berisikan simpulan dan
saran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi

Belakangan dunia kesehatan Indonesia digegerkan oleh temuan yang diungkapkan


oleh Dr. Herawati Sudodi kawasan Ph.D. Deputi Direktur Eikman Institute. Disampaikan
bahwa lembaga kesehatan ini menemukan munculnya kembali kasus Virus Zika di
Indonesia tepatnya di kawasan Jambi pada awal semester 2015 lalu.
Temuan ini cukup mengejutkan mengingat Virus ini biasanya menjadi endemik
kawasan Afrika dan area pasifik Virus Zika ini terbilang jarang muncul di kawasan Asia
Tenggara.
Apa sebenarnya Virus Zika dan apa serangan infeksi yang dapat muncul, karena
Virus Zika adalah Virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes aegypti.
Virus dengue berasal dari kelompok arbovirus, masih satu family dengan Virus lain
seperti Virus penyebab penyakit demam bedarah, penyakit kuning, dan penyakit
chikungunya.
Virus Zika adalah anggota dari keluarga Flaviviridae dan ditularkan ke manusia oleh
nyamuk. Orang yang terjangkit Virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala.
Ruam di wajah, leher, lengan atas mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki,
demam dan nyeri punggung. Seperti melalui proses transfusi darah dan hubungan seks.
Meski dugaan ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
B. Penyebaran
Virus Zika dinggap sebagai penyakit menular yang muncul dengan potensi untuk
menyebar ke daerah-daerah baru di mana ada nyamuk Aedes.
Virus Zika pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 pada monyet
rhesus melalui jaringan pemantauan demam kuning sylvatic. Hal ini kemudian
diidentifikasi pada manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Republik Tanzania. Wabah
penyakit virus Zika telah tercatat di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.
Dan kasus pertama dari penyakit yang disebabkan oleh virus Zika di luar Afrika
terjadi di Yap Island, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia pada 2007. Semenjak
itu, kasus Virus Zika beberapa kali muncul dalam frekuensi yang tidak kuat di kawasan
Pasifik. Di Asia Tenggara sendiri kasus ini masih terbilang sangat langka.
Beberapa negara yang pernah melaporkan keberadaan kasus penyakit virus Zika
adalah Barbados, Brazil, Cap Verde, Colombia, Dominican Republic, Ecuador, El
Salvador, French Guania, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique,
Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela, dan Yap.
Pada 2014, virus ini menyebar ketimur melintasi Samudra Pasifik ke Polinesia,
Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika

Tengah, Karibia, dan kini ia menyebar ke Amerika Selatan sebagai satu wabah besar.
Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat
mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk
panduan langkah pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda
kehamilan bagi wanita. Badan-badan kesehatan dan pemerintah lain juga mengeluarkan
peringatan yang serupa, sedangkan negara-negara seperti Kolombia, Ekuador, El
Salvador, dan Jamaika, menasihati wanita untuk menunda kehamilan sehingga risiko
tentang virus tersebut dapat lebih diketahui.
C. Etiologi
Penyebab penyakit Zika (Zika disease) atau pun demam Zika (Zika fever) adalah
virus Zika. Virus Zika termasuk dalam garis virus flavivirus yang masih berasal dari
keluarga yang sama dengan virus penyebab penyakit dengue/demam berdarah.
Virus Zika disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi. Nyamuk
ini menjadi terinfeksi setelah menggigit penderita yang telah memiliki virus tersebut.
Nyamuk ini sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di dalam maupun
luar ruangan yang dekat dengan manusia, terutama di area yang terdapat genangan air.
Walaupun jarang, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu kebayinya. Virus Zika
berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu hamil pada janin di dalam kandungannya.
Dapat pula bayi tertular pada waktu persalinan. Hingga saat ini, kasus penularan virus
Zika melalui proses menyusui belum ditemukan sehingga ahli medis tetap menganjurkan
ibu yang terinfeksi untuk tetap menyusui bayinya. Selain itu, terdapat beberapa laporan
virus Zika yang penularannya terjadi melalui tranfusi darah dan hubungan seksual.
D. Tanda dan Gejala
Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah
dengan demam Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam naik turun serta rasa
linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak
nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat.
Beberapa kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara
keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala
khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Virus Zika dengan penyakit demam
berdarah, beberapa tanda khusus tersebut antara lain:

a. Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38
derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah,
tetapi tidak terlalu tinggi.
b. Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk macula papula atau ruam
melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan
membentuk semacam ruam merah tua dan kecoklatan yang mendatar dan
menonjol.
c. Muncul rasa nyeri pada sendi otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada
sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.
d. Kerap muncul keluhan infeksi mata meyerupai konjungtivitas dengan mata
kemerahan. Kadang warna sangan kuat pada bagian dalam kelopak sebagai
tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata.
Meski beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih yang
mendadak penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh ini tidak ada kasus kematian
yang muncul karena infeksi Virus Zika. Penyakit yang memang masih dalam riset
sejauh ini tidak menandakan sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah
gangguan sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang
nyaman dan gatal.
Penyakit yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap
kali sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Penanganan
paling efektif menurut Dr. Herawati adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C,
E, B dan A dalam tubuh untuk memicu sistem kekebalan tubuh membentuk
perlawanan alami terhadap Virus Zika. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit
infeksi Virus Zika dapat pulih dalam tahap 7 sampai 12 hari.
E. Diagnosis
Melihat dari gejala yang menyerupai banyak penyakit lain, pemeriksaan terhadap
rute perjalanan yang pernah dilakukan oleh pasien, khususnya ke area-area yang memiliki
kasus infeksi virus Zika dapat membantu mempersempit diagnosis. Dokter mungkin akan
menanyakan area, waktu, dan aktivitas saat melakukan kunjungan ke daerah tersebut.
Dokter dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi asam nukleat virus, mengisolasi
virus, atau uji serologis. Selain melalui pengambilan darah yang biasanya dilakukan pada

1-3 hari setelah gejala muncul, urine dan air liur juga dapat menjadi bahan uji pada hari
ketiga hingga hari kelima.
F. Komplikasi
1. Efek serius terhadap ibu hamil
Menurut laman resmi Depkes RI dikatakan bahaya terbesar dari serangan Virus Zika
justru muncul pada ibu hamil, karena ibu hamil yang positif memiliki virus tersebut
kemungkinan bisa menularkan virus tersebut kepada janin dalm kandungannya. Dan
virus Zika akan menyerang jaringan otot dan sistem saraf termasuk sistem saraf pusat
di otak dari jaringan.
Menurut laman ini juga dikatakan hubungan infeksi virus zika pada ibu hamil dengan
kejadian cacat mikrosefalus (ukuran otak yang kecil) pada bayi yang dilahirkan
belum terbukti secara ilmiah, namun bukti kearah itu semakin kuat.
Dalam temuan di Brazil yang diketahui sebagai salah satu kota di Amerika Latin
dengan kasus virus Zika yang tinggi pada 2015, terjadi peningkatan signifikan kasus
bayi yang lahir dengan cacat mikrosefalus.
Berdasarkan data pada 2015, di Brazil secara keseluruhan di temukan kasus Zika
hingga ribuan temuan dengan 500 lebih kasus di derita oleh ibu hamil pada bulan
desember lalu. Dan dari angka tersebut di temukan 150 kasus ibu hamil yang
akhirnya melahirkan bayi dengan mikrosefalus. Menurut pemberitaan CNN secara
total diperkirakan ada peningkatan bayi dengan mikrosefalus hingga 4000-an kasus
sepanjang 2015 hinga 2016.
Apa sebenarnya mikrosefalus? Apakah resiko yang harus dihadapi ketika seorang
bayi lahir dengan kondisi mikrosefalus? Dan, apa pengaruh dari keberadaan Virus
Zika pada ibu hamil sehingga dapat menyebabkan mikrosefalus?
Berdasarkan pandangan Charlez Patrick Daviz, MD, PhO, salah seorang pakar
kesehatan anak dalam ulasannya di laman kesehatan Medicinenet, dikatakan bahwa
mikrosefalus adalah kondisi ketika otak dan jaringan di dalamnya tidak berhasil
tumbuh sempurna sebagaimana pada bayi normal sehingga berbentuk lebih kecil dari
ukuran seharusnya. Ukuran yang kecil dari otak juga akan diikuti dengan bentuk
tempurung kepala yang terlihat sedikit mengerucut.
Efek serius terhadap wanita hamil hanyalah salah satu dari beberapa potensi bahaya
Virus Zika.
2. Efek pada Lansia

Karena pada beberapa gejala tampaknya penyakit ini memiliki cara kerja dengan
menyerang persendian maka bila penyakit ini menyerang lansia, maka keluhan yang
muncul bisa menjadi lebih berat.
Ini berdasarkan fakta yang berhasil dihimpun oleh National Geographic dengan
melihat dari kasus-kasus yang berhasil dikumpulkan di kawasan Afrika dalam 10
tahun terakhir bahwa mereka yang sebelumnya sudah memiliki keluhan dengan
persendian bisa mengalami proses penyembuhan yang lebih lama. Beberapa bisa
mengeluhkan kondisi kerusakan sendi ringan yang membutuhkan perawatan ekstra.
3. Komplikasi Guillane Bare
Karena Virus Zika juga menyerang sistem otot, persendian, dan saraf, maka beberapa
pakar melihat adanya potensi infeksi Virus Zika untuk berkembang menjadi
komplikasi Guillane Bare. Guillane Bare adalah sejenis penyakit yang muncul karena
efek autoimun sehingga terjadi kerusakan jaringan saraf tubuh. Berawal dari keluhan
kaki atau tangan yang melemas sampai akhirnya dinyatakan lumpuh permanen.
Kaitan antara kasus Zika dengan Guillane Bare masih dalam peneitian lebih lanjut
meski beberapa kasus di lapangan menunjukkan adanya potensi. Biasanya ini terjadi
pada kasus Zika yang berat dan terjadi pada lansia.
G. Pengobatan
Pengobatan virus Zika difokuskan kepada upaya mengurangi gejala yang dirasakan
oleh pasien karena vaksin serta obat-obatan penyembuh penyakit ini belum ditemukan.
Pengobatan terhadap gejala yang dialami dapat berupa pemberian cairan untuk mencegah
dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk meredakan demam dan sakit kepala, serta istirahat
yang cukup. Penggunaan aspirin dan obat anti peradangan nonsteroid lainnya tidak
direkomendasikan sebelum kemungkinan pasien terkena dengue dapat dihilangkan.
Bagi pasien yang telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk menghindari gigitan
nyamuk selama terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan lama di dalam
darah penderita dapat menyebar ke orang lain melalui gigitan nyamuk.
Secara umum penyakit ini dapat disembuhkan sendiri oleh kekebalan tubuh. Selalu
ditemukan pandangan bahwa penyakit ini sebenarnya tidak sama berbahayanya dengan
penyakit demam berdarah. Dari segi gejala saja, keluhan yang muncul tidak seburuk
penyakit demam berdarah.
H. Pencegahan

Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang bisa
membantu Anda terhindar dari infeksi virus Zika. Beberapa langkah pencegahan yang
bisa dilakukan saat berada di daerah yang terjangkit virus Zika, antara lain:
1. Memastikan tempat yang Anda tinggali memiliki pendingin ruangan atau setidaknya
memiliki tirai pintu dan jendela yang dapat mencegah nyamuk masuk keruangan.
2. Gunakan kelambu pada tempat tidur jika area yang Anda kunjungi tidak memiliki hal
di atas.
3. Gunakan baju dan celana berlengan panjang
4. Gunakan bahan penolak serangga yang terdaftar pada badan perlindungan
lingkungan atau environmental protection agency (EPA), sesuai dengan instruksi
yang tertera pada kemasan. Instruksi yang terlampirkan memberikan informasi
mengenai pengaplikasian ulang, area pengaplikasian yang diperbolehkan, waktu dan
durasi pengaplikasian.
5. Bayi yang berusia di bawah dua bulan tidak diperkenankan menggunakan bahan
penolak serangga ini sehingga Anda harus memastikan agar pakaian bayi dapat
melindunginya dari gigitan nyamuk.
6. Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan gendongan
atau alat pengangkut bayi lainnya.
7. Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa saat mengaplikasikan bahan
penolak serangga. Hindari area tubuh yang terluka atau sedang mengalami iritasi,
area mata, mulut, dan tangan.
8. Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang
menggunakan bahan dengan kandungan permethrin. Pelajari informasi produk dan
instruksi penggunaan mengenai perlindungan yang diberikan. Hindari menggunakan
produk ini pada kulit.
9. Pelajari juga informasi mengenai daerah yang akan Anda kunjungi, seperti fasilitas
kesehatan dan area luar ruangan terbuka sebelum waktu keberangkatan tiba,
khususnya area yang terjangkit virus Zika.
10. Lakukan tes virus Zika sekembalinya Anda, khususnya perempuan hamil, dari daerah
penyebaran virus Zika.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Virus Zika adalah Virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes
aegypti. Virus dengue berasal dari kelompok arbovirus, masih satu family dengan Virus
lain seperti Virus penyebab penyakit demam bedarah, penyakit kuning, dan penyakit
chikungunya.
Virus Zika adalah anggota dari keluarga Flaviviridae dan ditularkan ke manusia oleh
nyamuk. Orang yang terjangkit Virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepal,
ruam di wajah, leher, lengan atas mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki,
demam dan nyeri punggung.
Untuk penegakan diagnosis dokter dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi
asam nukleat virus, mengisolasi virus, atau uji serologis
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit zika (zika fiver) dapat berupa
komplikasi guillane bare, kelainan pada bayi berupa tempurung kepala yang lebih kecil
dari normal (mikrocepali) bila virus ini menyerang ibu hamil, dan pada lansia dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan sendi.
Pengobatan virus Zika difokuskan kepada upaya mengurangi gejala yang dirasakan
oleh pasien karena vaksin serta obat-obatan penyembuh penyakit ini belum ditemukan.
Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang bisa
membantu Anda terhindar dari infeksi virus Zika.
B. Saran
Kepada masyarakat agar lebih waspada dan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat
sehingga tidak terjangkit virus ini. Carilah informasi terlebih dahulu tentang negara yang
akan dikunjungi termasuk kondisi kesehatan di negara tujuan sebelum bepergian ke luar
negeri.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pathway
    Pathway
    Dokumen1 halaman
    Pathway
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Askep Gadar Trauma Abdomen
    Askep Gadar Trauma Abdomen
    Dokumen15 halaman
    Askep Gadar Trauma Abdomen
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • OSTEOARTRITIS LANSIA
    OSTEOARTRITIS LANSIA
    Dokumen80 halaman
    OSTEOARTRITIS LANSIA
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • BAB II DRK
    BAB II DRK
    Dokumen18 halaman
    BAB II DRK
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen17 halaman
    Isi
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Kasus Fiktif Rematik
    Kasus Fiktif Rematik
    Dokumen9 halaman
    Kasus Fiktif Rematik
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Kasus Fiktif Rematik
    Kasus Fiktif Rematik
    Dokumen9 halaman
    Kasus Fiktif Rematik
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Halaman Depan DRK
    Halaman Depan DRK
    Dokumen3 halaman
    Halaman Depan DRK
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • WOC Rematik
    WOC Rematik
    Dokumen2 halaman
    WOC Rematik
    Ngurah Mahendra
    100% (1)
  • Pus Taka
    Pus Taka
    Dokumen1 halaman
    Pus Taka
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • BAB III DRK
    BAB III DRK
    Dokumen2 halaman
    BAB III DRK
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • BAB I DRK
    BAB I DRK
    Dokumen2 halaman
    BAB I DRK
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Hernia Askep
    Hernia Askep
    Dokumen10 halaman
    Hernia Askep
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Pustaka
    Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Pustaka
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • DRK
    DRK
    Dokumen18 halaman
    DRK
    Ngurah Mahendra
    100% (1)
  • Rencana Perawatan
    Rencana Perawatan
    Dokumen18 halaman
    Rencana Perawatan
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen17 halaman
    Isi
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Zika
    Zika
    Dokumen10 halaman
    Zika
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • KESEHATAN
    KESEHATAN
    Dokumen5 halaman
    KESEHATAN
    Ita Nurdianaa
    Belum ada peringkat
  • Nsu
    Nsu
    Dokumen12 halaman
    Nsu
    Khaula Luthfiyah
    Belum ada peringkat
  • F 04 Implementasi
    F 04 Implementasi
    Dokumen3 halaman
    F 04 Implementasi
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Instruction
    Instruction
    Dokumen1 halaman
    Instruction
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Intra Operatif
    Intra Operatif
    Dokumen7 halaman
    Intra Operatif
    Bayu Aldi Imansyah
    Belum ada peringkat
  • WOC Umur Ibu dan Komplikasi Kehamilan
    WOC Umur Ibu dan Komplikasi Kehamilan
    Dokumen2 halaman
    WOC Umur Ibu dan Komplikasi Kehamilan
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • LK Laparatomi 134
    LK Laparatomi 134
    Dokumen16 halaman
    LK Laparatomi 134
    Aji Suyono
    Belum ada peringkat
  • POLIPNASI
    POLIPNASI
    Dokumen16 halaman
    POLIPNASI
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • BPH
    BPH
    Dokumen36 halaman
    BPH
    Jamil Senna
    Belum ada peringkat
  • Typhoid
    Typhoid
    Dokumen14 halaman
    Typhoid
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Woc Polip
    Woc Polip
    Dokumen2 halaman
    Woc Polip
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat
  • Nifas Post Partum
    Nifas Post Partum
    Dokumen17 halaman
    Nifas Post Partum
    Ngurah Mahendra
    Belum ada peringkat