Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI


NOMOR 16 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SINJAI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SINJAI,
Menimbang

: a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor


41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741), maka untuk mendukung pelaksanaan tugas
pelayanan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Sinjai perlu
disesuaikan kelembagaannya;
b. bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1412/MENKES/
SK/XI/ 2006 tanggal 15 Desember 2006 tentang
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Milik
Pemerintah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan
dari Kelas D menjadi Kelas C;

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

c. bahwa dengan dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a dan huruf b, maka Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Rumah Sakit Daerah Kabupaten Sinjai perlu dicabut
dan dibentuk peraturan Daerah yang baru; dilakukan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sinjai;
Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3890);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3495);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang
telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 (Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerahan
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1045/MENKES/
PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di
Lingkungan Departemen Kesehatan.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SINJAI
dan
BUPATI SINJAI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN


TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SINJAI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Sinjai.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan perinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
perinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur


penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Bupati adalah Bupati Sinjai.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai.
7. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai.
8. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut Direktur
adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai.
9. Satuan Pengawas Intern adalah satuan kerja fungsional yang bertugas
melaksanakan pengawasan intern rumah sakit.
10. Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada
pimpinan rumah sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan
pelayanan rumah sakit.
11. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas
dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian
rumah sakit.
12. Staf Medis Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja dibidang
medis dalam jabatan fungsional.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Pembentukan
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sinjai.
Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 3
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai merupakan unsur pendukung
tugas Bupati yang dipimpin oleh seorang Kepala RSUD dengan sebutan
Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Bagian Ketiga
Tugas Pokok
Pasal 4
Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai adalah :
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan dan dilaksanakan secara

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta upaya


rujukan;
b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah
sakit;
c. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Bupati.
Bagian Keempat
Fungsi
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut dalam Pasal 4, Rumah
Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan pelayanan medis;
b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;
c. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
d. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
e. Penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan tenaga medis bekerjasama

dengan instansi terkait;


f.

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;

g. Penyelenggaraan administrasi daerah dan keuangan.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BAB III
ORGANISASI
Pasal 6
(1)

Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari:


a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
2. Sub Bagian Kepegawaian; dan
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Sarana terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan;
2. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana.
d. Bidang Pelayanan dan Perawatan terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan dan Keperawatan;
2. Seksi Rekam Medik dan Pelaporan.
e. Bidang Pendidikan dan Akreditas terdiri dari:
1. Seksi Peningkatan SDM dan Penyuluhan Kesehatan;
2. Seksi Akreditas dan Penelitian Kesehatan.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

f.

Unit Non Struktural tediri dari:


1.

Satuan Pengawas Intern;

2.

Komite Medik ;

3.

Instalasi;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.


h. Staf Medik Fungsional.
(2)

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah,


sebagaimana tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IV
TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN
Bagian Pertama
Direktur
Pasal 7

(1) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, melaksanakan, koordinasi,


pembinaan, pengawasan dan penegendalian dalam penyelenggaraan
kegiatan di bidang Pengelolaan RSUD sesuai ketentuan Perundangundangan yang berlaku dan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Direktur mempunyai fungsi:

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

a.
b.
c.
d.

Penyelenggaraan Pelayanan Medis dan Non Medis;


Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan dan Rujukan;
Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Bagian Kedua
Bagian Tata Usaha
Pasal 8

(1) Bagian Tata Usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Bagian mempunyai
tugas pokok memberikan pelayanan teknis dan administrasi Daerah,
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan, pembinaan organisasi dan tata
laksana serta perumusan perencanaan program dan evaluasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. Pengelolaan urusan rumah tangga RSUD, surat menyurat, kearsipan dan
perlengkapan;
b. Pengelolaan administrasi keuangan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Bagian Ketiga
Bidang Perencanaan dan Pengembangan Sarana
Pasal 9
(1)

Bidang Perencanaan dan Pengembangan sarana dipimpin oleh seorang


Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyusun strategi Rumah Sakit,
melakukan audit program dan Sistem produk rumah sakit untuk
peningkatan program mutu pelayanan.

10

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang


Perencanaan dan Pengembangan Sarana mempunyai fungsi:
a.

Pelaksanaan Koordinasi dalam perencanaan strategi rumah sakit;

b.

Pelaksanaan kegiatan audit, dokumentasi mutu program;

c.

Pelaksanaan Surveilance, validasi program dan produk;

d.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai


dengan bidang tugasnya.
Bagian Keempat
Bidang Pelayanan dan Keperawatan
Pasal 10

(1)

Bidang Pelayanan dan Perawatan dipimpin oleh seorang Kepala


Bidang mempunyai tugas pokok menkoordinasikan kegiatan pelayanan
medis dan perawatan, pemantauan dan pengawasan keperawatan.

(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) Bidang Pelayanan dan Perawatan mempunyai fungsi:
a.

Pengkoodinasian rencana kebutuhan


medis, penunjang medis dan peralatan keperawatan;

b.

Pemantauan dan pengawsan penggunaan fasilitas


pelayanan, kegiatan pelayanan, penunjang medis dan kegiatan
pelayanan keperawatan;

c.

Pengawasan dan pengendalian penerimaan serta


pemulangan pasien;

11

pelayanan

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

d.

Pelaksanaan

Koordinasi

perencanaan

kebutuhan

tenaga pelayanan medis dan keperawatan;


e.

Pelaksanaan Kegiatan perawatan jenasah;

f.

Pemantauan dan pengawasan kegiatan keperawatan;


dan

g.

Pelaksanaan

tugas-

tugas

lain yang

diberikan

Direktur.
Bagian Kelima
Bidang Pendidikan dan Akreditasi
Pasal 11
(1)

Bidang Pendidikan dan Akreditasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,


mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan dan Akreditasi.

(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


mempunyai fungsi:
a.

Penyusunan

dan

pembuatan

standar

prosedur

operasional (standar pelayanan);


b.

Penyusunan rencana pelatihan bagi tenaga Rumah


Sakit;

c.

Pengembangan profesi tenaga Rumah Sakit dan


pembinaan tenaga medis dan para medis;

12

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

d.

Pelaksanaan audit atas pelayanan dan keperawatan;

e.

Pelaksanan monitoring dan evaluasi akreditasi;

13

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

f.

Pelaksanan penelitian tingkat kepuasan pengguna


rumah sakit;

g.

Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh


Direktur sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Keenam
Sub Bagian dan Seksi
Pasal 12

Penjabaran tugas pokok dan fungsi Sub Bagian dan Saksi akan diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB IV
UNIT NON STRUKTURAL, KELOMPOK JABAT FUNGSIONAL
DAN STAF MEDIK FUNGSIONAL
Bagian Pertama
Unit Non Struktural
Paragraf 1
Satuan Pengawas Intern
Pasal 13
(1)

Satuan Pengawas Intern bertugas melaksanakan


pengawasan intern rumah sakit.

14

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

(2)

Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan oleh


Direktur.
Paragraf 2
Bagian Kedua
Komite Medik
Pasal 14

(1)

Komite terdiri dari tenaga ahli atau profesi dibentuk untuk


memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.

(2)

Pembentukan komite ditetapkan oleh Direktur sesuai


kebutuhan, paling kurang terdiri dari Komite Medik serta Komite Etik dan
Hukum.

(3)

Komite bertugas memberikan pertimbangan strategis kepada


Direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah
sakit.

(4)

Komite

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada

Direktur.
(5)

Komite dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan


diberhentikan oleh Direktur.

(6)

Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis komite


ditetapkan oleh Direktur setelah mendapat persetujuan dari Direktur
Jenderal Bina Pelayanan Medik.
Paragraf 3
Bagian Ketiga

15

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Instalasi
Pasal 15
(1)

Pembentukan Instalasi ditetapkan oleh Direktur sesuai kebutuhan


rumah sakit.
(2)
Instalasi bertugas menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan
kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian rumah sakit.
(3)

Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan


oleh Direktur.
(4)
Kepala Instalasi dalam melaksakan tugasnya dibantu oleh tanaga-tenaga
fungsional dan/atau non medis.
(5)

Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis instalasi dilaporkan


secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik.
Bagian Keempat
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 16

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai


sesuai jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 17
(1)

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional


yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan
bidang keahliannya.

16

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

(2)

Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


berada dilingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kopetensinya.

(3)

Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4)
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kelima
Staf Medik Fungsional
Pasal 18
(1)

Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,


pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan,
pendidikan, pelatihan,
penelitian dan
pengembangan.

(2)

Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional menggunakan


pendekatan tim dengan tenaga propesi terkait.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 19

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur wajib menerapkan prinsip koordinasi,


integrasi dan sinkronisasi baik unsur-unsur dalam lingkungan masing-masing,
maupun dengan satuan oganisasi lainnya dalam lingkup Pemerintah Kabupaten.

17

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Pasal 20
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengawasi bawahannya dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 21
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin bawahannya,
memberikan pedoman, bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan tersebut.
Pasal 22
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing.
Pasal 23
Direktur wajib menyampaikan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 24
Dalam menyampaikan laporan kepada Bupati, tembusan laporan wajib
disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai keterkaitan kerja.
Pasal 25

18

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu Kepala Bagian dan Kepala


Bidang wajib mengadakan rapat-rapat berkala dalam rangka monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas bawahan, sekaligus memberi petunjuk dan
bimbingan kepada bawahan.

19

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Pasal 26
Dalam hal Direktur berhalangan melaksanakan tugasnya, maka Direktur dapat
menunjuk Kepala Bagian atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakili
dengan tetap memperhatikan senioritas kepangkatan dan kemampuannya.
BAB VII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
PEMEGANG JABATAN STRUKTURAL
Pasal 27
(1)
(2)

Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.


Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala
Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Direktur.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 28

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 10


Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Rumah Sakit Daerah
Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2003 Nomor 11)
dinyatakan tidak berlaku.

20

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Pasal 29
Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2003 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Rumah Sakit Daerah Kabupaten Sinjai
(Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2003 Nomor 11) masih tetap
berlaku sepanjang belum dilakukan perubahan atau penggantian dan tidak
bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 31
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

21

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai.

Ditetapkan di Sinjai
Pada tanggal 20 Agustus 2007
BUPATI SINJAI,
ttd
ANDI RUDIYANTO ASAPA
Diundangkan di Sinjai
Pada tanggal 20 Agustus 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2007 NOMOR 16

22

Anda mungkin juga menyukai