Transfusi Darah
Transfusi Darah
manfaat
dan
resiko
transfusi
pada
pasien,
serta
3. Tekanan darah
4. Berat badan 50 kg
5. Tidak dijumpai adanya dermatitis sekitar vena
6. Tidak ada riwayat alcoholism.
7. Kadar Hb untuk pria 12 gr%, wanita 10 gr%
8. Tidak menderita penyakit: hepatitis, malaria, TBC, AIDS, dan lain lain
Darah donor harus discreening:
ABO Typing
Rh Typing
VDRL (sypillis)
Malaria
Hbs Ag
HCV
HIV
Menggigil, panas, nyeri kepala, nyeri otot, mual, batuk yang tidak produktif
- Reaksi alergis
Anaphylactoid, keadaan ini terjadi bila terdapat protein asing pada darah
transfusi
2. Reaksi nonimmunologi
Kenyataannya
memberikan
factor
darah
simpan
koagolasi
yang
kurang
10
cukup
pada
hari
masih
penderita.
Coagulation).
Perdarahan
yang
hebat
akibat
untuk
memasukkan obat
7. Komponen darah harus lewat saringan sebelum masuk tubuh, hal ini
mencegah masuknya bekuan fibrin dan benda asing lainnya
8. Pemberian darah suhu rendah dalam jumlah banyak menimbulkan
hipotermia dan cardiac arres.
9. Kebanyakan perangkat transfuse, 15 tetes = 1 ml. Pada kecepatan 60
tetes/menit, berarti 60/15 x 60 = 240 ml dalam 1 jam. Sehingga lamanya
transfusi darah dapat diperkirakan.
Kesimpulan
Transfusi darah adalah tindakan memasukkan darah atau komponennya ke
dalam sistem pembuluh darah seseorang. Selama tersedia komponen darah
maka transfusi komponen darah diutamakan daripada transfusi darah utuh
(whole blood). Tujuan transfusi darah adalah replacement circulatory volume,
replacement
of
oxygen
carrying
capacity,
replacement
of
hemostatic
components.
Walaupun tindakan transfusi darah atau komponennya bukan tindakan tanpa
resiko bahkan sering menimbulkan resiko yang dapat berakibat fatal. Oleh
karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui reaksi reaksi fisiologis maupun
patofisiologis dari keadaan keadaan yang berhubungan dengan situasi yang
memerlukan transfusi darah supaya kita dapat menghindari keadaan yang justru
akan memperburuk keadaan pasien.